Beranda / Romansa / ZANNA / CHAPTER 3. Pujian untuk Zanna

Share

CHAPTER 3. Pujian untuk Zanna

Penulis: Zeffa Na
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-25 15:04:50

"Zanna!!" panggil Fanna, gadis itu mencoba mengejar langkah Zanna. 

Zanna menoleh, mendapati teman barunya itu tengah mengejar dirinya. Zanna diam, dia memainkan tangannya karena bingung mesti apa dan harus bagaimana jika sedang berdua dengan Fanna. Zanna sedikit gugup dan nerveous jika berdekatan dengan orang lain. .

"Zanna.. kamu mau kemana?" tanya Fanna, dia mengatur nafasnya karena lelah mengejar Zanna. 

Zanna menunjuk ke arah perpustakan. " Aku mau ke perpus." jawabnya, Bibirnya melengkungkan senyum kaku. 

Fanna menghela nafas nya pelan. Lalu menarik lengan Zanna, Zanna memberontak sedikit, namun Fanna mencoba menenangkan teman barunya itu. 

"Mau kemana, Fan?" tanya Zanna pelan. Dia agak kesusahan berjalan karena terus ditarik oleh Fanna dengan paksa. 

Fanna berdecak." Kita ke kantin, Na." Fanna kembali menuntun Zanna hingga kakinya memasuki kantin sekolah yang cukup luas. 

Zanna menegang, seluruh tubuhnya bergetar. Manusia dikantin yang Zanna rasakan seperti monster menakutkan. Bibir Zanna bergetar, tubuhnya terasa lemas saat Fanna terus masuk lebih dalam kedalam kantin itu.

Semua siswa tertuju pada Zanna, gadis cantik itu berhasil memikat perhatian warga kantin. Banyak pujian yang Zanna dapatkan, namun yang dipuji hanya berdiam diri sembari menundukan kepalanya. Zanna benar benar tidak biasa seperti ini. 

"Itu anak baru kelas IPA 2, si Zanna. Cantik ya!" puji salah satu siswi kacamata anak IPS 1. 

"Matanya cantik banget!" sahut salah satu siswa anak kelas bahasa. 

Fanna yang mendengar pujian itu, merasa bangga karena bisa berteman dengan Zanna. Namun, sang empunya hanya diam sembari menundukan kepala. Menundukan kepala saja sudah terlihat cantik, apalagi mendongkakkan kepalanya. 

"Tuh, banyak yang muji kamu Na." bisik Fanna terkekeh geli. 

Zanna melirik Fanna dengan ujungnya matanya. 

"Tapi aku mau ke kelas, Fan." ucap Zanna, gadis itu tidak kuat karena tubuhnya terasa lemas. 

Zanna tidak tahu, kenapa dirinya seperti ini. Zanna seringkali ketakutan, cemas berlebihan, jika dekat banyak orang Zanna tubuhnya bergemetar, yang ada dipikiran Zanna cuman satu, takut orang itu membunuhnya. Padahal tidak. 

Bukan hanya itu. Zanna sering kali menyakiti dirinya sendiri, sering kali dia mencabuti rambutnya atau menangis dan tertawa tanpa sebab. Zanna tidak tahu mengapa dirinya seperti itu, padahal Zanna meyakini bahwa dia tidak gila.

Zanna tidak mengerti mengapa dia jadi seperti itu, kekangan dan tekanan dalam keluarga nya membuat Zanna sedikit ketakutan, ketakutan akan kegagalan. Dia takut mengecewakan kedua orang tuanya, termasuk kakak kandungnya. Keano Abraham. 

terkadang gadis itu sangat ingin menjadi orang lain yang bebas tanpa tekanan orang tua nya, kali ini orang tua menuruti permintaanya dengan satu syarat, Zanna harus mendapatkan nilai tertinggi disekolah. 

Zanna menyanggupinya, dia yakin dia bisa. Entah obsesi apa sampai orang tua nya benar benar menekan Zanna sampai seperti itu. Zanna dengan segala kesiapaanya untuk mendapatkan nilai tertinggi disekolahnya, ia harus menunjukan kepada kedua orang tuanya, juga kepada kakak kandungnya. Keano Abraham.

