Semua Bab Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa: Bab 1701 - Bab 1710

2479 Bab

Bab 1701

Madeline sampai sekarang tetap tidak bisa menghubungi Fabian. Dia juga tidak tahu ke mana Fabian membawa Lilian. Terlepas dari kegelisahaan karena insiden ini, dia masih percaya bahwa Fabian pasti tidak akan menyakiti Lilian."Linnie, aku tahu ke mana Fabian membawa Lilly." Jeremy mengirim lokasi Lilian ke ponsel Madeline.Hal ini mengejutkan Madeline. "Apa kau memasang pelacak GPS pada Lilian?"“Itu adalah karya putra kita tercinta,” kata Jeremy, tampak bangga saat mengatakan itu. "Meskipun Jack baru berusia delapan tahun, dia kadang-kadang bisa berpikir lebih komprehensif daripada yang kita bisa."Madeline sangat setuju dengan fakta ini.Ada beberapa contoh di mana Jeremy berhasil menyelamatkan Madeline dari masalah tepat waktu berkat putra mereka.Namun, setelah melihat lokasi Lilian, jantung Madeline mulai berpacu lagi."Kenapa Lilly di rumah sakit? Mengapa Fabian membawa Lilly ke rumah sakit padahal dia baik-baik saja?”“Linnie, jangan terlalu khawatir. Kita sedang menuju kesana s
Baca selengkapnya

Bab 1702

"Apa?"Jawaban Fabian, seperti guntur di cuaca cerah, mengejutkan Madeline dan Jeremy. Beban berita itu terasa seperti hujan deras yang tiba-tiba turun, membasahi mereka dari ujung kepala sampai ujung kaki.Penglihatan Madeline menjadi kosong, seolah-olah semua oksigen di tubuhnya telah tersedot keluar."Linnie!" Jeremy menopang Madeline, yang tampaknya hampir pingsan. Madeline, tiba-tiba terbangun dari keadaannya, melirik Fabian, lalu berbalik dan berlari menuju ruangan dokter di dekatnya.Jeremy juga melirik Fabian, lalu dengan cepat mengejar Madeline. "Linnie, pelan-pelan."Dia mengkhawatirkan Madeline, tetapi pada saat yang bersamaan, juga mengkhawatirkan Lilian.'Tidak, pasti ada kesalahan.’'Selama ini Lilly baik-baik saja. Bagaimana dia bisa menderita leukemia?’Dalam hati Jeremy terus menyangkal hal ini, begitu pula Madeline.Ketika mereka sampai di ruang dokter, Madeline mendorong pintu hingga terbuka. Melihat Madeline dan Jeremy, dokter hendak berbicara. Namun, mereka menden
Baca selengkapnya

Bab 1703

Madeline dan Jeremy menoleh ke arah suara itu dan melihat Fabian berjalan perlahan ke dalam ruangan.Dia menatap si kecil, yang berdiri di samping, mengedipkan sepasang mata besar dan jernihnya ke arahnya. Dia tak bisa menahan dirinya untuk tidak sedikit mengernyit.“Pada dasarnya kita bisa memastikan kalau Lilly menderita penyakit ini,” jawab Fabian dengan pasti. "Aku sudah mengingatkanmu untuk menyiapkan mental."“Fabian, bagaimana kau tahu kalau putriku menderita penyakit ini? Kenapa kau langsung mencari putriku setelah turun dari pesawat?” Jeremy bertanya, merasa ragu."Tidak bisakah aku kembali untuk menemui seorang teman lama?" Fabian tampak menjawab dengan nada remeh. Dia bahkan dengan usil memanggil Lilian yang berusia lima tahun sebagai teman lama.Madeline menahan gelombang rasa sakit yang menerpanya saat berbalik ke arah Lilian.Karena sebelumnya sangat tertekan, dia baru sekarang menyadari adanya lapisan kain kasa tebal yang menutupi lutut Lilian."Lilly, apa yang terjadi d
Baca selengkapnya

