Home / All / Girl In Love (Indonesia) / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Girl In Love (Indonesia) : Chapter 1 - Chapter 10

50 Chapters

01. Selena yang bar-bar

Biasanya remaja yang baru lulus SMA akan bersemangat sekali untuk melanjutkan kuliah. Dalam bayangan mereka kuliah akan menjadi indah, kuliah dengan baju bebas dan bertemu kating yang keren atau teman angkatan yang bisa di jadikan incaran. Tidak ada yang salah dengan itu, karena yang mereka khayal kan adalah apa yang tergambar di novel atau drama. Karena sudah mahasiswa, mereka bisa bebas memakai apa saja yang ingin mereka kenakan. Seperti seorang gadis yang memakai kaos oversize, celana pendek dan sepatu putih yang dengan santai membuka pintu kelas.  Gadis itu hanya melirik dosen sekilas kemudian duduk di bangku belakang. Dia menghiraukan tatapan dari teman kelasnya yang sinis. Gadis itu bahkan menjulurkan lidah ke arah dosen yang kembali menarik fokus mahasiswa lain. "Karena mahasiswi tidak sopan, Selena Aprilia sudah datang maka, kelas ini sudah lengkap." Dosen muda yang penuh kharism
last updateLast Updated : 2020-12-10
Read more

02. Nomor Libra

Selena menyilangkan kedua tangannya di dada, juga menyilangkan kaki. Bahkan meski di pelototi oleh mama, Selena tetap seperti itu. Tidak ada sopan santun yang dia tunjukkan. Astra yang tepat di depannya menatap tajam Selena. Seperti ada permusuhan. Dunia sangat sempit sepertinya, orang tua Selena mengenal baik dengan keluarga Astra. Mereka bahkan memiliki rencana liburan bersama. Tapi Selena tidak peduli, gadis itu berdiri, "Maaf om, tante, Selena ada perlu di luar"Orang tua Astra saling tatap, mama Selena juga langsung menunduk memijit kepalanya. Papa Selena menarik tangan Selena untuk duduk kembali, tapi Selena yang tidak tahan satu ruangan dengan Astra menatap papanya memohon. Anton menghela nafas, dan akhirnya mengangguk. Menimbulkan senyum cerah seorang Selena. "Pergi dulu ya semua"Tingkat kesopanan Selena benar-benar di angka nol. Gadis itu bebas dan keras kepala. 
last updateLast Updated : 2020-12-11
Read more

03. Awal perjuangan

Selena memegang minumnya dengan kedua tangan, jantungnya terus berdegup kencang karena Libra yang duduk di depannya. Selena benar-benar merasa dia seperti berada dalam drama. Libra sangat tampan, kelewat tampan malah."Udah lama manggung di sini?" tanya Selena akhirnya. Selena tetap Selena, dia tidak suka suasana canggung apalagi dengan si tampan Libra."Baru beberapa bulan aja" jawab Libra cuek. Selena menghembuskan nafasnya pelan. Tidak semudah yang dia kira. Selena pikir Libra akan melanjutkan obrolan. Libra mengeluarkan sebatang rokok, menaruhnya di sela bibir dan membakar ujungnya. Hal sederhana seperti itu membuat Selena tersenyum. Cara Libra sangat keren."Gak masalah kan gue ngerokok?" tanya Libra santai setelah menghembuskan rokoknya.Selena menggeleng, dia tidak pernah dekat dengan cowok perokok. Aswa tidak merokok, papa juga tidak suka. Tapi Libra tidak masalah karena dia tampa
last updateLast Updated : 2021-01-01
Read more

04. The Stupid

Libra menghela nafasnya pelan. Memainkan bibir mungilnya yang menawan membuat Selena tidak bisa berpaling dari wajah tampan Libra.  Entah bisa menjadi pertanda baik atau tidak ketika Libra harus satu kelompok dengan Selena, Kiran, dan juga Astra. Libra merasa jika Kiran dan Selena tidak akan bisa akur melihat apa yang terjadi pagi tadi di koridor.  Sedangkan Astra, pemuda itu terlihat kelewat santai. Wajahnya yang manis dengan lesung pipi yang menawan adalah asetnya yang berharga untuk memikat para gadis.  Libra kira Astra bisa menjadi model dengan wajah seperti itu.  "Ada dua cewek cakep dan elo liatin gue? Gak homo kan lo?" celetukan Astra membuat Libra reflek mengumpat dengan suara kecil.  Selena mengangkat alis lalu tersenyum kecil. Sepertinya Selena benar-benar gila, dia menganggap cara mengumpat Libra sangat sexy.  "Langsun
last updateLast Updated : 2021-01-02
Read more

05. Dinding yang tidak tersentuh

Selena menatap diam chat grup tersebut. Grup chat dirinya dengan Libra, Kiran, dan Astra. Kiran yang membuatnya tapi grup itu sepi sekarang, benar-benar sepi. Gadis itu menggigit jarinya. Kombinasi mereka ber-empat sedikit buruk. Libra yang dingin, Astra yang pemalas, Kiran yang juga sedikit pendiam, dan Selena sendiri yang canggung harus memulai bagaimana agar grup ini ramai. Paling tidak membahas pembagian tugas agar cepat selesai. Selena : GuysTidak ada yang merespon bahkan sampai sepuluh menit. Selena mengumpat, ingin rasanya mendatangi mereka satu-satu. Astra : Muncul oy lo padaAstra : Tugas di kerjain! Selena membulatkan mata. Kaget sekaligus senang juga akhirnya ada yang merespon. Selena : Iya ih, pada kemana dah? Selena : Tra, elo bagi gih tugasnyaAstra : Nunggu yang lain muncul dulu dahAstra : Anyway, berasa ch
last updateLast Updated : 2021-01-07
Read more

