Wedding Drama Season 2Bab 13Kesan feminim menyeruak kala pintu apartemen di mana Chelsea tinggal dibukakan lebar oleh seorang wanita paruh baya dari dalam. Dusty purple dipadu warna nude dan putih mendominasi. Mulai dari wallpaper hingga perabotan.Sapaan ramah tuan rumah menyambut kedatangan Zayn dan Aliza. Perlakuan hangat kekeluargaan mengusir gundah dalam benak Zayn saat memutuskan menerima tawaran Chelsea demi keamanan dan kenyamanan si buah hati. Sempat khawatir keberadaan dirinya bersama Aliza yang tak terencana mengganggu ranah pribadi sekretarisnya itu. Kaki Zayn melangkah masuk diiringi pintu yang kembali ditutup, mengikuti ke mana tuan rumah menuntun. Di sofa living room Zayn dipersilakan duduk sebelum Chelsea berayun ke dapur menyusul tantenya untuk menyerahkan belanjaan yang dibelinya di minimarket. Tak berselang lama Chelsea kembali dengan membawa nampan. Menyuguhkan teh panas yang masih mengepul juga sepiring brownies kukus. “Tidak usah dijamu begini. Kalau kayak g
Wedding Drama Season 2 Bab 14Rambatan cahaya alam mengusik tidur Zayn yang tengah asyik dibuai lelap. Sebelah lengannya refleks menindih kelopak mata guna menghalau silau yang menyelinap. Berguling memunggungi arah datangnya sulur menyilaukan, selimut yang tergulung di pinggang Zayn naikkan seraya menarik sesuatu untuk dipeluk. Bersiap melanjutkan renda mimpi yang sempat dibuyarkan si binar keemasan menusuk. Senyum lebar Zayn patri meski kedua matanya masih mengatup rapat. Memerangkap kehangatan yang meronta dalam dekapan. Hidung Zayn bergulir penuh damba, menghidu rakus tengkuk halus yang menguarkan harum memabukkan. “Sayang. Diamlah, sudah lama kita enggak kayak gini. Aku kangen meluk kamu di hari Minggu pagi,” gumam Zayn serak khas suara orang baru bangun tidur, kakinya ikut melingkar mengunci pergerakan objek yang dipeluk. Tak peduli dengan rontaan berkelanjutan, Zayn merapatkan punggung yang tengah berusaha lepas darinya hingga menggesek panas dada bidangnya. Mengecup teng
Wedding Drama Season 2 Bab 15Suasana sakral kental menyelimuti berlangsungnya ibadah Minggu di sebuah gereja yang lokasinya tidak jauh dari tower apartemen di mana Chelsea tinggal. Seluruh jemaat begitu khidmat mengikuti rangkaian acara. Jemaat pria berpenampilan rapi bersahaja. Jemaat wanita berpakaian sopan dan anggun, mengenakan mantilla indah penutup kepala begitu pula dengan Chelsea dan Tante Esme. Zayn berada di kursi depan bersama Chelsea juga Tante Esme. Aliza yang duduk di pangkuan Zayn, sesekali mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Mata bulatnya bergulir tertarik memerhatikan ornamen gereja. Kata-kata Chelsea terbukti, bayi cantik itu tak merengek sedikit pun. Hal yang tidak pernah terlintas di pikiran adalah Zayn mengajak buah hatinya ke tempat ibadah, tak disangka ternyata Aliza suka berada di gereja. Misa kali ini Zayn ikuti dengan hati berkecamuk. Ajakan Chelsea laksana teguran baginya, tepat menggedor jantungnya. Baru tersadar selama ini telah lalai da
Wedding Drama season 2 BAB 16Bertolak pamit dari kediaman Chelsea, alih-alih pulang ke rumah, Zayn membelokkan roda empatnya ke arah lain. Gedung tinggi menjulang yang merupakan kantor Rayan Enterprise menjadi tujuan. Satpam yang berjaga di pos depan sigap membuka portal saat klakson mobil Zayn mengudara. Dua satpam lainnya yang berjaga di sekitar lobi sigap memberi akses masuk. Saling melempar pandang penuh tanda tanya melihat sang presdir datang ke kantor mengajak bayinya di hari libur, membawa tas bayi pula.Kecewa berpadu muak yang bergelut dalam benak, bersarang sesak di balik rongga dada. Untuk itulah Zayn memilih kantor sebagai tempat pulang, kembali ke rumah saat ini bukan ide bagus. Isi kepala dan hatinya semrawut dipenuhi kobaran amarah menggelegak. Demi menjaga kewarasan agar dirinya tidak lepas kontrol, Zayn memutuskan tinggal di kantor untuk sementara.Derap alas sepatu Zayn mengetuk lantai. Bergema nyaring membelah senyap. Aliza bergelung erat di dada bidang sang ayah
Wedding Drama Season 2 BAB 17Di depan cermin meja rias, Chelsea memaku pantulan leher jenjangnya. Jemari berpoles nail art putih shimmer itu menyentuh bercak kemerahan yang berangsur menggelap di sisi lehernya, lantas berangsur turun meraba dada yang berdegup kencang. Jejak panas salah alamat yang ditinggalkan atasannya itu memantik senyar aneh dalam dirinya. Chelsea tahu Zayn telah keliru mengira dirinya adalah Althea, tetapi ia tak merasa keberatan maupun merasa dihinakan. Padahal, Chelsea bukanlah wanita yang mudah membuka diri pada pria manapun setelah di masa lalu pernah dikecewakan begitu hebatnya oleh makhluk bernama pria. Tak dipungkiri, bersama Zayn dia menemukan kenyamanan lingkupan sosok pria dewasa yang membuatnya merasa aman. Merasa dihargai juga dibutuhkan meski interaksi dominan mereka berkaitan dengan pekerjaan, bukan secara personal. Ditambah lagi dengan kedua matanya sendiri dia menyaksikan bagaimana kesabaran Zayn mengayomi Althea yang mengalami baby blues para
