Beranda / CEO / Mengejar Cinta Istri / Bab 51 - Bab 60

Semua Bab Mengejar Cinta Istri: Bab 51 - Bab 60

70 Bab

Bab 51

BRAAKKK!!"Brengsek! Sudah kuduga kalau si rubah tua itu pelakunya." desis Wibbi penuh emosi saat membaca laporan yang diberikan Bayu untuknya. Laporan tentang penyelidikan diam-diam yang di perintahkan Wibbi pada Bayu selama ini."Lantas, sekarang, apa rencanamu? Ini sudah cukup bukti untuk menyeret dia masuk bui." ucap Bayu yang yang sedang duduk di kursi depan Wibbi.Wibbi mencengkeram kuat dokumen ditangannya hingga dokumen tersebut sudah tak berbentuk lagi. Sebagai pelampiasan emosinya yang meluap saat ini. Sorot mata Wibbi menatap tajam kedepan, "Dia harus menerima semua pembalasan atas apa yang telah ia lakukan padaku. Dia sudah mengambil apa yang paling berharga dalam hidupku, maka aku akan melakukan hal yang sama padanya." ucapan Wibbi terdengar begitu mengerikan di telinga Wisnu atau pun Bayu. "Jangan sampai karena dendam, kamu akan melenyapkan nyawa seseorang. Itu pasti akan membuat Om dan Tante tidak akan tenang di alam sana, sobat." ucap Ba
Baca selengkapnya

Bab 52

Beberapa hari berada di rumah besar bak istana, membuat Ayla merasa jenuh dan juga bosan. Ditambah lagi tidak ada yang dapat ia lakukan, semua kebutuhannya telah terpenuhi. Mau masak saja para pelayan tidak mengijinkan, mereka terlalu patuh dengan aturan Wibbi yang melarang Ayla untuk melakukan pekerjaan di rumah itu. Jika Ayla memaksakan diri, maka karir para koki akan tamat tak mendapat pekerjaan alias dipecat. Itulah ancaman Wibbi pada para pelayan atau pun koki yang ada di rumahnya.Tidak boleh menginjakkan kaki di dapur, Ayla berinisiatif ingin membantu membersihkan rumah. Setidaknya dia bisa melakukan pekerjaan lain jika tidak diijinkan memasak, tapi para pelayan sudah selesai melakukannya sebelum ia keluar dari kamar. Lantas apa yang bisa Ayla lakukan supaya tidak merasa membebani sang empunya rumah?Belum lagi Ayla dibuat pusing dengan ulah Wibbi yang benar-benar memanjakannya, baju kiriman dari butik beberapa hari lalu saja belum di pakai semua. K
Baca selengkapnya

Bab 53

Ayla melihat wajah Wibbi yang terlihat sangat kesal akan kehadiran Wisnu barusan. Dan karena hal itu Ayla mendapatkan celah untuk melepaskan diri dari kungkungan Wibbi, dengan cepat ia mendorong tubuh Wibbi hingga tubuh kekar itu terguling kearah samping. "Minggir ih," ucap Ayla.Ayla segera beranjak dari kasur dan berlari menuju ke kamar mandi. Wajahnya sudah memerah karena malu akibat kepergok Wisnu, atau mungkin malu karena ia justru menikmati ciuman dari Wibbi barusan. Ini pengalaman pertama baginya, sehingga perasaan Ayla campur aduk tak karuan. Ditambah lagi sensasi aneh yang Wibbi berikan padanya, membuat Ayla sesaat terhanyut dalam buai manis ciuman itu."Gila, ini benar-benar gila. Jika lama-lama berada di rumah ini, akan sangat berbahaya bagiku." Ayla mengelus dadanya. Detak jantungnya semakin menggila, apalagi wajahnya bersemu merah karena membayangkan sudah beberapa kali ia berciuman dengan Wibbi. Bukan, bukan berciuman, tapi lebih tepatnya Wibbi yang lebih d
Baca selengkapnya

