Setelah aku selesai melapor ke polisi, memeriksa luka, dan membalutnya, aku juga menyerahkan semua rekaman kamera sebagai bukti. Saat itu, bosku, Chandra, datang sendiri untuk menjemputku sambil membawa alat peraga dari dekorasi.Chandra adalah pemilik perusahaan pernikahan tempatku bekerja, sekaligus orang yang paling dirugikan hari ini. Melihat tubuhku penuh luka, dia langsung melipat lengan bajunya, bersiap untuk pergi ke hotel dan membuat keributan.Aku buru-buru menahannya. "Orang jahat akan mendapatkan balasannya sendiri pada waktunya."Dengan ekspresi kesal, Chandra meludah ke tanah dan berkata, "Omong kosong! Aku nggak percaya sama waktu. Siapa yang berani melukaimu, aku yang akan menghajarnya sendiri!"Aku selalu tahu Chandra memiliki perasaan khusus padaku. Namun karena Jared, aku berpura-pura tidak menyadarinya.Namun sekarang, setelah melihat siapa Jared sebenarnya, aku merasa Jared tidak ada apa-apanya dibandingkan Chandra. Aku tidak habis pikir, bagaimana dulu aku bisa be
Situasi di panggung menjadi semakin canggung. Jared yang sepertinya menyadari sesuatu, mulai menghubungkan semua petunjuk tentang "kejutan" yang pernah aku ceritakan dan jadwal bosnya. Akhirnya, dia menyadari bahwa ini seharusnya adalah pernikahan bosnya.Sang pembawa acara tetap melanjutkan prosesi dengan nada datar, "Pengantin wanita, apakah Anda bersedia menikahi pengantin pria, dalam keadaan sehat maupun sakit ....""Aku bersedia! Aku bersedia!" jawab Quincy dengan antusias."Pengantin pria, apakah Anda bersedia menikahi pengantin wanita ...."Namun, Jared hanya berdiri diam dengan wajah pucat dan matanya terpaku ke arah belakang panggung.Quincy yang tidak sabaran, akhirnya tidak tahan lagi. "Jared, apa maksudmu? Kamu mau mempermalukan aku di depan umum, ya? Apa yang kamu lihat?"Quincy mengikuti arah pandangan Jared dan akhirnya menyadari kehadiran bos dan istri bosnya di belakang panggung. Bos dan istrinya sudah mengenakan pakaian cadangan yang elegan dan berdiri dengan tenang s
Jared bahkan belum sempat berdiri ketika Quincy akhirnya melihatku di sudut ruangan. Dengan panik dan penuh amarah, dia menunjuk ke arahku sambil berteriak kepada istri bos, "Dia! Perempuan licik ini! Dia yang menjebakku! Gaunmu seharusnya dia yang bayar!"Setelah berkata demikian, Quincy langsung turun dari panggung tanpa memedulikan penampilannya yang kacau dan berusaha mendekat untuk menyerangku."Perempuan nggak tahu malu! Kamu sengaja, 'kan? Kamu sengaja tertawain aku dan Jared! Kuhajar kamu sampai mati!"Namun sebelum dia berhasil mendekat, Chandra sudah bergerak. Dengan refleks yang cepat, dia memukul Jared di sisi kanan wajahnya dan melayangkan tendangan keras tepat ke wajah Quincy. Quincy yang hidungnya sudah sempat "diperbaiki" sementara, kini mengalami kerusakan total. Implan di hidungnya melesat keluar, bercampur dengan lemak kekuningan yang menjijikkan.Quincy yang belum menyadari implan hidungnya terjatuh, menatap Chandra dengan terkejut. "Kamu mukul aku? Kamu berani muku
