BAB 1
Pada tanggal 26 Oktober 2020 Aku dekat dengan seseorang yang awalnya hanya kenal di sebuah grup hoby yang sama di situ aku coba buat memberanikan diri untuk menyapa nya pribadi Aku menchat dia awal nya hanya biasa saja tapi entah mengapa Aku merasakan hal yang beda terhadap diri nya rasa nyaman dan sayang itu hadir saat dalam waktu 3 hari
"hay,"ucap ku. "iyaaa,"jawab nya.pesan kami hanya berakhir di situ Aku merasa penasaran dengan dirinya belum kenal lama Aku sudah bisa menebak betapa cuek dia kepada ku seminggu berlalu kami berdua tidak saling menyapa hanya saja aku memantau dia lewat story WA nya saat itu aku coba untuk membalas story nya "keren," ujar ku.Aku berusaha menunggu balasan dari nya tapi setiap Aku membalas story nya tidak ada satu kata pun yang membalas pesan ku sebelas pesan yang ku kirimkan padanya hanya sebatas hiasan buat dirinya disitu aku pulang menjauh dari nya Aku hanya melihat story tapi tidak membalasnya. sebulan pun berlalu tiba-tiba saat jam 07:00 Aku terbangun kaget dengan suara handphone yang berdering keras di telinga ku Aku pun melihat ternyata ada sebuah pesan dari nya "Apa kabar,udah makan belum?,"ucap nya padaku."belum,"jawab ku singkat."Maaf yah baru bales chat kamu,"balas nya."iy,"jawab ku kesal."Kamu marah yah?," tanya nya.Aku pun mengingat tentang perbuatan nya kepada ku mengabaikan ku, Aku pun beranjak dari tempat tidur ku mangambil handuk yang tergantung di belakang pintu kamar Aku bergegas menuju kamar mandi di situ aku hanya terdiam lama memikir kan nya skiip...selesai mandi Aku berencana untuk pergi ke puncak melihat pemandangan dari sana tapi langkah ku terhenti saat telfon ku berbunyi yah dari dia orang yang sering mengabaikan ku"hallo," kata ku."maaf yah," ucap nya."......,"aku hanya diam."kok diam,"celah nya."gak,"ucap ku.tut...tut telfon nya ku matikan mengingat kekesalan ku padanya "udah di cuekin malah nanya marah apa engga,"ujar ku dalam hati.di perjalanan ku menuju puncak pikiran ku tak bisa hilang tentangnya Aku selalu memikirkan dia yang cuek dingin sama seperti kulkas 10 pintu...tiba saat di puncak aku duduk termenung melihat pemandangan yang begitu indah namun mood ku hancur saat sepasang orang berjalan di hadapan ku "nih orang pengen gw tendang juga udah tau gw jomblo malah lewat sini,"ujar ku kesal dalam hati.Aku pun pulang saat lelah menerka tubuh ku di perjalanan pulang Aku merasa ingin kembali berjuang buat diri nya dan berjanji ketika kali ini aku di abaikan terakhir kali aku berjuang...tiba nya di rumah Aku pun masuk kamar melihat pesan dari nya Aku coba membalas dengan menghilangkan rasa kesel ku padanya 3 hari kami begitu dekat rasa sayang ku padanya mulai kembali..."beb," pesan nya buat Aku."iyaaaa kenapa,"balas ku."kangen,"katanya.aku pun merespon nya dengan penuh harapan setiap hari kita telfonan bercanda di mana hari itu paling bahagia ku rasakan kita saling melengkapi walau pun belum tau status nya...tiba-tiba notif pesan dari orang yang tidak aku kenal "ini revan ya?,"tanya nya pada ku."iya,"balas ku singkat."aku renita temen amel,"jawab nya."iyaaa ada apa yah?,"tanya ku penasaran."engga amel nyuruh gw buat nemenin lu,"katanya.Kening ku berkerut heran dan bingung kenapa perasaan ku engga enak sampai aku lupa membalas pesan nya"eh maaf,"balas ku padanya."iya engga papa,"jawabnya emot senyum.Aku pun