Beranda / Romansa / Obsesi Terlarang / Bab 81 - Bab 90

Semua Bab Obsesi Terlarang: Bab 81 - Bab 90

162 Bab

Patah Hati

Kejora menatap kepergian mobil Andromeda. Dia masih mematri senyum saat mengingat bagaimana sosok Andromeda yang cemburu padanya. Sampai dia tak menyadari bahwa Ayah dan Ibunya sudah berdiri di sampingnya sambil ikut menatap ke arah depannya.“Sampai kapan kalian hanya akan berjumpa di depan rumah? Kau tak mau mengenalkannya pada Mama?”Kejora menatap ngeri ke arah sampingnya. “Sejak kapan Mama ada di samping?” tanyanya mencoba menebak-nebak berapa lama sang Ibu melihat kegiatan mereka.Sudah cukup dia menjadi bulan-bulanan saat pagi usai dirinya berciuman dengan Andromeda di luar rumah.“Hm … satu menit yang lalu,” jawab Marje.Kejora bersyukur, setidaknya kedua orang tuanya belum bertemu dengan Andromeda. Dia ingin membawa Andromeda pada moment yang tepat, tapi tidak untuk saat ini. Dia masih belum berkata bahwa dia serius dan masih hanya menjalaninya saja. “Ayolah … Ma,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-19
Baca selengkapnya

Bukan Sekadar Geografis

Kejora hanya menghela napasnya berat. Dia memang sedang mengantar kepergian Kania ke Stasiun Bandung. Suara gemuruh dan riuh dari sekeliling stasiun membuat Kejora sedikit banyaknya terganggu.Suara pemberitahuan kereta yang siap masuk ke stasiun membuat mereka berdiri dan bersiap.“Andai aku bisa ikut,” seloroh Kejora dengan wajah lesu.Kania terkekeh mendengarnya. “Aku tak menyangka kalau seorang Kejora pun bisa sedih begini. Padahal sebelumnya kamu paling datar dan jutek,” ucap Kania sambil memberikan pelukan hangat kepada Kejora. Kejora tersenyum mendengarnya. “Karena kalian, aku bisa berekspresi bukan? Ah, sudahlah, aku akan marah padamu. Aku akan sendirian di kantor,” desah Kejora sambil memberengut.Bagi Kania, Kejora adalah belahan jiwanya. Entah karena sering bersama dengan ekspresi yang sama. Banyak orang mengira mereka kakak beradik.“Ya sudah, hati-hati di jalan, my lil sist
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-20
Baca selengkapnya

Sisi Lain Kejora

 Sedari tadi mereka berkeliling dan mendapati banyak hal menakjubkan. Kejora terlihat kaget saat ada wanita dengan pakaian jubah putih dan rambut palsu panjang dan make up mengerikannya. Tangannya meremas lengan Andromeda.“Andro, jauhkan dia dariku!” desaknya masih dengan bersembunyi di balik tubuh Andromeda.“Kamu orang Belanda, tak mungkin percaya hantu bukan?” timpal Andromeda masih dengan mengusili Kejora.“Aku tak melihatnya sebagai makhluk astral, tapi dia seperti korban kecelakaan! Ah! Menjauh dariku!” Gadis itu semakin memekik kesal.Sumpah serapah dari bahasa tanah keliharannya pun terucap dan membuat Andromeda dan sekaligus si manusia cosplay ikut mengernyitkan dahinya kebingungan.“Kamu mengatakan apa Sayang?” Andromeda malah bertanya.“Oh Tuhan! Andro! Jauhkan dia dariku!” teriak Kejora mencoba menghindar. Matanya menatap beberapa cosplayer yang ikut mnedekat. Di m
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-21
Baca selengkapnya

