Home / Romansa / SURVIVAL LOVE 2 / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of SURVIVAL LOVE 2: Chapter 131 - Chapter 140

164 Chapters

BAB 131 BERAT

"Bagaimana kondisinya?" tanya Jane yang baru tiba dan berjalan cepat sambil melepas sarung tangannya."Nampaknya sudah jauh lebih baik," kata Naomi mengekor di belakang Jane yang sepertinya juga sudah tidak sabar untuk memastikan sendiri kondisi Tiva."Tapi sepertinya kau juga harus lebih waspada, " tambah Naomi.Baru kemudian Jane berhenti dan berbalik menatap wanita muda berambut gelap yang juga sedang balas menatapnya dengan serius."Ikut aku!" perintah Naomi dan Jane balik mengikuti wanita itu ke ruang laboratoriumnya."Aku terpaksa memberikan darah nomor 4 dan sepertinya itu berpengaruh pada proses penyembuhannya.""Apa maksudm
last updateLast Updated : 2021-04-11
Read more

BAB 132 PULANG

Nathan kembali melipat kertas yang sudah puluhan kali dia baca dan mengembalikannya ke dalam toples bersama kedua gelang perak Tiva dan benda-benda lain yang juga masih Tiva tersimpan di sana. Sangat masuk akal jika gadis seperti Tiva suka mengumpulkan semua benda-benda sepele yang menurutnya berharga. Gadis yang terlalu manis untuk berada di dunianya.Nathan tahu ini akan berat dan juga bukan keputusan yang mudah baginya. Tapi bukanya dia tidak pernah mencoba, Nathan sudah pernah coba membawa Tiva kabur dan mengabaikan segalanya tapi apa yang akhirnya terjadi justru Tiva hampir kehilangan nyawanya.Kali ini Natha memang sudah bertekad untuk  mengembalikan semua kehidupan Tiva, bahkan Nathan juga sudah membenahi mobil Alif sebagai salah satu janjinya.Nathan memperhatikan benda ya
last updateLast Updated : 2021-04-12
Read more

BAB 133 MASIH SAMA

"Aku melihat mereka menembakmu."Rio mengangguk kemudian menunjukkan bekas sengatan peluru di sisi perutnya dan Tiva kembali menangis."Kupikir aku sudah kehilanganmu."Sampai sekarang Tiva masih tidak tahan jika harus mengingat tubuh Rio yang jatuh di halaman sementara dirinya tidak dapat berteriak atau berlari memeluknya. Semuanya terlalu mengerikan dan semakin mengerikan. Seperti bencana yang terus datang bertubi-tubu tanpa henti sampai Tiva tidak dapat membedakan lagi mana yang nyata dan mana yang cuma halusinasi.Tapi hari ini Tiva melihat Rio masih hidup dan untuh, rasanya sangat luar biasa sulit di percaya jika pemuda yang ada di hadapanya kali ini adalah nyata.Rio juga hanya
last updateLast Updated : 2021-04-12
Read more

BAB 134 KEMBALI

Rio membawa Tiva ke apartemennya. Cuma apartemen dengan dua kamar tapi cukup untuk mereka berdua. Rencananya besok Rio baru akan membawa Tiva untuk menemui orang tuanya. Sementara dia ingin Tiva istirahat dulu karena Tiva juga terlihat agak pucat dan tidak sehat."Kau bisa pilih kamar yang mana saja."Rio menunjukkan kedua kamar yang cuma dipisahkan oleh ruang tamu kecil dan sama-sama memiliki jendela besar dan balkon. Dulu Rio membeli apartemen tersebut untuk ia tinggali setelah mereka menikah, dia juga sudah mengisi semua perabot untuk memberi kejutan kepada Tiva. Tapi berulang kali dan berulang kali tidak pernah ada yang tahu kapan bencana akan terjadi. Pernikahan mereka gagal, bahkan dengan meninggalkan tragedi yang sepertinya masih belum bisa mereka semua lupakan termasuk bagi  keluarga besar Rio.
last updateLast Updated : 2021-04-13
Read more

BAB 135 SUDAH TAK SAMA

Rio membawa Tiva untuk kembali bertemu ayah dan ibunya. Pastinya mereka berdua terkejut melihat Rio yang tidak pulang dari kemarin dan tiba-tiba kembali bersama Tiva, tunangannya yang telah menghilang hampir satu tahun.Ibu Rio pun rasanya seperti hampir tidak percaya ketika melihat gadis itu berjalan bersama putranya. Meskipun sama sekali tidak terlihat ada yang berubah dan Rio juga masih menggenggam erat tangan gadis itu tapi entah kenapa justru tante Marini sendiri yang tiba-tiba merasa cemas."Kami akan tetap menikah, " kata Rio di depan kedua orang tuanya.Sebagai seorang ibu, tante Marini masih belum lupa seperti apa perasaanya ketika menyaksikan anaknya hampir mati tergeletak di halaman rumah tunangannya  cuma beberapa hari menjelang pernikahan mereka.
last updateLast Updated : 2021-04-14
Read more

