Ailee berjalan dengan sebuah kotak yang ia jinjing ditangan sebelah kirinya. Ia baru saja turun dari mobil Zuco dan tanpa menunggu tunangannya itu, Ailee berlalu begitu saja menuju kantin untuk menitipkan donat yang dibuat oleh Ibu juga dirinya.
Zuco yang sibuk dengan ponselnya di dalam mobil tidak menyadari jika Ailee sudah menjauh dari mobilnya, ia kira Ailee sedang menunggunya di luar, nyatanya ditinggalkan.
"Kinar gak boleh nikah sama Om Willson, kasian sepupu gue punya Ibu titisan dakjal." Pikir Zuco.
Zuco mengedarkan pandangannya dan mengembuskan nafas kasar ketika melihat Ailee yang sudah berjalan di koridor kelas.
"Tinggal aja terus." Gumamnya. "YAAANG! TUNGGU!" Teriaknya.
Dengan langkah lebarnya ia berlari menyusul Ailee.
Sedangkan Ailee tersenyum mendengar teriakan itu walaupun samar. Di satu sisi ia senang karena Zuco selalu membuat dirinya merasa berharga de
Zuco mengembuskan nafas kasar dan mengangguk pasti."Okay, gue gak akan marah." Ucapnya pada Angga yang berdiri di hadapannya.Angga tersenyum senang."Ailee gak ada niat buat nyembunyiin tentang dia yang kerja part time di rumah makan. Dia mau bilang, tapi gak sekarang." Ucap Angga.Zuco terdiam seraya menyandarkan tubuhnya pada mobil."Heh, malah diem. Awas aja kalau lu marah-marah apalagi nyebut nama gue, gua ancurin hubungan lo." Ujar Angga yang takut jika Zuco mengatakan bahwa dirinyalah yang memberitahunya, seperti waktu itu.Zuco mengusap wajah gusar."Dia lagi butuh banget uang?""Ho'oh.""Harusnya dia bilang. Gue bahkan udah nawarin bantuan, tapi dia nolak." Ucap Zuco heran.Angga tertawa hambar. "Gue udah temenan sama dia dari SMP, jadi lain kali, kalau Ailee butuh uang, jangan kasih bantuan uang. Tapi ker
Sudah satu minggu berlalu, Ailee semakin banyak menghabiskan waktu bersama Zuco karena permintaan Zuco untuk menggantikan Nanny Sarnah dalam mengurus semua keperluannya. Sejauh ini tidak ada hal yang memberatkan tugas Ailee. Karena kalian tahu sendiri, Zuco memang selalu manja pada Ailee walau ada yang mengurusnya.Seperti saat ini, Zuco terlihat asik memeluk Ailee yang sedang menonton TV. Karena hari ini hari minggu, sudah dari pukul 10 pagi sampai sekarang pukul 1 siang, ia berada di kediaman tunangannya itu. Menemaninya yang merasa kesepian karena di rumah hanya ditemani asisten rumah tangga tetap dan harian, tukang kebun, juga supir. Lagi pula, Zuco sangat sulit untuk terbuka pada orang lain. Kecuali untuk Ailee, sejak pertama berjumpa, Zuco merasakan hal yang berbeda.~Chu...Zuco mengecup pipi Ailee dengan gemas."Diem deh, aku lagi nonton." Ailee berusaha menjauhkan wajahnya.
