Wedding Drama Season 2 BAB 8Si kembar melongok termangu ke dalam mobil. Sudah lebih dari satu menit Althea membuka pintu BMW Coupe-nya, tetapi kedua sahabatnya malah celingukan, menyasar setiap jengkal bagian dalam mobil mewah berharga miliaran itu. “Malah bengong, cepetan naik! Nanti bubur ayamnya keburu kehabisan. Perutku udah gundah gulana dari tadi!” Althea berseru memekakkan telinga. Seruannya menyentak si kembar hingga telinga mereka terasa berdenging. “Gosah tereak, Nyonyah. Kita enggak budek!” Rena mengusap-usap telinganya sembari meringis sebal. “Mana ponakan buleku? Dari tadi kok enggak kelihatan?” Reni yang garuk-garuk tak gatal tidak melayangkan protes seperti kembarannya, bertanya pada Althea sembari lagi-lagi celingukan. Althea membasahi bibir, pandangannya beralih lurus ke depan. “Enggak ikut. Sama daddynya di rumah,” sahutnya pelan. “Yaaa … kirain dibawa. Enggak seru!” Reni mengesah kecewa. “Padahal aku udah semangat pingin pamer kegemesan bayi bulemu di mall. S
Wedding Drama Season 2 BAB 9Bagasi Alphard hitam milik Lidya terbuka lebar. Mbok Sari bersama salah satu ART yang dibawa serta Lidya tengah sibuk mengangkut beberapa kantung juga box yang dibawa Lidya dari rumahnya. Isinya di antaranya ialah menu masakan matang, seperti bebek bumbu hitam, soto daging, juga berbagai jenis pepesan, pepes ikan salah satunya. Bahan makanan mentah tidak ketinggalan, didominasi berbagai jenis sayuran-sayuran segar. Tak lupa juga oleh-oleh dari Jepang untuk menantu dan cucu tersayangnya, mulai dari merchandise unik hingga mainan Aliza. Minggu kemarin Lidya baru saja pulang dari Negeri Sakura, mendampingi para perancang butiknya menggelar fashion show di sana.“Semua pepesan tolong langsung dimasukkan kulkas saja ya, Mbok.” Lidya menunjuk box hijau yang sedang diangkut Mbok Sari. “Kalau Zayn atau Althea mau makan, baru dihangatkan.” “Baik, Nyonya.” “Mbok, untuk soto daging sama bebek bumbu hitamnya buat menu hari ini saja. Althea paling suka makanan ber
Wedding Drama Season 2 BAB 10Lembayung keemasan menjadi latar pemandangan ketika mobil yang membawa Althea pulang melintasi gerbang pagar yang dibukakan Pak Tarno. Di halaman depan Zayn sudah menanti. Raut semringah tersungging. Debaran jantungnya bertalu lebih cepat. Zayn Was-was juga antusias ingin tahu bagaimana reaksi Althea setelah seharian bebas melakukan keseruan dunia muda di luar sana. Roda sedan mewah berwarna putih itu berdecit menggilas paving blok lantas berhenti berotasi. Ayunan kaki Zayn menaklukkan jarak menuju garasi. Membukakan pintu mobil, Zayn menyambut hangat dengan nada manis. “Welcome home, Honey.”Seulas senyum Althea ukir paksa. Sewaktu di mall tadi ia bisa tertawa lepas, tetapi ketika sampai di rumah kejenuhan tak kasat mata kembali menyesaki benak. Laksana awan kelabu yang menghalangi binar mentari menghangatkan dunia, suram tak bergairah. “Gimana hangout bareng si kembar hari ini? Seru?” tanya Zayn tak sabar. Berharap mendengar celotehan Althea bercer
Wedding Drama Season 2 BAB 11Hasrat lapar yang beberapa detik lalu menari-nari menggelitik perut enyah entah ke mana. Terpaku di tempatnya berada, Zayn membeku kehabisan kata. Angan membayangkan dipuji puja, nyatanya fakta sungguh di luar duga. “Untuk apa menyiapkan gaun tidur seksi juga parfum ini? Mas pikir aku enggak tahu apa maksud dari semua ini? Kenapa otak Mas cuma mikirin hal mesum saja!” teriak Althea marah dengan napas tersengal, melengking memekakkan telinga. Nanar membias di bola mata Zayn meningkahi tuduhan menusuk sanubari. Alih-alih mendapat apresiasi, perhatian sepenuh hatinya justru dibalas hardik benci. Apron di genggaman Zayn remas kuat, dijadikan pelampiasan gerombolan panas membakar dada yang ingin meledak. Geraham dirapatkan hingga berbunyi gemeletuk guna mengendalikan amarah, reaksi keterlaluan Althea sukses mendobrak benteng kesabarannya meski tak sampai luluh lantak.“Sudah kubilang berkali-kali aku ini belum siap! Mas ngerti bahasa manusia enggak sih!” s
