Home / Romansa / Kontrak Cinta / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Kontrak Cinta: Chapter 21 - Chapter 30

53 Chapters

D U A P U L U H S A T U

“Masalah temen kamu udah kelar, Sa?” tanya Bapak sambil meletakkan dua cangkir teh dan sepiring pisang goreng untuk camilan, lalu duduk di kursi di samping Mahesa.Di sore yang mendung ini, Mahesa dan bapak sedang bersantai di teras kontrakan, setelah sepanjang siang tadi penat tapi juga lega menghampirinya selepas sidang skripsi dan dirinya dinyatakan lulus. Tinggal selangkah lagi—melalui koas—untuk mendapatkan gelar dokter.“Udah, Pak. Nita akhirnya udah putus sama cowoknya, dan kalau si cowok berani deketin dia lagi, maka dia bisa dihukum.”“Baguslah kalau masalah temen kamu udah selesai.” Bapak menyeruput tehnya. “Kalau masalah kamu sendiri?”“Masalah aku?”“Iya. Kamu bilang kalau Indira lagi marah sama kamu. Udah baikan?”Mahesa menggeleng.“Lama amat marahannya?” Bapak menggigit pisang goreng buatannya yang mulai dingin. “Ya uda
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

D U A P U L U H D U A

“Cincinnya bagus.” Mahesa membuka pembicaraan setelah keheningan lama yang hadir di antara dirinya dan Indira,  dan hal pertama yang keluar dari mulutnya adalah mengomentari benda berkilau di jari Indira.Indira meletakkan cangkir kopinya, melirik jari manis kanannya, kemudian tersenyum kecil. “Iya, dong. Dari Adrian,” sahutnya dengan dagu terangkat. “Kok lo enggak bilang-bilang kalau mau ke Paris?”“Itu, aku—”“Jangan-jangan lo kangen ya sama gue? Mama bilang, lo masih keinget-inget gue,” potong Indira.“Bukan keinget, tapi kebiasaan aja.”Indira mencebik. “Apa susahnya sih ngaku kalau emang kangen!” gerutu Indira. “Gue pikir lo sibuk ngurusin cewek lain, ternyata masih inget kalau punya istri?”“Kamu marah?”Indira membuang muka, melihat orang-orang yang lalu-lalang di trotoar Paris.“Enggak! Ngapain ju
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

D U A P U L U H T I G A

“Lho? Kalian enggak jadi berangkat?”Olive menatap bingung pada Mahesa dan Indira yang malah asyik menikmati santap siangnya di depan teve.“Masih hujan,” sahut Indira. “Entar sorean dikitlah, kalau udah enggak hujan. Lagian kalau pas bulan Desember jelang natal gini, Paris paling bagus pas malam, kan? Banyak lampunya.”“Yah, gue pikir lo berdua bakal jalan pagi tadi.”“Emang kenapa?”Olive melangkah mendekat untuk bergabung menyantap makanan yang baru saja dibeli Indira.“Gue udah bilang ke Richard kalau kita bakal dateng ke pesta natalnya dia yang sekaligus buat nyambut kakaknya yang baru balik dari Amrik.”“Jam berapa emangnya?”“Jam enam.”“Hem …” Indira menimbang sejenak rencananya hari ini.Sebenarnya dia bisa saja menolak ajakan Olive, hanya saja ini yang mengundang adalah Richard. Fotografer s
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

D U A P U L U H E M P A T

Keesokan harinya saat Indira terbangun, dia tidak melihat Mahesa di sampingnya. Sebenarnya Indira tahu, ketika semalam dirinya pura-pura sudah tertidur, Mahesa perlahan mengendap keluar kamar. Beberapa saat kemudian Indira mengintip ke mana suaminya itu pergi, ternyata dia lebih memilih untuk tidur di sofa yang ada di lobi.Indira pikir, setelah semua yang dilakukan Mahesa selama ini dan ciuman semalam, hubungannya dengan Mahesa akan lebih dekat. Setidaknya itu akan mempermudah dan membuat keyakinannya untuk mengungkapkan perasaan pada Mahesa kembali menguat. Namun, melihat Mahesa yang bahkan menghindarinya pagi ini, sepertinya Indira harus mengurungkan niat.Tunggu dulu! Apa Mahesa sedang mempermainkannya? Pria itu terus melakukan hal-hal yang membuat debar jantung Indira tak karuan, tapi setelahnya selalu bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Indira akan memahami itu sebagai sebuah akting yang patut mendapat piala Oscar, jika hanya terjadi sekali atau dua kali. Namu
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

D U A P U L U H L I M A

Beberapa hari sudah berlalu semenjak Indira dan Mahesa tersesat di pinggiran kota Paris. Tidak terlalu buruk, bagi Indira, dia benar-benar merasakan seperti berlibur. Tanpa gangguan telepon dari Olive maupun Adrian, dan yang terpenting bersama Mahesa. Sedangkan bagi Mahesa adalah sebaliknya, awalnya tersesat bersama Indira begitu menyenangkan, tapi tidak setelah istrinya menyatakan cinta dan memproklamirkan diri akan mengejar Mahesa, membuatnya tergila-gila.Dan sepertinya bukan Mahesa yang akhirnya gila, tapi Indira. Mahesa masih tidak percaya dengan apa yang ada di depannya saat ini. Seorang Indira sedang berdiri di ambang pintu dengan sekoper penuh berisi pakaiannya.“Setelah aku pikir-pikir …”Jangan lupakan cara bicaranya yang sekarang menggunakan aku-kamu—berhasil membuat Mahesa merinding setengah mati.“Kalau kita tinggal terpisah, kurang efektif buat aku ngegaet hati kamu,” ucap Indira centil dan jemarinya yang
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

