Semua Bab Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden: Bab 1891 - Bab 1900

2776 Bab

Bab 1891

Tanpa ragu-ragu, Suzy berkata, "Aku juga mau ikut."Di saat Robert sedang mempertimbangkan, Suzy kembali menambahkan, "Obat yang aku racik untuk Wolter juga sudah hampir siap, kemungkinan besok bisa diberikan kepadanya.""Baiklah, sampai jumpa besok," jawab Robert."Em." Suzy sangat antusias untuk bertemu dengan Christina yang asli. Suzy menyimpan ponselnya, lalu pergi ke laboratorium untuk berganti pakaian dan mulai fokus meracik obat-obatan. Metode peracikan yang baru dikembangkan ini masih belum stabil sehingga Suzy menghabiskan seharian untuk menyempurnakannya.Setelah berjuang selama sehari penuh, akhirnya 400cc darah Suzy berhasil menghasilkan tujuh butir pil obat yang berukuran sebesar ujung jari.Dengan hati-hati, Suzy memasukkan tujuh pil obat ke dalam kotak, lalu menutupnya rapat-rapat.Ketika beranjak keluar dari laboratorium, langit sudah gelap. Saat berjalan kembali ke kamar, Suzy melewati halaman Gilbert. Dia melihat Cole yang terpaksa berlatih jurus Pedang Taichi dibawa
Baca selengkapnya

Bab 1892

Sebelum Hannes berbicara, sejak tadi Suzy, Robert, dan Vermont yang duduk di samping meja telah memperhatikan wanita yang mengenakan cadar berwarna hitam itu.Wanita yang mengenakan cadar hitam ini juga mengamati beberapa orang yang sibuk memperhatikannya."Di sini tidak ada orang luar. Kamu boleh melepaskan cadarmu," kata Hannes yang berdiri di samping wanita tersebut.Kemudian, wanita itu mengangguk sambil melepaskan cadarnya. Wajah aslinya pun terlihat.Wajah yang cantik, lembut, dan memesona. Dia adalah Christina yang sebenarnya!Suzy langsung berdiri dan beranjak ke hadapan Christina. Suzy tersenyum ramah, lalu berkata, "Christina, kami selalu menunggumu. Akhirnya kamu kembali dengan selamat!"Selanjutnya, Suzy mengulurkan tangan sambil memperkenalkan diri, "Hai, aku adalah Suzy.""Kamu adalah Suzy?" Christina menjabat tangan Suzy. Nada bicaranya terdengar agak terkejut.Saat berada di kapal, Hannes sempat menjelaskan beberapa hal kepadanya. Selama ini, Suzy adalah orang yang berp
Baca selengkapnya

Bab 1893

Hannes menggelengkan kepala, dia menjawab dengan jujur, "Aku tidak melihat Tori.""Apa?" tanya Suzy.Robert dan Vermont menatap Hannes dengan keheranan. Sebelumnya, Hannes hanya berkata bahwa dia berhasil menemukan Christina dan mereka sedang berada di dalam perjalanan pulang. Semua orang mengira kalau Tori juga pulang bersama mereka. Tidak disangka, ternyata Tori hilang?!"Apa yang terjadi?" tanya Robert.Tanpa menunggu Hannes menjawab, Christina langsung menjelaskan, "Saat kami meninggalkan pulau, Kak Wallace dikepung oleh armada Willis. Tori kembali untuk membantu Kak Wallace, sedangkan aku pergi bersama dengan kedua teman Kak Wallace. Awalnya, kami ingin mencari bantuan di pelabuhan, tapi malah bertemu dengan Tuan Hannes."Hannes melanjutkan, "Aku berpikir sudah ada Angkatan Laut yang turun tangan. Ditambah dengan kemampuan Tuan Muda Wallace dan Tori, mereka akan baik-baik saja. Oleh sebab itu, aku membawa Nona Christina kembali duluan. Setelah tiba di pelabuhan, aku langsung mengu
Baca selengkapnya

