Share

Menyingkap Rahasia [4]

Brisha menginjak rem hingga menimbulkan suara decit ban. Sabuk pengaman menyelamatkan ketiga gadis itu sehingga tidak terlempar dari jok masing-masing. Selama lima detak jantung, keheningan yang mengerikan memerangkap mereka. Hingga suara klakson yang bersahut-sahutan membuat Brisha menepikan mobil. Selanjutnya, sumpah serapah pengemudi mobil lainnya terdengar samar.

Brisha melawan. Gadis itu menurunkan kaca jendela untuk balas memaki. Dia juga mengacungkan jari tengah ke udara dengan berani.

“Apa ada gunanya kalau kamu ikut-ikutan jadi preman?” Sophie mengingatkan. “Memang kamu yang salah karena mengerem seenaknya.”

Brisha akhirnya kembali menaikkan kaca jendela mobil. “Iya, sih. Aku yang salah. Tapi tetap saja kesal karena orang gampang sekali memaki.”

Amara memejamkan mata, tidak mengira jika kata-kata itu mampu membuatnya merasa lega. Seakan beban abadi yang menetap di bahunya, hilang hingga setengahnya. Dia tak per

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status