Share

Imma mess

Penulis: Meybutjuly
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Enam pria kecil termasuk Raden sedang asik menyaksikan acara animasi anak di televisi yang ada diruang tengah, saat semua orang dewasa sedang sibuk berbincang.

Mereka menonton acara animasi kartun The Haunted House yang juga dikenal sebagai Shinbi Apartment, dan telah diterbitkan di Indonesia dengan judul Shinbi's House, adalah animasi anak-anak bergenre komedi horor dan petualangan. Karena ceritanya yang horor itulah membuat mereka sangat menyukainya.

Inti ceritanya adalah Hari Koo dan adik laki-lakinya Doori Koo yang telah pindah ke Rumah Shinbi dan bertemu dengan Shinbi yang merupakan seorang Goblin atau makhluk yang mempunyai kekuatan luar biasa. Mereka lalu membuat kesepakatan yaitu jika Hari dan Doori bisa membantu Shinbi untuk membebaskan makhluk maka sebagai imbalannya Shinbi akan mengabulkan keinginan mereka. Hari dan Doori sekolah di sekolah Byeolbit. Di sana mereka bertemu dan berteman dengan Gaeun Lee, Hyun-woo Kim, Kang-lim Choi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Young Single Mom   Writing

    Lula yang sedang sibuk membersihkan lemarinya, tak sengaja menemukan buku catatan berbentuk lucu miliknya saat ia kecil dulu. Ia kemudian membukanya lembar demi lembar sambil tersenyum membaca isinya.Disitu ada beberapa cerita pendek yang ia tulis. Dan juga berbagai genre, yaitu fiksi, fantasi, roman dan lain sebagainya. Padahal waktu itu Lula masih duduk disekolah dasar.Lula terus tersenyum lantaran tulisan yang ia buat masih sangat berantakan, tapi ia juga sempat mendapat nilai tinggi dari guru bahasa Indonesianya saat mengerjakan tugas membuat sebuah cerita.Lula juga pernah mendapat nilai tertinggi saat mempresentasikan cerita yang ia buat sendiri pada waktu dirinya duduk di bangku SMP karena ia menyampaikannya dengan sangat bagus.Berkat hobbynya itu, akhirnya Lula kembali mengasah hobby menulisnya yang telah lama ia kubur karena kesibukan pendidikan dan pekerjaannya. Ia mulai memberikan tawaran pada beberapa perusahaan dan situs-si

  • Young Single Mom   Ted Bundy

    Lula menggerak nggerakkan tangannya dimeja dekat laptopya, ia gelisah menunggu balasan e-mail dari owner. Hingga akhirnya tangannya berhenti saat mendengar bunyi notifikasi yang berasal dari laptop. Ia segera mendekatkan wajahnya didekat layar laptop dan menatapnya lekat.“Hai Kallula,Untuk topiknya boleh kasus pembunuhan dan kejadian aneh yang kamu rekomendasikan. Isi kontennya lebih prefer kasus luar negeri atau kalau pun mau angkat kasus dalam negeri, cari yang udah lewat lama seperti kejadian tahun 90an. Karena kalau angkat kasus dalam negeri agak sensitif. Yang penting infonya valid bukan gossip dan berdasarkan beberapa sumber.Terima kasih.”Lula menghembuskan nafas lega, ini bukanlah hal yang sulit untuk ia kerjakan karena dirinya memang lumayan suka dengan konten-konten seperti itu.“Laaaa ,makan dulu La!” suara teriakan ibunya terdengar hingga kekamarnya. Ia menutup laptopnya dan beranjak dari tempat dudukn

  • Young Single Mom   Fighting

    Tok! tok! tok!CeklekHari ini Tante Nda dan keluarganya datang. Raden sangat bahagia karena ke tiga Om kecilnya datang, yang artinya dia tidak akan main sendirian hari ini. Ditambah mereka juga sangat menyayangi Raden sebagai ponakan yang paling kecil."Bu, Te. Kalau misalkan aku bikin KK atas namaku sendiri gimana?" Lula sangat berhati-hati untuk mengatakan hal sensitif itu, keluarganya mungkin saja tersinggung dengan keputusan yang akan Lula buat."Kamu udah yakin bener?" Tante Nda menatapnya lekat untuk memastikan keputusan yang akan Lula ambil."Iya Te, rencana yang kita buat dan baik untukku belum tentu bisa diterima Raden kelak. Kekuatan mental seorang anak itu beda-beda." Lula menganggukkan kepalanya."Maksud kamu gimana La?" Ibu dan Tante Nda tidak begitu mengerti dengan ucapan Lula."Bu, coba deh Ibu baca ini!" Lula menyerahkan laptopnya yang terdapat artikel tentang Ted Bundy pada Ibunya.

