Home / Romansa / Obsesi Terlarang / SMP (Sudah Makan, Pamit)

Share

SMP (Sudah Makan, Pamit)

Author: Camaraderie
last update Last Updated: 2021-06-27 18:04:22

Kejora turun ke dapur, menyaksikan bagaimana Andromeda tengah memunggunginya dan tengah menggunakan dapurnya saat ini.

Trak! Trak! Trak!

Dia mematung saat melihat pria itu tengah memotong sesuatu melihat tanda pergerakan tangannya yang teratur. Bahkan suara pisau yang beradu dengan bahan sayuran dan telenan pun terdengar ramai dan menandakan si koki sangat ahli.

Kejora tersenyum, memikirkan bagaimana Andromeda bisa melakukannya dengan lihai. Mengingat kejadian panas semalam membuatnya memanas sampai ke wajahnya. Darahnya berdesir hebat saat dirinya bahkan sudah mengumpul di wajahnya begitu pikirannya mengenang kejadian itu.

Oke, tenang! Gadis itu mantap menghembuskan napasnya. Lantas dirinya pun menarik ujung sudut bibirnya dan membentuk senyuman si bulan sabit. Kakinya melangkah dengan tenang menuju dapur, tak menimbulkan suara sampai Andromeda tak menyadari kehadirannya.

Sreettt ….

Dalam sekejap, tangannya terselip dan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Obsesi Terlarang   Tabrakan Tak Terhindarkan

    Menjadi penerus bukanlah keinginan dari setiap anak. Begitu pun bagi Andromeda. Dia tak pernah menginginkan dirinya menjadi penerus keluarga Angkasa Jaya dan memimpin perusahaan. Itu adalah hal yang paling dia hindari, kalau bukan karena ketamakan beberapa orang yang mengincar perusahaan tentu dia tak akan mau melakukannya dengan cuma-cuma. Kesalahannya adalah dia mau diminta kembali dan pulang. Menetap di London merupakan solusi terbaik baginya saat itu dan sampai sekarang. Pria itu mendesah lelah. Dia sudah berada di kamar hotel, mematikan gawainya dan membiarkan dirinya menyulut sepuntung rokok dengan nikotin yang pekat. Setidaknya, solusi agar dirinya tetap waras adalah dengan zat aditif ini. Dia hanya duduk berdiri di balok, memandangi halaman luas hotel yang ditempatinya dan menyesap setiap asap rokok yang keluar karena proses pembakaran. Rasa sesak karena asap mulai memenuhi paru-parunya adalah hal biasa, dia merasakannya sebagai

    Last Updated : 2021-06-28
  • Obsesi Terlarang   Peluang Pekerjaan

    “Kau kenapa Mike? Sakit?” cecar Kejora yang merasa khawatir saat Mike membukakan pintu apartemen baginya. “Untuk apa lagi kau datang? Sudahlah, kita bukan siapa-siapa,” sela Mike yang memilih untuk berdiri saja, tak berminat kembali berbaring di kamarnya. Sebelumnya …. “Ehm … Jora, kau dipanggil oleh Pak Gustav,” seru manajernya yang kini berada di belakangnya. Astaga naga! Pria berkepala pelontos itu seringkali muncul tiba-tiba di belakangnya. Kalau dirinya memiliki jantung yang lemah mungkin sudah melayang nyawanya. “Ada apa ya Pak?” tanyanya sambil berusaha untuk sopan. “Saya juga tak tahu, kesanalah jika kamu ingin tahu,” timpal pria itu dengan juteknya. Semakin semena-mena saja dia saat Kejora dirasa dekat dengan Gustav. “Barangkali jabatanmu naik,” celetuknya. Kejora mengangguk pasrah. Dia yang baru saja terkena lemparan bom karena memang menabrak CEO kini malah dipanggil menghadap de