Ailee terdiam dan menatap Angga dengan tatapan marah. Dan Angga hanya tersenyum seraya mengusap tengkuknya yang tidak gatal. Angga tahu bahwa Ailee akan marah jika mendengarnya seperti ini, karena Aileelah yang selalu melarang dirinya untuk kebut-kebutan bahkan lebih setuju Angga memakai sepeda untuk pergi ke sekolah dibandingkan dengan memakai motor."Gimana?" Tanya Ailee seraya berjalan menghampiri Angga yang duduk di atas ranjang rumah sakit.Kemudian Ailee duduk di tepi kanannya."Udah baikan,""Maksud gue, gimana rasanya nyium aspal? Mantap, gak? Semoga kapok deh,"Angga tertawa garing seraya melirik Nayma dan Sara yang berdiri di sisi kiri. "Kapok Lee, gak bakalan deh kebut-kebutan lagi."Ailee baru tersadar bahwa ruangan tempat Angga dirawat terpisah dari pasien lainnya, ia juga baru sadar bahwa Angga dibawa ke rumah sakit swasta yang tak murah."Si
Ailee tampak diam menatap Angga yang sedang dibantu oleh Sara memotong steik miliknya karena tangan kanan Angga masih terbungkus perban. Melihat perhatian yang diberikan Sara pada Angga membuat Ailee tenang dan berharap jika keduanya memang memiliki perasaan satu sama lain.Fyuhh...Ailee langsung mengalihkan pandangannya pada Zuco yang tiba-tiba saja menghembuskan nafas kasar."Ada apa?" Tanya Ailee.Zuco mendelik sebal. "Kamu suka sama Angga?"What?Pertanyaan itu membuat Ailee terkejut, bahkan Nayma, Sara dan Angga pun langsung menatap Zuco dengan terheran-heran. Pertanyaan itu sangat tiba-tiba."Ish, aneh." Ucap Ailee.Zuco menjauhkan makanannya dan melipat tangan di depan dada."Kamu yang aneh." Kesal Zuco."Apa sih Zuco? Kamu kenapa?" Bingung Ailee, ia pun tidak enak pada ketiga temannya yan
Jangan lupa kasih riviewnya yaaah... Hueeeh? Komentar seeebawel-bawelnya...Untuk tanya-tanya update ini atau lain-lain. bisa lewat IG: ditanyxoulOkay? DM wattpad juga boleh, tadi juga ada Salsa yang tanya kapan update Zuco.****Seperti biasa, Zuco datang menjemput Ailee. Namun selama perjalanan menuju sekolah, mereka sama sekali tidak membuka suara. Keduanya terdiam dan berusaha untuk mengabaikan satu sama lain.Bahkan hingga saat ini, saat istirahat. Ailee sama sekali tidak melihat Zuco, pria itu tidak menemuinya dan Ailee tidak berniat untuk mencari keberadaan kekasihnya itu. Ailee masih ingin Zuco yang meminta maaf kepadanya."Sar, gue mau ke perpus nih, mau minjem buku. Ikut gak?"Sara menggelengkan kepalanya. "Enggak ah, gue masih harus nyatet takut di cek."
Terima kasih buat yang udah komen dipetikan. Neol saranghae dah!!Jangan lupa kasih riviewnya lagi yaaah...Komentar seeebawel-bawelnya... Bintangnya juga...Untuk tanya-tanya update ini atau lain-lain. bisa lewat IG: ditanyxoulOkay? DM wattpad juga boleh.*****Ailee menatap Zuco yang sedang menikmati cheese cake dan satu gelas cappucino. Kemudian ia memandang Dhara yang sedang menikmati Burger dan sodanya. Dan Ailee sendiri, ia memesan satu mangkuk ramyeon dan es teh."Kuahnya jangan dimakan." Ucap Zuco yang terlihat sedang mengecek ponselnya."Iyaaa..." Ailee tidak ingin ribut seperti semalam dan kemari
Zuco's Obsession sudah mulai dikunci sayang... Dari part 13. Jadi jangan lupa kumpulin koin bonus, check in bonus tiap hari daaan Top up koin juga boleeeh mhehehe...Terima kasih buat yang udah komen dipetikan. Neol saranghae dah!!Jangan lupa kasih riviewnya lagi yaaah...Komentar seeebawel-bawelnya... Bintangnya juga...Untuk tanya-tanya update ini atau lain-lain. bisa lewat IG: ditanyxoulOkay? DM wattpad juga boleh.***Ailee tampak bersemangat melakukan pemanasan di lapangan. Saat ini kelasnya akan melakukan olahraga lompat jauh. Jika sudah melakukan itu, maka dirinya bisa langs
Jangan lupa komentarnyaaa... Kasih rating juga, kalau udah di ending part, tarik lagi aja nanti ada tulisan buat ngasih rating... Mhehehee...Terima kasih juga buat yang bela-belain mampir ke lapak ini... Neomuuu gomawo:*My IG: ditanyxoul*****Ailee mendengus kesal seraya menyandarkan tubuhnya. Saat ini ia sedang duduk di dalam mobil, menunggu Zuco yang sedang berbincang dengan kenalan barunya tepat di depan mobil. Siapa lagi jika bukan dengan Dhara. Dari dalam sana, Ailee dapat melihat Dhara yang sesekali tertawa malu sedangkan Zuco, pria itu sesekali tampak terkekeh. Ailee dapat menebaknya karena ia melihat gigi rapih kekasihnya itu terlihat. Ck.Ailee memutar bola mata sebal saat Zico memberikan kode lewat tangannya dengan artian 'tunggu sebentar lagi.'"Kenapa jadi ngeselin gini sih tuh orang, mana di chat
