Semua Bab Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja: Bab 811 - Bab 820

1830 Bab

Bab 811 Apakah Ada Pikiran Kotor dalam Otakmu?

Mark Lewis yang berdiri di lantai atas, "..."...Mark Lewis pergi ke ruang kerja untuk bekerja sebentar. Ketika keluar, kebetulan bertemu dengan Sophia Lowry yang baru saja naik ke lantai atas.Suasana hati Sophia Lowry sedang baik. Ketika melihatnya, Sophia Lowry langsung menyapanya dengan manis, "Hai, Mark, apakah kau sudah selesai bekerja?"Sophia Lowry bekerja dengan kompeten, tidak ada cela dalam aktingnya. Mark Lewis berhenti dan menatap wajahnya yang berseri-seri. Sophia Lowry tadi memakan kue, ada sedikit krim yang tertinggal di sudut bibirnya, dia menyipitkan matanya. "Usap mulutmu."Sophia Lowry tertegun, "Apa?"Mark Lewis segera berjalan mendekat dan memegang rahang wanita itu dengan ketiga jarinya, lalu mengambil beberapa helai tisu untuk menyeka sudut bibirnya, dia berkata dengan jijik, "Jorok sekali, makan kue juga bisa belepotan."Mark Lewis adalah orang yang sangat memperhatikan kebersihan. Tetapi selain jijik, tatapan matanya juga terasa hangat.Sekarang tubuh Sophi
Baca selengkapnya

Bab 812 Kau Tidur di Tempat Tidur, Aku Tidur di Sofa

Nyonya Lewis hanya memberinya gaun tidur, mungkin dia berpikir tidak bisa memberinya lebih banyak pakaian lagi.Mark Lewis tidak berbicara lagi, dia membalikkan badan dan membuka kancing kemejanya.Saat itu pintu kamar terbuka dan seorang pelayan cantik Susie masuk. "Tuan, izinkan aku membuka pakaianmu."Susie mengulurkan tangan untuk membantu Mark Lewis membuka kancing kemejanya.Sophia Lowry melirik ke samping, Susie berusia sekitar dua puluh empat atau dua puluh lima tahun dan dia sangat cantik.Dia pasti pelayan kepercayaan Mark Lewis sehingga bisa memasuki kamarnya dengan sesuka hati dan membantunya membuka pakaian.Para ahli waris yang kaya raya memiliki beberapa orang pelayan kepercayaan, para pelayan ini memiliki status yang lebih tinggi daripada pelayan biasa karena mereka memiliki kesempatan untuk naik ke tempat tidur Tuannya.Tangan Susie hendak menyentuh Mark Lewis, tetapi Mark Lewis menghindar, dan berkata, "Kau tidak perlu melayaniku, keluarlah."“Baik.” Susie menjawab d
Baca selengkapnya

Bab 813 Tetap Tenang

Mendengar ada suara, Mark Lewis langsung menatap tajam ke arahnya. Waktu seolah terhenti pada saat itu.Setelah beberapa detik, Sophia Lowry kembali sadar. Dia melepaskan kenop pintu dengan tenang dan berjalan keluar, "Maaf, CEO Lewis, aku akan keluar."Namun setelah berjalan dua langkah, dia merasakan ada langkah kaki yang datang dari belakang, kemudian pergelangan tangannya digenggam, lalu dia ditarik ke bawah pancuran.Air dingin mengalir dari atas kepalanya, membasahi seluruh tubuhnya.Sophia Lowry mengangkat kepalanya. "CEO Lewis, apa yang ingin kau lakukan?"Mata Mark Lewis menatapnya dengan penuh hasrat. "Aku sedang menyendiri di sini, mengapa kau mendobrak masuk, Sophia Lowry, kau sendiri yang menantangku dulu!""..."Jadi, ini salahnya?“CEO Lewis, kesepakatan kita hanya sebatas akting, aku bisa bekerja sama denganmu. Tetapi jika kau juga ingin aku menemanimu tidur, maka aku tidak bersedia.” Sophia Lowry sudah menegaskan, dia tidak bersedia.Mark Lewis mengerutkan bibirnya.
Baca selengkapnya