    Last Updated : 2021-06-28
  • Obsesi Terlarang   Mengurus Orang Sakit

    Kejora harus puas diperlakukan seperti orang asing oleh Mike. Pria itu bahkan tak mau sekadar menatapnya sama sekali. Dia harus puas dengan ketusnya pria itu menjawab ucapannya dan dia juga harus puas dengan segala tingkah tak peduli yang Mike tunjukkan. Dia melenggang masuk, mengabaikan Mike yang berdiri dengan bersedekap di dada. Mengingat dia bahkan tak percaya jika Kejora mendatanginya. “Bahkan sebelumnya kau tak pernah mau berkunjung ke sini,” ketus Mike. Kejora tersenyum, tentu Mike tak bisa melihat senyumannya. Karena dia memunggungi pria itu dan kini tengah menaruh apa yang tadi dibelanjakannya di supermarket bawah. “Kamu tidak seharusnya berada di sini dan kini mengutak-atik dapurku juga,” imbuh Mike dengan kesal. “Hm.” Dia tak percaya seorang Kejora tak peduli dengan ucapannya. Benar-benar menyebalkan. “Jora, katakan saja siapa yang memintamu ke sini!” sentak pria itu dengan wajah yang su

    Last Updated : 2021-06-28
  • Obsesi Terlarang   Pagi yang Menegangkan

    Mike harus mengakui, memang dirinya tak bisa berpaling dari Kejora. Bahkan saat dirinya diputuskan oleh wanita itu, dia masih saja memikirkannya. Apa yang kurang darinya sampai Kejora lebih memilih pria lain? Apakah memang hati bisa sekejam itu? Dia hanya diam, berbaring miring dengan berbantalkan lengannya sendiri sambil terus melihat Kejora yang rupanya jatuh tertidur sambil duduk. Bagaimana bisa setelah mereka tidak ada status apa pun akhirnya wanita itu datang dan memperhatikannya? Kenapa Kejora seolah-olah bertingkah layaknya mereka tengah saling memberikan perasaan? Memberikan harapan yang tak bisa digapainya sama sekali. Dia membiarkan gadis itu menikmati tidurnya. Sedangkan dirinya sendiri hanya menikmati ruangan sunyi tanpa suara. Memang masih terlalu pagi untuk bangun, jam 3 pagi adalah waktu pasar tradisional yang beroperasi. Bukan manusia perkotaan seperti dirinya. Mike mengingat semua perhatian yang d

    Last Updated : 2021-06-28
  • Obsesi Terlarang   Konsultasi Perasaan

    Semuanya menjadi kabur, apa yang kini menghantui pikirannya semakin membuat spekulasi-spekulasi di dalam otak Kejora menguat. Bukan apa-apanya, tapi kenapa dia harus dibuat dilema oleh dua pria berbeda. Tidak, dia menempatkan rasa kasihannya di tempat yang tak seharusnya. “Argh … kenapa aku harus datang ke apartemen Mike?! kenapa aku tak menolak Gustav saja?!” erangnya masih menjambak rambut panjangnya, gemas. Dia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri. Rasa bersalah akibat dirinya yang malah membuat keputusan gegabah menuai hasilnya juga. Andromeda pergi begitu saja, dia seperti tersangka yang bersalah, menjadi gadis ceroboh yang kemungkinan memang bodoh! Kejora hanya bisa berjalan pasrah menuju ke dalam rumahnya. Ayah dan Ibunya tengah menyiapkan sarapan bersama. “Aku pulang,” ucapnya lesu, penuh rasa tak bersemangat. Bahunya terkulai lemah, kakinya terseret bak tak memiliki tenaga dan tangannya menyeret tasnya terseok

    Last Updated : 2021-06-28
  • Obsesi Terlarang   Berusaha Meminta Maaf

    Kejora menghela napasnya panjang. Pekerjaannya di akhir bulan selalu melelahkan. Belum lagi otaknya yang bekerja ekstra karena masalah hatinya. Jari-jarinya sudah pegal mengetik laporan yang bejibun, seolah tak ada habisnya.“Kau baik-baik saja?” tanya Nancy yang memandang Kejora prihatin.“Ah, ya, aku baik-baik saja,” jawab Kejora dengan lemah.Nancy tersenyum, dia tak bisa bertanya lagi jika wanita itu berkata baik-baik saja. Jelas-jelas Kejora memang tak mudah didekati. Hanya saja, setelah dia diantar pulang oleh Kejora. Dia benar-benar merasa bahwa Kejora memang pendiam dan tipikal orang baik yang tak banyak mengurusi masalah orang lain dan tak pernah sok tahu.“Ehm … Nancy, bisakah kamu mengantarku ke departemen RND?” pinta Kejora yang sudah berdiri dengan map yang ada di tangannya.Nancy tersenyum, setidaknya Kejora sudah mau meminta bantuannya saat ini. “Dengan senang hati tentu

    Last Updated : 2021-06-29
  • Obsesi Terlarang   18+ Di Dalam Mobil ....

