Beranda / Semua / When I Meet You Again / BAB 60. Tidak Bisa Tidur

Share

BAB 60. Tidak Bisa Tidur

Penulis: lirinkw
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-10 23:00:27

Astaga! Tadi itu mengagetkanku! Val berjalan cepat meninggalkan apartemen Saga sambil mengelus-elus dadanya yang berisik di dalam. Debaran jantungnya masih berpacu dan berkejaran saat Saga memeluknya dari belakang. Apalagi bisikan di telinganya. Sekujur tubuhnya menegang sekaligus bergetar karena perasaan yang membuncah.

Untung saja dia nggak melihat wajahku! Val menepuk-nepuk kedua pipinya lalu menggeleng cepat. Ia naik dan masuk ke apartemennya.

Apa ini artinya aku dan Saga berpacaran? Val merenung sendiri di sofa. Tapi, dia masih sama Kaira, ‘kan? Atau sudah putus? Kalau belum, artinya aku dan Saga pasangan selingkuh?

“Astaga! Apa yang kupikirkan?! Kenapa aku begini? Bodohnya aku! Padahal Arion jelas masih kosong, kenapa memilih yang sudah terisi?!” Val berdiri dan mondar-mandir dengan frustrasi. Sesekali ia memukul kepalanya, mengutuk dan merutuk dengan gemas.

Mau tak mau, Val mengakui dirinya tela

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • When I Meet You Again   BAB 61. Bertengkar Lagi

    Val tidak berkata apa-apa lagi, meski hatinya ingin mengungkapkan banyak hal. Sesekali ia menoleh pada Saga yang masih berada di posisi yang sama.Ada apa dengannya? Aku ingin bertanya, tapi takut. Apakah aku salah kalau menanyakan tentang hubungan kami sekarang? Ah, tapi aku juga malu. Akhirnya waktu berlalu begitu saja tanpa percakapan sama sekali hingga sampai di kantor. Kecanggungan masih terasa dan terlihat jelas di mata orang lain. Val dan Saga yang ibarat anjing dan kucing, tidak biasanya saling mendiamkan seperti sekarang. Namun, hal itu tidak berlangsung lama.Menjelang makan siang, Saga mendapati pekerjaan Val yang salah. Ia yang sejak tadi sibuk mengatasi deru dalam dadanya, tidak bisa menahan diri lagi, lalu menegur Val dengan keras.“Val! Kenapa kau ubah bagian ini?!”Val terkejut karena sudah lama Saga tidak menegurnya seperti ini. Suara pria itu begitu keras hingga terdengar ke meja seberang. Val bisa melihat se

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-12
  • When I Meet You Again   BAB 62. Aku Ada Urusan

    Hari berikutnya masih dengan kecanggungan yang sama. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam dan berkata seperlunya saja. Ketika turun dari mobil dan berjalan ke lift pun tetap sama. Hanya saja, jarak keduanya tidak sejauh sebelumnya. Beberapa kali tangan mereka yang bersisian hampir saling menyentuh.Saga ingin sekali menggandeng tangan itu dan menggenggamnya erat, tapi tidak punya keberanian. Padahal ia dulu pernah memeluk Val ketika menenangkannya di rumah sakit. Entah mengapa sekarang rasanya berbeda.“Val ….” Akhirnya Saga berhasil membuka mulutnya untuk berbicara setelah sekian lama terkunci. Mereka sedang berada di dalam lift yang bergerak naik.“Ya!” Val terlihat sangat terkejut sehingga jawaban yang terlontar mirip teriakan.Saga terkekeh sebentar. “Kenapa kau kaget begitu? Kau lagi melamun?”Val memalingkan wajah. “Ng-nggak kok,” jawabnya gugup.Jantung Val masih belum berdetak

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-14
  • When I Meet You Again   BAB 63. Kencan

    Val segera keluar dari lobi gedung. Ia berjalan cepat dan berusaha mengalihkan pikiran dari percakapan tentang kencan Saga.“Val?” Sebuah suara muncul dari mobil yang berhenti di depan lobi, tempat Val berdiri. Sosok Arion muncul dari jendela yang terbuka.“Rion? Bukannya kamu nggak balik kantor lagi habis makan siang?” tanya Val heran.“Iya, tapi ada titipan di lobi, jadi aku mengambilnya.” Arion menunjuk bungkusan di jok samping. “Kamu nggak sama Saga?”“Oh, aku ada urusan lain. Saga juga bilangnya mau pergi,” jawab Val jujur.Tiba-tiba Arion turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Val. “Masuklah, kuantar.”Val tergugu mendapat perlakuan seperti ini lagi dari Arion. Sejenak ia ragu. Benaknya memikirkan seorang yang lain, tapi hatinya berkata, bahwa untuk saat ini dia bukan milik siapa-siapa selain dirinya sendiri. Dia masih bebas.Arion melihat keraguan itu,