"Kamu mau makan apa?" tanya Fanna semangat, Fanna sangat ramah juga baik bagi Zanna. Padahal mereka baru kenal satu hari. 

Zanna menggaruk tengkuknya yang tak gatal. 

"Entah.." cengirnya, Zanna kebingungan karena terlalu banyak penjual makanan serta minuman dikantin membuat dirinya semakin bingung. 

Lagian, Zanna tidak terlalu suka jajan diluar. Hidupnya selalu bergantung dengan masakan rumah, kata orang tuanya lebih higenis, memang sih ada benarnya juga. 

"Gimana kalo mie ayam?" tawar Fanna. Gadis itu menyunggingkan senyum manisnya. 

Zanna melirik sekitarnya. Banyak siswa siswi yang melihatnya dengan tatapan sinis, ada tatapan kagum. Zanna tidak terlalu peduli, ia ingim sekolah normal agar tau dunia luar bukan untuk mencari musuh. 

"Zanna.." panggil Fanna. Dia melambaikan tamgannya di hadapan wajah Zanna.

Zanna tersentak. Jujur dia sangat kaget, karena dirinya tidak terlalu fokus sejak tadi. 

"Kenapa Fann?" tanya Zanna kebingungan. 

Fanna berdecak, dia mesti sabar menghadapi sifat lemot teman barunya itu. 

"Beli mie ayam aja gimana?" tanya Fanna lagi. 

Zanna mengangguk sebagai jawabannya. Fanna dengan segera menarik lengan Zanna ke stand mie ayam, disana sudah banyak siswa siswi yang mengantri untuk mencicipi rasa mie ayam itu. 

Fanna kebingungan mencari meja kosong, saking padatnya kantin membuat seisi kantin riuh ricuh. Ada yang marah marah karena pesanannya tidak kunjung datang, ada yang berdiam diri karena bingung ingin membeli apa. 

Mata Fanna tertuju pada meja kantin yang terletak paling pojok, sepertinya cocok untuk dia dan Zanna menghabiskan makanannya. Sedikit jauh dari meja kantin lainnya. 

"Duduk sana, Zann!" ucap Fanna, gadis itu menarik lengan Zanna, membuat sang empunya hanya mengikuti langkah Fanna saja. 

"Aku yang pesen ya!" Fanna pergi meninggalkan Zanna seorang diri di meja kantin itu. 

Zanna yang merasa dirinya diperhatikan banyak orang dia menundukan kepalanya, merasa tidak enak dan risih karena diperhatikan seperti itu. Untuk pertama kalinya, Zanna berada di tengah tengah keramaian. 

"Kenapa sih mereka?" tanya Zanna pada dirinya sendiri, gadis itu benar benar risih diperhatikan seperti itu. 

"Itu anak baru kelas IPA kan?" tunjuk salah satu seorang siswa, berperawakan tinggi, kulit putih. 

"Yoi, cantik kaya model di i*******m!"sahut salah satu siswa berambut pirang, wajahnya seperti blasteran luar.

"Tapi sayang, kenapa dia kaya aneh gitu?" ucap siswa berperawakan sedang, kulit sawo matang. 

"Wajar bro, anak baru. Belum punya banyak teman." sahut siswa berhidung mancung, wajahnya seperti blasteran timur tengah. 

Zanna yang mendengar itu, gadis itu hanya diam, menundukan kepalanya tidak berani menatap atau melihat para siswa yang sedang memperhatikannya. Zanna benar benar malu. 

Lama menunggu, akhirnya Fanna datang dengan wajah sumringah, karena lama mengantri akhirnya selesai juga memesan makanan untuknya dan Zanna. Zanna yang melihat Fanna tersenyum, gadis itu membalas senyum tipis. 

"Mana mie ayamnya, Fan?" tanya Zanna. 

Fanna meraih tissu di saku bajunya, gadis itu mengelap keringat yang ada pelipisnya. 

"Nanti di anterin sama si bibi." jawab Fanna. 

