Share

Bab 3

Author: Farah Ayu
last update Last Updated: 2024-11-20 13:27:09
Hari itu, aku dijemput oleh kakakku. Mendengar suara yang tidak asing dari ujung telepon itu, aku menangis histeris.

Padahal dia sedang dirawat di rumah sakit karena pendarahan lambung. Namun begitu mendengar tangisanku, dia langsung mencabut infusnya dan bergegas menemuiku tanpa memikirkan kesehatannya sendiri.

Sambil memeluk diriku yang berada dalam kondisi mengenaskan, kakakku berusaha menenangkanku, "Yasmin, kenapa kamu nggak bilang sama kita kamu diperlakukan begini?"

"Ayah dan Ibu nggak mungkin menyalahkanmu, mereka cuma merasa gengsi kalau harus mencarimu terlebih dulu. Berani-beraninya orang itu menindas keluarga kita, aku akan beri dia pelajaran!"

Meski tidak sekaya Keluarga Cahyadi, keluargaku termasuk kuat secara finansial. Jika tidak, orang tuaku juga pasti tidak akan semarah itu padaku dulu. Mereka tidak mengerti, mengapa aku bisa begitu tergila-gila padahal tidak kekurangan uang ataupun kasih sayang.

Sebenarnya, aku sendiri juga tidak paham dengan diriku yang saat itu. Namun, syukurlah, aku masih punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya.

Kakakku mengaturku untuk pergi berlibur dan menyegarkan pikiran untuk sementara. Selama setengah bulan, aku merasakan gejala putus asa yang sangat kuat. Namun, aku tetap teguh mengendalikan diri dan tidak menghubungi Joey sekali pun.

Hingga akhirnya suatu sore, dia teringat padaku kembali.

....

Dia bahkan tidak mengirim pesan suara, hanya teks, seolah lupa bahwa aku tidak bisa melihat apa pun. Di dalam kereta, aku meminta seorang penumpang membacakan pesan itu, "Sudahlah, jangan drama lagi. Kita sudah bersama selama bertahun-tahun, memangnya perlu seperti ini?"

"Beberapa hari lagi adalah pernikahan kita. Kalau kamu mau buat onar, tunggu sampai pernikahan kita selesai!"

Aku tidak membalas. Dia tampak marah lagi, sehingga kembali mengirimkan pesan dengan banyak tanda seru, "Nanti akan ada banyak teman dan kerabat yang hadir. Kamu sengaja mau mempermalukanku, bukan?!!"

Aku tersenyum sinis. Rupanya, Joey sama sekali tidak pernah menganggap serius kata "putus" yang kuucapkan. Sepertinya dia menganggap aku tidak akan mungkin meninggalkannya. Benar juga, mana mungkin orang buta sepertiku bisa bertahan hidup setelah meninggalkannya?

Aku mengucapkan terima kasih kepada orang itu, lalu meraba-raba untuk mengetik balasan.

[ Aku akan datang. ]

Aku bahkan bisa membayangkan ekspresi Joey saat itu. Dia pasti merasa puas, berpikir bahwa si buta ini ternyata mudah sekali dihibur.

....

Pernikahan pun dipersiapkan seperti biasa. Bahkan saat pihak perencana pernikahan menelepon untuk menanyakan jenis bunga yang diinginkan, aku sendiri yang memutuskannya. "Kuning, bunga mawar kuning. Itu favorit Rachel."

Mereka tidak tahu siapa itu Rachel dan hanya mengiakan dengan samar. Menurut cerita kakakku, saat hari pernikahan tiba, Rachel sangat bahagia melihat mawar kuning itu.

Kakakku mendengar Rachel berkata pada Joey dengan gembira, "Joey, aku tahu kamu masih mencintaiku."

"Setelah kamu selesai bersandiwara, menikahinya karena dia telah menolongmu, ceraikan saja dia beberapa tahun kemudian. Aku akan terus menunggumu."

