Semua Bab Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa: Bab 1641 - Bab 1650

2479 Bab

Bab 1641

Carter mengerutkan keningnya ketika mendengar kata-kata itu. “Bicara soal motif…”Matanya terangkat, menatap ke depan. Dia sepertinya akan mulai berbicara, tetapi menghentikan dirinya sendiri, tatapannya kemudian kembali ke wajah Madeline."Untuk saat ini, kurasa statusku seharusnya sudah jelas bagimu?"Madeline dengan tenang menatap mata Carter, menatap langsung ke pupil hitamnya. "Yah, viscount yang mulia, apa kau berniat menggunakan identitasmu untuk menekan kami sebagai suami istri?"Carter bisa mendengar ironi dalam kata-kata Madeline, tapi dia tidak mempedulikannya. Sebaliknya, dia menunjukkan senyum lembut yang langka.“Terus terang, aku jadi sangat menyukaimu setelah beberapa hari ini. Kau wanita yang sangat cerdas, dan aku membutuhkan wanita dengan pengetahuan luas sepertimu di sisiku, tapi sayang sekali hatimu tidak pernah menjadi milikku. Aku tidak bisa mengendalikanmu bahkan dengan hipnotis, itulah kenapa aku hanya bisa menyerah.”Carter tampak pasrah saat alis panjangnya s
Baca selengkapnya

Bab 1642

“Di mana Eveline? Apa kau berhasil menangkap suaminya, Jeremy?”Carter mengangguk dengan ekspresi acuh tak acuh.“Mereka ada di kantor polisi sekarang. Jeremy mungkin akan baik-baik saja, tapi Eveline…”Dia berhenti, menatap Ada yang memandangnya dengan tatapan penuh harap.Memang, Ada sedang menunggu sesuatu yang buruk terjadi pada Madeline.“Bagaimana dengan Eveline? Apa dia akan dihukum karena poliandri?” Camille bertanya. Sebenarnya dia sangat menyukai Madeline. Apalagi, sebelum upacara pernikahan, dia sudah tahu tentang situasi yang sebenarnya. Eveline tidak ingin melanjutkan pernikahannya dengan Carter, tetapi tidak ada cara baginya untuk menghentikan Carter.Meskipun ini mungkin mempermalukan Carter, dia masih berharap, dari lubuk hatinya, kalau Eveline tidak akan mendapat masalah karena poliandri."Bagaimana polisi bisa datang tepat waktu?" Camille bertanya dengan bingung.Jauh di lubuk hatinya, Ada ingin mendapat pujian atas pencapaiannya. Setidaknya, dia telah membantu Carter
Baca selengkapnya

Bab 1643

Kantor polisi.Meskipun perilaku Jeremy menghalangi pekerjaan polisi, namun situasinya dianggap tidak terlalu buruk, jadi dia berhasil menyelamatkan dirinya dengan cepat.Namun, berdiri di depan pintu kantor polisi, langkahnya melambat, dan dia tak bisa mengambil langkah lagi.Madeline masih di dalam. Ada kemungkinan besar wanita itu akan didakwa dengan pasal poliandri.“Linnie.”Jeremy mengepalkan jari-jarinya, dan keyakinan yang kuat muncul jauh di dalam sorot matanya.“Aku akan memastikan dirimu sampai di rumah dengan selamat. Tunggu aku.”Dia memberikan janjinya. Dia juga percaya Madeline bisa merasakan perasaannya.Beberapa saat setelah Jeremy pergi, sebuah mobil mewah perlahan berhenti di depan pintu masuk utama.Camille meraih tasnya dan dengan anggun keluar dari mobil.Madeline baru saja menyelesaikan pernyataannya dan mengikuti polisi keluar dari ruang interogasi. Saat mencapai pintu, dia terkejut melihat Camille berjalan ke arahnya.Polisi yang mengantar Camille sangat sopan.
Baca selengkapnya