Zanna hanya mengangguk saja menanggapi jawaban Fanna, dia kira Fanna akan langsung membawa makanan tersenyum, namun ternyata harus menunggu lagi. 

"Zann.. kamu lihat kan dua cewek itu?" Fanna menunjuk dua cewek yang tengah memarahi adik kelasnya. 

Zanna mengangguk, namun tidak mengerti maksud Fanna. 

"Kenapa dia?" tanya Zanna penasaran. 

Fanna menghela nafas kasar. 

"Kamu jangan sampe berurusan sama mereka." ucap Fanna serius memperingati Zanna, dia tau betul bagaimana kakak kelas sekaligus sepupunya itu. Sering membully siapa saja yang menurutnya menyaingi nya. 

Zanna mengernyitkan dahinya, masih tidak paham dengan maksud Fanna. Ah, otaknya sangat lemot sekali. 

"Siapa mereka, Fan?" tanya Zanna, dirinya makin penasaran, Zanna juga harus banyak bertanya kepada Fanna, agar dia tidak salah langkah.

"Dia tukang bully di sekolah ini." ungkap Fanna. Ucapan Fanna mampu membuat Zanna terdiam sesaat.

Bab terkait

  • ZANNA   CHAPTER 4. ELEINA

    Gadis berambut pirang dengan seragam sekolah ketat yang membalut tubuh kecilnya, membuat setiap lekukan tubuh nya nampak begitu jelas. Bibir merah, serta sepatu dan kaus kaki warna warni. Siapa lagi kalau bukan Ele, atau nama lengkapnya adalah Eleina.Ele merasa risih dengan pujian yang dilontarkan oleh setiap siswa untuk memuji Zanna adik kelasnya, Ele merasa Zanna menyaingi dirinya. Ele tidak suka Zanna mendapat banyak pujian dan sanjungan dari siswa.Gadis itu dengan berani menghampiri Zanna dan Fanna yang tengah makan di meja kantin paling pojok, Fanna yang sudah tau Ele akan menghampirinya itu. Menyuruh Zanna agar pindah tempat duduk."HEH, mau kemana kamu hah?" tanya Ele kesal, matanya melotot menatap kedua adik kelasnya itu.Zanna yang tidak tahu menau tentang Ele, tubuhnya kembali bergetar hebat, Zanna bersembunyi dibelakang tubuh Fanna.Fanna berdecak." Mau apa kak?" tanya Fanna malas. Jujur dia malas meladeni

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • ZANNA   CHAPTER 5. KAFKA KAFINDRA

    " Zann, kamu gapapa?" tanya Fanna khawatir karena Zanna hanya diam dengan wajah pucat pasi.Tidak ada respon dari Zanna, membuat Fanna semakin khawatir. Fanna menuntun Zanna untuk keluar dari kantin, rasa iba dan kasihan menyelimuti hati Fanna. Tidak tega melihat Zanna seperti itu, gadis itu sangat ketakutan sekali."Na, salin pake baju olahraga ya." titah Fanna, Zanna mengangguk lalu masuk kedalam toilet perempuan.Fanna berdecak, merasa bersalah karena ulah sepupunya Ele, teman barunya jadi korban bullyan Ele."Sialan emang." gerutu Fanna kesal.°°°°Laki laki jangkung, bertubuh tegap masuk kedalam kelas 11 IPA 2. Wajahnya nampak marah, rahang nya terlihat mengeras karena menahan amarah yang sedari dia pendam, dia Kafka. Anak kelas 12 IPS satu yang terkenal karena suaranya yang sangat merdu.Kafka Kafindra, nama lengkapnya. Laki laki yang hobby menyanyi itu banyak di idamkan oleh k

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • ZANNA   CHAPTER 1. PENGENALAN TOKOH