Joey tersenyum sambil sesekali melirik ke arah pintu masuk.

Namun saat waktu pernikahan tiba, aku yang merupakan pengantin wanita dalam acara itu, tidak kunjung menampakkan diri. Wajahnya mulai tampak cemas. Dia mulai meneleponku berulang kali, hanya untuk menemukan bahwa aku telah memblokir nomornya.

Banyak sekali orang yang berdatangan untuk mengucapkan selamat padanya, "Katanya Pak Joey bisa melihat kembali berkat dukungan istri ya? Kalian berdua benar-benar serasi."

"Pak Joey telah memimpin perusahaan sampai sukses, tapi tetap nggak lupa sama istri. Benar-benar panutan bagi kami semua!"

Di tengah maraknya orang yang memberinya ucapan, emosi Joey akhirnya meledak. Dia mencari kakakku dan menanyakannya, "Mana Yasmin?! Keluarga kalian sembunyikan dia ya?"

Wajahnya merah padam dan terlihat sangat marah. Menurut cerita kakakku, baru kali ini dia melihat Joey semarah ini. Aku merasa sangat puas.

Kakakku menikmati kepanikannya ini dan berpura-pura terkejut, "Yasmin? Bukannya kalian sudah putus? Kukira hari ini pernikahanmu dengan Rachel! Lihat saja dekorasinya ini semua mawar kuning!"

....

Suasana langsung menjadi heboh. Bahkan ayah Joey juga langsung menghampirinya dan menamparnya dengan keras.

"Ada apa ini sebenarnya?"

Ibu Joey membentaknya dengan marah, "Keluarga Cahyadi cuma mengakui Yasmin sebagai menantu. Berani-beraninya kamu mengganti pengantinnya dan membiarkan wanita murahan ini masuk ke keluarga kita?"

Semua tamu saling berbisik.

"Maksudnya dia mengganti istri sah sama pelakor ya?"

"Kukira dia itu pria baik yang setia, nggak kusangka ternyata jatuh di tangan wanita juga."

"Sayang sekali, padahal putri Keluarga Yanuar jadi buta demi dia!"

....

Pernikahan yang awalnya berjalan lancar berubah menjadi ajang penghakiman bagi Joey. Di bawah tatapan dari para tamu, wajahnya perlahan memucat dan ekspresinya semakin panik. Karena merasa terdesak, dia pun berubah dari cemas menjadi marah besar. Dia merampas ponsel kakakku, lalu masuk ke ruangan dan meneleponku dengan marah.

"Yasmin, apa-apaan kamu ini? Ini caramu balas dendam padaku?"

Joey sangat kesal hingga napasnya tersengal-sengal. Setelah hening beberapa saat, dia akhirnya menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan tegas, "Sudah cukup, jangan buat onar lagi! Aku minta maaf ya?"

"Cepat kembali. Pernikahan ini masih harus diteruskan. Kalau nggak, reputasi Keluarga Cahyadi akan hancur! Setelah kabur dari rumah dan berpura-pura dilecehkan, kamu mau lari dari pernikahan sekarang? Sudah cukup bukan?!"

Brak! Terdengar suara kakakku mendobrak pintu kamar.

Dengan amarah yang membara, dia merebut ponsel Joey dan membantingnya ke lantai. Kemudian, dia menunjuk Joey dan memakinya, "Joey, kamu ini manusia atau bukan?!"

"Tahu nggak? Malam itu, Yasmin benar-benar dilecehkan orang!"

Joey terpaku di tempatnya dengan ekspresi muram dan terdiam cukup lama.