Dia yang Datang

“Masuklah, sudah malam. Sampaikan salamku pada Ibumu ya?” pamit Andromeda kepada Kejora yang baru saja turun dari mobilnya. Kejora mengangguk, lantas melambaikan tangannya untuk Andromeda. Setidaknya ini adalah kencan yang indah baginya. Tak pernah dia bayangkan kalau dirinya akan mengencani playboy macam Andromeda.   “Aku pulang!” seru Kejora seraya membuka pintu. Namun, yang menyambutnya adalah sepi. Tidak ada sahutan baik dari sang Ibu maupun Ayahnya. “Ke mana mereka? Belum pulang kah?” selorohnya. Langkah kakinya menuju ke lantai 2, berusaha melihat kamar tidur yang ditempati oleh orang tuanya. Cklek! Pintu yang terbuka menampilkan kekosongan. Dahinya kian berlipat. “Mama ke mana? Tumben,” ujarnya kembali. Dia tak lagi mencarinya, mengingat bahwa Ibunya barangkali tengah bertemu keluarga ataupun teman-temannya. Mengingat bahwa Ibunya sudah lama tak mengunjungi negaranya sendiri. Benar-benar sebuah pemak
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-22
Baca selengkapnya

Isak Tangis Andromeda

Bagi seorang Andromeda, dendam itu adalah efek dari kehilangan. Baginya, masa lalu hanyalah bayangan semu yang harusnya hilang. Namun, nyatanya bahkan sampai di masa mendatang pun masa lalu masihlah tetap bayangan yang tak pernah hilang selama masih ada cahaya yang menyorot.   Andromeda dengan segala kemarahannya pun melampiaskannya pada laju motor yang semakin cepat. Meliuk di jalanan sampai menyalip kendaraan lain yang ada di depannya. Matanya terbutakan dengan rasa marah yang benar-benar tak bisa dibendung lagi. Suara klakson dari kendaraan lain yang hampir mengalami kecelakaan pun diabaikannya. Telinganya tak berfungsi, hanya suara-suara dari masa lalunya saja yang terdengar menggema.   Kembali tangannya memutar 90 derajat demi meningkatkan laju motornya kembali. Benar-benar di ambang toleransi traumanya yang mendalam. Entah bagaimana pemikirannya, terbilang tak waras pun memang sudah menjadi kenyataannya. Pria itu bahkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-23
Baca selengkapnya

21+ Malam Bergairah

Harap membaca dengan bijak. Berisi konten yang menggerahkan.   Keduanya masih saling melumat tanpa ampun, sampai napas mereka sama-sama habis dan membuat Kejora memisahkan diri dan meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Napasnya terengah-engah. Tanpa sadar ia menjauh, berdiri di pinggir ranjang dan tangannya meremas bajunya sendiri karena malu. Entah kenapa, Andromeda merasa semakin membutuhkan Kejora. Dia ikut berdiri, tangannya merengkuh pinggang Kejora dan menariknya untuk bisa semakin dekat dengannya. Kejora tersontak begitu ada dorongan di tubuhnya sampai dia menempel kembali di dada bidang milik Andromeda. Merasa inilah waktunya, akhirnya dengan pelan dan selembut mungkin Andromeda menundukkan wajahnya dan mengecup bibir merah Kejora sekilas, mencoba kembali mengingat rasanya. Seulas senyum tipis tersungging di bibir Andromeda. Dengan halus dia melumat bibit gadis di pelukannya dan memeluknya semakin rapat sampai tidak tersisa semili pun jarak
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-24
Baca selengkapnya

21+ Tahap Selanjutnya

Kejora seperti terserang listrik dan hawa tubuhnya kian memanas. Wanita itu terlentang sempurna di hadapan Andromeda dengan tubuh yang sudah polos. Kejora tak melawan, wanita itu sudah seperti jelly yang tak bisa melakukan apa pun demi menghentikan aksi yang Andromeda lakukan pada tubuhnya.   Rakus! Kejora baru menyadari kalau lelaki kaya itu memiliki kerakusan dahsyat seperti ini. Kejora merasakan jilatan dan gigitan di area lehernya. Memberikan sensasi menggelitik setiap kali Andromeda melakukannya. Dan jangan lupakan telapak tangan lelaki itu yang masih setia meremas buah dadanya tanpa henti. Ketika Andromeda selesai dengan lehernya, lelaki itu langsung mengecup tubuh Kejora dari atas hingga bawah tubuh Kejora. Kejora meremang. Tidak pernah sekali pun ia berada di posisi ini dalam kurun waktu lama. Tapi jika boleh diingatkan kembali, ia sudah pernah mengalami bagian seperti ini sebelumya. Ohhh … sial. Apakah Andromeda a
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-25
Baca selengkapnya

