"Pagi ini sedikit suram," kata Darrel sambil melihat ke langit.
"Darimananya suram? Cahaya ilahi sangat bersinar pagi ini," kata Leonard sambil memukul pelan bahu Darrel.
"Di balik indahnya langit pasti ada hujan di dalamnya," kata Darrel, tatapannya terlihat sendu seakan-akan dia telah mengalami nasib buruk.
"Apa kamu merasakan sesuatu Darrel?" tanya Azareel yang datang menghampiri Leonard dan Darrel.
"Dia merasa hari ini suram," bukannya Darrel yang menjawab malah Leonard yang menjawab, lelaki itu menjawab sambil merangkul bahu Darrel. Tangan sekalnya itu membuat Darrel merasa tersiksa.
"Tolong jauhkan lengan beratmu," kata Darrel yang mencoba menjahuhi tangan Leonard dari bahunya.
"Ini tidak
"Ini dia kabut beracunnya," kata Old Edwin.Di hadapan delapan remaja dan satu lelaki tua itu adalah kabut tebal yang membentuk sebuah garis. Seakan ada sesuatu yang menghalanginya, kabut itu tetap di sana dan tidak mau ataupun mundur. Kabut berwarna putih dan tebal membuat seseorang tertarik untuk menjelajahinya. Namun mereka di ingatkan sesuatu, bahwa kabut itu beracun. Tingkat toksinitasnya sangat tinggi. Orang kuat hanya akan bertahan satu jam di dalam kabut itu, kemudian dia akan mengalami ruam merah disertai dengan sesak nafas, kulitnya perlahan-lahan melepuh hingga tubuh manusia itu menjadi genangan darah yang meninggalkan tulang berulang yang mulai keropos akibat racun korosif."Racunnya cukup berat," kata Tanner yang mulai berjongkok di hadapan kabut beracun."Bearti, sesuai dengan rumornya," kata Azareel yang ikut berjongkok di
"Yey berhasil!" seru Tanner dengan mata berbinar-binar."Eh? Serius?" kata Eruza yang berhenti menyerang Leonard. Semua perhatian tertuju kepada Tanner."Ya! Mari kita coba," kata Tanner kemudian lelaki itu meminum penangkal racun yang dia buat."Kamu yakin?" tanya Azareel kepada Tanner yang sudah meminum cairan kental berwarna biru."Ya, aku akan bergegas masuk," kata Tanner kemudian lelaki berambut panjang itu mulai memasuki kawasan kabut beracun tanpa menoleh ke belakang."Dia benar-benar masuk, kita harus menyusulnya." kata Eruza panik.Semuanya dengan panik memasukkan barang-barang mereka ke cincin penyimpanan. Kemudian meminum cairan yang sudah dibuat Tanner. Beruntunglah lelaki ber
"Tanner!" seru Azareel dan yang lainnya bersamaan. Mereka semua langsung berdiri dan menghampiri Tanner yang masih linglung. Old Edwin hanya melihat mereka sambil tersenyum lega.Semuanya datang dan memeluk Tanner."Sepertinya aku sedang berhalusinasi," gumam Tanner, tatapannya masih berfokus kepada teman-temannya namun pikirannya seperti mengambang di dunia lain."Tanner! Ada apa denganmu?!" kata Eruza panik, dia melihat Tanner yang seperti orang kesurupan. Karena takut diapun memerintahkan Azareel untuk menyemburkan air ke Tanner."Aza! Cepat siram Tanner dengan air!" kata Eruza panik, begitu pula dengan Azareel yang langsung menuruti perkataan Eruza. Lelaki bermata puppy itupun mulai mengerahkan kekuatannya untuk menyiram Tanner dan teman-teman yang lainnya yang sedang berpelukan.