Bab 1644

Dia berbicara sebentar dengan polisi yang mengantarnya masuk tadi. Kemudian, dia berbalik, lalu tersenyum lembut pada Madeline. “Aku sudah menjamin mu. Kau boleh meninggalkan tempat ini sekarang, tetapi kau tidak boleh meninggalkan perbatasan St. Piaf untuk saat ini.”Madeline tidak lupa bahwa, seperti yang mereka infokan sebelumnya, dia tidak diperbolehkan membayar jaminan, namun dia sekarang dibebaskan dari tahanan.Setelah keluar dari kantor polisi, Madeline masih belum yakin kalau ini nyata.Selain kata-kata terima kasih, dia tidak tahu harus berkata apa lagi.Setelah menerima ucapan terima kasih Madeline, Camille menyerahkan ponselnya kepada Madeline. “Kau bisa menelepon suamimu dan memintanya untuk menjemputmu. Tapi, kalian berdua harus tinggal di St. Piaf untuk sementara waktu.”Madeline mengambil alih ponsel dari tangan Camille, berterima kasih kepada wanita itu, dan memberikan janjinya.Jeremy berencana untuk kembali ke hotel tempat dia tinggal. Dia tentu tak menyangka akan me
Baca selengkapnya

Bab 1645

Melihat ketidaksenangan di wajah Carter, Camille dengan tenang duduk di sofa.“Apa kau benar-benar menipu Eveline untuk menandatangani perjanjian nikah denganmu? Sejak awal, bukankah dia bersandiwara denganmu hanya untuk membantumu mengusir Ada?”“Ketika menandatangani perjanjian nikah selama masa pertunangan kalian, dia hanya menurut dan menandatangani perjanjian tersebut karena kau mengatakan kalau itu hanya formalitas, bukan?”Menghadapi pertanyaan-pertanyaan Camille, Carter tak bisa memberikan bantahan apa pun.Diamnya itu dengan demikian memberi Camille jawaban paling langsung.Camille, bagaimanapun juga, agak jengkel. "Carter, kau selalu lugas dan jujur ketika bertindak, dan kau mengutuk manuver licik seperti ini, tapi kali ini..."“Itu karena terkadang, untuk menyelesaikan suatu rencana atau pekerjaan, dibutuhkan teknik tertentu.”“Tapi, aku tidak berpikir ini adalah sebuah teknik. Ini adalah manipulasi dan jebakan. Ini bahkan mungkin proses penghancuran. Kau akan menghancurkan
Baca selengkapnya

Bab 1646

Kalimat itu keluar dari mulut Madeline dengan begitu natural, namun menusuk ke dalam hati Jeremy.Dia tak bisa menahan dirinya untuk tidak mengingat perilakunya yang tidak pantas.Madeline selalu memandangnya sebagai suaminya dan pria yang paling dia cintai. Namun, dia menolak mengakui status wanita itu.Ketika memikirkan hal ini, dia tak tahu apakah itu isapan jempol dari imajinasinya tetapi tiba-tiba, dia merasakan sakit yang tajam di jantungnya. Kemudian, rasa sakit tumpul yang familier menyapu dirinya. Dia bahkan mulai merasa sulit bernafas.Madeline langsung menyadari perubahan ekspresi Jeremy. Dia memegang lengan pria itu erat-erat, bertanya, "Jeremy, ada apa?"Jeremy tidak ingin Madeline khawatir. Dia ingin menyembunyikan fakta bahwa dia merasa sangat kesakitan, tetapi nafasnya yang sesak membuatnya tidak memiliki energi untuk berbicara.Melihat warna kulit Jeremy yang makin memburuk, Madeline mulai panik. “Ada apa, Jeremy? Apa yang sedang terjadi? Katakan padaku dari mana rasa
Baca selengkapnya

Bab 1647

Jeremy menggunakan semua energi yang dia miliki untuk memerangkap Madeline ke dalam pelukan eratnya.Madeline tercengang. Dia bisa merasakan lengan Jeremy gemetar ketika berada di sekelilingnya. Tangan dan seluruh tubuh pria itu juga gemetaran.“Jeremy…”Hati Madeline mulai sakit.Dia tak tahu apakah Jeremy gemetaran karena terlalu kesakitan atau karena terlalu mengkhawatirkannya."Jeremy, aku harus pergi. Tak seorang pun dan tidak ada apa pun di sini yang bisa membantumu selain reagen anti-toksoid itu, jadi aku harus pergi…”“Ada orang lain yang bisa membantuku…”Jeremy mengucapkan kalimat itu dengan lemah.Madeline tercengang ketika mendengar itu. "SIAPA?"“Shirley Brown.”Seraut wajah menawan langsung muncul di benak Madeline.“Shirley?” Dia bertanya tak percaya.“Ya, dia.” Jeremy mengeratkan pelukannya. “Belum lama ini setelah aku kembali dari membelikan mu baju baru, aku melihatnya berdiri di luar pintu kamar kita.”“Mengapa dia ada di St. Piaf? Bagaimana dia tahu di mana kita ber
Baca selengkapnya

