Beranda / Romansa / A bittersweet life / Bab 21 - Bab 23

Semua Bab A bittersweet life : Bab 21 - Bab 23

23 Bab

21. Naya di Eropa

Hara  masuk kedalam Lab, smeua mata tertuju kepada dirinya, membuat Hara gugup dia merasa teman-temannya tau  kalau Naya pergi di bawa oleh  seseorang. TRING!! Hara terkejut ponselnya berbunyi, dia mengambil ponslenya melihat nama yang muncul dari ponselnya. Dia adalah Eliana. "Halo nyonya aku te--" 'Cepat pergi dari sana! Bersembunyilah,  Leon dan yang lain sedang menuju kampus!'"Hah?! Lalu bagaiman ini, aku akan ke apartemen mu saja ya?" 'Tidak! Aku sedang dalam perjalan menuju Eropa, kau urus lah diri mu sendiri lagi, terimasih telah menjadi budak ku." Titt.... Sambungan terputus, Hara panik bukan main, dia tidak tau harus bersembunyi dimana sekarang. Dengan cepat dia membereskan smeua barang-barangnya lalu berlari kearah parkiran. Dia akan pergi jauh ketempat kampung orang tua yang sangat terpencing. Hara yang sudah panik tidak menghubungi adiknya terlebih dahul
Baca selengkapnya

22. Naya membutuhkan terapi

"Leon bagaimana ini ada 2 lokasi yang harus kita lihat, dan jarahnya cukup jauh keduanya," ucap Kenzo menatap machbooknya. Ada dua titik lokasi antara ponsel Darma dan titik lokasi jam tangan Naya."Makasud mu apa?!" "Kita mengikuti jam tangan Naya atau lokasi ponsel ayah mu? Ada dua kemungkinan yang  terjadi di sin--" "Aku pilih jam tangan Naya, aku yakin Naya masih menggunakan jam tangannya cuman telah tersenggol lagi dengan yang lain mungkin mengakibatkan jamnya sudah tidak menghasilkan suara lagi." "Kalau mengikuti jam tangan Naya artinya Naya berada di hotel bintang lima itu,  jaraknya hanya 3 kilo dari sini." Leon melepaskan pengamannya saat tau helikopter yang dia naiki akan turun di salah satu kantor milik  sepupu Kenzo. Leon mengambil pistol miliknya yanga dia rakit sendiri  lalu di  sembunyikannya di balik kaosnya. "Apa pun yang terjadi di hotel nanti ntah Naya berpakaian atau
Baca selengkapnya

23. Akhir dari cerita Leon

"Leon..." panggil seorang dari pintu, Leon menoleh kebelakang, itu adalah Naya yang sedang menatapnya membawa selimut untuk menutupi badannya padahal dia telah memakai pakaian. Dia berjalan kearah Leon sekarang dengan rasa takut dan ragu. Leon yang paham mengeserkan duduknya hingga mentok di pinggir pegangan pinggir kursi, agar dia menjaga jarak dari Naya. Naya duduk di samping Leon , menutup badannya. "Ada apa hmm?" tanya Leon dengan lembut sambil menatap Naya, namun Naya tidak menatap dirinya. "Aku takut..." lirih Naya sambil menatap bintang. "Dia sudah mati, jangan takut." "Kau sudah melihat tubuhku, apa kau akan jadikan aku sebagai budak nafsu mu dan teman-teman mu?" "Apa maksud mu Naya?" "Aku takut... Akuu takut hikss... Leon... Aku takut..." Naya mulai menangis lagi. "Naya dengarkan aku, aku mungkin laki-laki sama seperti penjahat itu, tapi aku tidak sebejat dirinya, bukannya sudah ku katakan?
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status