Related chapters

  • Kornea Untuk Kekasih yang Mengkhianatiku   Bab 4

    Setelah melapor polisi, kakakku meminta rekaman kamera pengawas malam itu dari pihak kepolisian. Rekaman video itu selalu tersimpan di ponselnya. Dia membongkar video itu dan menunjukkannya ke hadapan Joey.Tangan Joey yang memegang ponsel itu bergetar hebat. Pada akhirnya, dia terduduk lemas di lantai dengan wajah gusar."Kenapa bisa begitu? Daerah kompleks biasanya sangat aman, kenapa bisa ada ...."Joey mendongak dan mencengkeram kerah kakakku sambil bertanya, "Gimana kondisi Yasmin sekarang?"Kakakku menepis tangannya dan menjawab dengan nada datar, "Nggak ada hubungannya lagi denganmu!""Di mana dia sekarang? Aku jemput dia ...." Joey bangkit berdiri dan hendak berlari keluar dengan panik.Namun pada saat ini, tiba-tiba terdengar kericuhan dari arah kerumunan. "Ada yang pingsan!"Joey langsung melupakanku lagi. Dia berlari keluar karena orang yang pingsan itu adalah Rachel.....Saat kakakku menceritakan kejadian di lokasi pernikahan itu, aku hanya terdiam sejenak. Dia bertanya pa

  • Kornea Untuk Kekasih yang Mengkhianatiku   Bab 5

    Tanggapanku adalah memberi Joey sebuah tamparan. Dia terdiam sesaat karena terkejut, lalu langsung meledak marah. Dia mengangkat tangan, hendak memukul balik sambil berteriak, "Yasmin, jangan nggak tahu diuntung!"Lihatlah, harga dirinya hanya bisa bertahan sampai titik itu. Aku sadar, kalau bukan karena tekanan dari Keluarga Cahyadi dan keinginannya menjaga reputasi, mungkin dia tak akan repot-repot mencariku. Bahkan, pernikahan ini mungkin juga akan langsung digantikan oleh Rachel.Aku mengangkat tangan untuk melindungi kepalaku dari pukulannya. Kakakku langsung membuka pintu dan menarikku masuk.Aku tidak mengatakan apa-apa, tetapi Joey berkata dengan napas tertahan, "Yasmin, pikirkan baik-baik.""Malam itu aku memang nggak seharusnya meninggalkanmu sendirian di luar. Meskipun kamu dilecehkan waktu itu, tetap saja nggak ada dampak nyata yang terjadi," ucapnya kata demi kata. "Aku sudah datang untuk memberimu alasan untuk kembali. Itu sudah cukup menghargai Keluarga Yanuar.""Kalau k

  • Kornea Untuk Kekasih yang Mengkhianatiku   Bab 6

    Setelah Joey kehilangan penglihatannya, Keluarga Cahyadi tak punya pilihan lain untuk meneruskan bisnis mereka selain menyerahkannya kepada putri mereka, Vinny. Siapa sangka, dia justru menunjukkan kemampuan yang jauh melampaui harapan, bahkan lebih cemerlang dari kebanyakan pria. Dia berhasil mengamankan beberapa proyek bernilai miliaran dan membawa Grup Cahyadi ke pasar saham.Saat tahu aku akan mendonorkan kornea mataku untuk Joey, Vinny sama sekali tidak merasa terancam. Dengan penuh keyakinan, dia berkata, "Biar hasil kerja yang berbicara! Kalau dia bisa kerja lebih baik dariku, tak masalah kalau Grup Cahyadi diberikan padanya."Dia dan kakakku adalah sahabat baik. Waktu itu, satu-satunya yang dia khawatirkan adalah aku. "Yasmin, sebenarnya aku cukup khawatir kamu akan terluka."Namun, aku yang sedang mabuk cinta saat itu tidak peduli pada hal-hal seperti itu.Tak disangka, ternyata Keluarga Cahyadi hanya mementingkan gender. Begitu penglihatannya pulih, Joey segera menyingkirkan