mengabaikan nya dan beralih ke dia "mel,"sapa ku.tapi hanya centang satu yang terlihat aku tak berhenti di situ aku terus spam chat padanya tapi tetap saja tidak ada respon dari nya Aku mulai memberanikan diri untuk menelfon diri nya tapi dia tidak aktif 2 hari dia menghilang tanpa kabar aku berhenti spam dan menelfon nya Aku merasa tak berdaya hidup ku terasa sunyi jika dia tidak ada notif pesan ku berbunyi renita ya dia orang yang menemaniku saat itu"van"panggilnya."iyaaaa,"jawab ku."amel ada sama gw,"ucapnya.Aku pun sedikit bingung dengan semuanya..."bisa ngomong sama dia?,"pinta ku padanya."lupain gw jangan pernah ganggu gw hilangin rasa sayang lu ke gw anggep gw engga pernah hadir di hidup lu,"ucap nya pada ku."kenapa,"tanya ku."karena gw respon lu hanya sekedar gabut dan kasihan,"jawab nya.BAB 2
Aku hanya bisa terdiam dan tidak menyangka air mata telah membasahi pipi ku kecewa yang sekarang ku rasakan betapa bodoh nya aku menyayangi orang yang hanya menjadikan ku bahan candaan ketika merasa gabut dan kesepian,hari-hari berselang dengan penuh penyesalan dan kekecewaan yang ku rasakan..
"tuhan mengapa begitu sulit melepaskannya mengapa aku terlalu berharap kepadanya tuhan aku ingin dia kembali pada ku ,"ucap ku dalam hati3 bulan berlalu Aku mulai melupakan nya tanpa memblokir nomor nya setiap saat aku melihat story WA nya tanpa membalas atau pun mengucapkan satu kata pada nya renita yah dia orang selalu menemani ku menghibur ku tapi mengapa aku tidak pernah merasakan hal yang aneh saat bersama diri nya Aku pun mencoba buka hati pada nya berharap aku larut dalam kesedihan ku selama ini tapi tidak mudah dan tidak akan pernah bisa aku mengganti kan posisi dia dalam hati ku hubungan ku dan renita semakin akrab hanya sebatas teman curhat saja aku sudah bisa lepas dari nya tapi aku benci bulan januari di mana orang yang menganggap ku sebagai bahan gabutan muncul kembali "hay,"kata pesannya pada ku.aku hanya melihat tanpa membalas nya waktu semakin larut aku pun tertidur tanpa membalas pesan dari nya hari pun berganti dari malam yang penuh kesunyian berganti pagi yang cerah namun mendung buat ku aku mengambil handphone ku lihat banyak pesan dari nya tapi aku masih kecewa terhadap nya tapi rasa sayang ku masih utuh buat diri nya Aku coba membalas nya tanpa berharap"iyaaa mel," ucap ku."akhir nya di bales juga,"jawab nya."dari mana aja,"tanya ku."nenangin diri aja van," ujar nya.entah kenapa saat mendengar itu rasa khawatir itu muncul tiba-tiba.."kenapa?,"tanya ku."gak,"balas nya singkat.percakapan pun berakhir di situ Aku yang sibuk dengan pekerjaan ku sudah lupa mengabari nya kembali "van,"panggil nya."iyaaa,"jawab ku.tanpa kata dan basa-basi dia memeluk ku erat dan menangis Aku yang masih merasa kecewa tiba-tiba hilang menjadi nyaman ku balas pelukkan dari nya "maaffin aku,"ucap nya."maaf buat apa?," tanya ku padanya."aku menyia-nyiakan kamu,"jawab nya.aku pun terdiam dan melepaskan peluk kan nya dia menatap ku penuh penyesalan "kenapa,"balas ku lembut."aku udah ninggalin kamu,"jawab nya menunduk."lupakan,"jawab ku terpaksa.hari demi hari pun di lewati tak terasa 2 bulan sudah aku bersama diri nya menikmati kebersamaan berdua saat itu aku mengantarnya pulang kerumah "jangan tinggalin aku yah," ucap nya sambil memeluk ku."aku engga bakalan ninggalin kamu," ujar ku pada nya."janji,"ucap