Share

BAB 112

last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-16 22:56:24

Pada saat jam makan siang, clark dan hani mengajak kedua tamunya via dan tunangannya tirta untuk makan siang bersama.

"Ayo via, tirta kita makan yuk", aku jamuannya beli aja ya belum, semenjak baru hamil sampai sekarang aku belum terlalu kuat kena asep masakan masih suka mual, ungkap hani.

"Kecuali nasi goreng jangan di skip ya hon TOP BGT hon", ucap clark menimpali pembicaraan istrinya.

"Hmmm betul" ucap tirta sambil tersenyum melihat ke arah hani.

"Enak ya mas nasi goreng buatan hani" bisik via kepada tirta tunangannya yang mampu membuat tirta menjadi gelagapan.

"Honey sini kamu pakai sambelnya dikit aja ya", ucap clark.

"Han, nggak salah disuapin" ujar via.

"Haahahaha" tawa via melihat sahabatnya makan seperti layaknya anak kecil yang masih disuapi oleh ayahnya.

"Kaaaan papa aku malu kamu maaaah, rengek hani manja".

"Aku suapin anak-anakku kok", keturunanku tapi karena masih ada di perut mamanya jadi aku suapin mamanya, terang clark sambil terus menyuapi makanan ke mulut istrinya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 113

    "Honey ayo kita berangkat", ajak clark sambil mengulurkan tangannya ke hani istrinya."Ok lets go papa", ucap hani sambil memeluk tubuh atletis suami nya itu.Clark dan hani beserta anak-anak mereka yang masih didalam kandungan hani, memulai perjalanan mereka, perjalanan yang didasari oleh pekerjaan-pekerjaan yang harus di lakukan clark untuk memenuhi semua kontrak yang telah didapatkan clark sedari masa lajangnya dulu.Setelah sampai di antarkan oleh jono sang supir ke bandar udara, tempat dimana pesawat yang di beli oleh clark di parkirkan, hani dan clark langsung keluar dari mobil dan jono mengeluarkan semua koper dan barang bawaan dari mobil."Jono" panggil clark kepada supir pribadinya itu."Ya pak", jawab jono kepada majikannya itu."Nanti langsung pulang aja ya" trus jangan lupa kamu panas-panaskan semua kendaraannya ya, ucap clark"Baik pak", jawab jono."Kami berangkat dulu ya" ucap clark kepada jono lalu clark merangkul istrinya itu masuk menaiki pesawat pribadinya itu."Bai

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-17
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 114

    Penerbangan clark dan hani tidak menempuh dengan jangka waktu yang lama, sesampainya di kota jakarta mereka langsung menghadiri rapat yang diselenggarakan oleh papi nya clark.Rapat berjalan dengan lancar beserta jajaran direksi dan pegawai lainnya, setelah itu banyak pekerjaan yang sudah menunggu hani dan clark, tanpa terasa akhirnya tepat Pk.19.00 pekerjaan hani selesai. "Honey", gimana? tanya clark."Semua kewajiban pajak perusahaan sudah bisa dibayarkan besok", jawab hani sambil merapihkan dokumen yang berserakan di atas meja kerjanya."Ok jadi kita sudah bisa berangkat ke UK setelah itu kan"? tanya clark."Bisa" jawab hani."Kamu nggak keberatan kalau kita berangkat dengan beberapa arsitek lainnya kan?" tanya clark."Loh bukannya kamu yang mengerjakan", ucap hani lagi."Ya" "Tapi aku kemarin langsung menandatangani kerjasama dengan 7 project sekaligus, jadi tetap harus ada yang akan bertanggung jawab di lokasi", terang clark."Ya ndak apa-apa kok" ucap hani sambil melemparkan s

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-18
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 115

    Sampai jam 11 siang clark masih sibuk cekikikan dengan seseorang di telephone genggamnya. Lalu aku keluar kamar karena bosan menunggu nya yang tak kunjung selesai menelephone, setelah keluar kamar ternyata ada mami sedang memasak di dapur bersih. Aroma masakannya sangat nikmat tercium di hidungku, namun selera makan ku tak tergugah karena kelakuannya yang mulai berubah semenjak pertemuannya dengan wanita dari masa lalunya itu kemarin."Mami lagi bikin apa"? tanyaku kepada ibu mertuaku."Ini han", belajar bikin bubur sumsum kemarin ada liat video di media sosial kok kayaknya enak, jawabnya."Ooohhh" seru hani."Hani kesitu sebentar ya mi", ucapku sambil menunjuk ke arah tempat duduk di tepi kolam renang."Clark mana han"? tanya mami. "Lagi online mi" ndak tau sama siapa, terang hani jujur kepada ibu mertua nya itu."Oohh" seru ibu mertua hani.Lalu hani berlalu ke tempat duduk yang ada di tepi kolam renang, sedikit terasa nyeri di dada dan agak hampa kini hari-hari yang dilaluinya se

