All Chapters of Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima: Chapter 1681 - Chapter 1690

Sally merasa kalau itu hanya sebuah alasan. Farrel pasti menyembunyikan sesuatu darinya.Dia cemberut. “Farrel, apakah itu benar? Kau tidak perlu menyembunyikannya dariku. Apa yang terjadi pada Morgan?”Farrel menghela nafas dan memeluk wanita itu. “Baru-baru ini Morgan memimpin sebuah misi melawan Hell League dan menghancurkan markas mereka. Dia ditemukan, dan identitasnya terbongkar. Itulah kenapa dia terluka.”“Polisi sudah memindahkannya keluar dari rumah sakit. Hell League pasti akan berusaha mencari tahu keberadaannya, jadi tidak memungkinkan bagi kita untuk mengunjunginya. Ada orang-orang yang menjaganya, jadi dia akan aman untuk sementara waktu.”Sally merasa khawatir saat mendengar itu. Meskipun dia hanya mendengar tentang Hell League beberapa kali, itu tidak mencegahnya membayangkan kengerian yang sudah dilakukan oleh Hell League.Apalagi Morgan sampai terluka parah, mereka pasti sangat tangguh.“Yah, selama dia aman saat ini. Kita akan mengunjunginya nanti.” Sally meng

Mereka mendengar suara langkah kaki di atap dan melihat sekelompok pria bersenjata di kejauhan, Morgan langsung menyadari bahwa informasi yang mereka terima tidak lengkap – hanya sebagian kecil.Intel meninggalkan informasi penting seperti senjata dan helikopter.Apakah informasi itu sengaja dihilangkan atau tindakan rahasia lawan dilakukan dengan baik, sekarang bukan waktunya untuk memikirkan itu. Intel mana pun lebih baik daripada tidak sama sekali. Jika tidak, konsekuensinya akan lebih berbahaya.Namun, Morgan tidak panik karena perubahan ini.Dia melihat keluar dalam diam seolah-olah memikirkan sesuatu.Sekelompok pria di atap turun langsung ke pipa pembuangan dan mendarat di balkon kamar Morgan dengan gesit.Morgan tercengang. Mereka secara khusus mendarat dengan presisi seperti itu. Apa mungkin mereka sudah mendapatkan denah rumahnya sebelumnya?Ekspresi Wendy tidak berubah saat dia dengan cepat mendorong Morgan ke belakang. "Komandan Tykes, berdiri di belakangku."Saat w

Saat melihatnya seperti ini, para pria menjadi lebih diam.Howard menjadi lebih marah dan murka, dan berseru dengan dingin, "Keluar!"Orang-orang itu berdiri dengan tergesa-gesa dan dengan cepat berteriak keluar dari sana seolah-olah melarikan diri untuk hidup mereka. Hanya Howard dan asistennya yang tersisa di aula.Asisten itu berdiri di samping, diam, seolah memikirkan sesuatu.Ekspresi muram Howard tampaknya membuat atmosfir menjadi lebih dingin. Seluruh aula begitu sunyi seakan-akan orang pun bisa mendengar jarum jatuh ke lantai.Asisten itu merenung sejenak, lalu berkata dengan berani, "Tuanku, mungkin mereka tidak semata-mata disalahkan untuk masalah ini. Aku rasa ada sesuatu yang aneh."Howard mendongak dan menatapnya. Ada suasana mencekam yang tak terlukiskan dari tatapannya saat dia memberi isyarat kepada asisten untuk melanjutkan.Asisten itu menelan ludah. “Kali ini, gerakan kita terekspos terlalu cepat. Kekuatan lawan kita tangguh, mereka akan berjuang ketika meng

Morgan merasa sangat tidak nyaman, tapi dia dipaksa oleh aura yang menindas di sekitarnya dan akhirnya tidak punya pilihan selain menundukkan kepalanya dan dengan patuh minum dari cangkir.Mungkin karena terlalu gugup, dia tersedak. Dia batuk beberapa kali yang memperparah luka di tubuhnya.Dia mengerang kesakitan sekali lagi.Dia merasa kesakitan untuk sesaat, dan dia juga merasa ingin batuk. Dia tampak sangat malu.Setelah membaik, dia merasa bingung. Dia merasa kalau reputasi yang sudah dia bangun selama dua puluh tahun berantakan hanya dalam waktu singkat.Itu juga terjadi di depan seorang wanita yang baru dia temui dua atau tiga hari yang lalu. Jika masalah ini sampai tersebar, reputasinya akan hancur!Wendy berkata dengan frustasi, “Ya ampun! Kau itu bukan anak-anak, bagaimana kau bisa tersedak seperti ini saat meminum air?”Meskipun nada suaranya terdengar kesal, tangan Vivian menepuk punggung Morgan.Morgan kembali batuk, dan lukanya terasa sakit sampai matanya memerah.

Saat George membuka pesan itu, dia tiba-tiba mengernyitkan dahinya.Isi pesan singkatnya hampir sama dengan undangan yang mereka terima pada siang hari. Namun, pesan itu juga secara khusus menyebutkan bahwa ada hal baik yang membuat Farrel tertarik.Kemudian, ponselnya kembali berdering, dan sebuah foto dikirim.Itu adalah foto sebuah cincin!Cincin ini sangat akrab bagi George. Itu adalah cincin Nyonya Muda yang hilang hari ini!Dia terkejut. Ternyata bukan kebetulan bahwa Nyonya Muda kehilangan cincinnya, melainkan tindakan Hebrew yang disengaja.Hebrew pasti mengira Tuan Muda tidak mau hadir. Sekarang, untuk memaksa Tuan Muda menghadiri makan malam, dia merancang cara kotor ini!Betapa tak tahu malu!George tidak berani merasa ragu lagi, dan dengan cepat menelepon Farrel. "Tuan Muda, aku menemukan cincin itu.""Di mana?" tanya Farrel.Sally menatapnya dengan penuh harapan, tapi juga tampak keraguan di hatinya. Bagaimana George bisa menemukannya begitu cepat? Itu bukan sesu