Share

Dakbal

"E e e eh napa lu nangis dah?" Ben mendekatkan kepala Lula padanya dan menyandarkannya di bahunya.

"Lu temen terbaik yang gua punya Ben." Lula terlihat nyaman bersandar di bahu Ben.

"Temen? gua berharap kita gak cuma jadi temen. Gua pengen kita bisa jadi keluarga utuh kayak sekarang." Ben mengeratkan tangannya ditubuh Lula yang sedang bersandar di bahunya.

"Gua selalu insomnia." Lula mengangkat kepalanya dari bahu Ben dan menatap wajah Ben lekat.

"Gua gak bisa tidur nyenyak." Ben hanya diam mendengarkan ucapan Lula yang terlihat sangat serius.

"Kadang gua nangis semalaman kayak orang gila. Kadang, gua gak keluar dari rumah selama beberapa hari. Gua udah bukan orang yang lu kenal dulu. Gua udah hancur Ben." Mendengar ucapan Lula, mulut Ben seketika terkunci. Ia hanya bisa memandang wajah pilu Lula tanpa mampu menjawabnya.

"Laaa! Laaa!" Suara teriakan Ibu seketika membuyarkan keheningan yang terjadi antara Ben dan Lula.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status