  • Kornea Untuk Kekasih yang Mengkhianatiku   Bab 7

    Dalam waktu yang lama, aku merasa Joey hanya tidak mencintaiku. Namun, aku baru saja tersadar bahwa ternyata Joey bukan tidak mencintaiku. Dia memang tidak mencintai siapa pun, yang dia cintai hanya dirinya sendiri.Rachel langsung menerobos masuk dari luar. Dia menyiramkan air panas ke wajah Joey dan menamparnya dengan keras. Dia memaki Joey, "Joey, kenapa kamu perlakukan aku seperti itu?!""Semua bujuk rayu yang kamu bilang itu semua tipuan ya?!"Namun, alih-alih menghiburnya, Joey malah menepis tangan Rachel dan buru-buru meraih lenganku. Kini, semua perhatiannya kembali terfokus padaku.Joey buru-buru berkata, "Yasmin, kamu harus percaya padaku. Sebelumnya aku dibutakan oleh Rachel. Sebenarnya, yang kucintai itu kamu. Tanpa kehadiranmu beberapa waktu ini, aku terus memikirkanmu.""Aku menyesal. Nggak seharusnya aku memperlakukanmu seperti itu. Kembalilah padaku, ya?" Joey menarik tanganku dengan erat.Demi masa depannya dan perusahaan, dia bahkan tidak menyadari bahwa para tamu tel

  • Kornea Untuk Kekasih yang Mengkhianatiku   Bab 8

    "Itu benar-benar hanya sebuah kecelakaan." Aku melanjutkan dengan tenang, "Aku tahu kalian mungkin nggak percaya, tapi setidaknya kalian bisa percaya pada laporan polisi, bukan?"Aku menghela napas pelan dan tertawa sinis, "Rachel, lihatlah dirimu ... sama seperti aku, kamu juga telah dipermainkan oleh Joey.""Polisi sedang dalam perjalanan ke sini. Pria yang terlibat malam itu telah mengakui bahwa kamu yang menyewanya. Selanjutnya, yang akan kamu hadapi adalah hukuman penjara."Rachel berteriak tak percaya, "Kenapa bisa seperti ini? Joey, kamu bilang ... kamu bilang selama ini yang kamu cintai hanyalah aku, kamu nggak bisa melupakanku .... Bukankah Yasmin yang sebenarnya seorang pembohong?""Aku nggak tahu apa yang kamu bicarakan," Joey masih mencoba berbohong. "Yasmin, aku nggak pernah mengatakan bahwa kejadian itu adalah rencanamu. Percayalah padaku, semua rumor ini disebarkan oleh Rachel. Aku nggak tahu apa-apa soal ini ...."Dia melangkah maju untuk menarik lenganku. Namun, kata-k

  • Kornea Untuk Kekasih yang Mengkhianatiku   Bab 1

    Saat berjalan keluar dari pintu, aku meremas tiket bioskop yang sudah kusut, lalu merobeknya, dan membuangnya ke tempat sampah. Karena terlalu buru-buru, aku bahkan lupa membawa tongkat putihku.Tanpa sengaja, aku menabrak pot bunga di pintu dan pecahan keramik yang tajam melukai betisku. Aku mengerang perlahan karena kesakitan. Rachel yang melihatnya lebih dulu bertanya, "Joey, sepertinya dia terluka. Kamu nggak mau keluar untuk lihat keadaannya?"Joey mendengus tidak sabar, "Besar sekali nyalinya sekarang sampai berani kabur dari rumah! Kalau nggak merasakan sedikit kesulitan, dia nggak tahu seberapa baiknya aku melindunginya selama ini! Biarkan saja, dia harus alami kesulitan dulu baru tahu jalan pulang!"Rachel menghela napas pelan dan kemudian menawarinya, "Aku sebenarnya lebih suka film ini. Lagian dia nggak bakal nonton film itu lagi, gimana kalau aku yang temani kamu saja?" Joey langsung mengiakan tanpa ragu, sama sekali tidak peduli pada darahku yang mengucur deras.Aku berjal