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • When I Meet You Again   BAB 64. Makan Malam

    Otak Saga berputar cepat memikirkan segala kemungkinan yang membuat hal ini terjadi. Ingatannya sampai pada saat ia mengantar sang ibu bertemu teman lamanya.Tak butuh waktu lama bagi Saga untuk mengerti. Rupanya wanita yang ia temui waktu itu adalah orang tua Val. Ia juga menduga, sang ibulah yang merencanakan dan mengatur semua ini.“Mamamu, dan … mamiku … saling mengenal?” Hanya itu yang sanggup Saga ucapkan sambil mengembalikan ponsel Val.Val menerimanya dengan gugup dan menjawab, “Se-sepertinya begitu.”Hening kembali menyela. Bingung tidak tahu harus bersikap bagaimana. Perasaan senang dan terkejut, bercampur jadi satu. Tidak ada yang menyangka semuanya akan terjadi seperti ini.“Jangan-jangan telepon di tangga itu ….” Kalimat yang meluncur bersamaan dari bibir mereka, menjelaskan semuanya. Hari itu mereka telah mendapat permintaan yang sama dari ibu masing-masing.“Jadi &

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • When I Meet You Again   BAB 65. Rekonsiliasi

    “Kenapa? Kak Val kaget, ya?” Kaira mengedipkan mata.Val bergantian memandang Kaira dan Saga. “Ja-jadi … kalian ….”“Iyaaa!” Kaira mengangguk senang. “Jadi, Kak Val nggak perlu cemburu sama aku, ya! Kelakuan kita memang begini!”Val mendelik menuntut jawaban dari Saga yang berusaha melepaskan diri dari Kaira.“Kau nggak pernah bertanya dengan benar,” jawabnya kikuk, kemudian tertawa geli bersama sang adik.Val merasa sangat malu sekali mengingat selama ini ia telah salah paham. Ingin sekali ia menyembunyikan diri di kolong tempat tidur, karena tidak berpikir lebih jauh dan larut dalam pikiran gilanya sendiri.Mendadak Val tersadar. Jadi … ciuman yang waktu itu … nggak apa-apa, ‘kan? Dadanya kembali berdesir.“Ayo, duduk! Kak Val yang punya rumah, kok malah bengong saja!” ujar Kaira membuyarkan lamunan Val.“K

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-20
  • When I Meet You Again   BAB 66. Kau Mau Makan Apa?

    “Sudah kubilang aku nggak cemburu!” Val menutup pintu mobil dengan keras saat mereka sudah sampai di tempat parkir apartemen.“Tapi, wajahmu merah!” Saga mengejar gadis itu sambil tertawa.Val berjalan cepat-cepat menuju lobi apartemennya. Ia sangat kesal sekali karena Saga membahas hal itu lagi sepanjang perjalanan dari rumah orang tuanya.Saga berhasil menyamai langkah Val dengan mudah. Gadis itu tidak peduli dan segera masuk ke dalam lift. Ketika Saga ingin masuk, Val menahannya.“Sana pulang! Kamu membuatku marah saja!” usirnya. Ia menekan tombol lantai tujuannya dan membiarkan pintu perlahan menutup.Herannya, Saga tidak memaksa masuk. Ia hanya tersenyum mengamati Val hingga tidak terlihat lagi, kemudian kembali ke apartemennya dengan senang.Val menatap pantulan dirinya di dinding lift. Desah pelan lolos dari bibirnya. Kejadian beberapa hari terakhir ini, berputar-putar dalam benaknya. Semuanya terja

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-22
  • When I Meet You Again   BAB 67. Serangan Mendadak

