"Nur" Wahyu melingkarkan tangannya di tubuh Nur, beruntung Wahyu tinggi, dan lengannya panjang, jadi masih bisa melingkari tubuh besar Nur. Didekap Nur dengan penuh kelembutan."Kakak mau apa?" Nur mendongakan wajah, rasa jengah menyergap perasaannya. Sikap Wahyu terasa begitu manis baginya. Membuat bunga terasa bermekaran di dalam hatinya. Membuat senyum, merekah indah di bibir Nur "Mau seperti yang aku bisikin tadi." Wahyu menundukan wajah, digigit puncak hidung Nur dengan gemas."Masih siang, Kak," wajah Nur cemberut, nada suaranya merajuk manja."Memang dosa ya kalau siang-siang begituan, yang pentingkan bukan bulan Ramadhan, Nur," bujuk Wahyu. Ia tak mau menyerah, sebelum keinginannya bisa ia dapatkan."Nanti mandi lagi dong, Kak," Nur masih berusaha menolak."Jangankan harus mandi sekali lagi, seratus kali juga aku tidak keberatan. Asal
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya