Share

Cinta yang Menghanyutkan
Cinta yang Menghanyutkan
Penulis: Haura Naila

Bab 1

“Wanita cemburuan itu kenapa nggak datang buat keributan beberapa hari ini? Sudah jinak? Sudah paham?”

“Memang harus diberi hukuman, biar bisa lebih jinak.”

Asisten yang berdiri di samping tiba-tiba terdiam, raut wajahnya berubah.

“Bos … sepertinya … Nona Jane belum dilepaskan.”

Pandangan David sedikit gemetar, tetapi dia langsung mengendalikan dirinya.

“Biarin saja, biarkan dia intropeksi diri beberapa hari lagi, nggak masalah.”

Asistennya terlihat ragu, akhirnya dengan bimbang mulai berkata,

“Bos, kamar tempat Nona Jane dikurung mulai berbau busuk. Maukah … kamu memeriksanya dulu?”

Suara David langsung berubah dingin.

“Bau? Wajar. Perempuan itu bisa melakukan apapun untuk bertahan hidup, dia bahkan bisa menelan kotorannya sendiri. Bagaimana mungkin nggak bau?”

Asistennya ingin menambahkan sesuatu, tetapi dipotong oleh David.

Dia mengernyit dan terlihat sangat jijik.

“Sudah, nggak perlu dibahas lagi. Aku akan melepaskannya besok. Setelah beberapa hari ini, dia pasti menjadi lebih patuh dan nurut. Nanti biar dia minta maaf sama Enny dan masalah ini dianggap selesai.”

Baru saja dia selesai bicara, Enny datang dengan kaki telanjang.

Tatapan David langsung menjadi lebih lembut.

“Enny, masih mimpi buruk? Tenang saja, aku sudah menghukum Jane dengan keras. Aku bakal buat dia merasakan seribu kali lipat atas penderitaanmu.”

Dia memeluk Enny, jarinya dengan lembut menyusuri rambutnya.

“Kak David, kamu sangat baik padaku.”

Ujar Enny dengan manja dan menyandarkan kepalanya di dadanya.

“Sepertinya Kak Jane juga sudah tahu salah. Aku hanya ingin dia meminta maaf padaku saja, nggak berniat menghukumnya. Kak Jane nggak akan marah padaku, ‘kan?”

Melihat kemesraan mereka, aku tak bisa menahan diri untuk tertawa, tapi tak ada yang terganggu.

Aku sudah mati.

Di saat-saat terakhir penuh sesak dan keputusasaan, aku melayang keluar dari koper sempit yang menakutkan itu.

Dari pandanganku, terlihat permukaan koper itu sudah penuh dengan darah.

Koper yang disembunyikan di lemari dan bahkan dikunci rapat, seolah-olah ingin memastikan orang di dalam tak akan bisa melarikan diri seumur hidup ini.

Sebagai jiwa yang sudah melayang, pemandangan itu masih saja membuatku gemetar ketakutan dan memejamkan mata.

Di sisi lain, David masih dengan lembut menghibur Enny.

“Kamu mimpi buruk lagi? Jangan takut, aku akan selalu ada di sampingmu.”

David mengusap wajah Enny dengan lembut.

“Maaf ya Enny, membuatmu menderita lagi.”

“Kamu tahu nggak, dia sampai rela memakan kotorannya sendiri biar bisa bertahan hidup. Dia begitu sayang nyawanya, tapi berani melukaimu. Demi kamu, aku akan membuatnya merasakan penderitaanmu.”

Aku terdiam di tempat, bahkan tak bisa menangis lagi.

Benar yang dikatakan David, aku memang sangat ingin hidup.

Koper itu sangat kecil. Supaya aku bisa masuk, David memaksa mematahkan tanganku.

Aku menahan rasa sakit yang luar biasa, berusaha melarikan diri, tetapi sia-sia. Lalu aku berusaha menjaga stamina agar bisa bertahan selama mungkin.

Namun, David lupa. Aku sudah hamil sebelum dimasukkan ke dalam koper.

Posisi tubuh yang terlipat dalam waktu lama menekan perutku, membuatku merasakan sakit yang tak tertahankan. Emosiku meledak, tapi aku tak bisa melawan.

Di detik-detik terakhir hidupku, hasrat bertahan hidupku menguat.

Aku menjerit, meronta, berusaha menarik resleting koper dengan kuku kaki, berharap ada jalan keluar.

Namun, yang kudapat hanya hukuman tanpa ampun darinya.

“Kamu bahkan sebegitu ketakutan, coba bayangkan bagaimana rasanya Enny waktu itu? Rasakan baik-baik penderitaan ini, biar kamu bisa lebih patuh.”

Aku pasrah menjadi kambing hitam dari semua ini, hanya berharap dia akan melepaskanku. Hingga akhirnya, perutku mengeluarkan bercak darah dan aku kehabisan tenaga.

Dalam kebingungan, aku hanya mendengar David berkata,

“Dia terlalu berisik, masih belum jinak. Kunci rapat-rapat, biar dia lebih tenang dan bisa mengintropeksi diri.”

Aku memohon dengan suara parau, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa mendengar suara gembok yang dikunci.

Sampai akhirnya, cahaya terakhir pun terpadam.
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mawar senja
sadis banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status