  • Young Single Mom   Perfect family

    Lula menatap lekat wajah putranya yang masih terlelap dalam tidurnya. Ia tersenyum, matanya berkaca-kaca. Masih tidak percaya ada malaikat kecil yang Tuhan percayakan untuknya. Malaikat kecil yang telah memberikan banyak pelajaran untuk hidupnya. Merubah dirinya untuk menjadi manusia lebih baik di setiap langkahnya."Nak! bangun yuk Nak!" Lula mengusap wajah Raden pelan. Ia menciuminya beberapa kali agar anaknya bangun."Nak!" Raden mulai membuka matanya."Ayo mandi! Om Ben udah mau sampe lho." Raden yang ingat ucapan Ben hari sebelumnya, segera beranjak dari tempat tidur dan berlari menuju dapur."Eh udah bangun anak Ibuk." Ibu yang sedang membuatkan susu untuk cucunya itu segera menyelesaikannya untuk kemudian ia berikan pada Raden."Mandi Buk." Raden duduk di kursi tempatnya biasa makan sambil sesekali mengucek matanya yang masih terasa pedih."Iya, nunggu airnya anget. Ini diminum dulu susunya!" Ibu memberikan bot

  • Young Single Mom   Dakbal

    "E e e eh napa lu nangis dah?" Ben mendekatkan kepala Lula padanya dan menyandarkannya di bahunya."Lu temen terbaik yang gua punya Ben." Lula terlihat nyaman bersandar di bahu Ben."Temen? gua berharap kita gak cuma jadi temen. Gua pengen kita bisa jadi keluarga utuh kayak sekarang." Ben mengeratkan tangannya ditubuh Lula yang sedang bersandar di bahunya."Gua selalu insomnia." Lula mengangkat kepalanya dari bahu Ben dan menatap wajah Ben lekat."Gua gak bisa tidur nyenyak." Ben hanya diam mendengarkan ucapan Lula yang terlihat sangat serius."Kadang gua nangis semalaman kayak orang gila. Kadang, gua gak keluar dari rumah selama beberapa hari. Gua udah bukan orang yang lu kenal dulu. Gua udah hancur Ben." Mendengar ucapan Lula, mulut Ben seketika terkunci. Ia hanya bisa memandang wajah pilu Lula tanpa mampu menjawabnya."Laaa! Laaa!" Suara teriakan Ibu seketika membuyarkan keheningan yang terjadi antara Ben dan Lula.

  • Young Single Mom   Lula's restless

    "Apa aja dah! samain aja kayak elu." Jawaban Ben membuat Lula hanya menganggukkan kepalanya saja."Ibu mau bakso komplit La! yang ada isiannya macem-macem." Ibu menunjukkan gambar yang ada dibuku menu pada Lula."Ya Buk." setelah semuanya memilih, Lula segera pergi untuk memesankan makanannya.Beberapa saat kemudian ia kembali ke tempat duduknya. Ia terus tersenyum melihat Ben, Ibu dan juga Raden yang terlihat bahagia. Lula seketika menyadari, bahkan adegan yang sedang ia lihat itu adalah pemandangan yang sangatlah indah."Silahkan pesanannya! jika ada lagi yang dibutuhkan bisa panggil saya. Selamat menikmati." pelayan datang membawakan makanan membuyarkan lamunan Lula."Ah iya makasih Mba." Lula segera meraih piring spaghetti untuk menyuapi Raden terlebih dahulu."Ayo berdo'a dulu Nak!" setelah berdo'a, Lula mulai menyuapkannya kedalam mulut kecil Raden. Ia terlihat sangat sabar dan telaten memberi makan untuk anakny