21+ Masih Belum Berakhir

Andromeda lupa diri dibuatnya. Andromeda bisa merasakan bagaimana milik Kejora yang sangat berbeda seolah-olah dirinya menemukan sesuatu yang dicari oleh hasratnya. Perasaan bangga saat Andromeda merasakan bahwa dia adalah pria yang kini ada untuk wanita di bawah kungkungannya itu. Kejora menahan desahannya, lama-lama dia terhanyut dalam pusara gairah yang diciptakan oleh Andromeda dan mereka sama-sama mencapai klimaksnya dengan perasaan yang sulit digambarkan. Andromeda mencapai titik puncaknya tak hanya satu kali malam itu. Dia berkali-kali memuntahkan laharnya di dalam milik Kejora. *** Andromeda duduk di atas ranjang dengan punggung yang menyandar pada kepala ranjang. Di sampingnya Laangen sudah tertidur pulas karena lelah melayani Andromeda yang liar dan kelaparan. Andromeda menatap Kejora yang tidur memunggunginya. Tubuh atas Kejora tidak tertutupi selimut karena An
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-26
Baca selengkapnya

Godaan Di Balik Selimut

Kejora mengerjap-kerjap kan matanya. Kelopaknya perlahan terbuka karena memang cahaya yang menyeruak masuk tanpa sopan dan mengganggu sesi tidurnya. Dia berbalik dan telentang sambil menutupi matanya dengan lengannya yang terlipat di atas wajahnya. “Hm ….” Dia menggeram, merasakan bagaimana tubuhnya merasa pegal bukan main. Dia berusaha duduk dan bersandar di ranjang. Mendadak memorinya terputar pada kejadian sebelumnya. Dengan kedipan matanya yang teratur seolah tengah memutar kolase film yang ada di dalam pikirannya.   Bagaimana dia yang begitu panas, mengerang di bawah tubuh Andromeda. Dengan bibir yang tak berhenti memanggil nama Andromeda tanpa malu. “Ya Tuhan, apa yang telah kulakukan?” erangnya lantas menutupi wajahnya sendiri. Merasa malu dengan tingkah lakunya. Dia hanya bisa mengutuk kelakuannya saja, jika mengingat apa yang terjadi semalam dan tadi pagi. “Kenapa kau bertingkah begitu, Jora … kau mendadak
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-27
Baca selengkapnya

SMP (Sudah Makan, Pamit)

Kejora turun ke dapur, menyaksikan bagaimana Andromeda tengah memunggunginya dan tengah menggunakan dapurnya saat ini. Trak! Trak! Trak! Dia mematung saat melihat pria itu tengah memotong sesuatu melihat tanda pergerakan tangannya yang teratur. Bahkan suara pisau yang beradu dengan bahan sayuran dan telenan pun terdengar ramai dan menandakan si koki sangat ahli. Kejora tersenyum, memikirkan bagaimana Andromeda bisa melakukannya dengan lihai. Mengingat kejadian panas semalam membuatnya memanas sampai ke wajahnya. Darahnya berdesir hebat saat dirinya bahkan sudah mengumpul di wajahnya begitu pikirannya mengenang kejadian itu.   Oke, tenang! Gadis itu mantap menghembuskan napasnya. Lantas dirinya pun menarik ujung sudut bibirnya dan membentuk senyuman si bulan sabit. Kakinya melangkah dengan tenang menuju dapur, tak menimbulkan suara sampai Andromeda tak menyadari kehadirannya. Sreettt …. Dalam sekejap, tangannya terselip dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
17
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status