    “Apa kamu masih marah?” Kejora menghentikan gerakan pisau yang memotong medium rare sirloin steak yang sudah dibaluri garlic sauce, tak lupa jikalau makanan ala barat adalah rasa yang tak terlalu kentara, sederhana dan tak banyak varian. Aromanya memang menggugah selera, perutnya bisa saja berdemo jika dirinya tak mementingkan urusan sang kekasih yang masih marah padanya itu. Andromeda membawanya ke restoran Fine Dining yang membuatnya sedikit kehilangan rasa percaya diri karena tampilannya yang sudah berantakan dan tak bisa dibilang baik-baik saja, usai hiruk pikuk selama jam kerja. Menu-menu yang sudah disediakan memang tak bisa menjadi pilihan. Namun, jika dibilang dari mulai salad, hidangan pembuka, hidangan utama dan hidangan penutup. Tak mungkin mereka menyediakan bahan berkualitas rendah. Dilihat dari cara penyajiannya yang memiliki porsi sedikit, elegan tapi akan kenyang mengisi perut dengan membayar harga fantastis. Andromeda m

    Last Updated : 2021-06-29
  • Obsesi Terlarang   Soal Privasi

    “Stop! Stop! Berhenti di sini!” pinta Kejora mencoba menghentikan mobil Andromeda. Andromeda menatap Kejora bingung. “Kenapa mesti berhenti di sini?” tanyanya. Mobil milik Andromeda memang sudah berhenti di pinggiran halte yang terbilang lumayan jauh dari perusahaan. Dan Kejora meminta berhenti. “Aku turun di sini saja,” pintanya dan bersiap untuk membuka pintu mobil. “Tidak, aku akan menurunkanmu di kantor.” Andromeda merasa tak suka dengan pendapat Kejora. “Andro, ingat … kita masih menyembunyikan status kita, aku tak mau di kantor malah heboh dan membuat kamu jadi kesusahan juga. Terakhir kali tentangmu, semuanya gaduh,” tutur Kejora merasa harus menjelaskannya saat ini. “Memangnya apa yang kamu takuti?” Kali ini suara Andromeda terdengar tak suka dengan ide. Kejora menghela napasnya. Dia menyentuh punggung tangan Andromeda yang ada di persneling. “Kumohon, kita sudah membicarakannya bukan?” rajuk Kejora.

    Last Updated : 2021-06-29

Latest chapter

  • Obsesi Terlarang   Ekstra Part

    Larasduduk termangu menopang dagu pada kosen jendela kamarnya. Wajahnya yang pucat itu basah karena percikan hujan. Larasmengulurkan tangan, tetesan air hujan berkumpul di telapak tangannya. Berjatuhan ketika ia mencoba menggenggamnya.Ia menatap ke seberang jalan. Matanya menangkap sesosok laki-laki yang berlari menerobos hujan. Menuju jendela kamar tempat ia duduk. Langkahnya begitu cepat karena tungkainya yang panjang. Hanya perlu waktu sebentar saja dan sekarang ia sudah berdiri di hadapan Hanna.Larasberdiri dari duduknya, dengan dua alis yang saling bertaut ia menatap lekat wajah laki-laki yang berada di hadapannya. Senyum seindah bulan sabit tergambar di wajah si laki-laki, lalu tangan dinginnya membelai pipi Larasyang basah.“Hai Han,” sapa si laki-laki di tengah derasnya hujan.“Ilham …,” balas Laraslirih, hampir tak terdengar.Ilham, laki-laki itu merengkuh kedua tangan kecil Lara

