“Dari postur tubuh tegap yang kulihat kemarin, aku rasa dia itu cowok, Py.”Di tengah jadwal kosong pelajaran, Always tak ingin membuang waktu seorang diri hanya dengan mendengarkan musik saja. Ada sesuatu yang ingin disampaikannya kepada Happy. Oleh sebab itu, saat ini ia duduk di samping cewek itu, dan telah menceritakan semua, perihal seseorang yang diduga adalah Wolf, yang ditemuinya kemarin siang.Happy yang sedari tadi mendengarkan cerita Awes, mengernyit bingung. Bukankah Wolf yang diceritakan oleh Arvin dan cowok di hadapannya itu, ialah seorang cewek? Tapi, kenapa Awes malah bilang jika Wolf adalah cowok?“Kamu yakin, Wes, kalau orang itu cowok?” tanyanya, meyakinkan sekali lagi si cowok hitam manis itu.Awes mengangguk mantap. Ia begitu yakin jika kedua netranya tak pernah salah dalam menilai seseorang. Pun, ia yakin bahwa Wolf yang dilihatnya pada kamera CCTV, ialah seorang cewek. Bukankah selama in
Last Updated : 2021-02-25 Read more