Kesadaranku kembali karena seluruh tubuhku berguncang. Tidak satu pun mimpi muncul. Segalanya hanya terasa tenang, hanyut, dan begitu adiktif. Saat itu, samar-samar aku mendengar suara Rena yang mengobrol. Awalnya begitu kabur, tetapi perlahan, suaranya bertambah. Seperti milik Helva.Dan ketika jemariku bergerak, segalanya mulai jelas.Aku membuka mata. Secara perlahan, tidak seperti Rena yang brutal. Maka tepat ketika itulah, senyum khas yang manis itu kembali.Tepat di atasku.“Aha, tukang tidur sudah bangun.”Itu langsung membuka mataku sepenuhnya. Kepalaku terbaring di bawah—tepat di pangkuannya. Aku mungkin bisa langsung bangkit dan merona, tetapi saat itu aku tetap diam, yang membuatnya mengangkat alis. “Hm... ketagihan?”“Selamat pagi,” kataku, sangat normal.Mobil bergetar. Aku melirik, Helva di kursi sopir. Dari sudut ini, aku sudah bisa mengerti di mana kami berada: perjalanan turun
Last Updated : 2021-07-16 Read more