Bab 1704

"Tidak ada alasan. Aku ingin menemuinya, jadi itu yang aku lakukan.”Fabian menjawab tanpa basa-basi.“Itukah sebabnya kau ingin memutuskan hubungan dengan kami? Karena kau ingin?”“Uh-huh,” jawab Fabian dengan setengah tersenyum sambil menyalakan rokoknya. "Kalau ada hal lain yang ingin kau tanyakan, aku bisa menjawab sekarang agar kalian berdua tidak akan terus menghubungiku melalui segala macam saluran."Jawaban Fabian dengan jelas menunjukkan bahwa pemuda itu tidak punya niat apa pun untuk mempertahankan kontak dengan mereka setelah ini.Alis panjang Jeremy menyatu saat dia akan berbicara, tetapi kemudian dia mendengar langkah-langkah kaki yang tergesa-gesa namun familier di belakangnya.Dia menoleh ke belakang dan melihat Madeline berlari ke arahnya dengan ekspresi khawatir.Jeremy, yang tidak ingin berurusan lagi dengan Fabian, langsung berbalik dan berlari ke depan Madeline."Linnie, apa terjadi sesuatu pada Lilly?" Dia bertanya dengan khawatir, takut situasinya akan berubah dar
Baca selengkapnya

Bab 1705

'Alasan?'Kebingungan di mata Madeline makin kuat. "Apa alasannya?"Jeremy tampak ragu-ragu selama beberapa detik, tetapi tiba-tiba dia menggelengkan kepalanya dengan perlahan. "Tidak. Mungkin aku hanya terlalu berpikir berlebihan. Linnie, mari kita bahas secara singkat soal perawatan Lilly.”Dia mengubah topik pembicaraan, tetapi mulai menemukan perubahan Fabian yang mencurigakan.Karena sekarang lebih mempedulikan penyakit Lilian, Madeline tidak mempertanyakannya.Pada hari-hari berikutnya, Madeline dan Jeremy mengunjungi beberapa rumah sakit, dan akhirnya menemukan tempat untuk Lilian di sebuah rumah sakit terkenal dan paling terpercaya dalam mengobati leukemia.Madeline tidak tahan melihat anak sekecil itu menanggung rasa sakit yang begitu berat. Dia awalnya berharap anak itu pulih dengan cepat dan bisa berbicara, tetapi mereka hanya keluar dari kandang macan dan masuk ke kandang singa.Terlebih lagi, mental Eloise masih belum pulih sampai sekarang, sehingga Madeline benar-benar me
Baca selengkapnya

Bab 1706

“Bukankah kau ingin memutuskan hubungan dengan kami? Mengapa kau masih mengunjungi putriku?" Madeline bertanya. “Fabian, bisakah kau memberitahuku mentalitas seperti apa yang kau miliki saat ini?”“Mentalitas macam apa…” Fabian berulang-ulang bergumam. Dia dengan ringan menjentikkan rokoknya dengan ujung jarinya. Ujung rokok yang berkedip-kedip berubah menjadi abu yang jatuh di sisi kakinya tanpa suara.“Heh.” Tiba-tiba, dia tertawa.Madeline tiba-tiba merasa sorot mata Fabian telah berubah. Tatapan pemuda itu sekarang dipenuhi dengan semacam aroma permusuhan."Kalau aku memberitahumu bahwa aku punya mentalitas untuk membalas dendam, apa yang akan kau katakan tentang itu?"Balas dendam.Kata-kata itu sangat serius.Madeline mengerutkan kening. “Apa kau akan balas dendam padaku dan Jeremy? Apa menurutmu kami yang bertanggung jawab atas kematian Yorick dan Lana?”Fabian menyipitkan mata, dan ada sedikit kekecewaan di dalamnya.“Aku pikir selama ini kita berteman, tapi akhirnya, aku sadar
Baca selengkapnya

Bab 1707

Ketika Madeline mendengar perawat menanyakan itu, dia tiba-tiba kembali tersadar.Dia menghampiri perawat dan meraih tangan wanita itu. “Perawat, di mana putriku? Kenapa putriku hilang?”"Hilang?" Perawat itu mengerjap bingung. “Lilian sedang tidur di bangsal sebelah. Bagaimana dia bisa hilang?”“Bangsal sebelah?”Madeline langsung mengerti dan menyadari kalau ini bukanlah bangsal Lilian.Dia berlari keluar dari bangsal dan masuk ke bangsal sebelah.Ketika melihat Lilian tidur nyenyak di tempat tidur, jantung Madeline yang berdebar kencang mulai tenang."Linnie." Jeremy berada di belakang Madeline, mengangkat tangannya lalu membelai rambut pendek wanita itu.Madeline tiba-tiba berbalik dan memeluk Jeremy. Dia tak kuasa menahan air mata yang menggenang di kedua pelupuk matanya.Jeremy memeluk Madeline sambil merasa kasihan padanya. Dia menghiburnya dengan mengatakan, “Aku akan selalu bersamamu. Menangis saja jika kau mau. Jangan memaksakan dirimu.”Madeline menggigit bibirnya dan bersan
Baca selengkapnya