Bab 814 Ah, Buka Mulutmu

Keesokan harinya.Mark Lewis tahu dia telah melakukan kesalahan karena Sophia Lowry tidak menghiraukannya lagi setelah keluar dari kamar mandi semalam, juga tidak mau berbicara dengannya.Ketika menuju ke lantai bawah, Mark Lewis mendengar tawa Sophia Lowry dan Ibunya dari kejauhan. Entah apa yang mereka bicarakan. Sophia Lowry membuat Ibunya tertawa terbahak-bahak.Sophia Lowry memiliki mulut yang manis dan sikap yang sopan, memang menantu idaman para tetua.Pada saat itu, Nyonya Lewis melihatnya. "Mark, kau sudah bangun?"Mark Lewis menatap tajam pada Sophia Lowry, Sophia Lowry juga melihatnya. Kedua pasang mata saling berhadapan, Sophia Lowry langsung membuang muka. "Bu, aku akan pergi ke dapur untuk melihat apakah sarapan sudah siap."Sophia Lowry membalikkan badan dan pergi.Dia masih marah karena pria itu tidak menepati kesepakatan mereka.Mark Lewis mengerutkan alisnya, lalu berjalan ke bawah, "Bu, selamat pagi."Nyonya Lewis menghampiri dan bertanya dengan suara pelan, "Mark,
Baca selengkapnya

Bab 815 Dia Tidak Punya Wanita Lain Selama Ini

Mark Lewis meliriknya, lalu membuka mulutnya dan memakan anggur yang dia suapi.“Manis?” Sophia Lowry bertanya.Mark Lewis mengangguk. "Ya."Kedua nyonya tua itu berteriak "Aduh, CEO Lewis, kau harus memikirkan keberadaan kami, usia kami sudah tua, tidak bisa menanggung kadar gula yang terlalu tinggi. Apakah kau dan Fia ingin membunuh kami?""Aku tidak tahan lagi. Hari ini sudah kehilangan uang, masih harus melihat pemandangan ini. Kami tidak mau main lagi, pulang dulu."Kedua nyonya tua itu meninggalkan meja mahjong, lalu pergi.Nyonya Lewis segera mengantar para tamu dengan antusias. "Cathy, Martha, kita main lagi besok."Kedua nyonya tua itu pergi, Mark Lewis merasa anggur yang dia makan sangat manis. Dia tidak pernah makan anggur yang semanis ini."Anggurnya enak," lanjut Mark Lewis mengisyaratkan.Sophia Lowry mengulurkan tangannya dan mengantarkan sepiring anggur tepat di depannya. Dia memelototinya, "Ini dia, makan sendiri!"Mark Lewis menyadari sekarang sudah tidak ada orang
Baca selengkapnya

Bab 816 Dia Adalah Pengecualian dalam Hidupnya

Saat itu, Mark Lewis melirik ke ponsel pemuda itu sekilas. Wanita di dalam ponsel sangat jelek, membuatnya merasa muak.Mungkin sejak saat itu, dia menjadi trauma dan tidak ingin disentuh wanita selama bertahun-tahun.Sampai pada saat itu, dia muncul.Dia adalah pengecualian dalam hidupnya.Ibunya sangat cemas dan selalu menyodorkan wanita padanya."Sophia Lowry, jika kau bersikeras mengatakan aku pernah melihatnya, maka aku pernah melihat adegan yang kau perankan.""..."Sophia Lowry melihat wajah tampannya.Sulit membayangkan bahwa pria seperti ini memiliki hati yang begitu murni, belum ada wanita lain dalam hidupnya selama bertahun-tahun ini.Semua kecurigaan nyonya tua itu masuk akal, dia juga akan curiga ada masalah fisik dengan pria ini.Namun Mark Lewis sebenarnya sangat sehat!"CEO Lewis," Sophia Lowry menatapnya, "Aku ingin mengajukan sebuah pertanyaan, apakah kau ... menyukaiku?"Mark Lewis membeku, "Apa katamu?""Konon pria tidak bisa melupakan wanita pertama mereka, apalagi
Baca selengkapnya

Bab 817 Dia Akan Pergi Besok

Mark Lewis berjalan ke dekat meja dan mengambil beberapa lembar tisu untuk menutupi hidungnya. Dia merasa sangat malu.Sophia Lowry tidak menyangka pria ini akan mimisan. Dia melihat pakaian yang dia kenakan tidak terlalu terbuka. Sekarang dia percaya dengan yang dikatakan nyonya tua itu. Pria ini tidak pernah menyentuh wanita selama bertahun-tahun!"CEO Lewis," Sophia Lowry memanggilnya.Mark Lewis kembali menatapnya. "Ada apa?"Sophia Lowry, "CEO Lewis, kau tampaknya... kurang pergaulan.""..." Mark Lewis menatapnya dengan galak dan tidak mengatakan apa pun.Dia langsung masuk ke kamar mandi.Sophia Lowry merasa pria ini yang terlihat agak canggung sekarang, sangat ... menggemaskan....Mark Lewis mandi air dingin dan Sophia Lowry telah mengganti pakaiannya dengan gaun tidur biasa. Sekarang dia bersandar di kepala tempat tidur dan sedang membaca.Sophia Lowry menutupi setengah wajahnya dengan sebuah buku dan hanya memperlihatkan sepasang mata, melihat pria yang canggung itu. Dia gem
Baca selengkapnya