"Tujuh tahun?" Istri bos menarik telinga Chandra dengan ekspresi gemas. "Dasar anak bandel! Kamu naksir selama tujuh tahun tapi malah diam-diam saja?"Chandra menutupi telinganya sambil meringis kesakitan. "Aduh, aduh, Kak! Akhirnya kukasih tahu juga, 'kan?"Namun, istri bos tidak membiarkannya lolos begitu saja. Dia menepuk kepalanya dengan lembut. "Kamu kasih tahunya setelah dia sudah pacaran sama si bajingan itu! Kamu pikir aku bisa bantu rebut dia?"Pantas saja istri bos selalu terlihat memusuhi Jared. Ternyata, dia sudah lama tahu bahwa Chandra menyukaiku. Aku melihat mereka berdua bercanda dan saling mengolok. Rasanya ada kehangatan yang perlahan-lahan mengisi hatiku.Setelah keluar dari rumah sakit, aku memutuskan untuk pindah profesi dan menjadi seorang desainer. Sementara itu, Chandra direkrut oleh kakaknya untuk mulai memimpin perusahaan keluarga mereka, Grup Chandra.Sementara itu, Jared kesulitan mencari pekerjaan yang layak setelah dipecat. Tekanan untuk membayar ganti rug
Aku adalah seorang perencana pernikahan dan mendapat proyek untuk merencanakan pernikahan bosnya Jared. Selama gladi resik, bos Jared bercanda dengan menanyakan mengapa Jared yang sudah pacaran denganku selama 7 tahun ini masih belum kunjung melamarku."Toh pernikahan kami ini dibuat sederhana saja. Gimana kalau sekalian jadikan acara ini momen bahagia untuk kalian juga? Kalian bisa langsung pakai tempatnya sore ini!"Istri bos ikut menimpali, "Iya, nih! Lagian, sore ini kami harus kembali ke rumah lama, jadi kami nggak akan di sini sampai jam delapan malam. Coba kamu bicarakan sama Jared, suruh dia siapkan acara lamaran untukmu!"Aku hanya tersenyum getir, tidak tahu harus berkata apa. Dari awal, aku selalu berharap Jared melamarku. Namun sekarang, aku sudah terbiasa dengan kenyataan bahwa Jared sepertinya tidak berniat untuk menikahiku.Melihat ekspresiku yang murung, istri bos segera menggandeng tanganku untuk menghibur, "Liana, kamu gadis baik. Kalau Jared nggak mau menikahimu, lup
Aku akhirnya menyadari, orang yang selingkuh bukan bos, melainkan Jared. Quincy, wanita yang berdiri di depanku dengan penuh amarah ini, memang tidak salah orang. Wanita yang sering disebut Jared sebagai "rekan kerjanya" ini, ternyata adalah selingkuhannya.Pantas saja Jared tidak berniat menikah denganku dan sikapnya terhadapku selalu dingin dan tidak konsisten. Ternyata di luar sana ada selingkuhan yang menarik perhatiannya. Yang membuatku lebih sakit adalah aku begitu memercayai Jared sepenuhnya, sampai akhirnya wanita ini muncul dan mengungkapkan semuanya di hadapanku.Aku menatap Quincy yang berdiri dengan berkacak pinggang. Aku hanya bisa menghela napas. "Bu Quincy, tolong tenang dulu. Dalam situasi ini, kita berdua sama-sama korban. Orang yang bersalah adalah Jared."Namun, sebelum kata-kataku selesai diucapkan, Quincy melepaskan sepatu hak tingginya dan melemparkannya ke arahku. Aku tidak sempat bangkit atau menghindar. Rantai di sepatu itu menggores wajahku, meninggalkan beber
Quincy menutupi wajahnya dengan panik, lalu berteriak ketakutan. Ternyata hidung Quincy adalah hasil operasi plastik dan pukulanku tadi cukup kuat untuk membuatnya bergeser. Seperti yang kuduga, saat Quincy mendongakkan kepala lagi, hidungnya terlihat miring ke satu sisi. Ditambah dengan ekspresinya yang meringis kesakitan, wajahnya terlihat sangat lucu.Aku menyeringai dingin. "Awalnya aku pikir kita berdua adalah korban yang nggak tahu apa-apa dan bisa bekerja sama untuk membuat si Jared berengsek itu menanggung akibatnya. Tapi nggak kusangka, kamu sebodoh itu sampai langsung ingin membunuhku. Kalau begitu, jangan salahkan aku kalau aku nggak segan lagi!"Aku pernah belajar taekwondo. Jadi, jika benar-benar mau berkelahi, Quincy bukanlah tandinganku.Quincy melihat teman-temannya hanya berdiri terpaku, bahkan beberapa dari mereka refleks mengarahkan kamera ke hidungnya yang terlihat konyol. Aku melirik layar kamera mereka, komentar di siaran langsung sudah membanjir, meskipun aku tid