Bab 54

Suasana kantin perusahaan N.H group terlihat ramai oleh para karyawan yang sedang makan siang. Termasuk Ayla yang memilih menemui Ferdy untuk makan siang bersama. "Dek, kamu magang disini berapa lama lagi sih?" tanya Ayla di sela-sela menunggu makanan yang mereka pesan datang. "Minggu depan ini selesai kak, kenapa?" Ferdy balik bertanya. "Makasih ya mbak." ucap Ferdy pada pelayan yang mengantar makanan mereka dan menghidangkan di meja. Lalu setelah mengatakan 'sama-sama' pelayan itu pergi."Ya nggak pa-pa, kakak pengen balik ke Surabaya aja dek. Disini tuh nggak enak." ucap Ayla. Sambil menarik piring makannya.Ferdy mengerutkan keningnya, "Apa Abang ipar jahat sama kakak?" tanya Ferdy penasaran. Karena tidak mungkin kalau tanpa alasan yang jelas tiba-tiba Ayla meminta pulang ke Surabaya. Apalagi selama seminggu lebih Ayla tinggal di rumah Wibbi, dan Ferdy tidak tahu apa saja yang Wibbi lakukan pada kakak kesayangannya selama tinggal disana.
Baca selengkapnya

Bab 55

Langkah kaki Wibbi terlihat tergesa-gesa menuju keruangan kerjanya, tujuannya hanya ingin segera bertemu Ayla. Menjelaskan kesalahpahaman yang tadi dilihat oleh Ayla saat berada diruang meeting. Walau kondisi tubuh Wibbi terasa sangat panas seperti sedang terbakar. Tapi Wibbi harus mengesampingkan itu semua karena hal yang lebih penting saat ini adalah menjelaskan kondisi yang sebenarnya pada sang istri.Wibbi tidak ingin kesalahpahaman itu semakin memperburuk keadaan. Karena yang Wibbi tahu, saat ini Ayla masih belum bisa menerimanya sepenuh hati. Hal itu juga yang menjadi ketakutan Wibbi kalau Ayla akan semakin menjauh darinya. Perlu diketahui jika saingan Wibbi sangatlah berat untuk mendapatkan hati Ayla.Wibbi sudah mencurigai jika ada yang salah dengan minuman yang ia minum saat berada di ruang meeting. Ditambah lagi kedatangan sosok Adisti yang hadir di saat rapat, menambah kecurigaan Wibbi semakin kuat jika semua itu pasti ada hubungannya dengan Surya.Su
Baca selengkapnya

Bab 56

Wibbi semakin liar menjelajahi setiap inci tubuh Ayla. Persetan dengan semua kewarasan yang tadi sempat ia agung-agungkan. Kini Wibbi benar-benar sudah tidak sanggup lagi menahan gejolak dalam dirinya yang mendesak minta segera di tuntaskan. Apalagi tubuh Ayla yang mulai pasrah dan menikmati setiap cumbuannya, membuat Wibbi semakin terpacu dengan gairah. "M-mas ... He-hentikan mas, jangan seperti ini. Lepasin mas, nanti kalau ada yang kesini gimana?" ucap Ayla gugup dan berusaha menghentikan perbuatan Wibbi yang semakin menjadi terhadapnya. Karena Ayla sadar jika mereka saat ini masih berada di kantor."Aku tak akan berhenti, sayang. Dan jangan memintaku untuk berhenti sekarang. Kamu adalah milikku, selamanya akan tetap jadi milikku. Memilikimu seutuhnya adalah hal yang paling aku inginkan dalam hidupku." ujar Wibbi dengan suara serak. Kemudian ia membungkam bibir mungil Ayla dengan sebuah ciuman yang semakin dalam dan menuntut.Bahkan kini Wibbi tidak mem
Baca selengkapnya

Bab 57

Suara nyaring dering ponsel berbunyi. Ayla yang masih berbaring di ranjang terkejut dan mencari arah sumber suara. Dengan menarik selimut untuk menutupi tubuh dan beringsut ke sisi ranjang mencari bajunya yang sudah teronggok di atas lantai. Dengan meringis menahan perih di bagian inti bawahnya, membuat Ayla sedikit kesulitan. Setelah menemukan baju dan juga celana kerjanya, Ayla kemudian merogoh saku celana dan mengambil barang berbentuk persegi panjang tersebut untuk melihat siapa yang sedang menghubunginya. "Devi?" gumamnya pelan saat melihat siapa nama yang sedang menghubunginya. "Hallo, Dev." "Setelah lama tidak menghubungiku, kini aku dengar kalau kamu tinggal di rumah lelaki brengsek itu. Katakan padaku, apa maksudnya itu? Hah?" semprot Devi saat telepon baru saja tersambung. Membuat Ayla menjauhkan barang tersebut dari telinganya. Ayla bergidik ngeri mendengar omelan Devi yang memekakkan telinga."Apa kamu lupa bagaimana dia sudah me
Baca selengkapnya