nya."janji,"balas ku.aku pun pulang kerumah tiba di rumah selangkah menuju pintu kamar telfon ku berbunyi tidak salah lagi dari nya"hallo,"jawab ku."temenin aku bobo yah," pinta nya gemas."iyaaa di temenin kok,"jawab ku senyum gembira."kamu full time sama aku yah," pinta nya pada ku."siap bos,"jawab ku semangat."yaudah aku bobo yah,"ucap nya."yaudah bobo yang nyenyak yah,"ujar ku senyum malu."good night,"jawab ku."good night,"balas ku.tepat bulan juni di mana kenangan begitu banyak dah bahagia dari makan sampai tidur harus di temenin semua hal harus bareng di mana Aku dan begitu bahagia tapi entah mengapa tiba-tiba kita meminta untuk saling jujur di mulai dari dia"van lu pertama chat gw kenapa?,"tanya dia."karena gw pangen dapet temen tapi kesana nya gw nyaman sama lu," jawab ku malu."perasaan lu sama gw apaan,"tanya dia.Aku pun diam sejenak untuk mengerti apa maksud dirinya apakah dia berikan kode pada ku atau hanya sekedar penasaran saja "woi,"ucap nya mengagetkan ku."iiiii-iyaa,"jawab ku gugup."lu kenapa mau temenan ama gw?," tanya nya."karena gw sayang lu,"jawab ku tak sadar "sekarang gw kenapa lu chat gw?," tanya ku."gabut,"jawab nya.seketika jawaban nya membuat ku kecewa sakit namun tak berdarah "gabut?,"tanya ku."tapi itu dulu van,"jawab nya menyesal."sekarang?,"ucap ku."sayang banget,"ujar nya."engga boong kan?,"tanya ku pada nya."engga,gw serius sayang sama lu,"ucap nya,sambil memegang tangan ku.saat itu Aku dan diri nya menjalani hubungan tanpa kata pacaran kita sepakat hanya sahabatan selamanya tapi semua berubah ketika dia tau bahwa nenek yang merawat dan membesarkan nya itu pergi untuk selamanya tangis nya pecah di hadapan ku, Aku pun menangis karena merasakan apa yang dia rasa kan 1 hari itu Aku menemani diri nya dan coba menenangkan nya, tepat jam 5 sore dia mengabari ku bahwa akan pergi untuk ke kampung asal jawa barat,Aku tidak bisa melarang diri nya karena mengingat dia sedih kedukaan "hati-hati yah," ucap ku pada nya."janji engga bakalan ninggalin aku,"ujar nya."janji engga bakalan ninggalin kamu,"kata ku meyakinkan diri nya.tepat jam 08:00 dia pergi meninggal kan ku melambaikan tangan kepada ku, Aku berusaha menahan air mata ku malam yang sunyi, biasa nya Aku dan dia chat dan telfonan tapi malam ini tidak ada satu pesan dari nya Aku tidak berani mengganggu diri nya yang sedang tidak baik-baik saja.waktu semakin larut Aku pun tertidur dengan hati yang gelisah memikir kan nya jam 00:00 Aku terbangun dengan suara telfon yang berbunyi Aku mengangkat tanpa melihat siapa yang memanggil ku tengah malam begini"hmm,"jawab ku."van ini Aku," ucap nya.mata ku yang tertutup tiba-tiba terbuka lebar mendengar suara nya "yank,"ucap ku."iyaaa yank," balas nya."Kamu baik-baik aja kan?,"tanya ku."iyaaaa baik-baik aja kok,"jawab diri nya."sekarang lagi apa?," tanya ku."kangen yank,"ucap nya lesuh."nanti ketemu lagi kan?," ujar ku."hmmm,"jawab nya sedih."kenapa yank?," kata ku."pengen peluk," ucap nya."yaudah sekarang ayank bobo nanti peluk di mimpi yah," jawab ku, menenangkan."jangan pergi yah?,"pinta nya."engga ada yang pergi," jawab ku, bingung."yaudah Aku bobo yah," ucap nya."iyaaa ayank bobo yah evan temenin,"ujar ku."hooh,"ucap nya singkat.malam itu aku putus kan untuk menemani nya Aku tidak bisa membohongi perasaan ku pada nya Aku tidak suka tapi Aku sayang dan