"Tergantung kamu bisa pakai atau nggak. Bu Quincy, gaun ini memang sudah ukuran terbesar di toko, tapi dengan tubuhmu, aku rasa tetap nggak akan muat. Mau diberikan sama kamu juga nggak ada gunanya, sayang sekali!"Quincy menoleh ke arahku dengan ekspresi tidak percaya. Dia terkejut melihatku yang penuh luka lebam di wajah, masih bisa bicara dengan nada menghina.Setelah beberapa saat, dia menunjuk ke arahku dengan jari yang gemetaran. Bibirnya yang gemuk menyeringai, lalu berkata, "Oke, tunggu saja. Lihat apa yang akan kulakukan!"Lalu, Quincy mulai melepas jaketnya dan mencoba mengenakan gaun pengantin itu. Dua teman di sebelahnya segera membantu menarik gaun itu dengan paksa. Akhirnya, dengan susah payah, mereka berhasil memaksanya masuk.Namun, gaun itu jelas-jelas sudah berubah bentuk. Bahan sutra berkualitas tinggi memang elastis, tetapi juga sangat rapuh. Begitu ditarik, terdengar suara benang yang mulai robek.Quincy yang seolah-olah tidak menyadarinya, mengangkat ponselnya unt
"Tujuh tahun?" Istri bos menarik telinga Chandra dengan ekspresi gemas. "Dasar anak bandel! Kamu naksir selama tujuh tahun tapi malah diam-diam saja?"Chandra menutupi telinganya sambil meringis kesakitan. "Aduh, aduh, Kak! Akhirnya kukasih tahu juga, 'kan?"Namun, istri bos tidak membiarkannya lolos begitu saja. Dia menepuk kepalanya dengan lembut. "Kamu kasih tahunya setelah dia sudah pacaran sama si bajingan itu! Kamu pikir aku bisa bantu rebut dia?"Pantas saja istri bos selalu terlihat memusuhi Jared. Ternyata, dia sudah lama tahu bahwa Chandra menyukaiku. Aku melihat mereka berdua bercanda dan saling mengolok. Rasanya ada kehangatan yang perlahan-lahan mengisi hatiku.Setelah keluar dari rumah sakit, aku memutuskan untuk pindah profesi dan menjadi seorang desainer. Sementara itu, Chandra direkrut oleh kakaknya untuk mulai memimpin perusahaan keluarga mereka, Grup Chandra.Sementara itu, Jared kesulitan mencari pekerjaan yang layak setelah dipecat. Tekanan untuk membayar ganti rug
Jared bahkan belum sempat berdiri ketika Quincy akhirnya melihatku di sudut ruangan. Dengan panik dan penuh amarah, dia menunjuk ke arahku sambil berteriak kepada istri bos, "Dia! Perempuan licik ini! Dia yang menjebakku! Gaunmu seharusnya dia yang bayar!"Setelah berkata demikian, Quincy langsung turun dari panggung tanpa memedulikan penampilannya yang kacau dan berusaha mendekat untuk menyerangku."Perempuan nggak tahu malu! Kamu sengaja, 'kan? Kamu sengaja tertawain aku dan Jared! Kuhajar kamu sampai mati!"Namun sebelum dia berhasil mendekat, Chandra sudah bergerak. Dengan refleks yang cepat, dia memukul Jared di sisi kanan wajahnya dan melayangkan tendangan keras tepat ke wajah Quincy. Quincy yang hidungnya sudah sempat "diperbaiki" sementara, kini mengalami kerusakan total. Implan di hidungnya melesat keluar, bercampur dengan lemak kekuningan yang menjijikkan.Quincy yang belum menyadari implan hidungnya terjatuh, menatap Chandra dengan terkejut. "Kamu mukul aku? Kamu berani muku
