Mobil Rin berhenti tepat di depan gerbang Clair Art Sachool.“Sampai jumpa besok!” ucap Rin pada Isabel yang baru saja mendorong pintu mobil.Isabel hanya tersenyum ketika sebelah kakinya menapak ke tanah. Pada sahabatnya itu, dan pada matahari yang bersinar esok hari, ia tidak bisa menjanjikan apa-apa. Perasaan seperti itu sudah lama menderanya, perasaan dimana kematian seolah berada sangat dengan dengannya. Itu tidak normal, tapi Isabel merasa perkenalannya dengan makhluk abadi lebih tidak normal. Seperti yang J-End bilang, “Aku tidak bermaksud apa-apa, tapi kurasa kalian perlu psikiater!” Lalu, seperti petir yang menyambar, Isabel merasa percuma berharap pada J-End. Rin mungkin bisa menanggapi itu lebih santai, “Dia hanya belum bertemu dengan Black Finger, makanya dia tidak percaya,” katanya.“Mungkin aku memang perlu psikiater? Kukira dia punya cara untuk membuatku melupakan perasaanku,” batin Isabe
Last Updated : 2021-02-15 Read more