Semua Bab Gairah Berkuasa : Mempelai Wanita Tuan Tremont yang Berharga: Bab 421 - Bab 430

1901 Bab

Bab 422 Sesuai Rencananya

Ethan tersenyum pada Tiffany dan bertanya dengan dingin. “Apa kau yakin? Aku sudah mengakuinya kalau aku memang telah memperlakukanmu dengan buruk dimasa lalu. Apa lagi yang kau mau dariku sekarang ? Kau bisa menyiksaku atau melakukan apapun yang kau mau. Aku ingin memiliki rumah. Rumah untuk kita berdua. Dan aku mau menikah, aku tidak bisa menunggu selama itu. Kau bisa melakukan apapun yang kau mau. Aku hanya ingin kita menikah. Aku tidak mau bertengkar denganmu hari ini. Aku ingin kita bicara baik-baik soal ini. Pikirkanlah dengan matang sebelum kau menjawabku. Aku takut aku tidak akan bisa menahan diriku.”Walaupun Ethan telah mencoba bersikap lembut padanya, Tiffany masih bisa merasakan betapa pemaksanya dia. Tiffany menginginkan yang sebaliknya, dia tidak ingin menikah terlalu cepat sedangkan Ethan mau menikah secepatnya. “Aku tidak mau menikah terlalu cepat, yang jelas-jelas berbanding terbalik dengan keinginanmu. Inilah masalahnya. Kau bisa mencari solusi atau kita bisa terus s
Baca selengkapnya

Bab 423 Haruskah Aku Merasa Terhormat?

Ekspresi Mark menjadi muram. “Tentang itu.. Ethan kurang lebih terlibat. Jika aku adalah dia, aku mungkin akan melakukan hal yang lebih parah lagi. Kenapa memangnya?”Arianne berpikir kalau Mark terdengar seperti sedang menutupi Ethan, tapi Arianne tidak mengatakan kecurigaannya. “Aku hanya berpikir kalau.... Jika kau bisa melupakan perbuatannya, maka, aku juga bisa. Itu akan baik-baik saja selama dia benar-benar sudah menyesalinya dan mau berubah setelah dia kembali dengan Tiffie dan hidup dengan baik.”Mark tidak mengatakan apapun lagi dan kembali ke ruang kerjanya setelah makan malam. Setelah berpikir sesaat, dia mengirimkan pesan pada Jackson. “Tiffany akan tinggal bersama dengan Ethan.”Saat Jackson menerima pesannya, dia sedang makan dengan keluarga West di rumah ibunya. Setelah dia membacanya, dia meletakkan ponselnya lagi. Dia tidak boleh membalasnya! Membalasnya sama saja seperti mengakui kalau dia menyukai Tiffany. ‘Suka’ adalah kata yang konyol dalam kamus Jackson. Beran
Baca selengkapnya

Bab 424 Ya Dia Memang Istimewa

Ekspresi Jackson tetap netral. “Kau benar-benar berencana untuk tinggal bersamanya? Tinggal bersama lebih merepotkan daripada menjalin hubungan. Kalian akan menghadapi semua hal sepele yang akan kalian hadapi sebagai pasangan yang sudah menikah. Tidak hanya itu, tetapi juga kalian akan mudah kehilangan gairah jika sepasang kekasih tinggal bersama terlalu cepat. Itu bisa memberikan peluang putus yang lebih tinggi. Kaum muda saat ini sangat terburu-buru untuk menjalani kehidupan pernikahan. Ketika waktunya tiba, kalian semua akan menyadari bahwa itu tidak sehebat yang kalian pikirkan. Kebanyakan orang bahkan menyesal menikah terlalu cepat.”Tiffany kesal dengan nadanya. “Bisakah kau tidak berbicara denganku seperti kau jauh lebih tua dariku? Itu urusanmu jika kau tidak ingin menikah di usiamu yang sekarang. Jika gadis seperti kami tidak menikah pada usiamu, kami akan disebut perawan tua. Baiklah, mari kita hentikan topik ini. Aku tidak akan bisa keluar untuk minum dan makan denganmu lai
Baca selengkapnya

