Aku menghela napas, "Aku sudah nggak muda lagi, keluargaku juga sangat memperhatikan kehidupan asmaraku. Mereka ingin aku memulai sebuah keluarga sesegera mungkin."Kalina ragu-ragu. "Tapi ....""Jangan khawatir, orang tuaku orang yang sangat santai dan baik. Mereka nggak akan pernah menyulitkanmu. Mereka akan sangat senang saat bertemu denganmu!"Aku mengatakan yang sebenarnya. Bagaimanapun, mantan pacarku kurang pengertian, tetapi ibumu masih sangat menyukainya ketika aku membawanya pulang ke rumah.Apalagi, Kalina begitu lembut dan pengertian.Kalina berbaring di atasku dan akhirnya mengiakan."Tapi, sebelum aku pergi ke rumahmu, aku ingin kembali ke kampung halamanku di pedesaan. Boleh nggak?""Sekarang?"Aku memikirkannya dan berkata, "Nggak apa-apa. Besok aku akan minta izin sama atasan dan menemanimu pulang.""Nggak perlu!"Kalina menolakku tanpa berpikir panjang.Melihat wajah paniknya, aku langsung tercengang."Kenapa?""Keluargaku ingin aku tinggal di sana selama dua bulan. K
"Kalina, kamu ...."Edgar gemetar karena marah.Kalina melanjutkan, "Kamu sungguh menyedihkan. Bukan hanya aku yang selingkuh, tapi istrimu juga selingkuh. Kamu pasti belum tahu!""A ... apa?"Mata Edgar terbelalak.Detik berikutnya, Kalina membuang banyak foto.Itu adalah foto Yunita yang tengah tidur dengan orang lain!Meski begitu, wajahku tidak terlihat dengan jelas.Namun, aku tahu dengan sangat baik bahwa itu aku!Seluruh tubuhku merinding."Kamu ... aku ....""Aku akan menghajarmu sampai mati. Aku akan menghajarmu sampai mati!"Di tempat tidur, wajah Edgar begitu beringas, bahkan napasnya tercekat.Lalu, Kalina turun dari atas tubuhnya dan menarikku untuk melakukan ciuman lidah denganku."Kamu apa? Kamu boleh memanfaatkan tubuhku, tapi aku nggak boleh memanfaatkan uangmu?"Kalina mencibir, "Sebenarnya aku nggak hamil. Laporan tes kehamilan itu palsu! Aku nggak menyangka kamu akan sebodoh itu dengan meninggalkan istrimu yang sudah berbagi suka dan duka denganmu! Haha!"Edgar cema
Nama pemilik rumah yang aku sewa adalah Kalina Sudirman.Dia berusia awal tiga puluhan, memiliki tubuh seksi dan kulit putih.Dia selalu memakai model pakaian terusan yang berbeda-beda. Setiap kali dia berjalan, samar-samar terlihat sehelai renda di bagian atas pahanya.Sudah hampir sebulan aku pindah ke sini, tetapi setiap kami bertemu, dia tidak pernah menyapaku.Wanita cantik yang cukup cuek.Aku menandatangani proyek besar sore itu. Atasanku sangat senang, jadi memintaku pulang lebih awal.Tanpa diduga, aku melihat pemilik rumah yang begitu cantik tengah berdiri di depan rumahku.Dia mengenakan terusan berwarna putih dengan belahan dada cukup dalam, rambutnya diikat dengan jepit rambut dan mengenakan sepatu hak tinggi. Dia tampak seperti dewi dengan penampilannya ini.Saat ini, Kalina membelakangiku dan sedang menyapu tangga.Setiap kali dia membungkuk, aku bisa melihat pemandangan indah di bagian bawah tubuhnya.Aku menyewa apartemen tua dengan akses tangga untuk naik dan turun. A
Awalnya suaranya sangat kecil, tetapi lama kelamaan menjadi lebih keras karena suatu alasan.Mungkinkah Kalina sedang melakukannya di rumah ....Aku segera bangkit dari tempat tidur dan melihat ke arah Kalina dari ambang jendela.Lampu kamarnya menyala, sepertinya dia juga tidak tidur.Melalui jendela, samar-samar aku bisa melihat kakinya yang putih dan mulus.Saat aku hendak membuang muka, Kalina tiba-tiba berjalan ke jendela dan menarik tirainya rapat-rapat, seakan sadar kalau ada yang melihatnya.Sial!Aku tidak nyaman kalau harus menahannya seperti ini, tetapi tidak ada yang bisa aku lakukan. Aku pun kembali ke kamar dan menahannya.Sejak itu, setiap malam saat aku pulang ke rumah, aku mulai memperhatikan apa yang terjadi di rumah sebelah.Karena ini apartemen tua, kedap suaranya kurang bagus, jadi setiap malam saat sepi, aku bisa mendengar suara yang sangat menggairahkan dari sebelah!Suara Kalina membuatku tertidur, sehingga aku menjadi sedikit lebih berani dalam bertindak.Awaln
"Kenapa gugup?" Aku mengulurkan tangan dari belakang Kalina, membuka lemari di bawah dapur sambil tersenyum, lalu menunjuk ke sana. "Pipa ini yang rusak.""Oh."Kalina mendorongku dan berkata, "Bilang saja mau lihat pipa air. Jangan dekat-dekat, panas."Melihat wajahnya yang sudah memerah, aku mundur beberapa langkah sambil tersenyum.Kalina berlutut dan melihat pipa sekilas. Benar saja, ternyata pipa airnya benar-benar rusak.Dia berdiri dan bergumam, "Agen properti benar-benar menipuku. Aku akan panggil tukang buat memperbaikinya besok.""Ya!"Aku mengiakan sambil tersenyum, lalu memblokir pintu dapur untuk mencegah Kalina keluar."Apa lagi yang kamu lakukan?"Kalina melotot. "Cepat biarkan aku keluar. Kalau nggak, siapa yang akan menghubungi pengelola properti dan memperbaiki pipa airmu!""Kamu boleh keluar, tapi kamu harus menciumku!""Apa?" Kalina terdiam dan menatapku kaget sekaligus kesal, "Jacky, kamu pikir aku ini apa? Aku punya suami!""Aku tahu, tapi Kak Kalina, kamu sangat
"Edgar, kamu berbohong padaku. Dasar nggak tahu malu!""Aku bohong padamu?" Edgar mengerutkan kening. "Aku cuma minta kamu tinggal di luar sebentar, aku nggak bilang kalau aku nggak akan menikahimu lagi! Kamu juga tahu kalau harimau betina itu mengawasiku dengan ketat ....""Aku nggak mau dengar!"Kalina mendorongnya menjauh dan terus berteriak, "Saat itu, saat kamu memaksaku, kamu bilang hanya ingin aku menunggu tiga bulan!""Tiga bulan sudah berlalu dan kamu membuatku menunggu satu tahun lagi!""Sudah hampir dua tahun sekarang dan kamu membuatku menunggu lagi ....""Edgar, kamu berbohong padaku!"Kalina menangis sedih.Edgar tidak begitu simpatik dengan tangisannya. "Sudah kubilang tunggu ya tunggu saja. Kenapa kamu jadi banyak omong!""Sampah! Pembohong! Aku nggak akan percaya padamu lagi!" Kalina membuka pintu dan hendak berlari keluar. "Aku akan ke kantor polisi untuk menuntutmu ... ah!"Terdengar tamparan keras, Kalina sepertinya dipukul.Kemudian, aku melihat pintu di seberang d