Beranda / Pernikahan / Wedding Drama / Season 2 (Bab 3)

Share

Season 2 (Bab 3)

Penulis: Senjahari_ID24
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Wedding Drama Season 2

BAB 3

Pintu tinggi berpelitur mengkilap yang terbuka sedikit celahnya itu diterobos Zayn hingga daun pintunya terpelanting dalam sekali dorong. Berdebum kencang menggetarkan dinding juga rak-rak buku di dalam ruangan.

Seseorang yang menjadi poros seluruh getar khawatirnya tengah tergugu berurai air mata. Menekuk lutut dan memeluk tubuhnya sendiri di sudut sofa ruang baca.

Pecahan gelas, pompa ASI juga cairan putih kekuningan yang dipastikan adalah air susu ibu berceceran di lantai. Kemungkinan besar Althea memerah ASI di ruangan ini sambil membaca novel-novel genre kesukaannya yang sengaja dibelikan Zayn. Namun, entah apa penyebab kekacauan yang kini tersaji. Sepertinya Althea melempar pompa ASI juga wadah penampungnya.

“Al,” panggil Zayn sepelan mungkin.

Menghenyakkan diri di sofa, Zayn duduk di samping Althea. Dasi ditanggalkan, kancing kemeja dilonggarkan sebelum Zayn menenggelamkan Althea ke dalam dekapan amannya. Membiarkan istrinya menumpahkan tangis.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Silvi Anita
semangat al...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 4)

    Wedding Drama Season 2 BAB 4Merokok, merupakan hal yang bertahun-tahun silam sudah Zayn tinggalkan. Zayn pernah sangat akrab dengan si bakaran tembakau pasca meletusnya pengkhianatan cinta juga persahabatan di waktu lampau. Menyesap asapnya berpadu tegukan kopi hitam pernah mendominasi keseharian Zayn di masa terpuruknya. Pukul sembilan malam meski merupakan waktu yang terbilang sudah larut untuk bertamu, Adam tetap datang atas permintaan Zayn yang menghubunginya setengah jam lalu. Zayn meminta bertemu untuk melengkapi beberapa berkas kuliah Althea sebelum istrinya itu memulai perkuliahan lagi. Adam gegas menuju halaman belakang kediaman Zayn yang mengusung tema konsep alam terbuka bergaya klasik Amerika. Sofa melingkar berlapis kanvas berwarna coklat langsung menghadap air mancur yang dibawahnya dihuni ikan hias berkecipak. Minibar dilengkapi koleksi berbagai jenis wine terbaik didesain senada dengan warna sofanya. Di sisi kiri, berbagai macam varian bunga tumbuh subur. Di sisi

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 5)

    Wedding Drama Season 2 BAB 5Memasuki pukul dua dini hari, Aliza yang terbangun sejak jam sebelas malam mulai mulai menguap. Beruntung malam ini bayi cantik itu tidak terlalu rewel dan mau berlama-lama ditimang Zayn. Sehingga Althea bisa kembali menyambung lelap setelah lambung putrinya penuh ASI ketika bangun tidur tadi. Sepertinya bisikan Zayn pada Aliza sore tadi membuahkan hasil. Mata Zayn tampak memerah dan berair, sesekali menguap di tengah kegiatan mengayun-ayunkan si buah hati tersayang yang kini bertambah berat bobotnya. Zayn sendiri belum berkesempatan memejamkan mata dengan benar dalam kurun enam bulan terakhir. Setiap malam, selalu ikut terjaga jika Aliza bangun, tak membiarkan Althea mengatasi kerewelan Aliza sendirian. Minimal menemani walaupun bayi mereka lebih banyak menempel pada Althea. Sementara di hari terang Zayn disibukkan dengan setumpuk urusan perusahaan, tak ada waktu untuk beristirahat dengan leluasa. Intensitas pekerjaan Zayn kian meningkat mendekati wak

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 6)