06. Kerja kelompok

Hembusan nafas pelan namun sarat dengan rasa lelah yang luar biasa terdengar dari seorang Libra Aditya. Pemuda itu merebahkan dirinya di kasur dengan tangan menutupi mata.Hidup begitu keras baginya. Tidak ada yang benar-benar berpihak, tidak ada yang peduli selain diri-sendiri. Libra merasakan sakitnya sendiri, dia merasakan perihnya sendiri, dia selalu berdarah sendirian dan menyembukan luka sendiri. Sudah hampir lima tahun lamanya pemuda itu meninggalkan rumah. Meninggalkan ibunya yang selalu ia tentang. Kekehan pelan yang terdengan berubah menjadi tawa keras yang terdengar pilu. Tubuhnya meringkuk di kasur, ada air mata yang membasahi pipinya. Libra benci saat dia merasa lemah, dia benci saat dirinya tidak damai dengan keadaan. Libra benci saat dia tertidur setelah menangisi keadaan dan bangun dengan perasaan belum nerima. Tidak ada sosok pelindung bagi pemuda itu. Tidak
last updateLast Updated : 2021-01-08
Read more

07. Perjuangan yang susah

I'd spend ten thousand hours and ten thousand moreOh, if that's what it takes to learn that sweet heart of yoursAnd I might never get there, but I'm gonna tryIf it's ten thousand hours or the rest of my lifeI'm gonna love youLibra menoleh saat ponselnya bergetar, sebuah notifikasi chat masuk. Nomor tak di kenal tapi Libra tahu siapa yang mengirimnya. Sudah makan? Bagaimana kabarmu? begitu pesan yang Libra dapat. Libra menggeleng, "Buruk" Satu kata keluar dari mulutnya tapi dia tidak membalas pesan tersebut. Libra kembali memainkan gitarnya. We're under pressureSeven billion people in the world tryna fit inKeep it togetherSmile on your face, even though your heart is frowningPonsel Libra kembali bergetar tapi kali ini terus-menerus, menandakan bukan chat yang masuk tapi sebuah panggilan telfon. Masih dari nomo
last updateLast Updated : 2021-01-11
Read more

08. Ajakan Libra

Selena sedikit kaget saat Astra menaruh tas di sampingnya, pemuda itu lalu menatapnya sebelum mengerling. "Dih" Selena memasang wajah jijiknya.Astra mengedikkan bahu lalu mulai sibuk dengan game nya. Selena melihat sekeliling, kelas sudah penuh, hanya tempat di sampingnya yang tersisa. Selena duduk tegak saat Libra masuk kelas, mencari bangku kosong yang bisa ia duduki. Sampai pandangannya bertemu dengan Libra. Gadis itu menelan ludah gugup. Teringat semalam dia ngechat duluan yang hanya dibalas tiga huruf. Selena mengulum bibir saat Libra duduk di sebelahnya. Gadis itu berpura-pura sibuk dengan ponsel, entah dia terlalu pede atau apa tapi dia merasa Libra menatapnya. Selena membuka aplikasi platform membaca, menscroll beranda ingin memilih buku yang akan ia baca. Tapi Selena tidak bisa fokus, apalagi ketika Libra membuka suaranya. 
last updateLast Updated : 2021-01-11
Read more

09. Hujan dan Bakso

Libra memarkirkan motornya di depan outlet bakso. Dia menaruh tangannya diatas kepala Selena, melindungi gadis itu dari hujan. Tangannya langsung menarik Selena untuk masuk ke dalam. "Gak papa?" tanya Libra khawatir. Selena balas menggeleng. Kedua orang itu kompak melihat ke langit. Langitnya cerah tapi hujan turun secara tiba-tiba. Libra mengulurkan tangan, merasakan tetesan hujan. Selena melihat ke dalam outlet bakso yang lumayan ramai. Dia menepuk tangan Libra. "Makan yuk, gue laper." Libra menoleh, melihat lebih jauh ke dalam. Meskipun outlet ini tergolong bersih, tapi dia tidak yakin kalau Selena bisa memakan bakso yang murah seperti ini. "Elo yakin makan di sini?" Libra bertanya karena sedikit ragu. Melihat Selena yang mengangguk membuat Libra menaikkan alisnya, heran karena gadis ini sama sekali tidak keberatan makan bakso di sini. Padahal,
last updateLast Updated : 2021-01-15
Read more

10. Baper

"Bagusan ini atau yang ini, Mbak?" Selena menunjukkan dua kaos oversize kepada Mbak Irma, salah satu pembantu di rumahnya. Melihat raut kebingungan Mbak Irma membuat gadis itu mendengkus. "Tumben Nona bingung memilih pakaian, biasanya juga gak pernah ribet," kata Mbak Irma yang kini ikutan duduk di samping Selena."Hari ini aku lagi bahagia, mau mengesankan dosen dengan presentasiku nanti."Selena menatap baju di tangannya kemudian membuangnya frustasi. Hanya karena bingung memilih pakaian saja membuat Selena kehilangan moodnya. Padahal gadis itu sudah berbunga-bunga dan semangat sejak semalam. Dia bahkan dengan berapi-api mengerjakan semua tugas agar dia bisa longgar di akhir pekan. "Nona suka dengan dosennya?" Selena menoleh, lalu menggeleng. Gadis itu berdiri dan dengan lesu melihat kembali isi lemari. "Terus kenapa perlu mengesankan dosen kalau gitu?" lanjut Mbak Irma. 
last updateLast Updated : 2021-01-16
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status