  • Young Single Mom   Move to another best place

    Mata Lula masih terpejam. Namun, tangannya sudah bergerak-gerak disampingnya seperti sedang mencari sesuatu. Ia tiba-tiba mengerjapkan matanya ketika sadar tangannya tak menemukan sesuatu. Ia memutar kepalanya kesamping, dan benar saja. Ia tak menemukan Raden ditempatnya."Buuuk! Ibuuuk." ia bergegas keluar dari kamarnya sambil berteriak mencari Ibunya."Kenapa sih teriak-teriak?" Ibu terlihat sedang sibuk memasak di dapur."Raden ilang Buk. Raden mana?" ia benar-benar khawatir karena ini pertama kalinya ia tak menemukan Raden disampingnya saat pertama kali ia membuka matanya."Ngomong apa sih kamu? Raden didepan tuh!" Ibu tak tahan mendengar Lula yang terus-menerus berteriak tak jelas. Mendengar perkataan Ibu, Lula segera berlari keluar mencari keberadaan anaknya."Nak! Raden! Raden!" ia celingukan mencari keberadaan Raden."Mamaaa!" Raden yang sedang berada di punggung Ben terlihat melambaikan tangannya kearah Lula.

  • Young Single Mom   Sale hunter

    "La! Raden tidur tuh!" Benny keluar dari kamarnya, ia kemudian menutup pintu kamarnya pelan agar tak membangunkan Raden."Iya kah? kalau udah mandi terus kenyang pasti langsung ngantuk tuh anak." Lula terlihat duduk di sofa ruang tengah rumah Ben."Kenapa lu nyari gua?" Ben berjalan mendekat dan duduk disebelah Lula. Ia meraih remot tv yang ada dimeja dan menyalakannya untuk menghilangkan keheningan antara mereka berdua."Nih sinyal laptop gua ilang lagi." Lula membuka laptopnya untuk menunjukkannya pada Ben."Oh kayak dulu itu ya? nih laptop penyakitnya emang gini La." Ben meraih laptop yang ada dipangkuan Lula. Ia kemudian fokus memperbaikinya, bukan hal yang sulit baginya karena dulu dialah yang sering memperbaiki kerusakan pada laptop Lula.Mereka berdua fokus menatap layar laptop secara bersamaan. Dalam hati Ben merasa senang karena bisa kembali dekat dengan Lula menjalani kembali masa-masa indah dulu."Ini pasti

Bab terbaru

  • Young Single Mom   Last but not least

    Lula menjalani hidup selama 4 tahun terakhir ini seorang diri tanpa Ben. Ia membesarkan Raden dengan tangannya sendiri. 4 tahun sudah ia melewati semuanya. Ini adalah waktunya Raden masuk ke sekolah."Om? ada berapa uangku sekarang?" Waktunya untuk Lula menarik seluruh investasinya."Sekitar 20 milyar La." ya, investasi yang telah ia diamkan selama 4 tahun itu kini sudah terkumpul sebanyak itu.Hari ini dia datang kekantor tempat Om Dul bekerja untuk mencairkan uangnya. Hasilnya sama sekali tidak mengecewakan. Detik ini juga ia berubah menjadi seorang milyarder.Lula sangat senang karena akhirnya ia siap memasukkan Raden disekolah International terbaik di kotanya. Cita-cita yang selama ini ia impikan, akhirnya berhasil ia wujudkan.Perhitungannya sangat tepat, tanpa meleset sedikitpun. Meskipun selama 4 tahun ini ia hidup dalam kesederhanaan. Selalu menerima hinaan dari keluarga Jaka, tapi kini akhirnya ia bisa terlepas dari sem

  • Young Single Mom   No regrets

    Raden tertidur dalam pangkuan Ben dengan sangat nyenyak. Ia mungkin lelah hingga membuatnya tertidur di pangkuannya."Gua balik dulu ya?" Ben pamit pada Lula setelah meletakkan Raden ditempat tidurnya."Iya. Makasih ya Ben." Ben mengusap ujung kepala Lula dengan lembut, ia kemudian berjalan keluar dari kamar Lula."Langsung balik ke kota? gak tidur dirumah?" Ibu berjalan menghampirinya."Iya Buk. Besok pagi saya harus terbang ke Jakarta." Ben mencium tangan Ibu kemudian berjalan keluar dari rumah Lula. Lula pun berjalan mengikutinya dari belakang."Oh gitu? ya udah hati-hati. Makasih banyak ya Le." Ibu menepuk pundak Ben dua kali, mengungkapkan rasa terima kasihnya secara tidak langsung."Berapa lama di Tambun?" Lula memasukkan kepalanya ke pintu mobil Ben yang kacanya masih terbuka."Kenapa? gak mau lama-lama pisah ama gua ya? hahaha." Lula mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Ben. Ben pun mengusap waja