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 116

    Tujuh belas jam sudah penerbangan jakarta - london berlangsung dan pesawat yang mereka tumpangi mendarat di rumah adik laki-laki papinya clark sesuai dengan rencana dari awal."Hani kamu bagaimana keadaanya mau diperiksa USG?" tadi vania sudah kalau mau kita cek sekarang aja yuk, ucap sepupunya clark seorang dokter kandungan yang ikut menemani penerbangan ini."Kami baik-baik aja kok bang tendangannya sudah mulai terasa", ucap hani."Ya sudah, tadi sudah minum vitaminnya kan"? tanya sang sepupu lagi."Iya bang sudah tadi abis makan", jawab hani."Baik kita ke hotel sekarang untuk karantina ya", terang sang sepupu lagi.Turun dari pesawat kami di jemput bis untuk menuju hotel kepunyaan opung yang sekarang di kelola adik laki-laki dan anak laki-lakinya, adik mertua ku tersebut.Sepanjang diperjalanan aku memilih duduk disebelah hallway agar bisa mengobrol dengan vania, sedangkan clark duduk di sisi jendela di sebelahku. Ku lihat clark sedang chating dengan seseorang dari tadi, "Pasti s

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-21
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   Bsb 117

    Pov HaniSelesai aku mandi, clark pun segera menaruh ponselnya yang sedari tadi dimainkannya dan segera ia menyelesaikan makan paginya lalu dia pun berangkat ke lokasi proyeknya.Selepas kepergian clark bekerja, aku pergi ketempat medical room di ujung lt.4 sesuai ucapan vania, pemeriksaan kandunganku berlangsung selama 15menit yang dilakukan oleh sepupunya clark."Selamat pagi" sapaku sambil tersenyum saat membuka pintu ruang pemeriksaan kandungan ku."Pagi" sapa dokter yang notabene nya adalah sepupunya clark."Kok clark nggak ikut han" biasanya dia kan paling rajin kalau udah urusan anak-anaknya, tanya kevin. "Aku nggak mau ganggu dia kerja bang" ucapku setengah berbohong namun aku juga berkata jujur apa adanya, tidak ingin mengganggu waktu bekerjanya."Ya sudah semuanya sehat kok", si kembar banyak-banyak di elus ya biar merasakan kasih sayang mamanya dari kandungan. "Iya bang", jawabku pelan."Baik, sudah selesai kok" sekarang kamu sudah bisa istirahat obat penguatnya nggak usa

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-21
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 118

    Saat hani telah mengakhiri panggilan telephonenya dengan pras, clark datang menghampiri hani dan duduk jongkok di hadapannya."Honey, kamu masih marah ya sama aku"? tanya clark."Ndak, aku muak sama kamu! ucapku berlalu keluar meninggalkannya dikamar sendirian". Setelah aku keluar kamar aku langsung menaiki lift dan turun kebawah melewati lobby dan berjalan keluar hotel entah kemana aku berjalan, menyusuri pertokoan disekitar penginapan, syukurlah clark juga tidak mengejar ku, atau mungkin karena kumatikan hp ku, dingin menyengat di luar, ku kancingkan erat mantel ku aku belum pernah jalan-jalan disekitar sini sekalipun.Cuaca di negara ini hampir memasuki musim dingin namun salju belum turun, selama tiga jam aku berkeliling sendirian, hanya menyusuri jalan disekitar hotel, setelah lelah ku berjalan kembali aku pulang ke hotel.Sesampainya aku berdiri di depan lift hotel, aku teringat aku ndak membawa kunci, "ahh bodohnya aku", umpat ku pelan.Beruntung saat di depan lift hanya beber