Bab 1894

Christina mengangguk dan menjawab, "Baik."Informasi yang diberikan Hannes kepadanya sangatlah terbatas. Sebenarnya Christina ingin mengetahui lebih jauh kondisi saat ini. Jadi, dia dan Suzy pun mengobrol cukup lama.Suzy dan Christina mengobrol selama hampir dua jam. Selain membicarakan pekerjaan, mereka juga mendiskusikan topik lain. Mereka terlihat sangat cocok karena sama-sama mempelajari ilmu medis dan pernah dicelakai oleh Jose."Tinggallah di sini selama beberapa hari. Setelah pulang, aku akan membicarakan kondisimu kepada Pak Gilbert dan mempertemukan kalian," Suzy berpesan kepada Christina, lalu menatap Vermont.Tanpa perlu membuka mulut, Vermont sudah memahami maksud Suzy. "Tenang saja, aku akan mengutus orang untuk menjaganya.""Em." Meskipun Suzy percaya bahwa tempat ini sangat aman dan tersembunyi, dia tetap memberikan topeng wajah tiruan yang dibuatnya secara khusus."Topeng ini bisa membantumu," ujar Suzy sambil memberikan topeng itu kepada Christina.Christina mengambil
Baca selengkapnya

Bab 1895

Begitu melihat bahwa yang menyerangnya adalah seorang gadis muda yang cantik, pemuda itu langsung tercengang. Wajah pemuda ini tampak sangat menyeramkan. "Berani-beraninya ikut campur!"Sembari berbicara, pemuda itu mengeluarkan pisau lipat dan mengarahkannya kepada Suzy.Tatapan Suzy terlihat sangat dingin. Ketika pisau hanya berjarak beberapa inci darinya, Suzy langsung meraih pergelangan tangan pemuda itu.Pemuda itu semakin terkejut. Ternyata gadis ini sangat kuat!Selanjutnya, Suzy tidak memberikan kesempatan kepada pemuda ini untuk bereaksi. Suzy langsung merebut pisau tersebut, lalu memukul dada pemuda itu hingga terjatuh ke tanah.Pukulan Suzy sangat keras. Pemuda itu hanya bisa meringkuk kesakitan.Nenek tua merebut kalung emas yang dirampas oleh pemuda tersebut, lalu berterima kasih kepada Suzy. "Nona, terima kasih, terima kasih."Suzy melambaikan tangan dan menjawab, "Nek, tidak perlu sungkan-sungkan. Oh iya, aku ingin menelepon polisi dan melaporkan pemuda ini. Tolong tungg
Baca selengkapnya

Bab 1896

Awalnya, Suzy kebingungan setelah mendengar ucapan Gilbert. Namun, Suzy langsung mengingat bahwa darah miliknya dan Robert pernah tertukar.Sejak darah Robert masuk ke dalam tubuhnya, darah Suzy langsung menunjukkan keanehan. Jangan-jangan, darah Robert juga mengalami perubahan?Tentu, semua ini hanyalah dugaan Suzy. Dia juga tidak bisa membuktikannya sekarang.Suzy langsung melepaskan jarum yang menusuk lengan Robert dan berkata, "Aku sudah tidak apa-apa. Kamu tidak perlu mendonorkan darah untukku."Robert masih merasa khawatir. "Sungguh?"Suzy tersenyum dan menjawab, "Iya."Sebelum sempat menjawab, ponsel Robert berdering. Ternyata Albert yang meneleponnya.Setelah menjawab panggilan tersebut, perlahan-lahan raut wajah Robert mulai terlihat gelisah. Suzy khawatir dan bertanya, "Apakah ada masalah dengan pesanan pabrik militer?"Robert mengangguk sambil menjawab, "Bukan masalah besar, aku bisa membereskannya. Beristirahatlah, aku pergi dulu.""Baik, pergilah!" jawab Suzy.Begitu Robe
Baca selengkapnya

Bab 1897

Kali ini Gilbert turun tangan sendiri. Awalnya Meggy ingin meminta penjelasan, tapi dia malah mendapatkan teguran.Sebelum pergi, Meggy masih berkata dengan arogan, "Rumah Sakit Nasional telah menindasku! Kalian tunggu saja!"Gilbert malah mencibirnya, "Lain kali bawa ayahmu datang! Aku juga akan menindasnya."Meggy tidak punya pilihan lain selain pergi sambil menangis. Gilbert menggunakan kesempatan ini untuk memarahinya, "Kalau ada yang tidak terima dengan hasil peninjauan Rumah Sakit Nasional dan ingin menggunakan kekuatan keluarganya untuk membuat onar, sini, cari aku!"Informasi ini seperti embusan angin yang langsung menyebar ke seluruh penjuru kota.Dengan adanya ultimatum yang dilayangkan oleh Gilbert dan ditambah dengan kejadian yang menimpa Meggy, tidak ada seorang pun yang berani datang mencari masalah. Selama ini, Rumah Sakit Nasional selalu bersikap adil kepada semua peserta.Sebaliknya, karena sikap Meggy yang arogan, orang-orang mulai membicarakan Rumah Sakit Pertama Ibu
Baca selengkapnya