Keadaan suhu rumah pohon itu terasa seperti sudah di tinggalkan. Keadaan di dalam rumah pohon sangat bersih dan tidak meninggalkan jejak apapun kemana mereka akan pergi. Wanita bermata merah dengan tali pita besar di belakang punggungnya itupun mulai membalikkan badannya dan pergi menemui anak buahnya."Tidak ada jejak," kata wanita itu kemudian pergi secepat kilat. ⚛⚛⚛Azareel dan kawan-kawan kembali melanjutkan perjalanan mereka. Berbeda dengan Yellow Wood, inti hutan yang tidak pernah di jamah oleh tangan manusia adalah harta Karun bagi mereka. Bagaimana tidak? Tanaman pengumpul sihir yang berumur ribuan tahun dan masih banyak lagi tanaman-tanaman yang langka. Membawa mereka kembali adalah harta yang tak ternila
Kini mereka sudah berjalan selama satu jam, semakin ke sana semakin banyak kadal api yang mereka temui. Kesempatan untuk membawa segunung koin emas semakin besar. Tapi anehnya, kadal api yang mereka temui memiliki ukuran yang tidak biasa. Yang awalnya hanya sepanjang lima puluh centimeter, kini ada yang mencapai seratus hingga dua ratus lima puluh centimeter. Eruza dan kawan-kawan sangat menyadari hal itu. Semakin mereka berjalan udara di sekitar mereka semakin meninggi. Tanah yang mereka pinjaki terasa semakin panas. Beruntunglah Azareel membuat gelembung pelindung untuk kami mereka.Keringat terus bercucuran bagaikan air terjun yang deras, Wayne melihat ke langit, namun dia tidak merasakan sinar mentari seterik ini hingga membuatnya berkeringatan.Mereka semua sudah bermandikan keringat, untunglah berkat formula Tanner yang menciptakan penghilang bau badan berfungsi di saat sepe
Sudah satu jam berlalu, namun kadal api selalu berdatangan, mereka seperti beregenerasi namun tidak. Sepertinya mereka memasuki sarang kadal api. Karena ukuran kadal yang mereka temui di sini sangat beragam.Eruza dan teman-teman sudah sangat kelelahan, namun kadal api terus menerus menyerang mereka yang membuat mereka tidak bisa lengah barang sedetik pun. Mungkin sesekali ada yang beristirahat selama dua menit kemudian kembali bertarung lagi. Karena kadal api terus berdatangan, seperti mereka telah mengganggu suasana tentram para kadal api itu.Padahal mereka tidak terlalu ribut selama di perjalanan menuju kaki gunung, apakah mungkin gara-gara mereka menyerang kaum mereka terlebih dahulu?Tapi bangkai kadal api berserakan di mana-mana, bahkan kadal yang badannya hancur akibat hantaman Wayne dan Reymond membuat inti kadal api langsu
Masih ingat bagaimana Azareel dan teman-temannya datang ke Hidden World? Mereka hanya masuk melewati pintu yang terbuat dari kumpulan partikel merah hingga membentuk sebuah pintu kamar yang tembus pandang.Sihir canggih yang memerlukan banyak sekali sihir. Terlebih gerak gerik Chimera di awasi oleh Lucifer yang tidak sengaja menemukan tempat mereka berhibernasi, itulah mengapa Chimera hanya bisa mengawasi Azareel dan kawan-kawan dari jauh dan memberitahukan info penting melalui mimpi, serta memberikan buku panduan pengguna sihir dan lain sebagainya.Panduan itupun sangat di incar oleh seluruh rakyat Hidden World, buku panduan yang dapat mengubah nasib seseorang. Siapapun yang mengetahui buku itu akan dikuasai oleh keserakahan.Kemudian, bagaimana dengan Old Edwin?Lelaki tua itu adalah utus