  • Young Single Mom   Father figure

    Lula mengerjapkan matanya perlahan, masih menyipitkan matanya menyesuaikan biasnya pantulan sinar matahari yang masuk kedalam kamar Ben. Ia tersenyum saat melihat Ben sedang memperhatikan wajahnya dari dekat."Bangun yuk! sarapan." Ben mengusap wajah Lula pelan. Membuat Lula menyunggingkan senyuman dan segera beranjak dari tempatnya."Gua pengen makan gudeg!" Lula berjalan menjauh dari tempat tidur dan masuk kedalam kamar mandi meninggalkan Ben begitu saja.Sesaat kemudian, ia keluar dari kamar mandi dan segera berjalan ke dapur karena sudah tak melihat keberadaan Ben dikamarnya."Nih diminum!" Ben memberikan segelas susu untuk Lula. Ia kemudian duduk didepan Ben.Tak lama kemudian, terdengar suara bel pintu rumah berbunyi."Bentar gua ambilin makannya dulu." Ben bergegas berjalan ke pintu untuk menerima kiriman makanan yang ia pesan.Sedangkan Lula sudah menyiapkan piring untuk tempat mereka makan. Ben mel

  • Young Single Mom   Yes

    "Ayo sekarang makan!" Ben menarik nafasnya panjang, mencoba menahan emosi dan perasaannya yang sedang campur aduk. Ia juga tak sanggup melihat wajah Lula yang terlihat pucat. Sedangkan Lula terus menangis dan menggelengkan kepalanya, menolak ajakannya.Ben beranjak dari duduknya, ia berdiri dan hendak melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar meninggalkan Lula. Namun Lula segera memegang tangannya erat."Jangan seperti itu." Lula kemudian berdiri dibelakang tubuh Ben dan semakin mengeratkan tangannya. Ben hanya terdiam tak bergeming dari tempatnya."Gua ngandelin lu banget. Gua jadi makin kuat karna lu. Gua gak takut apapun saat memikirkan ada lu dibelakang gua. Gua salah, gua gak akan kayak gitu lagi. Jadi, jangan pernah pergi tanpa bilang apapun sama gua. Sejak Raden hadir, ditinggalkan adalah hal yang paling menakutkan buat gua." Tangis Lula makin pecah, ia membenamkan wajahnya di punggung Ben."Kalau gitu, lu mau makan sekarang?" Be

  • Young Single Mom   Police station

    Lula mengeluarkan SIM dan STNK nya dari dalam dompetnya. Ia kemudian menyerahkannya pada polisi yang menilangnya."Mba tahu apa kesalahannya?" polisi itu menyimpan surat-surat kendaraan Lula."Tau Pak." Lula menganggukkan kepalanya."Mau bayar denda sekarang apa sidang?" polisi itu bertanya tanpa basa basi lagi."Sidang aja Pak." Lula yang saat ini keadaannya sudah kacau, memutuskan untuk menyerah. Ia pasrah, mungkin ia memang tidak ditakdirkan untuk bertemu dengan Ben pikirnya."Ya udah kalau gitu ikut saya kekantor sekarang!" Lula terpaksa mengikuti polisi itu dari belakang karena surat surat kendaraannya sudah ditahan.Lula memasuki kantor kepolisian dengan motor bututnya. Ia kemudian memarkirkannya disebelah motor polisi yang tadi membawanya. Ia melepas jas hujannya yang sama sekali tak melindungi tubuhnya dari guyuran air hujan. Seluruh badannya basah kuyup, ia kedinginan. Sebagian rambutnya juga basah, hanya bag

  • Young Single Mom   Being normal?