takut kehilangan nya tanpa sadar aku tertidur.tiba-tiba aku terbangun karena dia memanggil ku "yank kangen,"ucap nya."ayank sabar yah,nanti ketemu lagi kok,"jawab ku lembut."iyaaa,"balas nya."bobo lagi yah yank,"ucap ku."hmmm," jawab nya.hari semakin larut udara dingin pun menyetuh tubuh ku tanpa henti mata ku juga sudah cukup lelah tapi aku masih ingin menemani nya rindu saat dekat dengan nya, jam pun menunjuk kan pukul 04:00 dan aku masih menjaga telfon dari nya agar tidak mati."yank aku udah nyampe," kata nya."puji tuhan bagus yank,"jawab ku tenang."yank kaya nya aku bakalan jarang deh bales chat dari kamu,"ucap nya."iyaaa engga papa aku tau kok,"jawab ku tenang."tapi aku usahain kok,"balas nya."iyaaa yank kalau sibuk jangan dulu mikirin aku,"pinta ku.dua hari pun berlalu dia sibuk dengan urusan keluarga karena baru kehilangan seseorang yang selalu ada di samping nya Aku dan dia mulai jarang memberikan kabar dia yang sibuk dengan urusan nya aku yang memahami ke sibukkan nya hari-hari berlalu semakin lama menjadikan aku dan dia layak nya orang asing yang belum sama sekali kenal tapi sayang ku pada nya tidak sedikit pun berkurang masih tetap sama seperti dulu aku mengenal nya.satu bulan berlalu tanpa kabar Aku yang mulai terbiasa dengan itu hanya memikir kan sedang apa diri nya disana bagaimana keadaan nya...tiba-tiba suara pesan berbunyi "yank,"ucap nya."iya,"jawab ku."udah makan belum?,"tanya nya pada ku."belum yank,"ucap ku."kalau kamu?,"tanya ku balik pada nya."udah kok dikit,"ujar nya."bagus lah,"balas ku."yank aku mau kasih tau kalau aku udah engga bakalan kesana lagi,"kata nya."kenapa yank?,"tanya ku."udah menetap di sini kata tante,"ucap nya."owh yaudah jaga diri baik-baik yaaa,"pinta ku."ayank engga boleh ninggalin aku yah,"pinta nya."iyaaa engga bakalan kok,"jawab ku."janji?,"tanya nya."iya ayank janji,"ucap ku meyakin kan nya.percakapan pun terhenti saat Aku ada urusan mendadak karena kerjaan dia pun off Aku yang pergi karena kerjaan. siang pun berganti malam saat lelah merpa diri ku aku yang langsung membanting kan badan ku ke tempat tidur jam 2 malam mencoba mengambil telfon genggam ku tidak salah lagi ada pesan masuk dari nya yang membuat ku membisu dan kecewa "yank aku mau nikah,"kata nyaa."hah,"jawab ku."maaf yah,"ucap nya."iya,"jawab ku singkat.tepat bulan ini dia akan menikah dengan orang lain dan menggalkan ku.Hey ... kamuEntah kamu siapa. Yang jelas, iya kamu. Aku hanya ingin berbagi kabar, perihal angin yang sedang bermanja pada dedaunan. Bergelanjut melambai mengisyaratkan kedamaian; tenang penuh kesejukkan. Tahu kah kamu? Detik ini seraya menikmati alunannya, aku berdialog untuk menyampaikan doa. Melebur dalam keheningan yang sedang kuimpikan bahagia hingga akhir penantian.Untukmu, yang masih entah siapa. Bersabarlah di sana. Jangan lupa untuk memadahkan pula sebait doa. Segera dalam lautan bahagia kita dapat berjumpa. Bila waktu berkenan dan semesta meng-aamiinkan. Semoga kamu dan aku akan saling bermuara meyematkan bahtera yang menjadi kita.Tak perlu bertanya aku bagaimana. Aku hanya ingin terbaik untuk melabuhkan rasa yang sempat terkatung-katung dalam dinginnya penantian. Memberi jeda segala resah dan rentetan cerita. Biarkan segala impian kuhaturkan pada-Nya, meminta dihadirkan kamu yang memang sama menungguku--barangkali.Jika masa itu telah tiba.
