Share

Pemilik Rumah yang Cantik
Pemilik Rumah yang Cantik
Penulis: Austin

Bab 1

Nama pemilik rumah yang aku sewa adalah Kalina Sudirman.

Dia berusia awal tiga puluhan, memiliki tubuh seksi dan kulit putih.

Dia selalu memakai model pakaian terusan yang berbeda-beda. Setiap kali dia berjalan, samar-samar terlihat sehelai renda di bagian atas pahanya.

Sudah hampir sebulan aku pindah ke sini, tetapi setiap kami bertemu, dia tidak pernah menyapaku.

Wanita cantik yang cukup cuek.

Aku menandatangani proyek besar sore itu. Atasanku sangat senang, jadi memintaku pulang lebih awal.

Tanpa diduga, aku melihat pemilik rumah yang begitu cantik tengah berdiri di depan rumahku.

Dia mengenakan terusan berwarna putih dengan belahan dada cukup dalam, rambutnya diikat dengan jepit rambut dan mengenakan sepatu hak tinggi. Dia tampak seperti dewi dengan penampilannya ini.

Saat ini, Kalina membelakangiku dan sedang menyapu tangga.

Setiap kali dia membungkuk, aku bisa melihat pemandangan indah di bagian bawah tubuhnya.

Aku menyewa apartemen tua dengan akses tangga untuk naik dan turun. Awalnya aku mengira apartemen ini cukup tua, tetapi tidak disangka ternyata cukup bersih.

Ternyata semuanya karena kerja keras Kalina.

Dia perlahan turun dari lantai atas, makin dekat denganku. Namun, sepertinya tidak menyadari keberadaanku.

Entah apakah aku tergoda dengan tindakan Kalina atau karena aku minum terlalu banyak, saat ini, beberapa adegan potongan film terlintas di kepalaku.

Adegan itu meliputi pemilik rumah sewa yang lugu mengetuk pintu rumahku di tengah malam, pemilik rumah yang kesepian bermain denganku setiap malam dan berbagai adegan lain muncul di benakku. Aku bisa merasakan tubuhku makin panas.

Aku bergerak mendekati Kalina.

Secara kebetulan, dia menyapu ke tangga terakhir dan punggungnya menekanku.

Mulutku tiba-tiba terasa kering, tanganku dengan hati-hati menyentuh punggung Kalina.

"Kak ...."

"Ah!"

Kalina sedang membungkuk, bertanya-tanya siapa pemilik dada kokoh di belakangnya.

Begitu aku mengatakan sesuatu, dia langsung ketakutan setengah mati.

"Ja ... Jacky?" Kalina menutup mulutnya karena terkejut. "Kenapa kamu ada di sini?"

"Ah, aku baru pulang kerja dan kebetulan melihatmu, jadi aku datang untuk menyapa."

Aku segera menarik tanganku dan menggaruk kepalaku karena malu.

"Begitu rupanya."

Kalina menatapku dan berkata, "Kamu jalan nggak ada suaranya, bikin kaget saja!"

"Mungkin kamu terlalu fokus menyapu tangga, jadi nggak dengar." Saat aku mengatakan itu, aku melirik sekilas ke dada Kalina.

Aku sudah pernah bilang kalau dia memiliki tubuh seksi, tetapi aku tidak menyangka kalau bagian dadanya cukup besar, bahkan kancing di bagian atas sampai sedikit terbuka.

Melihatku menatap lurus ke arahnya, Kalina langsung menutupi dadanya.

"Lihat apa!"

Wajahnya langsung memerah dan dia menatapku dengan dingin.

"Nggak lihat apa-apa, kok." Aku dengan enggan mengalihkan pandangan. "Aku cuma merasa kalau kamu sangat cantik dan punya tubuh yang bagus ...."

"Cih, dasar pemabuk!"

Kalina mengusirku menggunakan sapu. "Sana masuk ke rumah atau aku akan teriak!"

"Kenapa kamu teriak? Padahal aku nggak melakukan apa pun padamu."

Saat aku hendak membela diri, Kalina memelototiku dengan mata indahnya.

Perempuan ini sangat cantik, sorot matanya saat ini membuatku ingin langsung menerkamnya!

Aku menelan ludah dengan susah payah. "Sudah, aku akan pergi. Aku akan pergi sekarang juga!"

Setelah mengatakan itu, dengan enggan aku pulang ke rumah dan menutup pintu.

Kalina mendengkus.

Dia juga kembali ke rumahnya dengan wajah merah.

Berbaring di tempat tidur, pikiranku dipenuhi bayangan Kalina yang barusan menyapu tangga ....

Karena tidak bisa menahan kesepian, aku menyalakan ponselku dan bersiap mencari video sebagai hiburan untuk diriku sendiri.

Namun, saat aku hendak memakai headphone, aku mendengar suara yang membuat jantung berdebar dari rumah sebelah.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status