    Setelah kepulangan Tante Nda sekeluarga, Lula terlihat bersantai di sofa empuk yang ada didepan tv dengan sangat nyaman. Ditambah malam itu Raden sudah tidur, mungkin karena lelah seharian bermain bersama yang lain."La! anterin makan buat Ben sana!" Ibu menghampirinya, ia memberikan 1 kotak makan berukiran besar padanya."Aaah malas Bu!" Lula membalikkan badannya, ia menyembunyikan wajahnya."Cepetan sana! kasian dari tadi dia belum makan." Lula seketika beranjak, ia tiba-tiba ingat seharian Ben belum makan. Ia meraih makanan itu dari tangan Ibu dan berjalan keluar dari rumahnya.Lula masih berdiri didepan pintu, ia terlihat ragu-ragu untuk mengetuk pintu rumah Ben.Tok! Tok! Tok!Tak ada sahutan sama sekali, Lula kemudian mencoba untuk membuka pintu yang ternyata tidak terkunci. Ia hanya memasukkan kepalanya saja dan kemudian mengedarkan pandangannya kedalam rumah Ben yang masih tampak gelap itu.Brak!

  • Young Single Mom   Bismaka corp

    "Gua tau duit lu banyak! tapi gak usah bayarin semua belanjaan gua juga kali. Sia-sia gua lari-larian nyari diskon. Tau gitu tadi gua pilih semua yang paling mahal aja." Lula terus mengomel sepanjang perjalanan menuju mobil."Hahaha salah sendiri daritadi lu repot." Hari ini Ben benar-benar dipenuhi kebahagiaan, karena bisa menghabiskan waktu bersama Lula yang terus bertingkah lucu.Mereka berdua memasukkan kantung belanjaan satu persatu kedalam mobil dari trolly. Sedangkan Lula yang terlihat kelelahan itu tetap terus menerus mengomel pada Ben."Ayo beli minum dulu!" Ben mengusap keringat di wajah Lula dengan lembut, ia kemudian menarik tangan Lula dan membawanya masuk kembali kedalam mall untuk membeli minuman. Lula yang dari tadi terus mengomel seketika terdiam karena sikap Ben yang tiba-tiba lembut padanya, membuat jantungnya kembali berdegup kencang."Duduk disini ya! gua pesenin hazelnut milk tea large ya?" Ben menarik kursi untuk Lul

  • Young Single Mom   Sale hunter

    "La! Raden tidur tuh!" Benny keluar dari kamarnya, ia kemudian menutup pintu kamarnya pelan agar tak membangunkan Raden."Iya kah? kalau udah mandi terus kenyang pasti langsung ngantuk tuh anak." Lula terlihat duduk di sofa ruang tengah rumah Ben."Kenapa lu nyari gua?" Ben berjalan mendekat dan duduk disebelah Lula. Ia meraih remot tv yang ada dimeja dan menyalakannya untuk menghilangkan keheningan antara mereka berdua."Nih sinyal laptop gua ilang lagi." Lula membuka laptopnya untuk menunjukkannya pada Ben."Oh kayak dulu itu ya? nih laptop penyakitnya emang gini La." Ben meraih laptop yang ada dipangkuan Lula. Ia kemudian fokus memperbaikinya, bukan hal yang sulit baginya karena dulu dialah yang sering memperbaiki kerusakan pada laptop Lula.Mereka berdua fokus menatap layar laptop secara bersamaan. Dalam hati Ben merasa senang karena bisa kembali dekat dengan Lula menjalani kembali masa-masa indah dulu."Ini pasti

  • Young Single Mom   Move to another best place

    Mata Lula masih terpejam. Namun, tangannya sudah bergerak-gerak disampingnya seperti sedang mencari sesuatu. Ia tiba-tiba mengerjapkan matanya ketika sadar tangannya tak menemukan sesuatu. Ia memutar kepalanya kesamping, dan benar saja. Ia tak menemukan Raden ditempatnya."Buuuk! Ibuuuk." ia bergegas keluar dari kamarnya sambil berteriak mencari Ibunya."Kenapa sih teriak-teriak?" Ibu terlihat sedang sibuk memasak di dapur."Raden ilang Buk. Raden mana?" ia benar-benar khawatir karena ini pertama kalinya ia tak menemukan Raden disampingnya saat pertama kali ia membuka matanya."Ngomong apa sih kamu? Raden didepan tuh!" Ibu tak tahan mendengar Lula yang terus-menerus berteriak tak jelas. Mendengar perkataan Ibu, Lula segera berlari keluar mencari keberadaan anaknya."Nak! Raden! Raden!" ia celingukan mencari keberadaan Raden."Mamaaa!" Raden yang sedang berada di punggung Ben terlihat melambaikan tangannya kearah Lula.

DMCA.com Protection Status