  • Kornea Untuk Kekasih yang Mengkhianatiku   Bab 2

    Setelah berusaha keras, aku akhirnya berhasil keluar dari kompleks vila. Namun, aku langsung menyadari bahwa aku tak punya tempat untuk dituju. Tiga tahun lebih bersama Joey, aku kehilangan keluargaku, memutuskan hubungan dengan teman-teman, dan meninggalkan semua kehidupan sosialku, hanya untuk berakhir seperti ini.Saat aku masih meraba-raba jalan dengan kebingungan, tiba-tiba bau alkohol yang menyengat menerpa wajahku. Detik berikutnya, aku dipeluk erat oleh sepasang tangan kasar yang menjijikkan. Bau alkohol yang memuakkan menyusup di tubuhku dan aku menjerit, "Tolong ...!"Namun, teriakanku hanya dibalas dengan senyum jahat dari pria itu. Akhirnya, dia menekanku ke lantai semen yang dingin. Tubuhku gemetaran dan aku memohon dengan putus asa, "Jangan ... jangan lakukan ini padaku, aku punya uang ... berapa pun akan kuberikan ...."Orang itu merasa tertarik. Dia mengeluarkan suara tawa yang menjijikkan, "Benarkah? Berapa pun akan kau berikan?""Iya." Aku menelan ludah dengan gugup,

Latest chapter

  • Kornea Untuk Kekasih yang Mengkhianatiku   Bab 8

    "Itu benar-benar hanya sebuah kecelakaan." Aku melanjutkan dengan tenang, "Aku tahu kalian mungkin nggak percaya, tapi setidaknya kalian bisa percaya pada laporan polisi, bukan?"Aku menghela napas pelan dan tertawa sinis, "Rachel, lihatlah dirimu ... sama seperti aku, kamu juga telah dipermainkan oleh Joey.""Polisi sedang dalam perjalanan ke sini. Pria yang terlibat malam itu telah mengakui bahwa kamu yang menyewanya. Selanjutnya, yang akan kamu hadapi adalah hukuman penjara."Rachel berteriak tak percaya, "Kenapa bisa seperti ini? Joey, kamu bilang ... kamu bilang selama ini yang kamu cintai hanyalah aku, kamu nggak bisa melupakanku .... Bukankah Yasmin yang sebenarnya seorang pembohong?""Aku nggak tahu apa yang kamu bicarakan," Joey masih mencoba berbohong. "Yasmin, aku nggak pernah mengatakan bahwa kejadian itu adalah rencanamu. Percayalah padaku, semua rumor ini disebarkan oleh Rachel. Aku nggak tahu apa-apa soal ini ...."Dia melangkah maju untuk menarik lenganku. Namun, kata-k

  • Kornea Untuk Kekasih yang Mengkhianatiku   Bab 7

    Dalam waktu yang lama, aku merasa Joey hanya tidak mencintaiku. Namun, aku baru saja tersadar bahwa ternyata Joey bukan tidak mencintaiku. Dia memang tidak mencintai siapa pun, yang dia cintai hanya dirinya sendiri.Rachel langsung menerobos masuk dari luar. Dia menyiramkan air panas ke wajah Joey dan menamparnya dengan keras. Dia memaki Joey, "Joey, kenapa kamu perlakukan aku seperti itu?!""Semua bujuk rayu yang kamu bilang itu semua tipuan ya?!"Namun, alih-alih menghiburnya, Joey malah menepis tangan Rachel dan buru-buru meraih lenganku. Kini, semua perhatiannya kembali terfokus padaku.Joey buru-buru berkata, "Yasmin, kamu harus percaya padaku. Sebelumnya aku dibutakan oleh Rachel. Sebenarnya, yang kucintai itu kamu. Tanpa kehadiranmu beberapa waktu ini, aku terus memikirkanmu.""Aku menyesal. Nggak seharusnya aku memperlakukanmu seperti itu. Kembalilah padaku, ya?" Joey menarik tanganku dengan erat.Demi masa depannya dan perusahaan, dia bahkan tidak menyadari bahwa para tamu tel