Bab 425 Akhirnya Menyerah Darinya

Tiffany merasa Ethan telah bersikap kurang ajar, tapi dia tahu jika dia berbicara sekarang hanya akan memperburuk keadaan. Oleh karena itu, dia hanya bisa memandang Jackson dengan tatapan meminta maaf.Jackson menyipitkan matanya dan berbicara dengan dingin, “Kau tidak perlu membalas budi d hutangnya padaku. Aku tidak membantumu dalam ketidakhadiranmu, karena kalian berdua sudah putus saat itu. Tidak pantas kau berbicara seperti ini. Tuhan selalu mengawasi. Terkadang, kau harus memaafkan orang lain untuk memaafkan diri sendiri.”Tiffany tercengang. Dia tidak menyangka Jackson akan menimpali Ethan. Lagipula, Jackson tidak pernah menganggap serius perkataan orang. Maka dia mengira kalau Jackson hanya akan pergi dengan senyuman di wajahnya.Ethan mengepalkan tangannya saat dia mendengar kata-kata Jackson, tapi dia memasang senyum mengejek di wajahnya. “Kau sepertinya punya masalah besar denganku. Apa yang ingin kau katakan? Katakan saja di depanku, tidak perlu menahannya.”Tidak mung
Baca selengkapnya

Bab 426 Melupakan Perasaannya

“Maafkan aku, Tiffie. Aku kehilangan kesabaranku. Tolong jangan katakan hal seperti itu, oke? Aku ingin tetap bersamamu…” Ethan berkompromi untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dan dia mau itu bersama Tiffany.Meskipun Tiffany selalu bimbang, dia tidak akan pernah goyah saat dia membuat keputusan. “Lupakan saja Ethan. Aku baru menyadari bahwa aku seharusnya tidak bersikap ragu-ragu sejak awal. Kau tidak perlu mencariku lagi; itu mungkin yang terbaik untuk kita berdua. Sekarang setelah kau memiliki segalanya, Kau bisa memiliki wanita manapun yang kau inginkan. Sejak hari kita putus, kau bukan lagi kekasihku. Aku tidak bisa membohongi diriku sendiri, aku tidak mencintaimu lagi.”Setelah mengatakan itu, Tiffany membuka pintu mobil dan pergi tanpa melihat ke belakang. Di a berjalan bawah lampu jalan yang redup. Ethan tidak keluar dari mobilnya untuk mengejarnya dan hanya melihat saat dia perlahan menghilang dari pandangannya. Hatinya menjadi dingin dengan setiap langkah yang Tiffany amb
Baca selengkapnya

Bab 427 Hatinya

Sekitar sepuluh menit kemudian, Mark selesai berganti pakaian dan menuju ke bawah. “Ayo pergi.”Arianne menghampirinya dengan senang, Mark menekuk lengannya dan memberi isyarat agar Arianne memegang tangannya. Dengan sedikit tersipu, Arianne melingkarkan tangannya di lengan Mark.Dia menelepon Tiffany begitu dia masuk ke dalam mobil,, “Tiffie, kau dimana? Kirimkan aku lokasimu. Aku akan datang menjemputmu sekarang.”Karena bosan berjalan, Tiffany memutuskan untuk duduk di pinggir jalan selama beberapa waktu. Mark menginjak pedal setelah menerima lokasi, pandangannya yang terfokus saat mengemudi menarik pandangan Arianne. Dia tidak pernah membayangkan bahwa akan ada hari dimana tidak akan ada rasa luka di antara mereka berdua. Apakah jantungnya yang berdebar-debar menandakan dia menyukai Mark? “Jika kau terus menatapku seperti itu, aku tidak bisa fokus menyetir,” goda Mark ketika dia melihat tatapan panasnya.“Kau menyebalkan…” Arianne mengalihkan pandangan darinya dan melihat ke je
Baca selengkapnya

Bab 428 Kau Baik-Baik Saja?

Jackson segera bangun dan berkata, “Kalian boleh pergi. Kami tidak membutuhkan kalian untuk malam ini. Bubar!”Sekelompok wanita itu akhirnya meninggalkan bilik dengan terburu-buru. Eric diam-diam bergeser ke samping Jackson sementara Arianne dan Tiffany duduk. Suasana menjadi canggung.Eric tidak bisa menahannya saat dia memberanikan dirinya dengan berkata, “Mark sebenarnya bukan langgangan di sini. Dia juga tidak pernah meminta pendamping.Dan juga, hal-hal lain… ”"Aku tahu, tidak apa-apa," kata Arianne sambil menuangkan alkohol untuknya dan Tiffany.Semakin Arianne tenang, semakin gugup pula ketiga pria itu. Mark tanpa sadar menepuk tempat di dadanya di mana wanita itu baru saja menyentuh. “Tidak apa-apa jika dia mengatakan tidak apa-apa. Kalian bersenang-senanglah...”Suasana canggung itu tidak berlangsung lama. Setelah menenggak beberapa shoots, Tiffany memulai permainan dadu dengan Eric. Tidak ada yang memperhatikan bahwa dia tidak berani menatap mata Jackson. Sebelum Jackso
Baca selengkapnya