    Wedding Drama Season 2BAB 6Sepanjang rapat berlangsung, entah sudah berapa kali Zayn menguap. Mengatupkan rahangnya kuat-kuat hingga sudut matanya berair guna menyamarkan hasrat ingin membuka lebar celah mulutnya. Chelsea Sanjaya, sekretaris Zayn yang hari ini mengenakan setelan blazer merah dipadu rok span hitam, beberapa kali mengambil alih peran sang bos. Gadis blasteran Jawa Perancis itu sigap bertindak di saat Zayn kehilangan fokus akibat didera kantuk. Wanita bermata biru dan berambut coklat keeemasan tersebut cekatan menjalankan tugasnya. Meski belum genap satu tahun menggeluti profesi sekretaris, Chelsea sangat cakap sehingga rapat tetap berlangsung dengan semestinya di kala situasi darurat melanda. Chelsea sendiri merupakan putri dari pemilik perusahaan mitra bisnis Zayn yang sama-sama bergerak di bidang perbatikan. Sudah menjalin kerjasama sejak Rayan Enterprise didirikan.Bedanya perusahaan mereka hanya di komoditi. Rayan Enterprise dengan perusahaan tekstil penghasil

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 7)

    Wedding Drama Season 2BAB 7Akhir pekan tiba. Di pagi yang cerah ini, Zayn membawa Aliza untuk berjemur di halaman samping rumah. Ditemani Sultan yang asyik membuntuti sembari menggoyangkan ekor sementara Althea sedang membasuh diri. Sesuai janji, Zayn berupaya menciptakan ruang leluasa untuk Althea hari ini. Dimulai dari mengusahakan rutinitas mandi serta berdandan sang istri tanpa gangguan sebelum pergi bersama si duo kembar sahabatnya. Ayah dan anak yang pahatan mukanya nyaris serupa itu sama-sama sudah segar. Aliza sudah cantik dan wangi selepas dimandikan baby sitter. Bayi montok berusia enam bulan itu memakai dress putih pendek dengan bawahan legging warna pink. Celana panjang nyaman khusus bayi yang didesain sekaligus berfungsi sebagai kaos kaki. Zayn pun baru usai mengguyur diri menggunakan air dingin di hari liburnya. Tidak ada agenda bermalas-malasan seperti dulu, di mana akhir pekan adalah waktunya memuaskan kantuk dan baru terbangun ketika matahari sudah meninggi. Dal

  • Wedding Drama    Season 2 BAB 8

    Wedding Drama Season 2 BAB 8Si kembar melongok termangu ke dalam mobil. Sudah lebih dari satu menit Althea membuka pintu BMW Coupe-nya, tetapi kedua sahabatnya malah celingukan, menyasar setiap jengkal bagian dalam mobil mewah berharga miliaran itu. “Malah bengong, cepetan naik! Nanti bubur ayamnya keburu kehabisan. Perutku udah gundah gulana dari tadi!” Althea berseru memekakkan telinga. Seruannya menyentak si kembar hingga telinga mereka terasa berdenging. “Gosah tereak, Nyonyah. Kita enggak budek!” Rena mengusap-usap telinganya sembari meringis sebal. “Mana ponakan buleku? Dari tadi kok enggak kelihatan?” Reni yang garuk-garuk tak gatal tidak melayangkan protes seperti kembarannya, bertanya pada Althea sembari lagi-lagi celingukan. Althea membasahi bibir, pandangannya beralih lurus ke depan. “Enggak ikut. Sama daddynya di rumah,” sahutnya pelan. “Yaaa … kirain dibawa. Enggak seru!” Reni mengesah kecewa. “Padahal aku udah semangat pingin pamer kegemesan bayi bulemu di mall. S

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 9)

    Wedding Drama Season 2 BAB 9Bagasi Alphard hitam milik Lidya terbuka lebar. Mbok Sari bersama salah satu ART yang dibawa serta Lidya tengah sibuk mengangkut beberapa kantung juga box yang dibawa Lidya dari rumahnya. Isinya di antaranya ialah menu masakan matang, seperti bebek bumbu hitam, soto daging, juga berbagai jenis pepesan, pepes ikan salah satunya. Bahan makanan mentah tidak ketinggalan, didominasi berbagai jenis sayuran-sayuran segar. Tak lupa juga oleh-oleh dari Jepang untuk menantu dan cucu tersayangnya, mulai dari merchandise unik hingga mainan Aliza. Minggu kemarin Lidya baru saja pulang dari Negeri Sakura, mendampingi para perancang butiknya menggelar fashion show di sana.“Semua pepesan tolong langsung dimasukkan kulkas saja ya, Mbok.” Lidya menunjuk box hijau yang sedang diangkut Mbok Sari. “Kalau Zayn atau Althea mau makan, baru dihangatkan.” “Baik, Nyonya.” “Mbok, untuk soto daging sama bebek bumbu hitamnya buat menu hari ini saja. Althea paling suka makanan ber

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 10)