Bab 1898

Sepanjang jalan, Joris terlihat sangat antusias. Dia menggenggam sebuah kotak yang berukuran sedang.Kotak tersebut berisi hadiah yang disiapkannya secara khusus untuk Christina. Dua jam kemudian, Joris dan Barbie sudah tiba di pelabuhan, tetapi kapal Wallace masih belum mendarat. Joris memarkir mobil, lalu membuka jendela dan menatap ke arah datangnya kapal.Matahari yang berwarna keemasan menyinari laut yang berwarna biru. Burung camar putih tampak berterbangan di bawah awan-awan putih yang membentang di langit.Dengan diiringi angin sepoi-sepoi, mereka melihat sebuah kapal kecil yang datang dari kejauhan.Joris melihatnya dan berkata, "Mereka datang!"Kemudian, Joris membuka pintu mobil dan beranjak keluar. Barbie tidak punya pilihan selain mengikutinya. Pelabuhan terlihat sangat ramai, ada pedagang dan juga pelancong yang berlalu lalang.Joris menarik tangan Barbie, lalu dengan cepat melewati kerumunan dan berlari ke arah kapal.Seiring dengan kapal yang mendekat, Sebuah sosok tin
Baca selengkapnya

Bab 1899

Selimut yang dikenakan lepas dan memperlihatkan perutnya yang besar. Seketika, Joris langsung tercengang melihat perut Christina.Joris membeku di tempat. Hatinya terasa seperti ditusuk oleh sebuah benda tajam."Aku baru mau memberitahumu mengenai hal ini," kata Wallace.Wallace menepuk pundak Joris, dia kasihan melihat adiknya ini. "Christina mengandung anak Willis. Setelah diculik, Christina pun dinikahi oleh Willis."Joris tidak bisa berkata-kata. Dia mengangkat kepalanya yang terasa kaku, tatapannya tampak dipenuhi dengan kebencian dan penyesalan. Kenapa malah menjadi seperti ini?Christina ... mengandung anak dari pria lain? Joris sangat terpukul dan hampir jatuh ke lantai.Namun, saat melihat Christina yang kembali meringkuk di sudut tempat tidur, Joris merasa sangat kasihan. Sepertinya psikologis Christina benar-benar terganggu, dia tampak sangat ketakutan.Akhirnya, Joris memaksakan diri untuk tersenyum, lalu berkata dengan lembut, "Christina, tidak apa-apa. Aku tahu, kamu juga
Baca selengkapnya

Bab 1900

Saat Barbie hampir menggapai cadar Christina, tiba-tiba Joris menoleh dan berkata, "Barbie."Barbie terkejut, lalu segera menarik kembali tangannya dan menatap Joris dengan gugup. "Kak Joris, ada apa?""Tiba-tiba aku berpikir, apakah orang-orang tidak akan curiga kalau kita membawa Christina pulang sekarang?" Joris sibuk memikirkan kekhawatirannya hingga tidak memperhatikan sikap Barbie yang aneh.Joris berbicara kepada dirinya sendiri, "Sebentar lagi hari pernikahan. Pemerintah dan masyarakat selalu memperhatikan gerak-gerik kita. Aku takut kalau pemerintah mengutus mata-mata ke dalam kediaman kita. Kalau sampai ada yang melihat Christina, aku tidak berani membayangkan konsekuensinya ...."Barbie mengangguk sambil bertanya, "Lalu apa rencana Kak Joris?"Joris menggelengkan kepala sambil menjawab, "Cara paling aman adalah menitipkan Christina kepada Kak Robert atau Vermont. Aku mau menelepon dan berdiskusi dengan Suzy dulu."Joris berbicara sambil mengeluarkan ponselnya. Barbie panik d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
188189190191192
...
278
DMCA.com Protection Status