    Saga memang sudah merencanakan akan membuat nasi goreng. Ia sengaja menggoda gadis itu lagi, yang justru menjadi senjata makan tuan dengan permintaannya yang tidak masuk akal.“Kau duduk manis saja di situ. Biar aku yang menyiapkannya. Waktu aku sakit, kau sudah membuatkan makanan untukku. Ini sebagai balasannya.” Sambil berkata begitu, Saga mulai mengeluarkan nasi putih yang sudah ia siapkan sebelumnya, telur, daging ayam, dan beberapa bumbu tambahan.“Oh! Aku nggak perlu membantu sama sekali, ‘kan?” Val duduk bertopang dagu di meja.“Iya. Kau diam saja. Oh, wajan di mana? Talenan? Pisau?” Saga sibuk mencari di laci dan lemari dapur Val.Val tertawa lalu mengambil peralatan yang dibutuhkan. Pada akhirnya, dia juga turut membantu Saga mencuci dan memotong bahan-bahan. Meski Saga menolak, tapi ia tetap bersikeras melakukannya.“Aku kasihan sama dapurku.” Begitu jawaban Val.Pagi itu, di da

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24
  • When I Meet You Again   BAB 68. Tokoh Utama

    Saga mengusap puncak kepala Val sebelum berkata, “Kau siap-siap, ya? Tiga puluh menit lagi aku tunggu di lobi.” “Hah? A-apa ma─” Kecupan singkat di kening, menambah kebingungan Val. Bahkan setelah Saga keluar dari apartemennya, gadis itu masih membeku di tempat. “Val, sadar, Val!” Gadis itu menepuk-nepuk kedua pipinya lalu bersiap-siap seperti yang Saga minta. Tak lama, keduanya sudah berada dalam perjalanan ke bagian Timur kota. “Mau ke mana kita?” tanya Val. “Kau lihat saja nanti.” Melihat Saga tidak menjawab pertanyaannya, gadis itu cemberut. “Kamu mau menculikku lagi seperti dulu?” “Kau yang sukarela ikut.” “Huh!” Saga tertawa. “Membuat bahan untuk kelanjutan ceritamu,” terangnya. Wajah Val memerah. “Kenapa kamu bisa tahu?” Laki-laki itu tertawa kecil. “Tentu saja karena aku ada di dalamnya. Kalau kutanya langsung padamu, kau nggak akan menjawabnya.” “Memang ….” Val tidak bisa

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-26

Bab terbaru

  • When I Meet You Again   BAB 106. Love You, Hate You (END)

    “Ga …?” “Ah, apa …?” Saga baru tersadar ketika Val menggoyang-goyangkan lengan jasnya. Val menatap pria yang kini sudah menjadi suaminya. Ia lalu memandang arah yang tadi dilihat Saga, tetapi tidak menemukan ada yang aneh di sana. “Kenapa lihat ke sana terus? Sudah waktunya kita turun,” katanya. “Oh, ayo.” Saga menggandeng tangan Val dan membantunya turun dari panggung. Tak lama, Val dan Saga duduk bersama keluarga mereka. Menikmati jamuan makan malam yang disediakan. Obrolan ringan juga turut mewarnai kehangatan keluarga baru itu. Beberapa jam kemudian, acara selesai. Seluruh tamu undangan sudah meninggalkan gedung. Para keluarga sebagian meninggalkan gedung, sebagian lagi menginap di hotel yang sama dengan Val dan Saga. Mereka memang sengaja menyediakan kamar kosong untuk beberapa keluarga yang tinggal di luar kora, seperti Tante Icha dan Riska. Val dan Saga diantar Kaira dan Arion ke kamar hotel mereka. Kaira tampak bahagia dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajahnya.

  • When I Meet You Again   BAB 105. The Day

    “Kamu sudah yakin, Val?” Rima bertanya pada putrinya karena sedikit khawatir. Val mengangguk dan tersenyum. “Iya. Masa sudah begini, masih ditanya lagi sih?” Rima tersenyum sedikit. “Kamu bisa bilang ke Mama, Val. Nanti Mama yang akan cari cara.” Kali ini Val menggeleng. “Nggak usah, Ma. Memangnya Mama berani bilang sama Tante Diana? Dia teman baik Mama, ‘kan?” Rima diam sejenak lalu menjawab, “Iya, tapi … Mama rasa dia akan mengerti, Val.” “Nggak usah, Ma. Val baik-baik saja kok. Mama juga sudah lihat sendiri, ‘kan?” Val memamerkan senyum terbaik dan tercantiknya. “Saga pasti juga begitu.” Rima menatap putrinya sekali lagi. Val pun mengangguk untuk meyakinkan sang ibu. “Baiklah kalau begitu. Mama keluar dulu. Tamu-tamu sudah banyak yang datang.” Rima berdiri lalu keluar dari ruangan itu. Val mengantarnya dengan senyum bahagia. Ketika pintu di depannya tertutup, senyumnya memudar. Sungguh merupakan keputusan yang sulit baginya, tapi ia harus melakukannya. Sementara itu, di rua