Situasi di panggung menjadi semakin canggung. Jared yang sepertinya menyadari sesuatu, mulai menghubungkan semua petunjuk tentang "kejutan" yang pernah aku ceritakan dan jadwal bosnya. Akhirnya, dia menyadari bahwa ini seharusnya adalah pernikahan bosnya.Sang pembawa acara tetap melanjutkan prosesi dengan nada datar, "Pengantin wanita, apakah Anda bersedia menikahi pengantin pria, dalam keadaan sehat maupun sakit ....""Aku bersedia! Aku bersedia!" jawab Quincy dengan antusias."Pengantin pria, apakah Anda bersedia menikahi pengantin wanita ...."Namun, Jared hanya berdiri diam dengan wajah pucat dan matanya terpaku ke arah belakang panggung.Quincy yang tidak sabaran, akhirnya tidak tahan lagi. "Jared, apa maksudmu? Kamu mau mempermalukan aku di depan umum, ya? Apa yang kamu lihat?"Quincy mengikuti arah pandangan Jared dan akhirnya menyadari kehadiran bos dan istri bosnya di belakang panggung. Bos dan istrinya sudah mengenakan pakaian cadangan yang elegan dan berdiri dengan tenang s
Setelah aku selesai melapor ke polisi, memeriksa luka, dan membalutnya, aku juga menyerahkan semua rekaman kamera sebagai bukti. Saat itu, bosku, Chandra, datang sendiri untuk menjemputku sambil membawa alat peraga dari dekorasi.Chandra adalah pemilik perusahaan pernikahan tempatku bekerja, sekaligus orang yang paling dirugikan hari ini. Melihat tubuhku penuh luka, dia langsung melipat lengan bajunya, bersiap untuk pergi ke hotel dan membuat keributan.Aku buru-buru menahannya. "Orang jahat akan mendapatkan balasannya sendiri pada waktunya."Dengan ekspresi kesal, Chandra meludah ke tanah dan berkata, "Omong kosong! Aku nggak percaya sama waktu. Siapa yang berani melukaimu, aku yang akan menghajarnya sendiri!"Aku selalu tahu Chandra memiliki perasaan khusus padaku. Namun karena Jared, aku berpura-pura tidak menyadarinya.Namun sekarang, setelah melihat siapa Jared sebenarnya, aku merasa Jared tidak ada apa-apanya dibandingkan Chandra. Aku tidak habis pikir, bagaimana dulu aku bisa be
Jared berjalan mendekat dengan dahi berkerut. "Siapa ini? Kenapa tergeletak di sini siang bolong begini ...." Namun, ketika Jared berdiri di depanku dan melihat lebih jelas, dia langsung tertegun. Dia mengenali wajahku yang penuh lebam dan luka."Liana, kenapa kamu di sini? Apa yang terjadi? Siapa yang berani membuatmu seperti ini?" tanyanya panik. Namun, seolah menyadari sesuatu, ekspresinya berubah menjadi gugup. Dia mencoba berbicara, "Liana, dengarkan aku ...."Quincy yang berdiri di belakangnya, tiba-tiba memotong dengan suara dingin, "Jared, kamu yakin mau meluk perempuan lain di depanku?"Mendengar itu, Jared langsung gemetaran dan tampak tersadar kembali. Tatapannya ke arahku berubah menjadi rumit. Dia menggigit bibirnya, tampak ragu selama beberapa saat, lalu akhirnya berbicara dengan nada yang dingin."Kamu buat masalah apa lagi? Kenapa tempat ini jadi begini? Jangan bilang kamu yang ganggu Quincy?"Quincy mendengus sinis. "Perempuan ini mencoba memaksamu menikahinya! Kalau s
"Tergantung kamu bisa pakai atau nggak. Bu Quincy, gaun ini memang sudah ukuran terbesar di toko, tapi dengan tubuhmu, aku rasa tetap nggak akan muat. Mau diberikan sama kamu juga nggak ada gunanya, sayang sekali!"Quincy menoleh ke arahku dengan ekspresi tidak percaya. Dia terkejut melihatku yang penuh luka lebam di wajah, masih bisa bicara dengan nada menghina.Setelah beberapa saat, dia menunjuk ke arahku dengan jari yang gemetaran. Bibirnya yang gemuk menyeringai, lalu berkata, "Oke, tunggu saja. Lihat apa yang akan kulakukan!"Lalu, Quincy mulai melepas jaketnya dan mencoba mengenakan gaun pengantin itu. Dua teman di sebelahnya segera membantu menarik gaun itu dengan paksa. Akhirnya, dengan susah payah, mereka berhasil memaksanya masuk.Namun, gaun itu jelas-jelas sudah berubah bentuk. Bahan sutra berkualitas tinggi memang elastis, tetapi juga sangat rapuh. Begitu ditarik, terdengar suara benang yang mulai robek.Quincy yang seolah-olah tidak menyadarinya, mengangkat ponselnya unt
