Zuco's Obsession sudah mulai dikunci sayang... Dari part 13. Jadi jangan lupa kumpulin koin bonus, check in bonus tiap hari daaan Top up koin juga boleeeh mhehehe...
Terima kasih buat yang udah komen dipetikan. Neol saranghae dah!!
Jangan lupa kasih riviewnya lagi yaaah...Komentar seeebawel-bawelnya... Bintangnya juga...
Untuk tanya-tanya update ini atau lain-lain. bisa lewat IG: ditanyxoul
Okay? DM wattpad juga boleh.
***
Ailee tampak bersemangat melakukan pemanasan di lapangan. Saat ini kelasnya akan melakukan olahraga lompat jauh. Jika sudah melakukan itu, maka dirinya bisa langs
Jangan lupa komentarnyaaa... Kasih rating juga, kalau udah di ending part, tarik lagi aja nanti ada tulisan buat ngasih rating... Mhehehee...Terima kasih juga buat yang bela-belain mampir ke lapak ini... Neomuuu gomawo:*My IG: ditanyxoul*****Ailee mendengus kesal seraya menyandarkan tubuhnya. Saat ini ia sedang duduk di dalam mobil, menunggu Zuco yang sedang berbincang dengan kenalan barunya tepat di depan mobil. Siapa lagi jika bukan dengan Dhara. Dari dalam sana, Ailee dapat melihat Dhara yang sesekali tertawa malu sedangkan Zuco, pria itu sesekali tampak terkekeh. Ailee dapat menebaknya karena ia melihat gigi rapih kekasihnya itu terlihat. Ck.Ailee memutar bola mata sebal saat Zico memberikan kode lewat tangannya dengan artian 'tunggu sebentar lagi.'"Kenapa jadi ngeselin gini sih tuh orang, mana di chat
Halooo... Didit update nih! Jangan lupa kumpulin koin bonusnya biar bisa baca terus Zucoooo!!!Jangan lupa komentar sama riview 5 starsnyaaaa!!!****Ailee melirik jam yang berada di dinding kamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore. Pikirannya terbang membayangkan pertemuan Zuco bersama Dhara. Mengingat mereka berbicara seperti tadi di sekolah membuat Ailee merasa kesal sendiri."Aiish... Kenapa gue harus biarin mereka pergi berdua! Ailee bego, harusnya lo arrghh..." Ailee menutup buku yang sedang dibacanya.Kemudian berdiri dari duduknya dan menatap tempat tidur."Sayang, untuk saat ini aku gak bisa rebahan. Bye!" Ailee meraih tas kecilnya dan berlalu dari kamar.Ailee memutuskan untuk mengunjungi restoran yang menjadi tempat Dhara dan Zuco akan bertemu. Ia ingin memastikan. Ailee tidak bi
Jangan lupaaa vote dan komentarnyaaa....Dan earn bonus koinnyaaa lumayan koin gratis tis tis!!!Jangan pada bosen yah... Nanti didit pikirin lagi gimana caranya bikin part uwu awkwkwk.Part ini agak pendek, cuma seribuan jumlah katanya.*****Hari ini, Ailee tampak lebih banyak diam. Bahkan saat ini pun Ailee tidak bergeming dari tempat duduknya padahal Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Sara telah mengajaknya, namun Ailee beralasan akan pergi ke perpustakaan terlebih dahulu dan Sara pun pergi ke kantin bersama temannya yang lain.Bayangan Dhara yang terus berusaha mencari perhatian dari Zuco membuat Ailee kesal sendiri."Apa iya Dhara lebih cocok, sampe kemarin pun orang-orang nyangka dia yang tunangannya Zuco..." pikir Ailee."Ayolaah Ailee, jangan i
Ada yang mau double update gak? Kalau mau, boleh, tapi Didit mau minta tolong:)Tolong review, klo boleh tambahkan cerita Didit yang judulnya:Filter (Possessive CEO)Atau ketik aja Dijeonie nanti akan ada yang judulnya Filter (Possessive CEO)ke library kaliaaaan... Apalagi reviewnya pake bahasa inggris. Simple juga gak pa-pa.Kalo yang ngereviewnya ada 7. Didit bakalan update lagi jam 9 malam nanti. Tapi kalo enggak, ya enggak. Mhehehe...Jebaaal, dowajuseyooo:)See ya!!*****Ailee mendengus kesal ketika pandangannya melihat Dhara yang sedang berlari menghampiri dirinya dan juga Zuco seraya menariakkan nama kekasihnya dengan keras. Hal itu membuat Zuco mengurungkan niatnya yang hendak m
Dibaca bentar yuk!Kayaknya untuk update kedepannya My (F) Boyfriend kayaknya updatenya gak bakal barengan sama Zuco. Soalnya kadang part Zuco udah siap, yang Zema belum jadi nunggu dulu...Jadi nanti Didit bakalan ngasih tahu Zuco update lewat Story IG aja yah... Sama lewat percakapan di Wattpad. Ok?BTW!Tolong dong, review story Didit di sini yang judulnya Filter (Possessive CEO) mhehehe... Nanti kalau kalian mau, Didit bakalan bikin versi bahasa Indonesianya... :* Ayooo tolongin huhu🤧*****Ailee sedang berjalan beriringan dengan Sara menuju perpustakaan untuk mengembalikan buku yang mereka pinjam. Jika telat sehari saja dari jadwal pengembalian, maka mereka akan terkena denda.Sara tampak bercerita panjang lebar tentang dirinya yang pergi makan berdua bersama Angga."Angga itu tipe gue banget Lee... Aah comblangin gue tolooong..." Rengek Sara.
