Semua Bab Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa: Bab 1721 - Bab 1730

Namun, kali ini, Jeremy tetap sangat tenang. Dia terkekeh pelan dan acuh tak acuh, berkata, “Shirley sudah memberitahuku bahwa reagen uji anti-toksoid-nya belum dibuat. Jadi bahkan jika dia berdiri di sini, itu tidak akan ada gunanya.”"Jadi kau tidak akan membiarkan dia pergi, ya?" Carter perlahan kehilangan kesabarannya.“Kau bisa pergi sekarang. Jangan ganggu istirahat putriku.” Jeremy mengusir Carter dengan dingin.Carter mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Dia menatap Lilian yang mengedipkan mata lebar dan jernihnya lalu menatap Madeline sambil berkata, "Jeremy, jangan sampai kau sesali ini."“Hal yang paling aku sesali adalah aku cuma menunggu sampai sekarang untuk memberi pelajaran pada perempuan keji itu.”"Perempuan keji."Dua kata itu menusuk gendang telinga Carter. Dia merasa kata-kata itu terdengar luar biasa menusuk.Carter tidak melanjutkan usahanya menanyai Jeremy dan berbalik pergi dengan ekspresi dingin di wajahnya.Setelah Carter pergi, Madeline langsung menghibur putri

Mungkin Shirley tidak pernah membayangkan kalau ini akan terjadi padanya suatu hari nanti.Ketika melihat Shirley dalam keadaan ini, Madeline terdiam."Jeremy, apa kau benar-benar tidak akan melepaskannya?"“Membiarkannya tinggal di sini sudah menjadi batas mutlakku.” Saat mengatakan itu, Jeremy meraih tangan Madeline dan menggandeng wanita itu keluar dari pintu. Pada saat yang sama, dia mengunci pintu kamar tamu.Dia berbalik dan memegang bahu Madeline. Kemudian, dia berkata dengan sungguh-sungguh, “Linnie, jangan khawatirkan aku dan jangan mengasihani perempuan itu. Dialah yang meracunimu dan gara-gara dialah kita berulang kali harus menderita rasa sakit karena siksaan racun itu. Jika kondisi kita tidak bisa membaik, maka dia juga tidak boleh berpikir situasinya akan membaik.”Setelah mendengar apa yang Jeremy katakan, Madeline tiba-tiba merasa lega.Dia tersenyum lembut. Telapak tangannya yang hangat membelai pipi Jeremy dengan lembut. “Jeremy, aku tahu pasti apa maksudmu. Kita akan

Sementara tindakan Madeline ini makin meningkatkan kecurigaan Shirley, dia memang benar-benar lapar.Dia tidak berpikir kalau Madeline akan memasukkan sesuatu pada makanan itu, jadi dia mulai makan tanpa rasa khawatir.Ketika dia selesai makan, Madeline juga sudah selesai mengganti seprai."Kau harus tinggal di sini untuk sementara waktu." Madeline berjalan mendekati Shirley. "Aku tahu kau menyukai Carter, tetapi itu tidak berarti kau harus mengikuti orang itu secara membabi buta."“Heh. Eveline, apa kau mau mengajariku bagaimana berperilaku?” Shirley bertanya sambil terkekeh. "Apa kau tidak ingat kalau kau dulu juga telah melakukan banyak hal bodoh untuk Jeremy?"Mendengar itu, Madeline dengan tenang tersenyum. “Dulu, aku sangat mencintai pria itu hingga aku kehilangan jati diriku, tetapi aku tidak pernah melakukan apa pun yang bertentangan dengan hati nuraniku atau merugikan orang lain, tidak pernah, bahkan demi pria itu.”“...”Shirley, terdiam setelah mendengar itu, untuk sesaat ti

Setelah mendengar kata-kata Carter, Madeline tersenyum lembut. “Terima kasih atas pujianmu, Mr. Carter, tapi aku tidak membutuhkannya. Aku tidak memerlukanmu untuk menganggapku istimewa, dan aku tentu saja tidak membutuhkan kekagumanmu. Sebaliknya, kau membuatku jijik.”Bibir Carter tampak melengkung. "Begitu, ya? Itulah kenapa kau tidak memberitahuku di mana Shirley berada?”"Benar, aku tidak akan bilang." Madeline tetap tenang saat menatap mata Carter yang tidak bisa ditebak. “Tapi, jika kau berniat menculikku sekarang untuk ditukar dengan wanita itu, silakan. Lagi pula aku tidak bisa menandingi kekuatan seorang pria.”Carter awalnya mempertimbangkan ide itu. Jika Madeline tidak mau berbicara, dia juga akan menggunakan metode itu, menculik wanita ini sehingga Jeremy akan menukar Shirley dengan Madeline.Namun, dia tak menyangka Madeline telah mengetahui isi pikiran dan niatnya.Kekaguman melintas di kedua mata Carter. "Eveline, kau memang luar biasa, tapi aku tidak akan menculikmu."

"Sepertinya kau lupa kalau racun di tubuhmu juga belum sepenuhnya dibersihkan."Carter berbicara dengan percaya diri.Ekspresi Jeremy tetap tenang meskipun mendengar pengingat itu.“Kenapa dengan itu? Kau tampaknya cukup percaya diri. Apa cuma karena itu?”"Tidak, aku benar-benar percaya diri." Ekspresi meyakinkan tergambar di wajah Carter. "Jeremy, mumpung kau di sini dan kita sudah selesai berbicara, biarkan aku membawa kalian ke suatu tempat."Tanpa bicara, Jeremy dan Madeline saling bertukar pandang."Ada apa? Apa kalian takut?” Carter bertanya dengan provokatif. "Jika kalian takut, kalian bebas untuk tidak mengikutiku."Carter kemudian berbalik dan berjalan menuju ruang bawah tanah.Madeline ingat tempat ini. Saat itu Carter menghipnotisnya di sini. Tanpa sepengetahuannya, dunia yang sama sekali berbeda tersembunyi di ruang bawah tanah.Melalui pintu samping, sebuah laboratorium berskala besar pun terbentang di ruangan itu.Laboratorium itu dilengkapi dengan berbagai peralatan mut