  • Obsesi Terlarang   Epilog

    “Mom, kapan kita akan bertemu dengan Iriana lagi?” Anak laki-laki berumur 9 tahun terus saja bertanya soal bertemu dengan Iriana, membuat Kejora tersenyum.“Inginnya kapan?” Kejora mengelus lembut rambut milik putranya itu. Rambut coklat yang menuruni gen darinya dan juga rambut yang selalu dielu-elukan oleh neneknya.“Barta inginnya bertemu besok!” seru anak itu sambil sesekali memeluk leher milik ibunya.“Ya, besok kita akan terbang ke Indonesia, mengunjungi Iriana, ok?”“Hu’um!” Barta menganggukkan kepalanya bersemangat, membayangkan wajah gadis kecil yang ditemuinya 3 tahun lalu itu dan merindukannya.“Memangnya kenapa ingin bertemu dengan Iriana? Dia menangis saat kamu mengejarnya tuh,”timpal Mike yang baru saja pulang dari kantornya.Dia mengecup lembut kening Kejora lantas duduk di samping istrinya. Kejora sendiri tersenyum saja, seperti biasan

  • Obsesi Terlarang   Baby Shower

    Mikesedang membantu Kejoramengeringkan rambutnya setelah tidur semalaman efek dirinya yang membuat Kejorakelelahan karena ulahnya. Bahkan senyumannya pun tersungging jelas tanpa surut barang sedetikpun.Kejoraikut tertular senyuman itu. Dia memotret posenya dengan perut besar dan dibelakangnya Mikesedang berkonsentrasi mengeringkan rambutnya menggunakan handuk, dia paling anti dengan hairdryer, penyebab dirinya mengeringkan rambutnya dengan handuk terus menerus.Dia memotretnya melalui pantulan cermin, aestetik! Dengan lancar dirinya mengunggah di media sosial miliknya. Hitungan menit saja sudah banyak like yang didapatkan bersamaan dengan kolom komentar yang mulai ramai itu. Dia terkikik geli membacanya.“Kok ketawanya sendiri sih?” protes Mikesambil mengalungkan lengannya memeluk leher Kejora. Dia selalu senang menghirup aroma yang menguar dari tubuh istrinya itu, bagai candu yang mampu

  • Obsesi Terlarang   Rasanya ....

    “Kenapa ada susu hamil?” Kejora yang tengah memeriksa laci dapur pun melihat dua kotak susu. Dia ingat sedari kemarin Mike selalu memberinya susu hamil.“Kita periksa kandungan bukan?”Kembali Kejora bersuara, wajahnya datar dan nada bicaranya dingin bukan main, merasa kalau Mike memiliki sesuatu yang disembunyikan.Mike yang baru saja pulang dari bekerja pun meringis bingung. Dia tak menyangka Kejora akan segera mengetahuinya. Dia terlalu bodoh sampai-sampai dia sendiri malah ketahuan. Susu hamil! Gara-gara susu itu dia mulai ….“Sayang, itu ….”“Apa kamu berpikir aku akan menggugurkannya sama seperti saat itu? Kau gila jika aku berpikir begitu Mike!” seru Kejora sambil melemparkan sekotak susu mengenai tubuh suaminya.Miketertegun mendengar jawaban Kejora. Dia begitu merasa tertohok karena pertanyaan Kejoradengan mata sayunya yang memandan

  • Obsesi Terlarang   Tanpa Dia Tahu

    Dua bulan pernikahan memang sudah menjadi suatu kebiasaan baru bagi Kejora. Wanita itu sudah terbiasa dengan kehadiran Mike di sampingnya dan pasti memeluknya juga. Lengan kekar Mike selalu berakhir melingkar di perutnya.Apalagi saat dirinya berbalik dan mendapati tubuh Mike yang setengah telanjang menjadi pemandangan pertama yang dijumpai oleh matanya.Namun, memandangi wajah pulas Mike berlarut-larut malah memancing mual sampai Kejora berlari menuju wastafel. Mike yang mendengarnya membuka mata seiring suara berisik yang timbul oleh Kejora saat ini.Hoek! Hoek!Kejora berkali-kali memuntahkan isi perutnya.Melihat Kejora yang pucat semakin membuat khawatir Mike. “Are you ok?” tanyanya sambil memapah Kejora.Kejora menggeleng pelan.***Kejoramasih duduk melamun sendirian. Dia yang terlalu polos hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja saat ini. Benar-benar bukan hal biasa baginya