Di dalam naungan rindu dan harumnya persahabatan. Ingatanku berkelana menjelajah pada tahun lalu, di bulan Oktober dengan kisah gempitanya menyematkanmu bak seorang putri. Kala itu, lukisan sabit di wajahmu melengkung sempurna; seterang bintang dalam pelupuk mata. Menghapuskan luka yang sempat mendera, sebab kegagalan cinta.Hujan perih di mata, kini terganti aliran bahagia. Beriringan degupan dada yang menari menghimpit rasa yang ingin berbicara untuk meyakinkan diri. Langit pun terang menyertakan diri menjadi saksi ikrarnya janji suci.Aku turut melepas butiran kaca pada pinggiran pelupuk. Jiwaku masih terpaku mengucap beribu syukur, menemukan binar ceria pada bola hitammu. Dirimu telah menemukan genggaman yang akan menuntunmu pada suatu keajaiban cinta, serta merujuk dalam dekapan cinta semesta hadirkan. Menyematkan bunga mekar dibingkai ketulusan. Meyakini hati bahwa kamu akan dijaga dia yang mencintai dengan setulus kelembutan. Kini langkah kita memang tak seiring
Waktu begitu cepat berlalu, kenapa begitu cepat sahabat terbaiku pergi?Apakah ini nasibku? aku harus berdiam diri di kamarku?Kenapa aku selalu dilanda musibah? apakah aku punya salah?Aku berharap suatu saat ada yang akan bisa menggantikannyaAgar aku bisa terus tersenyumDi penghujung hari, aku berdiri di depan jendela kamarku yang sengaja kubuka sembari memandang bintang yang tidak pernah lelah menghias malam. Saat ini pukul 11.35 pm tetapi mataku belum juga terpejam. Terlalu banyak masalah yang sedang memenuhi pikiranku. Ada-saja masalah yang terjadi dalam hidupku ini. Padahal, aku ingin sehari saja hidup tanpa masalah. Namun, aku hanyalah manusia biasa yang memiliki sekedar keinginan. Aku hanya bisa berdoa dan Dialah yang menentukannya.Di langit, aku melihat sebuah bintang yang cahaya sangat terang. Terangnya lebih daripada bintang yang lainnya. Ingin sekali aku memetik bintang itu dan ku genggam erat dengan tanganku. Namun, hal itu
di dalam gelapnya malam, ku lantunkan ucapan selamat malam dari lubuk hati terdalam agar persahabatan kita tetap abadi bersama sunyinya malam Hari senja kian berlalu, dinginnya malam menusuk tulang wa ktunya tarik selimut, dan ku ucapkan selamat malam diriku Hargai semua apa yang kau miliki, tapi jangan kau biarkan sebuah hal yang tak berarti menjadikan dirimu kehilangan sesuatu yang berarti. Segelap apapun keadaan di suasana malam pasti ada sebuah bintang yang menerangi di dalamnya. jangan lupa besok kita masih punya segudang petualangan menarik yang sayang untuk kita lewatkan.Tetap semangat Ku bahagia kau tersenyum, ku menangis kau bersedih.dan ketika mata lelah ku terlelap kau ucapkan Good Night Untukku hanya sebuah kata yang bisa terucap dari bibir manis mu, mimpilah indah seraya bunga yang sedang mekar Jembatan terbaik antara putus asa dan harapan adalah tidur malam yang nyenyak Tidur adalah meditasi terbaik. Tuhan bekerja di malam hari. Jangan menghabiskan mal