  • Kornea Untuk Kekasih yang Mengkhianatiku   Bab 6

    Setelah Joey kehilangan penglihatannya, Keluarga Cahyadi tak punya pilihan lain untuk meneruskan bisnis mereka selain menyerahkannya kepada putri mereka, Vinny. Siapa sangka, dia justru menunjukkan kemampuan yang jauh melampaui harapan, bahkan lebih cemerlang dari kebanyakan pria. Dia berhasil mengamankan beberapa proyek bernilai miliaran dan membawa Grup Cahyadi ke pasar saham.Saat tahu aku akan mendonorkan kornea mataku untuk Joey, Vinny sama sekali tidak merasa terancam. Dengan penuh keyakinan, dia berkata, "Biar hasil kerja yang berbicara! Kalau dia bisa kerja lebih baik dariku, tak masalah kalau Grup Cahyadi diberikan padanya."Dia dan kakakku adalah sahabat baik. Waktu itu, satu-satunya yang dia khawatirkan adalah aku. "Yasmin, sebenarnya aku cukup khawatir kamu akan terluka."Namun, aku yang sedang mabuk cinta saat itu tidak peduli pada hal-hal seperti itu.Tak disangka, ternyata Keluarga Cahyadi hanya mementingkan gender. Begitu penglihatannya pulih, Joey segera menyingkirkan

  • Kornea Untuk Kekasih yang Mengkhianatiku   Bab 5

    Tanggapanku adalah memberi Joey sebuah tamparan. Dia terdiam sesaat karena terkejut, lalu langsung meledak marah. Dia mengangkat tangan, hendak memukul balik sambil berteriak, "Yasmin, jangan nggak tahu diuntung!"Lihatlah, harga dirinya hanya bisa bertahan sampai titik itu. Aku sadar, kalau bukan karena tekanan dari Keluarga Cahyadi dan keinginannya menjaga reputasi, mungkin dia tak akan repot-repot mencariku. Bahkan, pernikahan ini mungkin juga akan langsung digantikan oleh Rachel.Aku mengangkat tangan untuk melindungi kepalaku dari pukulannya. Kakakku langsung membuka pintu dan menarikku masuk.Aku tidak mengatakan apa-apa, tetapi Joey berkata dengan napas tertahan, "Yasmin, pikirkan baik-baik.""Malam itu aku memang nggak seharusnya meninggalkanmu sendirian di luar. Meskipun kamu dilecehkan waktu itu, tetap saja nggak ada dampak nyata yang terjadi," ucapnya kata demi kata. "Aku sudah datang untuk memberimu alasan untuk kembali. Itu sudah cukup menghargai Keluarga Yanuar.""Kalau k

  • Kornea Untuk Kekasih yang Mengkhianatiku   Bab 4

    Setelah melapor polisi, kakakku meminta rekaman kamera pengawas malam itu dari pihak kepolisian. Rekaman video itu selalu tersimpan di ponselnya. Dia membongkar video itu dan menunjukkannya ke hadapan Joey.Tangan Joey yang memegang ponsel itu bergetar hebat. Pada akhirnya, dia terduduk lemas di lantai dengan wajah gusar."Kenapa bisa begitu? Daerah kompleks biasanya sangat aman, kenapa bisa ada ...."Joey mendongak dan mencengkeram kerah kakakku sambil bertanya, "Gimana kondisi Yasmin sekarang?"Kakakku menepis tangannya dan menjawab dengan nada datar, "Nggak ada hubungannya lagi denganmu!""Di mana dia sekarang? Aku jemput dia ...." Joey bangkit berdiri dan hendak berlari keluar dengan panik.Namun pada saat ini, tiba-tiba terdengar kericuhan dari arah kerumunan. "Ada yang pingsan!"Joey langsung melupakanku lagi. Dia berlari keluar karena orang yang pingsan itu adalah Rachel.....Saat kakakku menceritakan kejadian di lokasi pernikahan itu, aku hanya terdiam sejenak. Dia bertanya pa

