Madeline melihat layar laptop menyala, diikuti oleh suara Felipe.Kali ini, apa yang ditampilkan bukan lagi video kamera pengintai tapi sesi panggilan video.Madeline melihat lingkungan yang asing lagi, dan segera setelah itu, seraut wajah bagaikan boneka yang polos, imut, cerdas, dan berperilaku santun muncul di layar.“Lilian!” Madeline berteriak tak terkendali.Di layar, Lilian bisa mendengar tangisan Madeline. Dia mengedipkan mata besarnya yang jernih, bergegas ke layar laptop dengan bingung, dan berteriak, “Mommy! Mommy!”Suara itu memang suara Lilian.Madeline mengangkat tangannya lalu menutupi bibirnya dengan tak percaya saat air mata langsung jatuh berderai.“Lilian, Lilian bisakah kamu melihat Mommy? Apa ini benar-benar kamu? Lilian!” Dia bertanya dengan cemas, berharap dia memiliki keajaiban untuk mengeluarkan si kecil imut itu dari layar laptop.Lilian masih terlalu kecil dan tidak tahu banyak tentang panggilan video, tetapi dia melihat Madeline di layar laptop dan bahkan me
Read more