Angin berhembus menerpa wajahku yang pucat pasi.Tirai kelabu menghiasi cakrawala, ah kenapa sang surya harus bersembunyi pada gumpalan-gumpalan awan yang ternoda tetesan tinta hitam, hatiku pun menghitam, ada sesak di dada yang memaksanya mendorong sebening kristal keluar di sudut mata lelahku, namun ku mencoba bertahan.“Kenapa ini harus terjadi Tuhan?”Aku mendesah menahan murka yang bergejolak, menatap tajam padanya yang membisu, seperti pohon beringin tua di sudut pinggir kampung yang selalu diam tak bergeming walau badai topan menerpanya sekalipun.“Aku meminta satu jawaban, sebuah penjelasan, ucapkanlah..?”Mulutku kembali bereaksi dengan sepatah tanya, namun hanya hening yang ku dapat.Menunduk sendu di hadapanku, geliat resah bergerak cepat di matanya yang basah.Dadaku bergejolak murka, menatap
Sinar matahari pagi menelusup celah tirai kamarku, hembusan angin yang sejuk menambah keenggananku untuk beranjak dari tempat tidur. Namun, aku teringat pada satu kewajibanku yaitu pergi ke sekolah karena libur semester satu telah usai. Yang artinya aku akan bertemu teman-teman, dengan segera aku merapikan tempat tidurku, dan pergi ke kamar mandi penuh semangat.“Kalau mandi cepat ya nak, ayahmu berangkat lebih awal hari ini” kata ibu yang sedang sibuk dengan masakannya.Aku menganggukkan kepala “Oke, mom”Sekolah masih cukup sepi. Hanya ada beberapa siswa kelas lain, dan yang pasti tukang kebun sekolahku. Tidak ada seorang siswa pun yang tampak di kelas 7e. Artinya, aku adalah orang pertama yang datang. Hal ini membuatku terasa jenuh karena seorang diri di dalam kelas. Sambil menunggu teman-temanku datang, aku menyelesaikan membaca novel yang ayah beli kemarin. Ceritanya menarik dan alur maju yang digunakannya membuat pembaca tidak bingung.
Sahabat sendiri adalah orang yang memiliki karakter yang bisa dikatakan hampir sama dengan kita, dengan kemiripan karakter kita bisa menjadi sahabat yang sangat dekat. Karakter tersebut muncul secara alami bukan dibuat-buat dan tidak banyak orang memiliki karakter yang sama.Seorang sahabat bagiku adalah pendengar setia, sahabat mendengar selalu ceritaku entah itu penting baginya atau tidak penting baginya meskipun cerita itu tidaklah penting baginya tapi sahabat selalu mendengarnya karena yakin itu adalah cerita yang penting bagiku bukan hanya pendengar setia tapi juga teman senang dan sedih tanpa harus ada disampingnya akan tetapi yang selalu ada bukan hanya ada tapi, ada disini belum tentu diartikan dengan adanya wujudnya yang disampingnya tapi ada disini bisa dibilang ketika butuh dia selalu bisa menjadi teman bercerita.Saya memiliki cerita pendek tentang kisah persahabatan saya, sahabat jarak jauh. Ketika saya masih dibangku sekolah MA yang berasrama saya memilik
Sahabat sendiri adalah orang yang memiliki karakter yang bisa dikatakan hampir sama dengan kita, dengan kemiripan karakter kita bisa menjadi sahabat yang sangat dekat. Karakter tersebut muncul secara alami bukan dibuat-buat dan tidak banyak orang memiliki karakter yang sama.Seorang sahabat bagiku adalah pendengar setia, sahabat mendengar selalu ceritaku entah itu penting baginya atau tidak penting baginya meskipun cerita itu tidaklah penting baginya tapi sahabat selalu mendengarnya karena yakin itu adalah cerita yang penting bagiku bukan hanya pendengar setia tapi juga teman senang dan sedih tanpa harus ada disampingnya akan tetapi yang selalu ada bukan hanya ada tapi, ada disini belum tentu diartikan dengan adanya wujudnya yang disampingnya tapi ada disini bisa dibilang ketika butuh dia selalu bisa menjadi teman bercerita.Saya memiliki cerita pendek tentang kisah persahabatan saya, sahabat jarak jauh. Ketika saya masih dibangku sekolah MA yang berasrama saya memilik
