All Chapters of Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima: Chapter 1671 - Chapter 1680

"Nona Muda, jangan marah. Kita harus punya cara untuk menyelesaikan masalah ini. Kita pasti akan membuat Farrel membayar harganya!"Asisten itu tidak berani mengatakan apa pun yang membuat frustrasi, meskipun dia tidak memiliki kepercayaan di dalam hatinya, dia masih harus memaksakan dirinya untuk membuat pernyataan jahat. Membujuk Vivian adalah prioritas utama.Vivian sudah terbiasa dengan kata-kata ini, dan mengabaikannya. Dia hanya melihat informasi di tangannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Asisten berhenti sebelum bertanya, "Nona Muda, apa yang harus kita lakukan?"“Apa lagi yang bisa kita lakukan? Sia-sia, aku tidak tahu untuk apa aku mempekerjakanmu!” Vivian tidak punya tempat untuk melampiaskan amarahnya. Bahkan lebih menyebalkan melihat asistennya begitu tidak kompeten saat ini.Jantung asisten itu berdebar kencang di dadanya, dan keringat dingin muncul di alisnya, dan dia tidak tahu harus berbuat apa saat ini."Panggil Zasper dari departemen keuangan untuk segera

Matanya berkabut, tapi dia menahannya, berkata dengan lembut, "Oke.""Ketua Jahn, Nyonya Jahn, bolehkah kami menyajikan makanannya?" Pelayan melangkah maju pada waktunya dan bertanya dengan hormat.Farrel mengangguk.Setelah beberapa saat, hidangan disajikan.Kemudian, terdengar melodi cello yang dimainkan dari atas panggung. Sally terkejut, dan senyum di wajahnya tumbuh.Itu adalah potongan alunan cello yang sangat spesifik, tetapi Sally sangat menyukainya. Jelas bahwa Farrel yang memperhatikan ini dan sudah diatur olehnya. Hati Sally langsung berbunga-bunga, begitu juga suaranya. "Kau sangat baik.""Aku belum cukup baik." Farrel balas tersenyum.…Setelah Farrel menghiburnya, kondisi Sally jauh lebih baik, tetapi dia juga bekerja lebih keras.Dia tidak membiarkan dirinya bersantai, dan dia menolak untuk membiarkan orang lain berpikir bahwa dia tidak pantas mendapatkan Farrel."Apa menurutmu Nyonya Muda telah terusik oleh Vivian? Ketua Jahn sudah membalaskan dendamnya. K

”Aku ingin seorang gadis kecil seperti Tina, penurut dan imut. Anak ini terlalu merepotkan."Sonia berkata sesuatu yang terdengar negatif, tetapi matanya dipenuhi dengan kelembutan dan cinta ketika dia melihat bayinya.Sally tertawa. "Hati-hati kalau bicara, si kecil mungkin mengerti apa yang barusan kau ucapkan dan merasa sedih. Namun, memiliki anak perempuan itu bagus."Sonia tersipu dan mengangguk.Tina, yang selama ini menatap bayi kecil itu, tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menatap Sally. "Bu, aku sangat menginginkan seorang adik laki-laki. Apa kau dan Ayah bisa memberiku seorang adik laki-laki?"Sally tercengang sejenak. Dia kemudian melihat ekspresi mengejek Sonia di samping dan wajahnya memerah. "Tidak ada gunanya berkata padaku, Tina. Itu semua terserah ayah."Tina mengangguk sambil berpikir. "Oke, aku akan pergi meminta adik laki-laki pada ayah!""Itu benar, tanyakan saja pada ayahmu. Pastikan kau melakukannya. Kemudian, kau akan punya banyak adik laki-laki dan perem

Keesokan paginya, setelah dokter memastikan bahwa semuanya baik-baik saja, Nyonya Jahn keluar dari rumah sakit."Terima kasih atas bantuanmu, Dokter." Sally merasa lega.Nyonya Jahn juga merasa senang. Dia ingin pulang kemarin, tetapi Sally dan Farrel memintanya untuk tetap tinggal di rumah sakit selama satu hari lagi untuk observasi.Sangat sulit untuk membujuk kedua orang ini. Dia juga tidak ingin pulang dan dimarahi oleh Felix juga, jadi dia tinggal di rumah sakit satu malam lagi."Ini sudah menjadi tugas kami."Dokter kemudian menatap Nyonya Jahn lagi dan berkata, “Kau harus lebih memperhatikan pergerakan tulang belakang lehermu saat kau pulang nanti.”Dokter pergi setelah itu.Farrel berkata, "Aku harus menyelesaikan prosedur administrasi dulu. Kau bisa berkemas, dan aku akan kembali dan menjemput kalian ketika aku sudah selesai.""Oke." Sally mengangguk sebagai jawaban.Dia hanya menginap di rumah sakit untuk satu malam, jadi tidak banyak yang harus dibawa. Dia membersih

Setelah mendengar ini, George segera melaporkan, "Kekalahan mereka terlalu parah dan mereka belum bisa mencari informasi lebih dalam lagi."Keadaan sudah tenang di Jahn Group. Nyonya Muda mampu memenangkan sebagian besar dari begitu banyak proyek sekaligus karena fakta bahwa Vivian terlalu sibuk untuk menangani semuanya sendiri. Kalau tidak, bahkan jika dia bisa memenangkan kasus ini dengan kemampuannya yang sebenarnya, dia harus bekerja keras.George tidak berani meremehkan kemampuan Vivian. Melalui beberapa pertemuan dengannya dan laporan dari bawahannya, dia tahu bahwa ini adalah orang yang tidak akan berhenti kecuali dia mencapai tujuannya. Kegagalan tidak akan membuatnya menyerah.Tidak hanya dia tidak akan berkecil hati, tetapi dia juga akan menjadi lebih kuat dan berani. Setelah dia berhasil bangkit dari keterpurukannya, dia akan memulai babak baru dari serangan balik yang bahkan tidak tertandingi!George berhenti sejenak dan melanjutkan, "Namun, Vivian sudah berencana untuk