Bab 1648

Madeline tidak ingin bertele-tele lagi. Namun, dia tidak ingin Jeremy tahu kalau orang yang berdiri di pintu adalah Carter.Dia mengambil langkah ke arah Carter dan menutup pintu.“Apa tujuanmu melakukan ini?”“Malam ini jam 7, aku akan menunggumu di ruang kerja Grey Manor. Saat itu aku akan memberitahumu apa tujuanku.” Carter memberinya jawaban ini dan sekali lagi membuka telapak tangannya. Dia mengambil reagen anti-toksoid di tangannya dan mengocoknya di depan Madeline.“Kurasa kau tak punya alasan untuk menolak, ‘kan? Begitu racun itu kumat lagi, itu akan menjadi 100 kali lebih buruk dari yang kau bayangkan.”Kata-kata Carter tidak diragukan lagi mengungkap fakta bahwa dia tahu pasti soal kondisi Jeremy.Madeline tak punya pilihan lain dan berkata, “Oke, malam ini jam 7 malam. Aku akan datang menemuimu.”“Aku harap kau bisa menyelinap dari Jeremy sebaik mungkin. Jangan biarkan dia mengikutimu lagi. Ini adalah yang terbaik untukmu dan dia.” Carter seolah-olah mengingatkannya karena n
Baca selengkapnya

Bab 1649

Carter menatap orang yang masuk dan bangkit dengan perlahan."Ada yang bisa kubantu?" Dia bertanya dengan sopan, sangat menghormati Camille.“Aku di sini untuk memberitahumu kalau kau bisa berhenti menunggu sekarang. Eveline tidak akan datang." Camille membuka mulutnya dan memberitahunya dengan nada tawar.Jawaban Camille membuat ekspresi Carter membeku untuk sesaat. Beberapa saat kemudian, dia melengkungkan kedua sudut bibirnya. “Kau datang jauh-jauh ke sini untuk membantu wanita itu memberitahuku ini? Aku mengerti."Carter tersenyum saat menyelesaikan kalimatnya. Kemudian, dia kembali duduk di kursinya.Tentu saja, Camille bisa melihat ketidaksenangan di wajah Carter. Dia perlahan berjalan ke depan meja dan berkata dengan sungguh-sungguh.“Carter, kau sudah luar biasa sejak kau masih kecil. Jangan terlalu peduli dengan apa yang ayahmu pikirkan dan terlalu keras pada dirimu sendiri untuk mengejar hal-hal yang tidak mungkin bisa kau capai. Pada akhirnya, itu hanya akan membuatmu kehila
Baca selengkapnya

Bab 1650

"Jeremy, ada apa? Apa yang kau lihat?"Mendengar suara penasaran Madeline, Jeremy seperti tiba-tiba tersadar.Jari-jari panjang dan kurusnya meluncur di layar seolah-olah dia tidak ingin Madeline melihat sesuatu. Dia langsung mengunci ponselnya dan memasukkannya ke dalam sakunya. Dia bangkit dan berjalan menghampiri Madeline dengan senyum lembut. Kemudian, dia dengan lembut meraih bahu wanita itu."Linnie, apa yang Mrs. Grey katakan padamu?"Ketika dia menyebutkan ini, Madeline tersenyum. Lesung pipinya yang manis juga mekar di sebelah bibirnya."Tebak." Dia memutuskan untuk membuat Jeremy tetap gelisah.Jeremy menatap senyum Madeline tanpa berkedip. Dia tanpa sadar mengangkat tangannya lalu membelai pipi Madeline. Sepasang mata sipit dan dalamnya yang menawan dipenuhi dengan tatapan patah hati.“Sudah lama sejak aku melihatmu tersenyum seperti ini.” Dia menghela nafas dalam kesedihan. Pernyataan itu membawa banyak emosi yang rumit.Madeline langsung mengerti bagaimana perasaan Jeremy
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
163164165166167
...
248
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status