Sinar matahari pagi menelusup celah tirai kamarku, hembusan angin yang sejuk menambah keenggananku untuk beranjak dari tempat tidur. Namun, aku teringat pada satu kewajibanku yaitu pergi ke sekolah karena libur semester satu telah usai. Yang artinya aku akan bertemu teman-teman, dengan segera aku merapikan tempat tidurku, dan pergi ke kamar mandi penuh semangat.“Kalau mandi cepat ya nak, ayahmu berangkat lebih awal hari ini” kata ibu yang sedang sibuk dengan masakannya.Aku menganggukkan kepala “Oke, mom”Sekolah masih cukup sepi. Hanya ada beberapa siswa kelas lain, dan yang pasti tukang kebun sekolahku. Tidak ada seorang siswa pun yang tampak di kelas 7e. Artinya, aku adalah orang pertama yang datang. Hal ini membuatku terasa jenuh karena seorang diri di dalam kelas. Sambil menunggu teman-temanku datang, aku menyelesaikan membaca novel yang ayah beli kemarin. Ceritanya menarik dan alur maju yang digunakannya membuat pembaca tidak bingung.
Angin berhembus menerpa wajahku yang pucat pasi.Tirai kelabu menghiasi cakrawala, ah kenapa sang surya harus bersembunyi pada gumpalan-gumpalan awan yang ternoda tetesan tinta hitam, hatiku pun menghitam, ada sesak di dada yang memaksanya mendorong sebening kristal keluar di sudut mata lelahku, namun ku mencoba bertahan.“Kenapa ini harus terjadi Tuhan?”Aku mendesah menahan murka yang bergejolak, menatap tajam padanya yang membisu, seperti pohon beringin tua di sudut pinggir kampung yang selalu diam tak bergeming walau badai topan menerpanya sekalipun.“Aku meminta satu jawaban, sebuah penjelasan, ucapkanlah..?”Mulutku kembali bereaksi dengan sepatah tanya, namun hanya hening yang ku dapat.Menunduk sendu di hadapanku, geliat resah bergerak cepat di matanya yang basah.Dadaku bergejolak murka, menatap
di dalam gelapnya malam, ku lantunkan ucapan selamat malam dari lubuk hati terdalam agar persahabatan kita tetap abadi bersama sunyinya malam Hari senja kian berlalu, dinginnya malam menusuk tulang wa ktunya tarik selimut, dan ku ucapkan selamat malam diriku Hargai semua apa yang kau miliki, tapi jangan kau biarkan sebuah hal yang tak berarti menjadikan dirimu kehilangan sesuatu yang berarti. Segelap apapun keadaan di suasana malam pasti ada sebuah bintang yang menerangi di dalamnya. jangan lupa besok kita masih punya segudang petualangan menarik yang sayang untuk kita lewatkan.Tetap semangat Ku bahagia kau tersenyum, ku menangis kau bersedih.dan ketika mata lelah ku terlelap kau ucapkan Good Night Untukku hanya sebuah kata yang bisa terucap dari bibir manis mu, mimpilah indah seraya bunga yang sedang mekar Jembatan terbaik antara putus asa dan harapan adalah tidur malam yang nyenyak Tidur adalah meditasi terbaik. Tuhan bekerja di malam hari. Jangan menghabiskan mal
Waktu begitu cepat berlalu, kenapa begitu cepat sahabat terbaiku pergi?Apakah ini nasibku? aku harus berdiam diri di kamarku?Kenapa aku selalu dilanda musibah? apakah aku punya salah?Aku berharap suatu saat ada yang akan bisa menggantikannyaAgar aku bisa terus tersenyumDi penghujung hari, aku berdiri di depan jendela kamarku yang sengaja kubuka sembari memandang bintang yang tidak pernah lelah menghias malam. Saat ini pukul 11.35 pm tetapi mataku belum juga terpejam. Terlalu banyak masalah yang sedang memenuhi pikiranku. Ada-saja masalah yang terjadi dalam hidupku ini. Padahal, aku ingin sehari saja hidup tanpa masalah. Namun, aku hanyalah manusia biasa yang memiliki sekedar keinginan. Aku hanya bisa berdoa dan Dialah yang menentukannya.Di langit, aku melihat sebuah bintang yang cahaya sangat terang. Terangnya lebih daripada bintang yang lainnya. Ingin sekali aku memetik bintang itu dan ku genggam erat dengan tanganku. Namun, hal itu