Zuco's BorderlineDeskripsi:S E Q U E L dari Zuco's Obsession💫_________________________________________Zuco menatap Ailee dengan tersenyum manis."Kuliah, pulang. Dan... Jauhin cowok tadi. Okay?""Zuco, aku gak--""Jangan aneh-aneh. Nurut aja."Ailee terlalu bahagia, sampai dirinya lupa bahwa pernikahan adalah awal. Dengan ekspektasi yang tinggi tentang kebahagiaan, mereka berdua harus berjuang untuk saling melengkapi dan menyatukan perbedaan serta meminimalisir perdebatan.*****Di Wattpad yah... Sudah update sejak kemarin. Malam ini update lagi yeaay!!Jangan lupa tinggalkan jejak di sana. Share ke temen-temen. Dan jangan lupa juga mampir ke cerita Didit.Judul: Ice CreamKisah si manja nan keras kepala Aruna bersama kekasihnya yang cold.Seru kok, gak perc
Ekspresi wajah Zuco terlihat sangat jelas menunjukkan kesedihan. Bahkan bukan hanya itu, ada rasa takut serta khawatir yang sedang dirinya rasakan. Dari posisi duduk, berdiri hingga mondar mandir sudah dirinya lakukan untuk mengurangi rasa cemas.Bagaimana tidak, setengah jam lagi pesawatnya akan berangkat dan sampai saat ini Ailee belum juga menunjukkan keberadaannya."Dek, sabar dong. Duduk dulu, mungkin jalanan macet." Ucap Jhonatan.Zuco melirik jam di tangannya. "Ailee bilang dia bakalan nyusul, tapi kok gak dateng.""Belum, Zuco. Bukan gak dateng." Sebagai seorang Ayah, Jhonatan terus berusaha menenangkannya sedari tadi.Zuco menggigit bibir bawahnya. "Is she okay? Gak terjadi apa-apa kan sama Ailee?" Tanyanya pada Jhonatan."Enggak, nak.""Tapi aku telpon gak di angkat, chat juga gak dibaca Pah. Aku khawatir," ucapnya gelisah.Zuco kembali me
Zuco terlihat merebahkan diri di sofa ruang keluarga dengan TV yang hanya dinyalakan untuk menemani dirinya saja. Rumahnya terlalu besar untuk ditinggali 2 orang dan beberapa asisten rumah tangga yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.Hari ini Zuco menyelesaikan Ujian Nasional pertamanya, dengan Bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran pembuka.Zuco tampak menatap langit-langit rumahnya yang tinggi dengan memeluk bantal sofa."Zuco..."Mata Zuco membulat sempurna. "Ailee..." Gumamnya seraya bangun dari posisi rebahannya.Zuco tersenyum senang ketika melihat Ailee tersenyum ke arahnya. Kemudian duduk di dekatnya."Dih nyengir," ucap Ailee.Zuco menggigit bibir bawahnya. Kemudian tertunduk."Kenapa? Gak seneng yah aku ke sini? Ganggu yah?"Zuco menggelengkan kepalanya. "I miss you..."&
Malam ini, Ailee memutuskan untuk menginap, menemani Zuco. Dengan sedikit paksaan dan rayuan, akhirnya Ailee mau menemani Zuco yang sendirian. Karena Jhonatan masih berada di luar negeri untuk satu minggu ke depan.Mereka berdua terlihat sibuk sendiri, Ailee yang mengerjakan tugas di atas karpet karena mejanya lebih rendah dari sofa dan Zuco tampak bermain game di sofa belakang Ailee.Lalu, Dhara? Ailee sudah mengeceknya. Gadis itu pergi. Entah kemana. Karena rasa malu telah berkata dengan keras, mengingatkan Zuco bahwa pria itu terlahir dari rahim istri kedua. Ailee berharap, Dhara tidak akan pernah menunjukkan wajahnya lagi."Aarghh, anjing kalah." Umpat Zuco.Ailee yang duduk di dekatnya terkejut. "Eoh? Kasar banget." Kagetnya.Zuco memukul mulutnya sendiri pelan. "Sorry sorry.""Sorry mulutmu. Udahlah, jangan main game dulu, berisik tahu. Aku lagi ngerjain tugas." Ujar
Jangan lupa untuk komentar😘 dan review yah sayaangnya Zuco sekalian. BTW, kayaknya Didit bakalan bikin sequel Zuco kalau tamat. Bodo amat Didit bakalan tetep bikin:v Gak bakalan di posting di sini yah.Find me on: Ig @ditanyxoul.*****Saat ini, Ailee dan Zuco sedang duduk berdua, menonton TV dikediaman corner dengan ditemani oleh ramyeon instan yang sebelumnya mereka beli di perjalanan. Awalnya Zuco akan menemani Ailee di dirumahnya, namun ternyata ia berubah pikiran dan memutuskan untuk mengajak Ailee ke rumahnya saja."Punya kamu pedes gak sih?" Tanya Zuco.Ailee menatapnya dan langsung memasang ekspresi tak percaya, tangannya terulur untuk mengusap rambut Zuco ke arah belakang."Keringetan banget, kalau pedes gak usah dilanjutin. Bibir kamu udah merah gitu," ucap Ailee.Zuco menyimpan cup mie di atas meja. Kemudian meraih susu kedelai miliknya.