Tolong dong, bantu review story Didit di sini yang judulnya Filter (Possessive CEO) mhehehe... Nanti kalau kalian mau, Didit bakalan bikin versi bahasa Indonesianya... :* Ayooo tolongin huhu🤧*****Zuco menyimpan tasnya di atas meja belajar, kemudian ia berjalan menuju tempat tidur untuk merilekskan tubuhnya. Ia bersandar dengan mata terpejam, namun tak lama, Zuco kembali membuka matanya ketika bayangan Ailee dan setiap kalimat yang kekasihnya itu lontarkan kembali muncul dalam pikirannya.Tangan kanannya membuka laci yang berada di samping tempat tidurnya, kemudian ia meraih botol obat sejenis obat penenang yang Dokter Gilang berikan.("Aku senang, kamu udah baik-baik aja...")Zuco terdiam mengingat kalimat yang pernah Ailee ucapkan. "I'm fine but-- i need you..."Zuco mengurungkan niatnya untuk meminum obat tersebut. Bersamaan dengan itu, seseorang mengetuk pintu kamarn
Zuco berlari menuju resepsionis dan menanyakan keberadaan Ailee. Setelah mendapatkan nomor ruangan, Zuco kembali berlalu dengan sangat terburu-buru. Raut wajahnya semakin pucat karena rasa khawatir yang teramat sangat. Ia juga sudah menghubungi Ibunya Ailee dan juga Jhonatan mengenai kecelakaan yang Ailee alami.Langkah Zuco melambat ketika ia melihat Angga dengan tangan yang dipangku karena patah, serta perban pada bagian kakinya.Zuco berjalan mendekati Angga, kemudian berdiri tepat di hadapannya. Terlihat sangat jelas bahwa Zuco sedang menahan emosinya, tangannya mengepal dan rahangnya mengerat."Zuco... Gue minta maaf, gue--""Keadaan Ailee gimana?" Tanya Zuco. "Gue gak bakalan mukul lo, kalau Ailee gak terluka parah." Sambungnya."Gue masih belum tahu." Jawab Angga.Zuco mendudukkan tubuhnya di samping Angga. Kakinya benar-benar terasa lemas. Niat untuk memukul Angga
3 hari telah berlalu, namun ia masih harus berada di rumah sakit, setidaknya sampai keadaan kakinya membaik. Pasalnya ia masih sering merasa nyeri yang datang tiba-tiba dan itu membuat Zuco khawatir. Ia tidak ingin mengambil resiko, Ailee hanya bisa menurut ketika Zuco tiba-tiba saja marah mendengar dirinya ingin di rawat di rumah saja.Saat ini terlihat Sara, Nayma dan Angga berdiri di sekitar tempat tidur Ailee. Mereka langsung memutuskan untuk menjenguk Ailee setelah bel pulang dari masing-masing sekolah berbunyi. Dan Zuco, dia mengirim pesan pada Ailee bahwa ia akan datang nanti."Kalian kenapa sih, harusnya hati-hatilah... Sekarang jadi gini kan, Ailee yang paling parah." Ucap Sara.Nayma mengangguk setuju. "Jangan bonceng Ailee lagi ah, lo ceroboh!" Sahut Nayma."Sorry, gue bener-bener gak fokus waktu itu..." Sesal Angga.Ailee yang masih mengingat tentang perasaan Angga, merasa canggung sendi
Zuco's BorderlineDeskripsi:S E Q U E L dari Zuco's Obsession💫_________________________________________Zuco menatap Ailee dengan tersenyum manis."Kuliah, pulang. Dan... Jauhin cowok tadi. Okay?""Zuco, aku gak--""Jangan aneh-aneh. Nurut aja."Ailee terlalu bahagia, sampai dirinya lupa bahwa pernikahan adalah awal. Dengan ekspektasi yang tinggi tentang kebahagiaan, mereka berdua harus berjuang untuk saling melengkapi dan menyatukan perbedaan serta meminimalisir perdebatan.*****Di Wattpad yah... Sudah update sejak kemarin. Malam ini update lagi yeaay!!Jangan lupa tinggalkan jejak di sana. Share ke temen-temen. Dan jangan lupa juga mampir ke cerita Didit.Judul: Ice CreamKisah si manja nan keras kepala Aruna bersama kekasihnya yang cold.Seru kok, gak perc