    Wedding Drama Season 2 BAB 10Lembayung keemasan menjadi latar pemandangan ketika mobil yang membawa Althea pulang melintasi gerbang pagar yang dibukakan Pak Tarno. Di halaman depan Zayn sudah menanti. Raut semringah tersungging. Debaran jantungnya bertalu lebih cepat. Zayn Was-was juga antusias ingin tahu bagaimana reaksi Althea setelah seharian bebas melakukan keseruan dunia muda di luar sana. Roda sedan mewah berwarna putih itu berdecit menggilas paving blok lantas berhenti berotasi. Ayunan kaki Zayn menaklukkan jarak menuju garasi. Membukakan pintu mobil, Zayn menyambut hangat dengan nada manis. “Welcome home, Honey.”Seulas senyum Althea ukir paksa. Sewaktu di mall tadi ia bisa tertawa lepas, tetapi ketika sampai di rumah kejenuhan tak kasat mata kembali menyesaki benak. Laksana awan kelabu yang menghalangi binar mentari menghangatkan dunia, suram tak bergairah. “Gimana hangout bareng si kembar hari ini? Seru?” tanya Zayn tak sabar. Berharap mendengar celotehan Althea bercer

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 11)

    Wedding Drama Season 2 BAB 11Hasrat lapar yang beberapa detik lalu menari-nari menggelitik perut enyah entah ke mana. Terpaku di tempatnya berada, Zayn membeku kehabisan kata. Angan membayangkan dipuji puja, nyatanya fakta sungguh di luar duga. “Untuk apa menyiapkan gaun tidur seksi juga parfum ini? Mas pikir aku enggak tahu apa maksud dari semua ini? Kenapa otak Mas cuma mikirin hal mesum saja!” teriak Althea marah dengan napas tersengal, melengking memekakkan telinga. Nanar membias di bola mata Zayn meningkahi tuduhan menusuk sanubari. Alih-alih mendapat apresiasi, perhatian sepenuh hatinya justru dibalas hardik benci. Apron di genggaman Zayn remas kuat, dijadikan pelampiasan gerombolan panas membakar dada yang ingin meledak. Geraham dirapatkan hingga berbunyi gemeletuk guna mengendalikan amarah, reaksi keterlaluan Althea sukses mendobrak benteng kesabarannya meski tak sampai luluh lantak.“Sudah kubilang berkali-kali aku ini belum siap! Mas ngerti bahasa manusia enggak sih!” s

Bab terbaru

  • Wedding Drama    Ending

    Wedding Drama Season 2EndingSemilirnya udara segar Puncak menguarkan relaksasi alami. Jakarta dengan kadar tinggi polutannya, memang paling ideal dinetralisir di sini. Tempat favorit para penduduk ibukota mencharge ulang energi termasuk Zayn. Desain interior kamar villa didominasi warna monokrom juga material kayu-kayuan. Ranjang dan furniturnya pun terbuat dari kayu jati berukir khas Jepara. Kelambu putih yang menaungi tempat tidur menguarkan aura nyaman untuk merebahkan diri. Berpadu hawa sejuk pegunungan menambah syahdu tempat yang dibuat khusus untuk berlibur dari kesibukan mengais pundi-pundi. Berdandan cantik, mengenakan pakaian terbaik, sekali lagi Althea mengecek penampilannya di depan cermin. Dalam rangka menyambut sang suami yang beberapa saat lalu mengabarkan sudah sampai di daerah Ciawi, Althea ingin terlihat berbeda malam ini. Althea mulai berpikir untuk perlahan menata diri sebagai ibu juga istri, termasuk mengubah penampilan menjadi lebih anggun demi keutuhan rumah

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 29)

    Wedding Drama season 2 Bab 29Prang!!!“Awhhh!”Bunyi gaduh perabotan jatuh berpadu pekikan, mengejutkan Tante Esme yang sedang khidmat membaca Alkitab. Baru sepuluh menit dibuka, Alkitab ditutup dan kembali disimpan ke meja bertaplak rajutan tangan. Kacamata baca turut ditanggalkan, ditaruh berdampingan. Meninggalkan ruang baca, Tante Esme bergegas ingin memeriksa apa gerangan yang sedang terjadi di dapur pada pukul enam pagi ini. Tante Esme mendapati Chelsea sedang meringis-ringis di depan wastafel. Keran air mengalir deras menyiram punggung tangan kiri yang dari jauh pun tampak kemerahan, kontras terpantul di permukaan kulit Chelsea yang putih pucat. “Chel, tangan kamu kenapa?“Oh… i-ini barusan sauce pannya nggak sengaja kesenggol.” Tante Esme hendak memangkas jarak, tetapi terhenti saat slipper sandal rumahan yang mengalasi telapak kaki menemukan sensasi basah. “Hati-hati, Tan!” Chelsea berseru khawatir. Marmer dapur dipenuhi ceceran makanan begitu pula di atas kompor. Sauce