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 119

    Pov Clark ...Selesai mandi dan sarapan aku pun berangkat ke lokasi proyek, senyum ku terkembang, masih ada perhatian istriku untuk menyiapkan sarapanku.Pagi hari ini dengan berat hati ku tinggalkan dia karena aku harus segera pergi ke lokasi proyek, sesampainya di lokasi proyek semua berjalan lancar, baik dari segi pembangunan dan para pekerja semua aman terkendali, sehingga aku bisa dengan cepat menyelesaikan pekerjaan ku dan langsung pulang ke hotel.Sesampainya di lobby hotel aku pesankan makanan untuk ku dan istriku, lalu aku menaiki lift menuju ke lantai kamar penginapan kami dan ku buka pintu dengan sangat pelan, ku lihat istriku sedang merenung sendiri dibangku kamar hotel dekat jendela lalu kukecup lembut keningnya. "Honey, i'm home", bisikku dengan penuh senyuman."Hmm" jawabnya datar. "Aku mandi dulu ya sayang", ucap ku padanya lalu ku letakkan dompet dan hp di nakas. Saat keluar kamar mandi ku lihat dia sedang memegang hp ku di tangannya, entah siapa yang menghubungi s

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-23
  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 120

    Pertengkaran hani dan clark yang berawal dari kecemburuan hani setelah pertemuan clark dengan mantan kekasihnya di masa SMA, semakin berlanjut karena sikap cuek clark yang tidak menanggapi kecemburuan istrinya dengan serius."Kita pisah clark" aku rela kamu dengan dia, kalau itu bisa membuatmu bahagia, mungkin kebahagiaan rumah tangga kita sudah selesai" dan jodoh kita sesingkat pertemuan kita, ucap hani sambil menyeruput susu hamilnya yang masih panas dengan perlahan."Apaan sih" kamu aja yang nggak percaya sama aku, masa aku berkali-kali harus ngeyakinin kamu kalau si a b c d bukan siapa-siapa aku, mau sampai kapan kamu begini, percaya donk sama aku, ucap clark tegas."Honey menikah itu untukku sakral loh, mungkin cinta kamu untuk aku nggak 100%, makanya kepercayaan kamu tipis, selama ini kan kamu lihat sendiri aku cuma melakukan pekerjaanku di depan laptop, bahkan media sosial satupun aku nggak punya, aku bahagia sama kamu sayang please udahan donk marahnya", bujuk clark."Sudahlah

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-24

Bab terbaru

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 159

    Baru saja acel menutup pintu mobil setelah Dimas, Lila, Diky dan Via masuk ke dalam mobil, mereka akhirnya di kelilingi oleh mobil polisi dan Clein saudara kembar Clark berdiri di antara para polisi tersebut.Lalu lila dan Diky saling berpandangan karena bingung, namun Dimas membuka perlahan pintu mobilnya dan ia keluar dari mobil, Clein menghampiri Dimas dan sedikit menerangkan kepadanya apa yang terjadi.Pada saat Clein dan Dimas berbincang, Via perlahan membuka pintu mobil dari sisi lain keberadaan polisi-polisi itu, ia keluar dengan mengendap-endap."Berhenti" "Laaah, mbak Via mau kemana itu mbak Lila? tanya diky kepada Lila yang masih berada di dalam mobil"."Ndak tau dek, kamu tutup mata saja kalau takut ya" ujar Lila sambil memeluk adik bungsunya."Apa sih mbak, aku kan udah gede" ucap diky kesal."Berhenti, Jangan Bergerak".Teriakan polisi itu membuat pembicaraan Clein dan Dimas terhenti, Clein telah menerangkan semuanya, ia juga telah memberitahukan bahwa Clark memintanya m

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 158

    Gina langsung menghubungi acel pamannya untuk memberitahukan hani sang majikan meninggalkannya sendirian di rumah."Hallo paman, ini aku ditinggalkan di rumah sendirian, ibu pergi dengan temannya tadi naik mobil, padahal tadi saya disuruh ikut juga""Loh kok bisa gin, kalau kamu diajak kenapa kamu tidak ikut? tanya acel heran"."Tadi saya di suruh ibu tutup semua jendela dan pintu dulu paman""Ya sudah biar paman sampaikan ke bapak clark"."Iya paman, saya tunggu disini saja ya"."Iya, kamu jangan kemana-mana masuk kedalam rumah dan kunci pintunya"."Iya baik paman" ucap gina dengan sedikit gemetar tubuhnya.Lalu acel keluar dari mobil dan segera menghampiri clark untuk memberitahukan berita tersebut."Pak.. Pak, ini barusan gina menghubungi saya katanya ibu hani pergi dengan ibu via dan meninggalkannya sendirian di rumah, padahal sebelumnya ibu hani sudah mengajak gina untuk ikut pergi dengan nya tapi karena gina harus menutup semua jendela dan pintu dulu jadi dia ditinggalkan sendir