Quincy menutupi wajahnya dengan panik, lalu berteriak ketakutan. Ternyata hidung Quincy adalah hasil operasi plastik dan pukulanku tadi cukup kuat untuk membuatnya bergeser. Seperti yang kuduga, saat Quincy mendongakkan kepala lagi, hidungnya terlihat miring ke satu sisi. Ditambah dengan ekspresinya yang meringis kesakitan, wajahnya terlihat sangat lucu.Aku menyeringai dingin. "Awalnya aku pikir kita berdua adalah korban yang nggak tahu apa-apa dan bisa bekerja sama untuk membuat si Jared berengsek itu menanggung akibatnya. Tapi nggak kusangka, kamu sebodoh itu sampai langsung ingin membunuhku. Kalau begitu, jangan salahkan aku kalau aku nggak segan lagi!"Aku pernah belajar taekwondo. Jadi, jika benar-benar mau berkelahi, Quincy bukanlah tandinganku.Quincy melihat teman-temannya hanya berdiri terpaku, bahkan beberapa dari mereka refleks mengarahkan kamera ke hidungnya yang terlihat konyol. Aku melirik layar kamera mereka, komentar di siaran langsung sudah membanjir, meskipun aku tid
Aku akhirnya menyadari, orang yang selingkuh bukan bos, melainkan Jared. Quincy, wanita yang berdiri di depanku dengan penuh amarah ini, memang tidak salah orang. Wanita yang sering disebut Jared sebagai "rekan kerjanya" ini, ternyata adalah selingkuhannya.Pantas saja Jared tidak berniat menikah denganku dan sikapnya terhadapku selalu dingin dan tidak konsisten. Ternyata di luar sana ada selingkuhan yang menarik perhatiannya. Yang membuatku lebih sakit adalah aku begitu memercayai Jared sepenuhnya, sampai akhirnya wanita ini muncul dan mengungkapkan semuanya di hadapanku.Aku menatap Quincy yang berdiri dengan berkacak pinggang. Aku hanya bisa menghela napas. "Bu Quincy, tolong tenang dulu. Dalam situasi ini, kita berdua sama-sama korban. Orang yang bersalah adalah Jared."Namun, sebelum kata-kataku selesai diucapkan, Quincy melepaskan sepatu hak tingginya dan melemparkannya ke arahku. Aku tidak sempat bangkit atau menghindar. Rantai di sepatu itu menggores wajahku, meninggalkan beber
Aku adalah seorang perencana pernikahan dan mendapat proyek untuk merencanakan pernikahan bosnya Jared. Selama gladi resik, bos Jared bercanda dengan menanyakan mengapa Jared yang sudah pacaran denganku selama 7 tahun ini masih belum kunjung melamarku."Toh pernikahan kami ini dibuat sederhana saja. Gimana kalau sekalian jadikan acara ini momen bahagia untuk kalian juga? Kalian bisa langsung pakai tempatnya sore ini!"Istri bos ikut menimpali, "Iya, nih! Lagian, sore ini kami harus kembali ke rumah lama, jadi kami nggak akan di sini sampai jam delapan malam. Coba kamu bicarakan sama Jared, suruh dia siapkan acara lamaran untukmu!"Aku hanya tersenyum getir, tidak tahu harus berkata apa. Dari awal, aku selalu berharap Jared melamarku. Namun sekarang, aku sudah terbiasa dengan kenyataan bahwa Jared sepertinya tidak berniat untuk menikahiku.Melihat ekspresiku yang murung, istri bos segera menggandeng tanganku untuk menghibur, "Liana, kamu gadis baik. Kalau Jared nggak mau menikahimu, lup