BAB 136 SEBATANG KARA

Hari ini Rio sudah mulai kembali bekerja, Tiva segera ikut keluar begitu Rio pergi. Sejak beberapa hari ini Tiva memang sudah berpikir untuk mengunjungi makam bang Alif. Tiva sengaja tidak memberi tahu Rio karena Tiva memang ingin pergi seorang diri.  Rio barub akan pulang sore jadi dia tidak perlu tahu.Tiva keluar dengan menggunakan taksi dan langsung pergi ke komplek pemakaman Elit di kawasan San Diego Hill. Tiva ingin sekali datang sendiri ke makam bang Alif karena rasanya sedang banyak sekali yang ingin dia bagi dengannya, mungkin Tiva hanya sedang butuh tempat untuk bercerita walaupun itu cuma batu nisan.Ini adalah kali pertama Tiva melihat pemakaman yang lebih nampak seperti  hamparan perbukitan hijau dan luas layaknya lapangan golf, sama sekali tidak seperti pemakaman yang biasanya agak suram. Makam bang Nathan juga m
last updateLast Updated : 2021-04-14
Read more

BAB 137 PASRAH

Tiva masih duduk diam setelah tante Marini pergi, Tiva sudah berjanji pada seorang ibu tapi sepertinya dia juga tidak bisa jika harus meninggalkan Rio begitu saja. Tiva butuh waktu, termasuk untuk menenangkan dirinya dulu.Kemarin Tiva pikir dengan kembali pulang dirinya tidak akan menemui masalah lagi tapi jika tahu bakal seperti ini mungkin kemarin dia akan lebih memilih agar Jane membuatkannya identitas baru dan hidup entah di manapun jika akhirnya dia tetap harus hidup sendiri.Sendiri di tengah-tengah orang asing rasanya jauh lebih baik dari pada harus sendiri di antara orang-orang yang dia kenal. Tiva benar-benar belum bisa memikirkannya sekarang, dia tidak tahu bagaimana harus menghadapi Rio. Buru-buru Tiva menghapus benih air matanya yang mulai merembas. Sebentar lagi Rio pulang dan dia tidak boleh menyambutnya dengan wajah jele
last updateLast Updated : 2021-04-14
Read more

BAB 138 SAKIT

"Aku tidak akan pergi, aku tidak akan ke mana-mana sampai kau tidak menginginkanku!"Sepertinya Tiva sudah mati rasa, hidup tapi sudah tidak bisa merasakan apa-apa lagi untuk dirinya sendiri. Karena semua rentetan bencana yang telah menimpanya tidak hanya membuatnya sebatang kara tapi juga telah membuatnya tidak memiliki pilihan apa-apa lagi dan masih juga harus dia tebus sendiri.Tiva tidak akan kemana-mana sampai Rio sendiri yang melepaskannya. Sampai di sini Tiva baru tahu seperti apa rasanya hidup dan bernafas tapi sudah tidak merasakan apa-apa lagi. Tidak ada yang dia harapkan, tidak ada yang dia inginkan, semua harapannya sudah pudar, semua keinginannya sudah hilang. Hilang bersamanya yang telah pergi dan tidak bisa ia cari lagi ke ujung dunia manapun. Tidak bisa ia minta untuk kembali meskipun Tiva menangisinya hingga akhir hayat
last updateLast Updated : 2021-04-15
Read more

BAB 139 MIMPI

Malam harinya Tiva merasa aneh dengan perasaanya sendiri, seperti orang yang terlalu paranoid. Dengan waspada dia mengunci pintu dari dalam dan sengaja membuka tirai jendela. Entah apa yang sedang ia tunggu karena membayangkan pikirannya sendiri saja tiba-tiba Tiva merasa sinting.Kembali Tiva memperhatikan jejak lukanya tadi pagi dan yakin dirinya tidak sedang berkhayal. Karena itu seharusnya kecemasannya ini juga tidak berlebihan. Tiva juga jadi teringat dengan mimpi mengerikannya kemarin malam. Mimpi ketika dia bertemu lagi dengan bang Nathan. Walaupun hanya dalam mimpi mengerikan, bahkan dengan sosoknya yang juga tidak terlalu jelas di tengah hujan, tapi rasanya tetap masih luar biasa bagi Tiva. Sepertinya Tiva juga rela jika harus memanjat tebing atau menyelami lautan hanya utuk bisa kembali meraih tangannya.
last updateLast Updated : 2021-04-15
Read more

BAB 140 ASING

Begitu keluar dari kamar Tiva langsung bersiap membuatkan kopi dan roti lapis untuk sarapan Rio yang sepertinya masih berpakaian di kamarnya.Cangkir kopi yang sedang dia aduk tapi kepala Tiva yang justru sedang berputar,  berputar lagi pada mimpinya semalam. Tiva jadi mulai khawatir bagaimana jika Rio sampai curiga karena Tiva yakin pipinya akan kembali merona jika teringat tiap detail kotor dalam mimpi sesatnya yang tidak berakhlak.Rio hanya menyapa sambil berjalan keluar dari kamar dan langsung duduk di meja pantry mereka yang sekalian berfungsi sebagai meja makan. Tiva mengitari meja untuk mendekatkan kopi yang baru dia buat. Tiva sudah hendak meletakkannya di depan Rio ketika tiba-tiba ia malah menjatuhkan cangkir berisi kopi panas itu. Sebagian tumpah mengenai celana Rio dan tangan Tiva sendiri.
last updateLast Updated : 2021-04-16
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status