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 157

    Hari masih belum terlalu siang sehingga sinar matahari di tepi pantai masih sangat di nikmati oleh hani, ia berdiri di tepi pantai di depan rumah yang telah di sewa oleh keluarga kecilnya selama beberapa minggu belakangan ini.Suara dering ponselnya sedikit mengejutkannya yang sedang sangat menikmati waktu berjemurnya, setelah di lihatnya ternyata clark sang suami yang melakukan panggilan itu, baru saja suaminya itu berangkat kerja beberapa puluh menit ia sudah menghubungi istrinya lagi sehingga membuatnya sedikit mengernyitkan dahi nya."Hallo pa""Hallo ma, kamu lagi apa sayang""Biasa aku lagi berjemur sebentar di pantai mumpung belum terlalu terik, kenapa sayang baru juga berangkat sudah telephone"."Lah,, emangnya nelephone istri nggak boleh apa hmmm""Boleh" jawab hani dengan sedikit tersenyum."Kamu siap-siap ya aku ada kejutan buat kamu"."Kejutan apa pa, udah bilang aja sih pakai rahasia-rahasian sama istri sendiri""Iya, sabar ya sayang sebentar lagi kamu juga tau kok""Ahhh

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 156

    Hari sudah sangat larut malam ketika clark dan hani sampai di rumah, hani langsung memasuki rumah sedangkan clark masih membicarakan beberapa hal dengan acel sang supir.Setelah clark selesai berbicara dengan acel ia langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah agar dapat segera menyusul istrinya yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam, baru saja clark membuka pintu rumahnya ia sudah dikejutkan dengan kehadiran via yang sedang melemparkan senyumannya."Baru pulang mas? tanya via kepada clark".Clark langsung melongos masuk tanpa memperdulikan lagi perkataan via, ia hanya berharap secepatnya tidak melihat wajah perempuan itu lagi yang mengaku sahabat istrinya namun tega memberikan obat tidur kepada sahabatnya yang sedang mengandung.Ketika clark memasuki kamar tidurnya, hani ternyata sudah selesai mandi dan sedang bersiap untuk istirahat, clark langsung mengunci pintu kamar mereka saat masuk ke dalam."Pa, teh susu hangat kamu sudah aku siapkan, aku duluan tidur ya" ucap hani l

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 155

    Sesampainya di Rumah Sakit, clark langsung ke bagian pendaftaran dokter kandungan sedangkan istrinya ia suruh tunggu di kantin dengan berbagai jenis makanan dan kudapan yang pasti dapat menggugah seleranya.Baru saja dua empanada ia kunyah, namanya sudah di panggil masuk, antriannya bukan tidak banyak namun clark memilih seorang profesor kandungan untuk mengecek kandungan istrinya."Haaaah si papa sih bukannya milih Spog biasa aja, kan kalo antriannya panjang aku sempat ngunyah ini itu dulu" cicit hani sambil beranjak dari meja kantin."Ayo ma" biar cepat kita nanti kan bisa makan di restoran favorite kamu kalau memang kamu masih lapar."Hmmmm" gumam hani sambil berjalan perlahan."Selamat malam prof"."Selamat malam bapak dan ibu, mari silahkan masuk" bagaimana keadaannya ibu? ucap sang profesor"."Saya baik" jawab hani dengan tersenyum."Baik kalau begitu silahkan rebahan nanti dibantu oleh suster ya"."Ya prof".Saat hani sedang bersiap untuk diperiksa kandungannya, clark menarik t