Bab 1708

“Oke…”Madeline menjawab dengan lemah. Pada saat ini, dia merasa seolah-olah gelombang dingin menghantamnya dengan ganas. Seolah-olah dia telah jatuh ke danau es di mana dia perlahan-lahan tenggelam. Perasaan menusuk tulang itu akan menenggelamkan semua indranya.“Aku sangat kedinginan…”Madeline bergumam.Jeremy buru-buru membungkus Madeline dengan selimut, dan pada saat yang bersamaan, dia menaikkan suhu AC. Namun, Madeline masih gemetaran tak terkendali.Selain merasa kasihan padanya, Jeremy tidak bisa berbuat apa-apa. Perasaan tidak mampu melakukan hal yang dia inginkan membuatnya merasa putus asa dan cemas.Jeremy menenangkan dirinya dan mengulurkan tangannya lalu mengelus pipi Madeline. Dia menghiburnya dengan suara lembut."Linnie, tunggu, ya. Aku akan menelepon Adam sekarang. Kau akan bisa melewati ini.”"Oke..." Madeline berkedip.Dia tahu dia akan bisa melewatinya.Shirley telah memberitahunya bahwa dia juga tidak akan mati. Dia hanya harus menderita siksaan yang tidak dia ke
Baca selengkapnya

Bab 1709

Adam mencoba membuat keributan untuk menarik perhatian Jeremy yang berada di lantai bawah.Cathy juga mulai meng gedor-gedor pintu sambil berteriak. Namun, sepertinya tidak ada suara aktivitas di sekitar mereka bahkan setelah beberapa lama. Tampaknya tidak ada yang mendengar mereka.Jeremy mendengar suara ribut, tapi tidak tahu dari mana suara itu berasal. Dia hanya tahu kalau seseorang berulang kali menggedor permukaan kayu.Dia merasa ada sesuatu yang salah. Ketika hendak naik ke atas, dia melihat Carter di tangga."Bukankah menurutmu tidak pantas bagimu untuk datang ke rumahku saat sudah larut malam, Mr. Whitman?" Wajah Carter sedingin gunung es dan tanpa emosi saat dia turun tangga.“Nama siapa yang baru saja kau panggil? Shirley?”Ketika melihat Carter berpura-pura terlihat bingung, Jeremy menatap pria itu dengan dingin.“Carter, hentikan kepura-puraan mu. Bersamamu, Shirley adalah bagian dari seluruh rencana ini. Aku sudah tahu.”"Oh? Benarkah?" Carter bertanya dingin dengan eksp
Baca selengkapnya

Bab 1710

Dia menatap Carter dengan tidak percaya. Dia melihat pria itu memegang pistol dengan ekspresi dingin. Wajah Carter tampak dingin, seperti wajah yang memakai topeng tanpa emosi.Citra elegan dan mulianya di depan orang-orang benar-benar terbalik pada saat ini.Saat ini, Carter tampak seperti bangsawan penguasa malam yang berdarah dingin dan kejam. Aura gelap memancar dari sekujur tubuhnya.Dia jelas ingin mencegah Jeremy membawa Shirley sekarang, jadi itulah kenapa dia menembakkan pistolnya.‘Apakah dia melakukan itu untukku?’Jantung Shirley mulai berpacu.Sambil memegang pistol, Carter berjalan ke arah Jeremy.“Tidak ada yang boleh mengambil apapun dari kediamanku di depan kedua mataku. Tak peduli meskipun ini Glendale.”'Apa pun.'Deskripsi itu membuat hati Shirley yang awalnya gembira langsung terjun ke jurang.Yeah, benar.Mana mungkin pria itu akan peduli padanya?Selama ini pria itu hanya memanfaatkannya. Hubungan mereka seperti tuan dan pelayan."Jeremy, lepaskan dia," perintah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
169170171172173
...
248
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status