  • Kornea Untuk Kekasih yang Mengkhianatiku   Bab 3

    Hari itu, aku dijemput oleh kakakku. Mendengar suara yang tidak asing dari ujung telepon itu, aku menangis histeris.Padahal dia sedang dirawat di rumah sakit karena pendarahan lambung. Namun begitu mendengar tangisanku, dia langsung mencabut infusnya dan bergegas menemuiku tanpa memikirkan kesehatannya sendiri.Sambil memeluk diriku yang berada dalam kondisi mengenaskan, kakakku berusaha menenangkanku, "Yasmin, kenapa kamu nggak bilang sama kita kamu diperlakukan begini?""Ayah dan Ibu nggak mungkin menyalahkanmu, mereka cuma merasa gengsi kalau harus mencarimu terlebih dulu. Berani-beraninya orang itu menindas keluarga kita, aku akan beri dia pelajaran!"Meski tidak sekaya Keluarga Cahyadi, keluargaku termasuk kuat secara finansial. Jika tidak, orang tuaku juga pasti tidak akan semarah itu padaku dulu. Mereka tidak mengerti, mengapa aku bisa begitu tergila-gila padahal tidak kekurangan uang ataupun kasih sayang.Sebenarnya, aku sendiri juga tidak paham dengan diriku yang saat itu. Na

  • Kornea Untuk Kekasih yang Mengkhianatiku   Bab 2

    Setelah berusaha keras, aku akhirnya berhasil keluar dari kompleks vila. Namun, aku langsung menyadari bahwa aku tak punya tempat untuk dituju. Tiga tahun lebih bersama Joey, aku kehilangan keluargaku, memutuskan hubungan dengan teman-teman, dan meninggalkan semua kehidupan sosialku, hanya untuk berakhir seperti ini.Saat aku masih meraba-raba jalan dengan kebingungan, tiba-tiba bau alkohol yang menyengat menerpa wajahku. Detik berikutnya, aku dipeluk erat oleh sepasang tangan kasar yang menjijikkan. Bau alkohol yang memuakkan menyusup di tubuhku dan aku menjerit, "Tolong ...!"Namun, teriakanku hanya dibalas dengan senyum jahat dari pria itu. Akhirnya, dia menekanku ke lantai semen yang dingin. Tubuhku gemetaran dan aku memohon dengan putus asa, "Jangan ... jangan lakukan ini padaku, aku punya uang ... berapa pun akan kuberikan ...."Orang itu merasa tertarik. Dia mengeluarkan suara tawa yang menjijikkan, "Benarkah? Berapa pun akan kau berikan?""Iya." Aku menelan ludah dengan gugup,

  • Kornea Untuk Kekasih yang Mengkhianatiku   Bab 1

    Saat berjalan keluar dari pintu, aku meremas tiket bioskop yang sudah kusut, lalu merobeknya, dan membuangnya ke tempat sampah. Karena terlalu buru-buru, aku bahkan lupa membawa tongkat putihku.Tanpa sengaja, aku menabrak pot bunga di pintu dan pecahan keramik yang tajam melukai betisku. Aku mengerang perlahan karena kesakitan. Rachel yang melihatnya lebih dulu bertanya, "Joey, sepertinya dia terluka. Kamu nggak mau keluar untuk lihat keadaannya?"Joey mendengus tidak sabar, "Besar sekali nyalinya sekarang sampai berani kabur dari rumah! Kalau nggak merasakan sedikit kesulitan, dia nggak tahu seberapa baiknya aku melindunginya selama ini! Biarkan saja, dia harus alami kesulitan dulu baru tahu jalan pulang!"Rachel menghela napas pelan dan kemudian menawarinya, "Aku sebenarnya lebih suka film ini. Lagian dia nggak bakal nonton film itu lagi, gimana kalau aku yang temani kamu saja?" Joey langsung mengiakan tanpa ragu, sama sekali tidak peduli pada darahku yang mengucur deras.Aku berjal

DMCA.com Protection Status