"Nelson, bangun," kata Wayne lembut, lelaki itu sambil menepuk paha Nelson pelan. Takut itu akan melukai Nelson yang sudah dia anggap sebagai adiknya itu."Eum ...." gumam Nelson, namun lelaki itu masih memejamkan matanya."Bangun sebentar, kita pindah ke rumah pohon atau mau aku gendong?" tanya Wayne sedikit mengancam Nelson. Karena dia tahu lelaki yang setengah terbangun itu tidak suka jika tubuhnya di gendong oleh seseorang. Dia sangat sensitif orangnya.Mendengar itu, lelaki yang barusan tadi terpejam dengan lelap, kini mulai membuka matanya tajam. Dia memandang protes ke arah Wayne seolah-olah Wayne telah menganiaya dirinya."Ayo dedek Nelson! Bangun!" kata Wayne, sambil menarik tangan si Nelson. Lelaki itu masih mengumpulkan nyawanya yang masih mengambang di cakrawala.&n
Merekapun mulai mendekati batu transparan yang mengambang di antara para bebatuan lainnya."Cantik," kata Azareel ketika melihat batu itu lebih dekat.Batu itu berwarna transparan dengan pembiasan cahaya warna-warni sehingga batu itu terlihat lebih berwarna dan sangat indah. Itu adalah pecahan dari kristal kubus. Konon katanya, kristal kubus pecah dan pecahan itu tersebar di mana-mana. Itulah mengapa keadaan Hidden World semakin hari semakin memburuk dan membuat kesempatan orang jahat seperti Lucifer mengambil alih Hidden World dengan kekuatannya yang sangat kuat di tambah penghuni Hidden World yang kini mulai melemah.Satu persatu dari mereka mencoba untuk menjilat Lucifer dengan menjadi anjing setianya, menjadi anjing yang patuh untuk Lucifer."Ini hanya sepotong kecil dari pecahan itu,"
"Sky~" kata Azareel dengan tampilan puas di sertai dengan fostur tubuhnya yang menandakan dia senang dengan nama yang dia buat sendiri."Sky?" tanya si lelaki berbaju sutra biru."Ya, yang artinya langit, langit berwarna biru jika di siang hari, warna biru di air adalah pantulan dari langit yang berwarna biru. Karena air tidak berwarna, namun air laut terlihat lebih biru karena pelambiasan cahaya yang berasal dari langit. Sky memiliki banyak arti, seperti mimpi dan lain sebagainya," jelas Azareel kepada Sky.Di sisi lain, Eruza dan teman-temannya memperhatikan semua gerak-gerik Aza."Dia sudah tanda tangan kontrak," kata Old Edwin, kemudian lelaki tua itu keluar dari tempat persembunyiannya dan mendatangi Azareel beserta Sky. Melihat itu, yang lainnyapun ikut keluar bersama dengan Old
"Anak muda," terdengar suara orang yang sudah hidup ribuan tahun. Seperti suara orang pertapa kuat."Siapa?!" tanya Azareel sambil melihat sekelilingnya, namun yang dia lihat hanyalah Monster laut, Hydra.Tidak mungkin jika monster di depannya yang mengatakan hal itu. Dia pasti gila."Tidak perlu bertanya, kau sudah tahu jawabannya," kata suara itu lagi. Suaranya menggema di dalam pikiran Azareel.Tatapan lelaki bermata puppy itu mulai mengarah ke monster laut dengan tatapan yang tidak percaya. Dia tidak percaya sama sekali. Apakah Eruza sama dengannya? Aza kira lelaki itu langsung melakukan kontrak."Kau kenal Chimera?" tanya suara tua itu lagi.Aza hanya diam menyaksikan monster d
Benar saja, ketika air itu mengenai salju di sekitar mereka, salju itu perlahan berubah menjadi biru gelap."Pasang perisai kalian!" seru Eruza.Keadaan saat ini sangat menegangkan. Mereka bersama-sama melawan monster laut dengan seluruh kekuatan mereka. Mata mereka terfokus kepada hydra yang sibuk menyerang.Satu persatu dari mereka, menyerang masing-masing kepala.Ketika monster air itu sibuk dengan lawan yang ada di depannya. Eruza diam-diam menyerang kepala Hydra yang tumbuh di paling ujung.Dengan sekali lompatan, Eruza memenggal kepala Hydra dengan bilah pedangnya yang tajam.Semuanya tersenyum semangat karena melihat Eruza yang berhasil memenggal satu kepala Monster laut itu.