D U A P U L U H E N A M

KARYA INI JUGA BISA DIBACA DI APLIKASI KARYAKARSA DENGAN HARGA 20K AJA! MURAH BANGET, KAN? DUKUNG AKU DI SANA JUGA YA!..“Adrian, aku bisa jelasin semuanya,” ujar Indira seraya memakai kembali bajunya, begitu pula dengan Mahesa.“Semuanya kamu bilang? Bahkan kamu udah bohongin aku! Kamu enggak bilang kalau ada Mahesa di sini!” “Adrian, dengerin penjelasan aku dulu!” pinta Indira sungguh-sungguh.“Indira, kamu enggak ngomong ke Adrian soal aku? Bukannya kamu bilang kalau kamu udah bilang tentang kita ke Adrian?”“Kita? Apa maksudnya itu, Dir? Aku minta penjelasan sekarang juga!”“Tolong kalian berdua tenang dulu, biar aku jelasin satu-satu,” pinta Indira, tapi dua pria di hadapannya ini enggan memberi kesempatan dan terus mengoceh.“Berengsek lo!” maki Adrian, lalu menarik kaos Mah
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

D U A P U L U H T U J U H

Kalian bisa baca juga cerita ini di web/aplikasi KARYAKARSA, dengan membayar 20K saja!.Selamat membaca!..Mahesa hanya bisa tersenyum canggung, sambil sesekali mengucap maaf pada pengunjung sekaligus pelayan restoran yang melihatnya kewalahan mengajak Indira pulang. Baru segelas wine dan Indira sudah meracau tak karuan. Mustahil Indira akan bisa jalan dengan kedua kakinya, naik metro sampai ke apartemen dalam kondisi seperti ini. Mahesa tidak punya pilihan lain, selain meminta bantuan pada seorang pelayan yang membantu Indira untuk naik ke punggungnya.Dengan Indira di gendongannya, Mahesa berjalan pulang menuju apartemen yang jaraknya hampir lima kilometer dari tempatnya sekarang. Tidak mungkin naik metro, karena metro terakhir sudah berangkat satu jam yang lalu. Taksi? Mahesa sudah berdiri hampir setengah jam di depan restoran, dan belum ada satu pun taksi yang kosong, apalagi malam ini sepertinya Parisian memang janj
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

D U A P U L U H D E L A P A N

SELAMAT MEMBACA!..CERITA INI JUGA TERSEDIA DI APLIKASI KARYAKARSA DENGAN HARGA 20K SAJA! SILAKAN MAMPIR KE KARYAKARSA YA!..Setelah peristiwa mengerikan bersama Adrian, Indira menjadi lebih waspada terhadap sekitarnya—kalau tidak mau dibilang parno. Butuh waktu beberapa minggu bagi Indira kembali menjalani hari-harinya seperti biasa. Indira boleh lega, saat Olive mengonfirmasi bahwa Adrian sudah kembali ke Indonesia. Olive bahkan sampai bertindak lebih jauh dengan menguntit Adrian dan memastikan bahwa seminggu setelah kejadian di apartemen, pria itu menyerah mencari keberadaan Indira dan memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Kabar ini juga dia pastikan dengan dokter kenalannya yang bekerja di rumah sakit yang sama dengan Adrian. Dan sudah dipastikan pula, Adrian sudah kembali bekerja seperti biasanya.Indira baru menyelesaikan pagelaran fashion week hari terakhir
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

D U A P U L U H S E M B I L A N

Selamat membaca! . . Sudah hampir setengah jam Indira menatap pantulan dirinya di cermin. Setengah jam yang lalu, sejak dirinya membuka mata, mendapati sprei ranjangnya berantakan, rambutnya bak surai singa, dan yang paling penting Mahesa masih mendengkur pelan di sebelahnya. Oh, jangan lupakan kenyataan bahwa tubuh keduanya dalam keadaan polos! Rona merah di wajahnya belum juga hilang, bahkan mungkin semakin kentara setiap kali mengingat apa yang semalam sudah dia lakukan bersama Mahesa. Semalam, Mahesa begitu memujanya. Memperlakukan Indira bak boneka porselen yang rapuh, tapi tak lama kemudian Mahesa menyadari bahwa istrinya tidak serapuh itu. Bahkan, jika tidak mengingat kondisi lelah Mahesa setelah empat hari berturut-turut bertugas di rumah sakit, mungkin Indira masih bergerak di atasnya hingga menjelang subuh. Indira spontan merapatkan kimononya saat pintu kamar mandi terbuka dan Mahesa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

T I G A P U L U H

Selamat membaca! . . . Bisa dibaca juga di aplikasi Karyakarsa ya! . Mahesa akan dengan senang hati menyerahkan apapun yang dimilikinya, sebagai ganti dirinya bisa melompat ke masa dua bulan yang akan datang! Masa di mana dia sudah menyelesaikan koas di stase anak. Namun, tentu saja itu hanya mimpi di siang bolong! Bahkan Mahesa pun gagal menyuap Al untuk bertukar stase! Hari ini adalah hari pertamanya bekerja di rumah sakit yang sama dengan Adrian, pria yang selama beberapa bulan ini dihindarinya. Mahesa menganggap, dia tidak punya urusan lagi dengan Adrian. Tapi Tuhan memang senang bercanda dengan hidupnya, mempertemukannya dengan Adrian sebagai dokter muda – konsulen. “Kamu masak banyak banget?” tanya Indira yang menghampiri Mahesa dengan muka bantalnya. “Buat makan siang sekalian.” “Kenapa? Aku bisa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status