Arianne berdiri didepan jendela dikamarnya, menatap suasana malam. Hatinya terasa kacau, lalu gerimis mulai turun.Saat dia melihat cahaya lampu mobil dari kejauhan, dia menarik kerah bajunya dan berjalan ke bawah.Beberapa menit kemudian, Mark berjalan ke dalam, dengan agak basah. Arianne mengambil handuk dan menghampirinya. “Ini sangat dingin. Jangan sampai kau sakit, cepatlah mandi.”Mark tidak mengambil handuknya. Dia bahkan tidak melihat ke arahnya. Dan malah langsung keatas.Arianne duduk dan meletakkan handuknya di sofa.Tidak lama kemudian, Mark kebawah lagi, dia terlihat baru saja selesai mandi. Saat dia berjalan melewati sofa, dia mengambil handuk itu dan mengeringkan rambutnya sambil duduk. Tindakannya membuat Arianne memiliki keberanian untuk bicara padanya.“Kenapa kau menolak kerja sama dengan keluarga Kinsey?” tanyanya tanpa basa-basi.“Karena resikonya lebih besar daripada asetnya, memang menurutmu kenapa?” Balasnya dengan cuek.Arianne menggerakan bibirnya tapi
Read more