  • Obsesi Terlarang   Malam yang Indah

    Benar-benar terasa indah jika seperti ini dengan kencan dan senyum yang ditawarkan. Kejoramemegang tangan besar Mikesepanjang perjalanan menuju tempat pulang. Berkendara di malam hari setelah berkencan memang menyenangkan.Hatinya sangat terasa bahagia hanya karena bisa berduaan dengan Mikesaat ini. Malam yang sepi dengan hujan deras menghias jalanan sampai-sampai jalanan di malam hari yang biasanya tak pernah sepi kini lengang termakan derasnya hujan.Mikemasih berfokus menyetir membawa mobilnya, namun entah kenapa dia mengingat suatu hal yang paling ingin dilakukannya saat ini. Mencumbu Kejorasampai mencapai klimaksnya.“Sayang,” panggil Mikedengan mata yang masih memandang ke depan.“Heum?” Kejoramenunggu kelanjutan perkataan Mike.“Kita ke hotel saja yuk? Rasanya kita tak pernah berbulan madu…,” bisiknya lirih.Kejoratercenung men

  • Obsesi Terlarang   Kencan Murahan

    “Sedang apa?” Mike melingkarkan tangannya di perut rata milik Kejora.Wanita itu sudah berganti pakaian usai sore tadi mereka melakukan resepsi.Kejora menggelengkan kepalanya pelana, “hanya melihat sekeliling saja. Aku bosan,” keluhnya.“Mau jalan-jalan?”Tawaran Mike membuat Kejora membalikkan tubuhnya dan memandangi suaminya dengan penuh semangat dan dia menganggukkan kepalanya.Mikememegangi tangan Kejora. Mereka tengahberjalan berdua mengelilingi area pasar malam yang berwarna-warni lampunya itu.Kejoramengamati kemana Mikemelangkah saat ini. Langkah kaki Mikemembawanya menuju penjual gulali. Permen kapas berbentuk love yang sengaja dibelinya untuk istrinya. Kejoratak menyangka, dia tercenung melihat bagaimana pria yang menjadi suaminya itu mau melakukan hal-hal receh seperti ini.Mikemenyodorkan permen kapas yang terbungkus plastik

  • Obsesi Terlarang   Mencintaimu!

    Mempersiapkan pernikahan tentu tak mudah, apalagi Mike sengaja tak ingin melibatkan orang tua. Dia justru ingin memberikan kejutan pada semua bagaimana konsep pernikahan yang akan dia berikan. Bahkan, Kejora pun hanya boleh tahu gaun yang akan mereka kenakan saja. Tidak dengan konsep juga gedungnya. Padahal saat lamaran, Mike banyak bertanya apa keinginannya. Tentu semua itu terasa menyebalkan untuk Kejora, tapi dia percaya Mike akan melakukan semua yang terbaik.Semakin melihat perjuangan Mike akhir-akhir ini hati Kejora semakin luluh. Bahkan seperti remaja yang baru mengenal asmara, sekali saja Mike tak mengangkat panggilannya, Kejora akan menangis. Atau saat dia rindu, Mike justru tak bisa datang, dia akan marah. Mungkin dia sudah terkena pelet cinta yang disebarkan oleh Mike dengan semua perhatiannya.Mengetahui jika Kejora sudah sampai seperti itu padanya, hati Mike tentu saja bahagia. Maka itu dia tak main-main dalam mempersiapkan semuanya. Untuk calon istrinya.

  • Obsesi Terlarang   Lamaran

    Sehari setelah pernikahan Andromeda dan Laras, Kejora diminta Rina dan Marje untuk ke rumah sakit bersama mereka. Pada awalnya, tentu Kejora banyak bertanya karena bingung ada gerangan apakah dia harus ke rumah sakit. Ternyata saat berada di sana, dia melihat sendiri tubuh laki-laki yang merupakan ayah kandungnya sedang lemah tidak berdaya. Kelvin harus di rawat di rumah sakit karena penyakit jantung yang dia derita.Kejora tak bisa berkata apa-apa. Dia hanya bisa menatap dengan sedih saat memasuki ruangan itu."Kejora," panggil Kelvin pelan saat melihat putrinya membuka pintu ruangannya."Papa," bisik Kejora sambil melangkah mendekati ranjang.Dia membenci Kelvin, sangat, apalagi setelah tahu karena hubungan darah yang menjeratnya beserta Andromeda adalah karena ulah sang ayah. Namun, semua manusia pasti memiliki kesalahan, dan jika Kelvin meminta maaf atas kesalahannya tentu Kejora tak mungkin masih menaruh dendam."Duduk di sini, Nak." Kelvin me

DMCA.com Protection Status