Bab 58

Plaakk!!"Dasar anak tidak berguna!" Sebuah tamparan begitu keras mendarat di sebelah pipi Adisti. Sehingga gadis muda itu meringis menahan sakit bahkan nyeri, karena hal itu Adisti sampai menitikkan air mata sambil memegang pipinya yang kebas akibat tamparan dari Surya. "Pa, kenapa Papa menampar Disti? Dia sudah melakukan semua yang Papa inginkan." ucap Mama Adisti tidak terima melihat anaknya kesakitan akibat tamparan keras dari Surya. Ia menarik tubuh Adisti ke dalam pelukannya sambil membelai lembut rambut anak kesayangannya itu."Kalau dia melakukan semua rencana dengan benar, maka kejadiannya tidak akan seperti ini. Seharusnya dia bisa menaklukkan Wibbi. Bukankah aku sudah memberimu obat itu, Hah? Terus kenapa bisa kamu gagal untuk menjebaknya? Dasar anak bodoh! Tidak berguna!" amarah Surya sambil menatap tajam kearah istri dan juga anaknya. Kemudian dia menghempaskan tubuhnya di atas sofa, lalu mengusap kasar wajahnya."Mereka menemuk
Baca selengkapnya

Bab 59

Hari ini adalah hari terakhir Ferdy magang di perusahaan N.H group. Bagi Ferdy banyak pengalaman yang ia dapatkan saat bekerja di perusahaan raksasa ini. Sebelum ia selesai dengan semuanya serta berpamitan dengan sesama rekan kerjanya, Ferdy berniat untuk mengambil nilai selama ia magang di perusahaan. Beberapa karyawan wanita tampak asyik berbisik satu sama lain, seakan sedang bergosip akan sesuatu berita terbaru. Pemandangan seperti itu sudah hal yang wajar di kalangan para karyawan yang ada di N.H Group. Dan Ferdy sudah terbiasa karenanya."Tukang gosip." gumam Ferdy sambil berlalu melewati beberapa karyawan wanita yang sedang menatap layar ponsel mereka masing-masing sambil berbisik.Setelah memasuki ruangan manager, Ferdy di arahkan supaya menghadap langsung ke ruangan CEO jika ingin meminta nilai magangnya. CEO yang tidak lain adalah Wibbi Nugraha, kakak iparnya.Walau Ferdy penasaran alasan di balik itu, Ferdy memilih diam dan mengikuti perin
Baca selengkapnya

Bab 60

Sebuah foto kakaknya sedang berpelukan dengan Abram di sebuah cafe terpampang jelas di layar ponsel yang masih ada di tangannya. Sedangkan di slide yang lain, ada juga foto kakaknya sedang bersama dengan Wibbi. 'Apa karena ini kak Ay tidak berada disini?' batin Ferdy."Aku bisa saja mengklarifikasi semuanya. Tapi klarifikasi dari aku saja tidak akan cukup." ucap Wibbi bersikap tenang. "Gosip ini bisa berimbas pada saham perusahaan, bagiku mungkin tidak akan berpengaruh besar. Tapi bagaimana dengan dia? Perusahaannya baru saja berdiri. Pasti akan sangat mempengaruhi." Walaupun di dalam hati Wibbi menahan amarah yang begitu besar akan gosip murahan tersebut, tapi ia berusaha tenang di depan Ferdy. Karena Wibbi tidak ingin semua rencananya gagal jika ia salah melangkah. Untuk kali ini, mungkin bisa di bilang Wibbi adalah orang yang egois, dengan memanfaatkan Ferdy sebagai pion untuk menjalankan rencananya. Tidak ada cara lain bagi Wibbi selain melakukan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status