Sesuai dengan apa yang Ailee inginkan, dua hari setelah kemarin, ia memutuskan untuk pulang dan menjalani perawat di rumah saja. Ailee sudah mempertimbangkan segalanya, ia tidak ingin membuat Ibunya, Zuco dan Sara juga Nayma kerepotan karena dengan baik hatinya mereka bergantian menemani Ailee. Walau Ailee telah mengatakan, bahwa suster dan Dokter ada disekitarnya.Pagi ini Ailee sudah bersiap untuk berangkat sekolah dengan bantuan tongkat. Akan sangat merepotkan jika ia menggunakan kursi roda.Apa Zuco mengetahuinya? Tentu saja, tidak. Zuco masih belum setuju jika Ailee berangkat sekolah. Tapi hari ini Ailee akan keras kepala, ia sudah terlalu banyak ketinggalan materi. Sepintar apapun dia, tetap akan kesulitan jika harus mengejar banyak pelajaran.Ibunya sudah pergi 15 menit yang lalu, bersama dengan Kiran. Kini Ailee terlihat sedang mengunci pintu, kemudian berlalu untuk mencari Angkot. Akan sangat boros jika ia menggunakan taksi
Ailee memejamkan mata dan merentangkan tangannya, menikmati angin semilir di sore hari. Saat ini, Ailee sedang berada di taman rumah sakit dengan di temani oleh Zuco. Di hadapan Ailee terdapat sebuah kolam ikan dengan berbagai jenis ikan di dalamnya. Di sekitarnya juga terlihat beberapa pasien yang sedang berkeliling, menikmati udara luar sebelum kembali ke dalam ruangan."Liat deh, ikan yang orange itu ngikutin mulu yang putih!" Ujar Ailee menunjuk dua ekor ikan di dalam kolam."Iya, kayak kamu yang ngikutin aku terus. Gak mau pisah."Ailee tertawa pelan. "Gak kebalik tuh?"Zuco berdiri di atas kedua lututnya seraya menggenggam tangan kanan Ailee. "Aku beneran gak bisa jauh dari kamu.""Oh ya?"Zuco mengangguk dengan cepat. "Gak percaya? Belah dada aku.""Hahaha, ketawa banget aku! Lebay banget, kalau aku belah, kamu meninggal." Ujar Ailee seraya menepuk pipi Zuco
3 hari telah berlalu, namun ia masih harus berada di rumah sakit, setidaknya sampai keadaan kakinya membaik. Pasalnya ia masih sering merasa nyeri yang datang tiba-tiba dan itu membuat Zuco khawatir. Ia tidak ingin mengambil resiko, Ailee hanya bisa menurut ketika Zuco tiba-tiba saja marah mendengar dirinya ingin di rawat di rumah saja.Saat ini terlihat Sara, Nayma dan Angga berdiri di sekitar tempat tidur Ailee. Mereka langsung memutuskan untuk menjenguk Ailee setelah bel pulang dari masing-masing sekolah berbunyi. Dan Zuco, dia mengirim pesan pada Ailee bahwa ia akan datang nanti."Kalian kenapa sih, harusnya hati-hatilah... Sekarang jadi gini kan, Ailee yang paling parah." Ucap Sara.Nayma mengangguk setuju. "Jangan bonceng Ailee lagi ah, lo ceroboh!" Sahut Nayma."Sorry, gue bener-bener gak fokus waktu itu..." Sesal Angga.Ailee yang masih mengingat tentang perasaan Angga, merasa canggung sendi
Zuco berlari menuju resepsionis dan menanyakan keberadaan Ailee. Setelah mendapatkan nomor ruangan, Zuco kembali berlalu dengan sangat terburu-buru. Raut wajahnya semakin pucat karena rasa khawatir yang teramat sangat. Ia juga sudah menghubungi Ibunya Ailee dan juga Jhonatan mengenai kecelakaan yang Ailee alami.Langkah Zuco melambat ketika ia melihat Angga dengan tangan yang dipangku karena patah, serta perban pada bagian kakinya.Zuco berjalan mendekati Angga, kemudian berdiri tepat di hadapannya. Terlihat sangat jelas bahwa Zuco sedang menahan emosinya, tangannya mengepal dan rahangnya mengerat."Zuco... Gue minta maaf, gue--""Keadaan Ailee gimana?" Tanya Zuco. "Gue gak bakalan mukul lo, kalau Ailee gak terluka parah." Sambungnya."Gue masih belum tahu." Jawab Angga.Zuco mendudukkan tubuhnya di samping Angga. Kakinya benar-benar terasa lemas. Niat untuk memukul Angga