"keren," gumam Reymond ketika melihat wujud binatang itu. Berbadan besar dengan tiga kepala. Jangan berpikir ini adalah Chimera.Yang mereka lihat adalah monster anjing dengan tiga kepala, ekor dan kulitnya ular dengan cakar singa. Itu adalah hal yang tidak pernah dilihat oleh Raymond ataupun dengan teman-teman yang lainnya.Monster itu masih mengejar badak bercula tiga yang berlari kesana kemari untuk menghindari monster tersebut."Binatang itu bernama Cerberus," kata Azareel kepada teman-temannya yang penasaran akan monster itu."Bukankah cerberus itu termasuk dalam mitologi Yunani?" Tanya Eruza kepada Azareel."Ya, dia termasuk daftar dari deretan mitologi Yunani, namun sepertinya cerberus di sini tidak diperintahkan oleh para dewa s
Sinar matahari pun menyinari Hidden World, namun suhu udara saat ini sangat rendah hingga membuat mereka memerlukan perisai dari Eruza.Setiap penyihir dapat membuat prisai sesuai elemen yang dapat mereka serap.Seperti Azareel yang dapat membuat prisai air di saat mereka berada di dalam gua. Perisai air yang dibuat oleh Azareel memiliki efek yang dapat menyejukkan udara di sekitarnya, lebih tepatnya meminimalisir ketinggian suhu.Sedangkan perisai Eruza cocok untuk keadaan mereka yang berada di Padang salju. Perisai Eruza yang terbuat dari air mampu menghangatkan suhu tubuh mereka ke keadaan normal. Sehingga udara yang mereka hirup saat ini terasa sangat normal, udara di sekitar mereka juga ikut kembali normal akibat percampuran antara suhu tinggi dan suhu rendah. Sehingga mereka tidak merasa terlalu dingin.&n
"Ugh! Suasana hari ini sedikit mencengkam," kata Leonard sambil memeluk dirinya sendiri. Dia membuat badannya gemetar seolah-olah dia ketakutan."Di sini akan ada air hujan atau badai salju?" tanya Reymond sambil memasukan daging ayam yang mereka dapatkan sewaktu di Yellow Wood."Jelas badai salju, tempat salju seperti ini mana mungkin turun hujan," kata Leonard membalas pertanyaan Reymond yang sudah tahu persis apa jawabannya."Siapa tau kan, soalnya ini berbeda dengan di bumi, siapa tau akan ada hujan batu?" tanya Reymond lagi, kini matanya sedikit membulat tanda dia sangat antusias dengan pembicaraan mereka saat ini. Mulutnya pun agak sedikit dia majukan karena terlalu menggebu-gebu dalam berbicara."Mana mungkin, di manapun itu, hukum alam tetaplah sama," kata Leonard yang tidak menghir
Serangan pertama berhasil mereka lewati, kini serangan demi serangan mulai menyerang mereka satu persatu.Beberapa kali formasi barisan depan kebobolan hingga membuat Azareel, Nelson dan Darrel lebih waspada lagi dalam menarik anak panah mereka jika tidak, anak panah mereka akan salah sasaran dan malah melukai teman mereka. ⚛⚛⚛Setelah pemimpin serigala salju mati, para serigala salju lainnya kehilangan pemimpin mereka, membuat satu persatu dari mereka mulai pergi menjauhi Azareel dan Kawan-kawan.Kini yang tersisa hanyalah delapan pemuda gagah dengan satu pria tua dan bangkai serigala yang tergeletak di mana-mana."Ap
"Tidak ada," kata Nelson sambil menggelengkan kepalanya, wajahnya di buat sejenaka mungkin. Wajah yang lucu namun sendu itu sangat menggemaskan ketika dia tersenyum cerah."Siapa yang ngajarin kamu gitu?" kata Leonard kemudian lelaki bertubuh sekal itu menghampiri Nelson kemudian merangkul Nelson Hinga pemuda berambut biru malam itu sedikit menunduk karena rangkulan kuat Leonard."Leonard! Tidak boleh begitu sama adik," tegur Wayne dengan tatapan yang tajam. Meskipun mereka bukan kakak adik beneran, namun mereka mulai membentuk sebuah keluarga tanpa adanya hubungan darah. Mereka saling menganggap saudara satu sama lain."Kak Wayne tidak adil!" seru Leonard, kemudian lelaki itu menyilangkan lengannya di tengah dada sambil memasang wajah masam.Wayne yang melihat Leonard seperti itu sek