  • When I Meet You Again   BAB 104. Secangkir Kenangan

    “Aaah … capek juga ternyata bikin kue!” keluh Val sambil mengempaskan tubuh ke tempat tidur. Ia baru saja memasukkan dua loyang kue ke oven dan mengatur waktunya. Sambil menunggu, ia berniat beristirahat sebentar. Dari luar, Val bisa saja tertawa lepas seolah tidak ada yang mengusiknya. Namun, hatinya menjeritkan rindu yang sama pada seseorang. Berbagai kenangan bersama Saga mulai bermunculan, menggoda dirinya, dan membawanya kembali ke masa lalu yang jauh. Masa-masa di mana ia sama sekali tidak menyadari perhatian-perhatian kecil Saga padanya. “Aku mau ke kantin! Ada yang titip?” tanya Nita sambil berdiri. Saat itu, tim mading yang terdiri dari Saga, Val, Nita, Noah, dan Andi, sedang mengerjakan proyek minggu ini. Mereka berkumpul di ruang OSIS sepulang sekolah. Segera anak-anak menyebutkan pesanannya dan Nita pun berlalu. Val tidak pernah mengetahui bahwa saat itu Saga selalu memperhatikan gerak-geriknya. Apa pun yang ia lakukan, selalu mampu membuat senyum Saga mengembang. Namun

  • When I Meet You Again   BAB 103. Bencana Kecil

    Val terbangun di Minggu pagi yang cerah. Sinar matahari sudah masuk dari jendela yang terbuka lebar. Kehangatannya memenuhi kamar dan tubuh Val yang masih memeluk guling, sambil mengejap-ngejapkan mata untuk menyesuaikan perubahan yang mendadak. Beberapa detik kemudian tubuh Val tegak di tempat tidur dengan rambut kusut dan wajah kusam. Samar-samar telinganya menangkap percakapan di luar. Ada suara ibunya dan suara lain yang tidak ia kenal. “Maaf, Bu Rima, sudah ganggu pagi-pagi.” “Oh, nggak apa-apa, Bu. Saya yang terima kasih karena sudah diberi ini.” “Itu cuma hasil kebun dari kampung, Bu. Kebetulan kemarin baru pulang dari sana.” “Pantesan kelihatan segar ini. Terima kasih banyak, Bu Nuri.” “Sama-sama, Bu. Baiklah, saya permisi dulu.” “Silakan.” “Siapa itu? Tetangga?” gumam Val lalu beringsut turun dari tempat tidur dan keluar. Baru saja ia menutup pintu di belakangnya, sang ibu muncul sambil membawa dua sisir pisang ambon di tangan. “Sudah bangun, Val?” sapa Rima. Val men

  • When I Meet You Again   BAB 102. Cinta dan Benci

    Hari pun berganti. Biasanya di akhir pekan banyak pasangan menghabiskan waktu bersama, termasuk Val dan Saga. Namun, kali ini berbeda. Pasangan yang dalam satu minggu ke depan akan melangsungkan pernikahan itu sedang ditimpa masalah. Masing-masing menghabiskan waktu di tempat yang berbeda dengan sikap yang berbeda pula. Saga seperti orang gila yang kehilangan sesuatu yang teramat berharga baginya. Telepon dari calon mertuanya membuatnya tersiksa sepanjang malam hingga tidak bisa tidur. Hari yang seharusnya cerah ini terasa begitu buruk bagi Saga. Sedari pagi, pria itu mondar-mandir di apartemennya. Seluruh penampilannya tampak berantakan. Botol-botol minuman berserak di meja dan lantai membuat ruangan itu sudah seperti kapal pecah. Bel pintu berbunyi. Buru-buru Saga membukanya dan langsung membentak. “Kai! Arion! kenapa kalian lama sekali?! Kenapa baru datang?!” Arion dan Kaira saling berpandangan lalu mengembuskan napas kesal. “Gimana bisa cepat kalau baru setengah jam lalu kau