Ekspresi wajah Zuco terlihat sangat jelas menunjukkan kesedihan. Bahkan bukan hanya itu, ada rasa takut serta khawatir yang sedang dirinya rasakan. Dari posisi duduk, berdiri hingga mondar mandir sudah dirinya lakukan untuk mengurangi rasa cemas.Bagaimana tidak, setengah jam lagi pesawatnya akan berangkat dan sampai saat ini Ailee belum juga menunjukkan keberadaannya."Dek, sabar dong. Duduk dulu, mungkin jalanan macet." Ucap Jhonatan.Zuco melirik jam di tangannya. "Ailee bilang dia bakalan nyusul, tapi kok gak dateng.""Belum, Zuco. Bukan gak dateng." Sebagai seorang Ayah, Jhonatan terus berusaha menenangkannya sedari tadi.Zuco menggigit bibir bawahnya. "Is she okay? Gak terjadi apa-apa kan sama Ailee?" Tanyanya pada Jhonatan."Enggak, nak.""Tapi aku telpon gak di angkat, chat juga gak dibaca Pah. Aku khawatir," ucapnya gelisah.Zuco kembali me
Zuco terlihat merebahkan diri di sofa ruang keluarga dengan TV yang hanya dinyalakan untuk menemani dirinya saja. Rumahnya terlalu besar untuk ditinggali 2 orang dan beberapa asisten rumah tangga yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.Hari ini Zuco menyelesaikan Ujian Nasional pertamanya, dengan Bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran pembuka.Zuco tampak menatap langit-langit rumahnya yang tinggi dengan memeluk bantal sofa."Zuco..."Mata Zuco membulat sempurna. "Ailee..." Gumamnya seraya bangun dari posisi rebahannya.Zuco tersenyum senang ketika melihat Ailee tersenyum ke arahnya. Kemudian duduk di dekatnya."Dih nyengir," ucap Ailee.Zuco menggigit bibir bawahnya. Kemudian tertunduk."Kenapa? Gak seneng yah aku ke sini? Ganggu yah?"Zuco menggelengkan kepalanya. "I miss you..."&
Malam ini, Ailee memutuskan untuk menginap, menemani Zuco. Dengan sedikit paksaan dan rayuan, akhirnya Ailee mau menemani Zuco yang sendirian. Karena Jhonatan masih berada di luar negeri untuk satu minggu ke depan.Mereka berdua terlihat sibuk sendiri, Ailee yang mengerjakan tugas di atas karpet karena mejanya lebih rendah dari sofa dan Zuco tampak bermain game di sofa belakang Ailee.Lalu, Dhara? Ailee sudah mengeceknya. Gadis itu pergi. Entah kemana. Karena rasa malu telah berkata dengan keras, mengingatkan Zuco bahwa pria itu terlahir dari rahim istri kedua. Ailee berharap, Dhara tidak akan pernah menunjukkan wajahnya lagi."Aarghh, anjing kalah." Umpat Zuco.Ailee yang duduk di dekatnya terkejut. "Eoh? Kasar banget." Kagetnya.Zuco memukul mulutnya sendiri pelan. "Sorry sorry.""Sorry mulutmu. Udahlah, jangan main game dulu, berisik tahu. Aku lagi ngerjain tugas." Ujar
Jangan lupa untuk komentar😘 dan review yah sayaangnya Zuco sekalian. BTW, kayaknya Didit bakalan bikin sequel Zuco kalau tamat. Bodo amat Didit bakalan tetep bikin:v Gak bakalan di posting di sini yah.Find me on: Ig @ditanyxoul.*****Saat ini, Ailee dan Zuco sedang duduk berdua, menonton TV dikediaman corner dengan ditemani oleh ramyeon instan yang sebelumnya mereka beli di perjalanan. Awalnya Zuco akan menemani Ailee di dirumahnya, namun ternyata ia berubah pikiran dan memutuskan untuk mengajak Ailee ke rumahnya saja."Punya kamu pedes gak sih?" Tanya Zuco.Ailee menatapnya dan langsung memasang ekspresi tak percaya, tangannya terulur untuk mengusap rambut Zuco ke arah belakang."Keringetan banget, kalau pedes gak usah dilanjutin. Bibir kamu udah merah gitu," ucap Ailee.Zuco menyimpan cup mie di atas meja. Kemudian meraih susu kedelai miliknya.