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 154

    Mendengar ucapan sahabatnya itu, via hanya dapat menggelengkan kepalanya ia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke luar kamar, di luar clark masih berbicara dengan tantenya via berdiri di balik sebuah tiang penyanggah rumah yang cukup besar sehingga mampu menyembunyikan tubuh mungilnya ketika ia sedang mencuri dengar percakapan antara tante dan keponakan itu.Jauh nya jarak antara via dan kedua orang yang sedang berbincang itu tidak menyurutkan keingin tahuan via tentang apa yang sedang mereka perbincangkan, via memang termasuk gadis yang cerdas ia mampu mengetahui percakapan orang lain dari pergerakan bibir orang tersebut tanpa harus mendengarnya secara langsung, namun percakapan itu sudah tidak berlangsung lama lagi, helikopter telah dinyalakan mesinnya dan sang tante pun telah bergegas masuk ke dalam dan clark pun sedikit berlari ke arah rumah untuk menghindari helikopter yang akan siap lepas landas.Via pun segera membalikkan badannya dan menuju ke ruang makan, ia segera me

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 153

    Clark meletakkan perlahan kepala isterinya ke dalam tangan kekarnya, ia menopang kepala istrinya dan menyendokkan susu hamil perlahan ke mulut istrinya dengan sangat hati-hati."Honey, sayang bangun donk, aku pulang sayang mana sambutan hangat mu kalau aku sudah pulang kerja, kok sekalrang kamu malah tidur nyenyak begini" ucap clark dengan nada sedih.Clark sudah beberapa kali menyendokkan hani susu kehamilannya, via hanya bisa memandang apa yang dilakukan clark dari sofa tempat ia duduk."STOP clark don't do that" ucap seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba masuk ke kamar clark."Bou" ucap clark bingung melihat clarissa adik sang papi sudah ada di kamar mereka."Letakkan dia, biar bou cek terlebih dahulu" ucap clarissa sambil meletakkan stetoskop ke dada istri keponakannya itu."Ambil alkohol clark"Clark bergegas ke kotak obat, lalu dengan langkah panjang ia kembali ke tantenya dan menyerahkan kotak obat itu."Lah, ini nggak ada alkoholnya clark" ucap clarissa sambil tangannya men

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 152

    Rasa kantuk hebat menyerang hani, matanya seperti tertarik oleh tali tambang yang besar dan kuat dan akhirnya ia pun tertidur hingga tanpa sadar ponselnya sampai terjatuh ke lantai.Seseorang berusaha membuka pintu kamar hani namun tidak bisa, karena hani langsung mengunci pintu kamarnya setelah ia masuk kamar tadi, gedoran kencang di pintu kamar pun tak terdengar lagi olehnya karena hani sudah lelap dan masuk ke dunia mimpinya, ia tertudur di sofa yang terletak di dalam kamar, ponsel hani pun berdering hingga puluhan kali terabaikannya, baru kali ini ia merasakan kantuk hebat seperti orang tak sadarkan diri.Hari belum berganti malam bahkan senja pun belum menggoreskan warna jingga yang cantik di atas awan, namun clark sudah pulang ke rumah, ia meninggalkan pekerjaannya akibat khawatir dengan istrinya yang tidak mengangkat panggilannya hingga puluhan kali.Clark meminta supirnya untuk segera melajukan mobil nya dengan kencang agar cepat sampai ke rumahnya, diperjalanan clark masih te

  • What, My Husband the Billionaire not Millionaire   BAB 151

    Hari sudah semakin siang, hani kini merasakan lapar di perutnya meskipun tadi ia sudah memakan cereal dicampur dengan susu almond kesukaannya namun si kembar yang di perutnya masih meronta untuk di berikan asupan makanan yang lebih berat lagi.Tendangan dengan berbagai jurus pamungkas sudah di lancarkan oleh si kembar di perut mamanya, ayam goreng tepung, sambal matah dan sayur toge yang dimasaknya pun sudah hampir matang."Sabar nak sebentar lagi matang kok, maafin mama kalau telat kasih makan ya" ucap hani sambil mengusap-usap perutnya guna menenangkan si kembar."Hhmmm" "Masak apa han, wangi banget loh aku sampai bangun dari tidur pas nyium aroma masakan kamu, ucap via saat menghampiri hani ke dapur."Ehh via, ayo duduk sebentar lagi masakannya matang kita makan bareng ya" ucap hani kepada sahabatnya.Beberapa menit berlalu, masakan yang di buat oleh hani pun sudah matang, lalu hani mengambil nasi di piring namun lauk yang dimasaknya di biarkan saja di penggorengan karena porsinya

DMCA.com Protection Status