Bab 818 Tidak Bersalah

“Ya?” Sophia Lowry mengangkat kepalanya, menatapnya dengan polos, kemudian mengangguk, “Aku bisa, CEO Lewis, apakah kau tidak bisa menulis kata malu, aku dapat mengajarimu.”Mark Lewis hampir muntah darah. Dia mengulurkan telapak tangannya dan ingin mengambil kembali buku itu. "Tidak boleh lihat, aku akan menghancurkannya sekarang!"Apa?Menghancurkan buku rahasia dunia persilatan?Apakah otaknya korslet? Tidak bisa menghargai barang sebagus ini!"Tidak boleh! Jangan sentuh buku rahasia dunia persilatanku!" Sophia Lowry segera mengangkat tangannya, tidak membiarkan dia mengambilnya.Mark Lewis menyandarkan tubuhnya, satu tangan meremas pergelangan tangannya, dan tangan lainnya merebut buku itu dengan mudah.Tidak disangka pria ini ternyata begitu kuat, Sophia Lowry tidak berdaya. Buku itu segera berpindah tangan.Bagaimana ini?Sophia Lowry punya ide, dia segera memasukkan buku itu ke dalam gaun tidurnya, "Ayo ambil, jika kau bisa."Dia memasukkan buku itu ke dadanya!“Mark Lewis, kena
Baca selengkapnya

Bab 819 Ke Mana Dia Pergi?

Dia mengenakan jas hitam, mengambil kunci mobil dan pergi ke toko obat terdekat....Mark Lewis pergi ke toko obat untuk membeli obat. Ketika kembali, dia melangkah ke samping mobil mewahnya dan merokok.Angin dingin yang bertiup ke wajahnya, membuat dirinya terjaga.Dia lepas kendali malam ini.Orang-orang yang berlalu lalang, berhenti dan melihatnya. Ada banyak gadis muda yang cantik-cantik berjalan di sana, mereka diam-diam melirik Mark Lewis.Mark Lewis masih sangat muda, baru empat puluh tahun lebih. Pria kelas atas yang matang dan sukses ini memang sangat mempesona. Mark Lewis keluar dengan tergesa-gesa, jadi dia tidak mengganti pakaiannya. Dia hanya memakai jas hitam. Sekarang dia bersandar di badan mobil dan samar-samar terlihat piyama sutra hitam di dalamnya.Selain itu, dia hanya mengenakan sepasang sandal.Siapa yang menduga Mark Lewis, Putra Kota Regalsen, akan keluar untuk membeli obat di tengah malam dengan mengenakan sandal?Gadis-gadis muda dan cantik menatapnya, jantu
Baca selengkapnya

Bab 820 Tidak Perlu Khawatir

Mobil mewah Aston Martin ini terlihat sangat mencolok. Sekarang mobil mewah itu perlahan-lahan berhenti dan jendela mobil meluncur ke bawah, menampakkan wajah tampan James Coleman.Victoria Anne meraih tangan Charlotte Shimon dan berteriak, "Kakak."Hari ini James Coleman mengenakan setelan hitam, wajahnya terlihat acuh tak acuh dan dingin, sulit untuk mengetahui yang dia pikirkan.Sekarang matanya tertuju pada wajah Victoria Anne. "Kalian mau pergi ke mana? Aku akan mengantar kalian."Saat itu, terdengar suara seorang wanita dari dalam mobil, "James, siapa itu?"Ada seseorang di kursi penumpang, Vicky Davis, wanita yang akan menikah dengan James Coleman.Vicky Davis adalah seorang wanita yang cantik dan tinggi, sekarang dia membungkuk dan memandang Victoria Anne dan Charlotte Shimon.James Coleman berkata dengan datar, "Adikku."Dia berkata Victoria Anne adalah adiknya.“Oh, aku sudah lama mendengar bahwa kau memiliki seorang adik, dia adalah Victoria Anne, bintang terpopuler dalam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8081828384
...
183
DMCA.com Protection Status