Sesuai dengan apa yang Ailee inginkan, dua hari setelah kemarin, ia memutuskan untuk pulang dan menjalani perawat di rumah saja. Ailee sudah mempertimbangkan segalanya, ia tidak ingin membuat Ibunya, Zuco dan Sara juga Nayma kerepotan karena dengan baik hatinya mereka bergantian menemani Ailee. Walau Ailee telah mengatakan, bahwa suster dan Dokter ada disekitarnya.Pagi ini Ailee sudah bersiap untuk berangkat sekolah dengan bantuan tongkat. Akan sangat merepotkan jika ia menggunakan kursi roda.Apa Zuco mengetahuinya? Tentu saja, tidak. Zuco masih belum setuju jika Ailee berangkat sekolah. Tapi hari ini Ailee akan keras kepala, ia sudah terlalu banyak ketinggalan materi. Sepintar apapun dia, tetap akan kesulitan jika harus mengejar banyak pelajaran.Ibunya sudah pergi 15 menit yang lalu, bersama dengan Kiran. Kini Ailee terlihat sedang mengunci pintu, kemudian berlalu untuk mencari Angkot. Akan sangat boros jika ia menggunakan taksi
Ailee memejamkan mata dan merentangkan tangannya, menikmati angin semilir di sore hari. Saat ini, Ailee sedang berada di taman rumah sakit dengan di temani oleh Zuco. Di hadapan Ailee terdapat sebuah kolam ikan dengan berbagai jenis ikan di dalamnya. Di sekitarnya juga terlihat beberapa pasien yang sedang berkeliling, menikmati udara luar sebelum kembali ke dalam ruangan."Liat deh, ikan yang orange itu ngikutin mulu yang putih!" Ujar Ailee menunjuk dua ekor ikan di dalam kolam."Iya, kayak kamu yang ngikutin aku terus. Gak mau pisah."Ailee tertawa pelan. "Gak kebalik tuh?"Zuco berdiri di atas kedua lututnya seraya menggenggam tangan kanan Ailee. "Aku beneran gak bisa jauh dari kamu.""Oh ya?"Zuco mengangguk dengan cepat. "Gak percaya? Belah dada aku.""Hahaha, ketawa banget aku! Lebay banget, kalau aku belah, kamu meninggal." Ujar Ailee seraya menepuk pipi Zuco
3 hari telah berlalu, namun ia masih harus berada di rumah sakit, setidaknya sampai keadaan kakinya membaik. Pasalnya ia masih sering merasa nyeri yang datang tiba-tiba dan itu membuat Zuco khawatir. Ia tidak ingin mengambil resiko, Ailee hanya bisa menurut ketika Zuco tiba-tiba saja marah mendengar dirinya ingin di rawat di rumah saja.Saat ini terlihat Sara, Nayma dan Angga berdiri di sekitar tempat tidur Ailee. Mereka langsung memutuskan untuk menjenguk Ailee setelah bel pulang dari masing-masing sekolah berbunyi. Dan Zuco, dia mengirim pesan pada Ailee bahwa ia akan datang nanti."Kalian kenapa sih, harusnya hati-hatilah... Sekarang jadi gini kan, Ailee yang paling parah." Ucap Sara.Nayma mengangguk setuju. "Jangan bonceng Ailee lagi ah, lo ceroboh!" Sahut Nayma."Sorry, gue bener-bener gak fokus waktu itu..." Sesal Angga.Ailee yang masih mengingat tentang perasaan Angga, merasa canggung sendi
Zuco berlari menuju resepsionis dan menanyakan keberadaan Ailee. Setelah mendapatkan nomor ruangan, Zuco kembali berlalu dengan sangat terburu-buru. Raut wajahnya semakin pucat karena rasa khawatir yang teramat sangat. Ia juga sudah menghubungi Ibunya Ailee dan juga Jhonatan mengenai kecelakaan yang Ailee alami.Langkah Zuco melambat ketika ia melihat Angga dengan tangan yang dipangku karena patah, serta perban pada bagian kakinya.Zuco berjalan mendekati Angga, kemudian berdiri tepat di hadapannya. Terlihat sangat jelas bahwa Zuco sedang menahan emosinya, tangannya mengepal dan rahangnya mengerat."Zuco... Gue minta maaf, gue--""Keadaan Ailee gimana?" Tanya Zuco. "Gue gak bakalan mukul lo, kalau Ailee gak terluka parah." Sambungnya."Gue masih belum tahu." Jawab Angga.Zuco mendudukkan tubuhnya di samping Angga. Kakinya benar-benar terasa lemas. Niat untuk memukul Angga