All Chapters of Lelaki yang Tak Terlihat Kaya: Chapter 1211 - Chapter 1220

Setelah semua penyerang tergeletak di tanah, Gerald membuang tongkat besinya. Naomi sendiri segera berlari menuju mobil untuk membantu Sherry berdiri.Lemah lunglai, peristiwa barusan membuat Sherry terkejut setengah mati.Kalau sampai orang-orang itu berkesempatan untuk menyentuhnya secara tidak layak, Sherry tidak ingin hidup dengan menanggung ingatan tentang itu!Fakta bahwa Sherry terus-menerus dipaksa untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nuraninya belakangan ini sangat mengganggu kondisi mental Sherry. Jika mereka sampai melakukan sesuatu pada dirinya, maka Sherry tidak akan ragu untuk mengakhiri hidupnya sendiri.Bagaimanapun, sekarang gurunya ada di sini dan Sherry yang berlinang air mata segera memeluk Naomi sambil merintih, “N-Nona Milton! Anda sudah sangat baik padaku, tapi aku... aku... aku berengsek! Benar-benar tidak manusiawi, berengsek!”Naomi menenangkan gadis yang menangis itu, dia hanya menjawab, “Tidak apa-apa, aku mengerti… aku tidak menyalahkanmu. Lagi

Keesokan harinya, Yazmin berangkat ke sekolah bersama suaminya.Karena kemarin Naomi telah membawa seorang pria untuk mendukungnya, tentu saja Yazmin pun meminta suaminya untuk membantunya juga. Yazmin yakin bahwa dengan melihat mobil suaminya saja sudah cukup untuk membuat anak buah Naomi takut! Huh!Bagaimanapun, Yazmin telah berbohong jika dia mengatakan bahwa pesan-pesan aneh itu dan hilangnya Thiago kemarin tidak membuat dirinya khawatir. Bahkan setelah dia menelepon Thiago dan anak buahnya, tidak ada satupun yang mengangkat, dan tidak satupun dari mereka berada di tempat Sherry. Lalu, di manakah mereka gerangan?Meskipun Thiago dan anak buahnya bisa menjadi sedikit liar saat bersenang-senang, namun Yazmin juga tahu mereka adalah pria yang sangat bertanggung jawab. Mustahil mereka tidak membalas pesan Yazmin setelah menyelesaikan pekerjaan mereka.Merasa aneh dengan seluruh situasinya, itulah alasan kedua Yazmin mengajak serta suaminya. Apa pun masalahnya, Yazmin tahu latar belaka

Benar kata mereka, duo yang baru saja turun dari mobil itu benar-benar Gerald dan Naomi.Mengetahui hal itu, Yazmin merasa seolah-olah seluruh dunianya baru saja terbalik.Yazmin berasumsi bahwa karena Naomi tidak punya siapa pun yang mampu mendukungnya, dan suaminya bisa dengan mudah menyingkirkannya. Meskipun benar bahwa yazmin telah bertemu Gerald kemarin, namun Yazmin mengira bahwa Gerald adalah pria biasa yang akan sangat menderita di tangannya hari ini!Yazmin tidak pernah membayangkan bahwa Gerald akan menjadi kaya raya!Sekarang keringat mengucur deras dan benar-benar tidak yakin apa yang harus dilakukan selanjutnya, jantung Yazmin berdetak kencang saat dia melihat mobil polisi melaju ke sekolah.Kalau kemarin hanya ada dua orang petugas polisi, hari ini empat petugas turun dari mobil.Memindai kerumunan, salah satu petugas memelototi Yazmin lalu berkata, “Selamat siang, Nona Milton. Saya melihat Nona Yallop juga ada di sini! Ada beberapa kemajuan dalam kasus ini. Kenapa kita t

Saat para siswa mendengar deru mesin mobil lain, mereka menoleh untuk melihat Lamborghini yang berbelok tepat di depan mereka lalu berhenti, mengakibatkan daun-daun yang jatuh di tanah berhamburan ke mana-mana dengan kekuatan badai musim gugur.Kemunculan mobil yang tiba-tiba membuat semua orang di tempat kejadian seketika membeku karena terkejut.“Apakah… apakah itu Lamborghini Reventon?”Situasinya bagai mimpi sehingga semua orang nyaris tidak bisa menyembunyikan keterkejutan di wajah mereka. Bahkan tak satupun dari mereka berani berkedip untuk sementara waktu, karena takut pemandangan mobil mewah itu akan hilang begitu saja kalau mereka melakukannya.Lamborghini Reventon edisi terbatas bukan hanya mobil yang bernilai setidaknya dua juta enam ratus ribu dolar, tetapi menurut legenda setempat, dahulu pria muda kaya dan misterius itu memiliki mobil serupa!Sekarang setelah mobil di maksud hadir tepat di lokasi seperti yang diceritakan dalam legenda, mereka yang hadir merasa seperti men

Mendengar itu, gadis-gadis itu memastikan untuk berterima kasih kepada Gerald terlebih dahulu setelah Gerald sudah cukup dekat dengan mereka.Ketika mereka melakukannya, Gerald masih merasa sedikit linglung. Lagi pula, Gerald terus menerus dibombardir oleh kenangan nostalgianya sendiri, kenangan saat Gerald masih belajar di kampus ini.Akhirnya, Gerald tersentak dan mengambil posisi lalu berkata, "Baik, aku akan memotret sekarang jika kalian sudah siap!""Kami semua siap!" kata gadis-gadis itu lalu melakukan berbagai pose sambil tertawa di antara mereka sendiri.Setelah semua siap, Gerald perlahan mengangkat kamera. Setelah Gerald yakin bahwa semua orang terekam di dalam frame kamera, kemudian Gerald berkata, “Baik, dalam hitungan, satu! Dua! Tiga—!”Tiba-tiba, Gerald tersentak kaget karena gembira, mengakibatkan kamera terlempar ke udara! Pada saat semua orang menyadari yang terjadi, kamera sudah membentur tanah! Dengan lensa yang sedikit retak dan beberapa 'bunyian' tambahan yang ber