  • When I Meet You Again   BAB 101. Ingin Sendiri

    Di ruang kerjanya, Arion mengamati layar ponsel yang berisi panggilan dari Val. Beberapa waktu lalu, gadis itu meneleponnya. Meminta izin tidak masuk hari ini. Ia sudah menduga ada sesuatu yang terjadi dengan dua sahabatnya itu. Tanpa mendapat jawaban yang sebenarnya, ia malah mendengar sesuatu yang tidak disangkanya sama sekali. Bentakan Saga, jeritan Val, ia mendengar semuanya dari ponsel yang tidak dimatikan dengan benar. Tidak tahan membayangkan apa yang terjadi di sana, Arion menekan tombol merah. “Apa yang kamu lakukan, Ga? Kenapa kamu begitu? Kenapa kalian seperti ini?” Pertanyaan-pertanyaan itu berputar di kepala Arion. Andai saja ia bisa merebut gadis itu kembali, ia akan melarang Saga berbuat sesukanya. Sekarang ini, ia tidak berdaya untuk membantu apa pun. Itu sudah di luar kendalinya, bukan haknya. Arion mengangkat kepala ketika Saga muncul di ambang pintu ruangannya. Wajahnya tampak kacau dan ia sangat gugup. “Rion …,” katanya lirih. Arion berdiri dan mendekati Saga.

  • When I Meet You Again   BAB 100. Penyesalan

    Val yang sangat merindukan kekasihnya itu membalas cumbuan Saga di bibirnya. Namun, beberapa detik kemudian ia mendorong pria itu menjauh. Wajahnya merah. “Kenapa?” Saga heran. “Ini nggak benar,” jawab Val. “Apanya yang nggak benar?” “Masalah ini, nggak semudah itu selesai.” Saga membawa wajah Val menatapnya. “Apanya yang belum selesai?” “Apa buktinya kalau wanita itu nggak akan menganggumu lagi?” “Aku sudah melarangnya. Aku sudah memintanya untuk nggak ganggu aku, kita. Apa lagi?” “Kamu yakin dia akan menurut begitu saja? Kulihat, dia orang yang selalu bisa mendapatkan keinginannya. Dia nggak semudah itu menyerah.” “Lalu, apa maumu, Val? Aku sudah nggak mau lagi berurusan dengannya.” Val masih menatap Saga mencari kebenaran di sana. “Begini saja, kalau sampai dia menghubungiku lagi, aku akan melaporkannya ke polisi. Bagaimana?” “Apa akan berhasil?” “Aku nggak tahu, tapi nggak ada

  • When I Meet You Again   BAB 99. Penjelasan

    Setelah Erin pergi dengan wajah tak percaya dan tidak terima diperlakukan begitu, Saga terduduk di sofa dengan kepala sakit. Semua tampak berputar-putar di depan matanya. Bayangan wajah Val yang menangis membuatnya merasa jadi manusia paling bodoh di dunia. Ia merasa bersalah dan rasa itu lebih menyakitkan daripada saat Erin meninggalkannya. Tidak punya pilihan lain, Saga menghubungi seseorang yang ia percaya. “Aku butuh bantuanmu.” Sementara itu, Val menangis dalam diam di kamarnya. Ia ingin memercayai ucapan Saga, tapi apa yang dilihatnya tadi begitu menyakitkan. Sungguh ia tidak bisa membayangkan perjalanan cintanya akan sesulit ini. Pernikahan yang sudah di depan mata, bagaimana nasibnya, ia tidak tahu. Ponsel Val yang bergetar menghentikan isak tangisnya begitu melihat nama peneleponnya. Buru-buru ia menghapus sisa-sisa kesedihan dan mengatur napasnya, sebelum menjawab. “Val, kamu belum tidur?” Rima, ibunya menyapa. “Ah, Mama. Be

  • When I Meet You Again   BAB 98. Ingin Kembali

    Val menatap gedung apartemen yang menjulang tinggi di depannya. Rasanya baru sebentar lalu ia berlari ke gedung sebelah ketika mendengar Saga sakit. Kini, menatapnya hanya menambah garam di atas lukanya. Ia teringat perkataan Noah bahwa Saga butuh waktu.Meski begitu, Val benar-benar merindukan Saga. Ia ingin bertemu dengannya. Ia juga telah membuat sebuah keputusan, dengan harapan itu akan membantu Saga menyelesaikan masalah ini.Kaki Val melangkah dengan mantap ke apartemen Saga. Ia sudah mempunyai kuncinya, jadi tidak ada masalah bila langsung mendatanginya, ‘kan? Ia akan menunggu jika Saga belum pulang dari urusannya, entah apa itu.Niat seringkali bertolak belakang dengan keberanian. Tangan Val bergetar ketika hendak memindai nomor kartu di pintu. Jantungnya berdegup kencang. Ia kemudian bimbang, apakah ini tindakan yang tepat? Namun, tekadnya sudah bulat. Ia pun membuka pintu itu. Sayangnya, apa yang ia lihat di dalam sana tidak sesuai dengan keingin

DMCA.com Protection Status