Wedding Drama Season 2BAB 12“Chelsea?” Masih dalam posisi berjongkok, Zayn menoleh pada si gadis yang tergesa menghampirinya. “Chel, bisa tolong gendongkan Iza sebentar? Saya mau nyari kunci mobil yang jatuh ke kolong dekat ban.” Tas belanja warna biru yang sedang ditenteng, Chelsea taruh segera. Sedikit membungkuk, Chelsea mengulurkan kedua lengannya. “Sini, Pak. Berikan Iza pada saya.” Dengan hati-hati, Zayn memindahkan Aliza pada Chelsea. Dengan sigap juga tak kalah hati-hati, Chelsea meraup Aliza dan membawanya ke dalam dekapan. Mengayun-ayunkan si bayi lucu yang mulai kembali merengek karena kehilangan pelukan hangat sang ayah.Dengan riang, Chelsea mengajak Aliza mengobrol. Awalnya buah hati Zayn dan Althea itu tak tertarik mengingat Aliza tipe bayi yang tidak mudah akrab dengan orang baru. Akan tetapi lama kelamaan, kerewelan Aliza berangsur mereda, mata jernihnya mengerjap mengamati gerakan mulut Chelsea. Usaha pantang menyerah Chelsea membuahkan hasil, Aliza mulai mengg
Wedding Drama Season 2Bab 13Kesan feminim menyeruak kala pintu apartemen di mana Chelsea tinggal dibukakan lebar oleh seorang wanita paruh baya dari dalam. Dusty purple dipadu warna nude dan putih mendominasi. Mulai dari wallpaper hingga perabotan.Sapaan ramah tuan rumah menyambut kedatangan Zayn dan Aliza. Perlakuan hangat kekeluargaan mengusir gundah dalam benak Zayn saat memutuskan menerima tawaran Chelsea demi keamanan dan kenyamanan si buah hati. Sempat khawatir keberadaan dirinya bersama Aliza yang tak terencana mengganggu ranah pribadi sekretarisnya itu. Kaki Zayn melangkah masuk diiringi pintu yang kembali ditutup, mengikuti ke mana tuan rumah menuntun. Di sofa living room Zayn dipersilakan duduk sebelum Chelsea berayun ke dapur menyusul tantenya untuk menyerahkan belanjaan yang dibelinya di minimarket. Tak berselang lama Chelsea kembali dengan membawa nampan. Menyuguhkan teh panas yang masih mengepul juga sepiring brownies kukus. “Tidak usah dijamu begini. Kalau kayak g
Wedding Drama Season 2 Bab 14Rambatan cahaya alam mengusik tidur Zayn yang tengah asyik dibuai lelap. Sebelah lengannya refleks menindih kelopak mata guna menghalau silau yang menyelinap. Berguling memunggungi arah datangnya sulur menyilaukan, selimut yang tergulung di pinggang Zayn naikkan seraya menarik sesuatu untuk dipeluk. Bersiap melanjutkan renda mimpi yang sempat dibuyarkan si binar keemasan menusuk. Senyum lebar Zayn patri meski kedua matanya masih mengatup rapat. Memerangkap kehangatan yang meronta dalam dekapan. Hidung Zayn bergulir penuh damba, menghidu rakus tengkuk halus yang menguarkan harum memabukkan. “Sayang. Diamlah, sudah lama kita enggak kayak gini. Aku kangen meluk kamu di hari Minggu pagi,” gumam Zayn serak khas suara orang baru bangun tidur, kakinya ikut melingkar mengunci pergerakan objek yang dipeluk. Tak peduli dengan rontaan berkelanjutan, Zayn merapatkan punggung yang tengah berusaha lepas darinya hingga menggesek panas dada bidangnya. Mengecup teng
Wedding Drama Season 2 Bab 15Suasana sakral kental menyelimuti berlangsungnya ibadah Minggu di sebuah gereja yang lokasinya tidak jauh dari tower apartemen di mana Chelsea tinggal. Seluruh jemaat begitu khidmat mengikuti rangkaian acara. Jemaat pria berpenampilan rapi bersahaja. Jemaat wanita berpakaian sopan dan anggun, mengenakan mantilla indah penutup kepala begitu pula dengan Chelsea dan Tante Esme. Zayn berada di kursi depan bersama Chelsea juga Tante Esme. Aliza yang duduk di pangkuan Zayn, sesekali mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Mata bulatnya bergulir tertarik memerhatikan ornamen gereja. Kata-kata Chelsea terbukti, bayi cantik itu tak merengek sedikit pun. Hal yang tidak pernah terlintas di pikiran adalah Zayn mengajak buah hatinya ke tempat ibadah, tak disangka ternyata Aliza suka berada di gereja. Misa kali ini Zayn ikuti dengan hati berkecamuk. Ajakan Chelsea laksana teguran baginya, tepat menggedor jantungnya. Baru tersadar selama ini telah lalai da