    ZANNA KIRANIA - Pendiam, dingin, kaku. Zanna tidak banyak berinteraksi dengan banyak orang, sahabat dari Fanna. Anak dari pemilik perusahaan terbesar di kota Bandung. KAFKA KAFINDRA - Humoris, pecicilan, kocak, egois, Kafka dengan segala sifat egoisnya namun di sisi lain Kafka sangat humoris. ELEINA - Licik, benci Zanna, menyukai Kafka, segala cara pasti dia lakukan asal bisa mendapatkan hati Kafka. KEANO ABRAHAM - Baik, penyayang. Kakak kandung dari Zanna, sahabat dari Kafka. Dia pengekang, selalu mengekang Zanna adik perempuannya. FANNA ABELA - Baik, ceria, periang, menyukai Keano, sepupu dari Eleina, Fanna dengan segala kebaikannya membuat Zanna betah bersahabat dengan gadis itu. OKI ANTARA - Teman kafka, penakut, anak dari pemilik sekolah SMA garuda. ANGELA - Licik, antagonis sama seperti Eleina, teman serta sahabat dari Eleina.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • ZANNA   CHAPTER 2. SEKOLAH BARU

    Zanna, gadis berbola mata coklat itu baru saja turun dari mobil supirnya. Hari ini, Zanna akan memasuki sekolah normal. Selama hampir 10 tahun Zanna homescholling karena sesuatu yang mengharuskan dirinya homescholling.Kakinya yang panjang segera memasuki gerbang sekolah baru nya itu. Matanya mengelilingi sekitar bangunan sekolahnya, baru pertama kalinya Zanna merasa sebahagia ini, tidak ada pengekangan dari keluarganya. Zanna merasa bebas.Bibirnya membentuk senyuman yang manis saat dia sudah sampai diruang tata usaha. Zanna memasuki ruangan tersebut, menanyakan berada dikelas mana dia. Jujur, Zanna sedikit gugup. Karena gadis itu jarang sekali berinteraksi dengan orang lain, membuat dirinya keringat dingin saat ini."Pagi bu.." sapa Zanna pelan, dia menganggukan kepalanya.Wanita paruh baya itu yang ternyata kepala sekolah dari SMA GARUDA membalas sapaan Zana, lalu mempersilakan gadis itu untuk duduk."Zanna kirania ya?" t

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25

Bab terbaru

  • ZANNA   CHAPTER 5. KAFKA KAFINDRA

    " Zann, kamu gapapa?" tanya Fanna khawatir karena Zanna hanya diam dengan wajah pucat pasi.Tidak ada respon dari Zanna, membuat Fanna semakin khawatir. Fanna menuntun Zanna untuk keluar dari kantin, rasa iba dan kasihan menyelimuti hati Fanna. Tidak tega melihat Zanna seperti itu, gadis itu sangat ketakutan sekali."Na, salin pake baju olahraga ya." titah Fanna, Zanna mengangguk lalu masuk kedalam toilet perempuan.Fanna berdecak, merasa bersalah karena ulah sepupunya Ele, teman barunya jadi korban bullyan Ele."Sialan emang." gerutu Fanna kesal.°°°°Laki laki jangkung, bertubuh tegap masuk kedalam kelas 11 IPA 2. Wajahnya nampak marah, rahang nya terlihat mengeras karena menahan amarah yang sedari dia pendam, dia Kafka. Anak kelas 12 IPS satu yang terkenal karena suaranya yang sangat merdu.Kafka Kafindra, nama lengkapnya. Laki laki yang hobby menyanyi itu banyak di idamkan oleh k

  • ZANNA   CHAPTER 4. ELEINA

    Gadis berambut pirang dengan seragam sekolah ketat yang membalut tubuh kecilnya, membuat setiap lekukan tubuh nya nampak begitu jelas. Bibir merah, serta sepatu dan kaus kaki warna warni. Siapa lagi kalau bukan Ele, atau nama lengkapnya adalah Eleina.Ele merasa risih dengan pujian yang dilontarkan oleh setiap siswa untuk memuji Zanna adik kelasnya, Ele merasa Zanna menyaingi dirinya. Ele tidak suka Zanna mendapat banyak pujian dan sanjungan dari siswa.Gadis itu dengan berani menghampiri Zanna dan Fanna yang tengah makan di meja kantin paling pojok, Fanna yang sudah tau Ele akan menghampirinya itu. Menyuruh Zanna agar pindah tempat duduk."HEH, mau kemana kamu hah?" tanya Ele kesal, matanya melotot menatap kedua adik kelasnya itu.Zanna yang tidak tahu menau tentang Ele, tubuhnya kembali bergetar hebat, Zanna bersembunyi dibelakang tubuh Fanna.Fanna berdecak." Mau apa kak?" tanya Fanna malas. Jujur dia malas meladeni