Bab 429 Mengalami Kesulitan

Mark menggelengkan kepalanya. “Tidak usah. Jangan khawatir tentang mereka. Jackson tidak akan melakukan hal aneh padanya bahkan jika dia tidak mengantarnya pulang.”Arianne tidak terlalu khawatir tentang Jackson. Dia hanya khawatir kalau itu akan berbahaya, karena mereka berdua mabuk. “Oke… Uh… kau dulu sering ke bar, ya? Orang-orang di sana sepertinya sudah akrab denganmu… ” Tentu saja, wanita genit itu bahkan sudah menempelkan dirinya padanya!“Kau cemburu?” Mark malah balik bertanya.“Tidak! Ayo tidur,” ucap Arianne dengan cemberut.Mark lalu memeluk Arianne. Aku akan mengajakmu liburan besok. Kau tidak bisa mengatakan tidak.” Dia telah memikirkannya. Dengan putusnya Ethan dan Tiffany, dia hanya bisa menunda sesuatu dengan membawa Arianne pergi, dan mencegahnya untuk berhubungan dengan Ethan dan surat itu. Dia akan membutuhkan waktu cukup lama.Arianne tidak menolaknya, tapi dia memberikan syarat. “Bisakah kita mengajak Tiffany juga? Dia baru saja putus dengan Ethan, jadi dia j
Baca selengkapnya

Bab 430 Kita Akan Liburan

“Kenapa aku harus melepaskanmu sekarang? Katakan padaku bahwa kau akan berhenti merengek dulu!”Tangan Tiffany menyentuh kepala Jackson dan menggosoknya dengan kasar. “Tidak! Aku sedang kesal! Maka aku harus melampiaskannya!”Jackson menjepit tangannya di atas kepalanya dan berkata, “Kau duluan yang menantangku, maka jangan menyesalinya.”Sebelum Tiffany sempat melawan, Jackson mendekatkan jarak di antara bibir mereka. Yang sebelumnya adalah ciuman ringan, kali ini menjadi semakin dalam. Sambil menarik ikat pinggang jubah mandi Tiffany, dia melihat bahwa Tiffany tampak agak mungil dengan jubah besar itu. Pikiran rasional Jackson muncul kembali di saat-saat terakhir saat dia bertanya dengan nada rendah, “Kau dan Ethan, apakah kalian ...?"Tiffany menggelengkan kepalanya dengan keras. “Tidak! Kami tidak sempat… Tidak sebelum perpisahan pertama kami… Juga tidak sekarang… ”Mengingat bahwa dia secara tidak sengaja mengatakan bahwa dia adalah gadis yang murni dan lugu, dia menyadari bah
Baca selengkapnya

Bab 431 Seorang Putri Dan Ratu

Tiffany melawan balik. “Aku mengungkitnya. Aku merasa seperti tidak bisa kembali seperti dulu lagi bersamanya. Tentu saja, hubungan itu harus segera diputus segera setelah aku tahu itu tidak akan berhasil. Ini urusan pribadiku, dan tidak ada hubungannya dengan kau! Kau hanya takut aku tidak dapat menemukan orang kaya, bukan? Jika Ethan bukan adik laki-laki Mark, kau tidak akan mendukung kita untuk tetap bersama. Karena kita sedang membicarakan masalah uang, aku juga akan mengingatkanmu bahwa peri keberuntungan yang memberimu sebuah rumah sudah pergi sekarang. Kau harus mengeluarkan uang untuk pindah, jadi jangan membuang-buang uang untuk hal-hal yang tidak perlu. Kita sudah pernah merasakan kemiskinan, jadi jangan membawanya kembali hal itu kepada dirimu."Lillian tahu sifat putrinya. Dari apa yang baru saja dia katakan, Lillian tahu bahwa tidak ada jalan untuk kembali. “Lupakan saja, aku juga tidak akan menyia-nyiakan air liurku untukmu. Keluar dan bersenang-senanglah. Saat kau kemba
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4142434445
...
191
DMCA.com Protection Status