Di dalam naungan rindu dan harumnya persahabatan. Ingatanku berkelana menjelajah pada tahun lalu, di bulan Oktober dengan kisah gempitanya menyematkanmu bak seorang putri. Kala itu, lukisan sabit di wajahmu melengkung sempurna; seterang bintang dalam pelupuk mata. Menghapuskan luka yang sempat mendera, sebab kegagalan cinta.Hujan perih di mata, kini terganti aliran bahagia. Beriringan degupan dada yang menari menghimpit rasa yang ingin berbicara untuk meyakinkan diri. Langit pun terang menyertakan diri menjadi saksi ikrarnya janji suci.Aku turut melepas butiran kaca pada pinggiran pelupuk. Jiwaku masih terpaku mengucap beribu syukur, menemukan binar ceria pada bola hitammu. Dirimu telah menemukan genggaman yang akan menuntunmu pada suatu keajaiban cinta, serta merujuk dalam dekapan cinta semesta hadirkan. Menyematkan bunga mekar dibingkai ketulusan. Meyakini hati bahwa kamu akan dijaga dia yang mencintai dengan setulus kelembutan. Kini langkah kita memang tak seiring
Hey ... kamuEntah kamu siapa. Yang jelas, iya kamu. Aku hanya ingin berbagi kabar, perihal angin yang sedang bermanja pada dedaunan. Bergelanjut melambai mengisyaratkan kedamaian; tenang penuh kesejukkan. Tahu kah kamu? Detik ini seraya menikmati alunannya, aku berdialog untuk menyampaikan doa. Melebur dalam keheningan yang sedang kuimpikan bahagia hingga akhir penantian.Untukmu, yang masih entah siapa. Bersabarlah di sana. Jangan lupa untuk memadahkan pula sebait doa. Segera dalam lautan bahagia kita dapat berjumpa. Bila waktu berkenan dan semesta meng-aamiinkan. Semoga kamu dan aku akan saling bermuara meyematkan bahtera yang menjadi kita.Tak perlu bertanya aku bagaimana. Aku hanya ingin terbaik untuk melabuhkan rasa yang sempat terkatung-katung dalam dinginnya penantian. Memberi jeda segala resah dan rentetan cerita. Biarkan segala impian kuhaturkan pada-Nya, meminta dihadirkan kamu yang memang sama menungguku--barangkali.Jika masa itu telah tiba.
BAB 1 Pada tanggal 26 Oktober 2020 Aku dekat dengan seseorang yang awalnya hanya kenal di sebuah grup hoby yang sama di situ aku coba buat memberanikan diri untuk menyapa nya pribadi Aku menchat dia awal nya hanya biasa saja tapi entah mengapa Aku merasakan hal yang beda terhadap diri nya rasa nyaman dan sayang itu hadir saat dalam waktu 3 hari"hay,"ucap ku."iyaaa,"jawab nya.pesan kami hanya berakhir di situ Aku merasa penasaran dengan dirinya belum kenal lama Aku sudah bisa menebak betapa cuek dia kepada ku seminggu berlalu kami berdua tidak saling menyapa hanya saja aku memantau dia lewat story WA nyasaat itu aku coba untuk membalas story nya "keren," ujar ku.Aku berusaha menunggu balasan dari nya tapi setiap Aku membalas story nya tidak ada satu kata pun yang membalas pesan ku sebelas pesan yang ku kirimkan padanya hanya sebatas hiasan buat dirinyadisitu aku pulang menjauh dari nya Aku hanya melihat story tapi tidak membalas