  • ZANNA   CHAPTER 3. Pujian untuk Zanna

    "Zanna!!" panggil Fanna, gadis itu mencoba mengejar langkah Zanna.Zanna menoleh, mendapati teman barunya itu tengah mengejar dirinya. Zanna diam, dia memainkan tangannya karena bingung mesti apa dan harus bagaimana jika sedang berdua dengan Fanna. Zanna sedikit gugup dan nerveous jika berdekatan dengan orang lain. ."Zanna.. kamu mau kemana?" tanya Fanna, dia mengatur nafasnya karena lelah mengejar Zanna.Zanna menunjuk ke arah perpustakan. " Aku mau ke perpus." jawabnya, Bibirnya melengkungkan senyum kaku.Fanna menghela nafas nya pelan. Lalu menarik lengan Zanna, Zanna memberontak sedikit, namun Fanna mencoba menenangkan teman barunya itu."Mau kemana, Fan?" tanya Zanna pelan. Dia agak kesusahan berjalan karena terus ditarik oleh Fanna dengan paksa.Fanna berdecak." Kita ke kantin, Na." Fanna kembali menuntun Zanna hingga kakinya memasuki kantin sekolah yang cukup luas.Zanna menegang, seluruh tu

  • ZANNA   CHAPTER 2. SEKOLAH BARU

    Zanna, gadis berbola mata coklat itu baru saja turun dari mobil supirnya. Hari ini, Zanna akan memasuki sekolah normal. Selama hampir 10 tahun Zanna homescholling karena sesuatu yang mengharuskan dirinya homescholling.Kakinya yang panjang segera memasuki gerbang sekolah baru nya itu. Matanya mengelilingi sekitar bangunan sekolahnya, baru pertama kalinya Zanna merasa sebahagia ini, tidak ada pengekangan dari keluarganya. Zanna merasa bebas.Bibirnya membentuk senyuman yang manis saat dia sudah sampai diruang tata usaha. Zanna memasuki ruangan tersebut, menanyakan berada dikelas mana dia. Jujur, Zanna sedikit gugup. Karena gadis itu jarang sekali berinteraksi dengan orang lain, membuat dirinya keringat dingin saat ini."Pagi bu.." sapa Zanna pelan, dia menganggukan kepalanya.Wanita paruh baya itu yang ternyata kepala sekolah dari SMA GARUDA membalas sapaan Zana, lalu mempersilakan gadis itu untuk duduk."Zanna kirania ya?" t

  • ZANNA   CHAPTER 1. PENGENALAN TOKOH

    ZANNA KIRANIA - Pendiam, dingin, kaku. Zanna tidak banyak berinteraksi dengan banyak orang, sahabat dari Fanna. Anak dari pemilik perusahaan terbesar di kota Bandung. KAFKA KAFINDRA - Humoris, pecicilan, kocak, egois, Kafka dengan segala sifat egoisnya namun di sisi lain Kafka sangat humoris. ELEINA - Licik, benci Zanna, menyukai Kafka, segala cara pasti dia lakukan asal bisa mendapatkan hati Kafka. KEANO ABRAHAM - Baik, penyayang. Kakak kandung dari Zanna, sahabat dari Kafka. Dia pengekang, selalu mengekang Zanna adik perempuannya. FANNA ABELA - Baik, ceria, periang, menyukai Keano, sepupu dari Eleina, Fanna dengan segala kebaikannya membuat Zanna betah bersahabat dengan gadis itu. OKI ANTARA - Teman kafka, penakut, anak dari pemilik sekolah SMA garuda. ANGELA - Licik, antagonis sama seperti Eleina, teman serta sahabat dari Eleina.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status