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 28)

    Wedding Drama Season 2 Bab 28“Mas, apa suaraku kekencengan ya?” cicit Althea yang masih terengah. “Tapi aku suka,” bisik Zayn, mengerling nakal. “Desahanmu lebih merdu irama dari piano dan biola.”Pipi Althea bersemu. Zayn beringsut mengecup mesra bibir Althea yang setengah terbuka. Melirik ke tengah ranjang, keduanya tertawa kecil.Si bayi cantik berpipi chubby itu merengek manja didera haus dan lapar lumrahnya para bayi. Tak mungkin egois karena memang beginilah dinamika menjadi orang tua, Zayn memberi ruang agar Althea bisa leluasa memberikan hak putri mereka. Zayn melebarkan selimut guna menutupi tubuh Althea yang nyaris polos kemudian ikut bergabung naik ke atas kasur. “Maaf ya, Mas. Karena Iza keburu bangun,” cicit Althea terdengar tak enak hati. Zayn paham maksud kalimat Althea. “It’s okay, sebagai orang tua, Iza tetap menjadi prioritasku. Dan aku senang karena sekarang Iza juga jadi prioritasmu. Thank you, Mommy.” Althea mengangguk malu. Apresiasi Zayn selalu sehebat in

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 27)

    Wedding Drama Season 2 Bab 27. Gempa Bumi “Nah, aku udah geser dikit. Mas tinggal terlentang aja, biar aku bisa naik.” Althea berkata dengan nada tanpa dosa sembari menyentuh dada bidang Zayn, sorot manis netra imutnya menyihir.Jantung bertabuh riuh menggemparkan raga juga jiwa yang sedang bertarung. Tetap mematuhi titah ego yang mengungkung atau menyerah pada gejolak purba yang meraung. Disuguhi percikan-percikan kerling nakal namun lugu, elusan merayu. Sungguh, benteng beku yang dibangun Zayn mulai retak tanpa disuruh. “Kenapa mukanya merah? Mas demam ya?” cicit Althea panik seraya menyentuh kening sang suami. Buru-buru Zayn menepis telapak tangan halus Althea. Bukan apa-apa, efeknya menyaingi daya kejut listrik. Menyengat dahsyat sekujur pori, meremangkan bulu roma, mendidihkan gelora kelelakiannya yang terlanjur memanas. Gaun minim tipis yang dikenakan Althea tersingkap hingga mencapai pinggul. Ditambah keharuman favoritnya yang menguar dari tubuh Althea merasuki celah hidun

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 26)

    Wedding Drama Season 2 Bab 26Sejak pulang dari gereja, gangguan overthinking menjangkiti Althea. Ketika mengikuti misa, perasaan Althea berkecamuk terganggu. Niatan untuk fokus berdo’a terbelah-belah dikarenakan kehadiran Chelsea yang seakrab itu dengan Zayn. Interaksi mereka ternyata sedekat yang digosipkan teman-teman sekampusnya. Sikap Zayn terhadap Chelsea juga ramah dan ceria. Berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat dengan respons Zayn ketika bertukar kata dengannya. Parahnya, kebanyakan hadirin misa mengira Chelsea adalah istri Zayn membuat pikiran Althea bertambah keruh, berbeda dengan para suster dan pendeta yang sudah mengetahui fakta bahwa Zayn hanyalah bosnya Chelsea. Cepat-cepat Chelsea bertindak meralat. Menjelaskan bahwa dirinya hanya sekretaris Zayn dan sebatas teman saja saat sedang tidak bekerja. Chelsea juga tak lupa memperkenalkan Althea sebagai istri Zayn, sedangkan si empunya lebih banyak diam. Hati Althea mencelos kecewa karena untuk pertama kalinya

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 25)

    Wedding Drama Season 2 Bab 25Menggeliat, Althea terjaga dari tidurnya. Selain cahaya matahari pagi yang menginterupsi menerobos ventilasi, ia juga dibangunkan oleh si kecil yang mirip dengan Zayn versi perempuan, sudah tengkurap di dekatnya.“Sayang,” sapa Althea sengau, lantas menilik kasur juga mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Hanya ada dirinya dan Aliza tanpa Zayn di dalam kamar. “Daddy ke mana ya? Apa sudah bangun duluan?” tanya Althea pada si kecil yang menyentuh-nyentuh pipinya, menarik perhatiannya. “Anaknya Mommy ini juga rajin kayak Daddy nih, pagi-pagi banget udah bangun aja.” Althea bercicit memuji. Menjawil gemas dagu Aliza yang dibalas senyuman lebar oleh putrinya itu, memamerkan gusi merah yang belum ditumbuhi gigi. Menyaksikan betapa pintarnya Aliza merespons interaksi yang Althea bangun setelah berbulan-bulan tak ingin peduli, serbuan rindu menyerang. Seolah sudah sekian lama tak berjumpa, Althea meraih Aliza dan membawanya ke atas tubuh, memeluknya denga

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 24)

    Wedding Drama Season 2 BAB 24Mengiringi gulita yang kian larut, hujan kembali turun seperti kemarin. Kali ini menyapa lebih ramah, tak mengajak petir beserta angin ribut bermain bersama.Rintik gerimisnya menguntai simfoni merdu melahirkan lagu pengantar tidur yang sempurna. Meninabobokan Althea setelah puas terisak hingga membasahi bagian belakang kemeja suaminya.Hampir satu jam lamanya, Zayn membiarkan embusan hangat teratur menyapu tengkuk. Kedua mata yang mengatup dibukanya sedikit demi sedikit hingga melebar sempurna. Langit-langit kamar bernuansa pink bertabur stiker khusus berbentuk bulan dan bintang menjadi hal pertama yang tertangkap ruang pandang. Berkelap kelip menghiasi suasana remang ruang tidur Aliza.Ketika mendengar langkah kaki tergesa mendekat ke kamar Aliza, Zayn sebenarnya belum tertidur. Dia hanya sedang merebahkan diri meluruskan punggung yang pegal setelah seharian beraktivitas sambil membawa-bawa Aliza. Selain itu, Zayn juga sedang memastikan Aliza sudah be

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 23)

    Wedding Drama Season 2 Bab 23Gelombang-gelombang tak nyaman berdebur kencang menyentak debaran jantung memompa lebih cepat. Spekulasi ketidakharmonisan rumah tangganya dengan Zayn tak henti menjadi topik bisik-bisik rekan-rekan studinya. Telinga Althea mendidih, tetapi ia tak bernyali untuk mendebat sebab belum begitu akrab dengan lingkungan studinya yang masih baru. Terlebih lagi mahasiswa kelas akhir pekan kebanyakan usianya lebih dewasa. Ada yang single, ada juga yang sudah punya anak remaja. “Pasti cewek yang mereka lihat di parkiran itu sekretaris Mas Zayn. Cuma dia yang punya ciri-ciri kayak yang tadi disebutin. Tapi hari ini kan bukan hari kerja, ngapain sih Mas Zayn bepergian sama Mbak Chelsea sambil bawa-bawa Iza? Dilihat orang-orang malah jadi bahan gosip!” kesal Althea menggerutu pelan. “Tapi Mas Zayn bareng Mbak Chelsea pasti cuma bareng-bareng buat ngurusin pekerjaan. Mungkin di weekend kali ini kebetulan memang ada kerjaan. Nggak mungkin kan Mas Zayn sama Mbak Chels

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 22)

    Wedding Drama Season 2 Bab 22Perkuliahan kelas akhir pekan jelas berbeda sistemnya dengan kelas reguler. Hampir 95 persen orangnya tidak bersinggungan langsung dengan mahasiswa yang berkuliah di hari kerja. Gosip-gosip panas yang berembus di lingkungan kampus pun sangat jarang sampai di telinga para pengikut kelas akhir pekan dan mereka memang tidak memiliki waktu untuk mengurusi tektek bengek semacam itu, fokus pada studi yang menyita waktu libur mereka. Mengingat Althea kembali melanjutkan studi dengan mengulang semester yang sempat tertunda yakni dua semester, maka dari itu kawan-kawan barunya belum mengenal Althea secara detail. Realisasi perkuliahan pun berjalan masih dini, mereka belum banyak berinteraksi bertukar informasi pribadi. Yang mereka tahu status Althea sudah menikah, hanya sebatas itu. Keriuhan seisi kelas senyap dalam hitungan detik laksana serangga malam yang terinjak. Semua mata menoleh pada Althea yang masih mematung setelah direspons tegas menusuk oleh dosen p

DMCA.com Protection Status