Wedding Drama Season 2 BAB 18Satu jam sebelumnya. Menjelang matahari terbenam, Adam kembali datang ke gedung Rayan Enterprise bersama dokter spesialis anak yang tadi siang dibawanya setelah mendapat telepon darurat dari Zayn.Turut khawatir dengan kondisi Aliza, istri Adam ikut menemani. Datang membersamai setelah Adam bercerita tentang Zayn yang membawa Aliza menginap di kantor dan sekarang bayi enam bulan itu tantrum. Tangisan rewel Aliza menggema begitu Zayn membuka pintu untuk para tamunya. Rengekan Aliza melengking, di gendongan Zayn sekujur tubuhnya mengejang saking kencangnya Aliza menangis. Tak mempan dibujuk meski Zayn sudah mengayun-ayunkannya penuh sayang juga mencoba memberikan susu pengganti. Botol susu yang dipegang Zayn masih utuh isinya. Muka Zayn kusut, sudut matanya berair ikut menangis menyaksikan tangisan Aliza. Tergugu dan marah pada dirinya sendiri sebab tak berhasil menenangkan putri kecilnya. “Dok, tolong periksa anak saya. Sudah satu jam Aliza tidak berhe
Wedding Drama Season 2 BAB 19 Rentetan pertanyaan membludak di kepala Althea. Semalam Zayn pergi ke mana? Tidur di mana? Kenapa baru pulang saat malam menjelang? Semua tanya itu berjejalan tumpang tindih menyesaki benak.Mengayunkan kakinya mantap ke ruang kerja, Althea bermaksud membahas tindakan suaminya semalam yang pergi dari rumah membawa Aliza tanpa berpamitan padanya. Bertekad membela diri dan tak mau disalahkan, ia tak suka diganggu rasa bersalah seperti yang tengah dirasakannya sekarang. “Oke, aku mungkin memang salah. Tapi dengan membawa Iza kabur-kaburan, dia juga tetap salah kan? Lebih kekanak-kanakan dia dibanding aku bukan?” gerundelnya, menghentak langkah geram saat pintu jati ruang kerja yang terbuka separuh mulai terlihat. Pijar lampu baca dari meja kerja, bekerja keras menerangi ruangan luas yang penerangan langit-langitnya sengaja dimatikan. Di bawah lingkupan cahaya remang-remang, di atas sofa panjang berlapis kain oscar berwarna merah gelap, Zayn rebah di san
Wedding Drama Season 2 Bab 20Hampir tiga minggu berjalan, Zayn tak pernah lagi tidur di ruang peraduan utama sejak hari dia pulang ke rumah bersama Aliza. Beristirahat di kamar si buah hati setiap malam, Zayn hanya bertandang ke kamar utama untuk mandi dan berganti pakaian. Dua kamar tamu di rumahnya tak dijadikan alternatif walaupun ada ranjang ukuran queen size di dalamnya. Zayn malah membeli matras baru berukuran single, menaruhnya di kamar Aliza dan diatur merapat dengan kasur putrinya.Zayn juga tak pernah lagi meminta Althea menyusui Aliza di malam hari. Jika putrinya terbangun dan menangis tengah malam, Zayn lebih memilih menghangatkan ASI. Kecuali Althea berlari sendiri ke kamar Aliza dengan sukarela saat mendengar rengekan putri mereka di kesunyian malam. Kejadian yang cukup ajaib, pasalnya Althea biasanya menggerutu kesal tidurnya terganggu. Sudah nyaris tiga minggu pula tidur Althea tak lagi pulas. Terbiasa Zayn hadir di sampingnya ketika tidur walaupun tanpa ada kegiat
Wedding Drama Season 2EndingSemilirnya udara segar Puncak menguarkan relaksasi alami. Jakarta dengan kadar tinggi polutannya, memang paling ideal dinetralisir di sini. Tempat favorit para penduduk ibukota mencharge ulang energi termasuk Zayn. Desain interior kamar villa didominasi warna monokrom juga material kayu-kayuan. Ranjang dan furniturnya pun terbuat dari kayu jati berukir khas Jepara. Kelambu putih yang menaungi tempat tidur menguarkan aura nyaman untuk merebahkan diri. Berpadu hawa sejuk pegunungan menambah syahdu tempat yang dibuat khusus untuk berlibur dari kesibukan mengais pundi-pundi. Berdandan cantik, mengenakan pakaian terbaik, sekali lagi Althea mengecek penampilannya di depan cermin. Dalam rangka menyambut sang suami yang beberapa saat lalu mengabarkan sudah sampai di daerah Ciawi, Althea ingin terlihat berbeda malam ini. Althea mulai berpikir untuk perlahan menata diri sebagai ibu juga istri, termasuk mengubah penampilan menjadi lebih anggun demi keutuhan rumah
Wedding Drama season 2 Bab 29Prang!!!“Awhhh!”Bunyi gaduh perabotan jatuh berpadu pekikan, mengejutkan Tante Esme yang sedang khidmat membaca Alkitab. Baru sepuluh menit dibuka, Alkitab ditutup dan kembali disimpan ke meja bertaplak rajutan tangan. Kacamata baca turut ditanggalkan, ditaruh berdampingan. Meninggalkan ruang baca, Tante Esme bergegas ingin memeriksa apa gerangan yang sedang terjadi di dapur pada pukul enam pagi ini. Tante Esme mendapati Chelsea sedang meringis-ringis di depan wastafel. Keran air mengalir deras menyiram punggung tangan kiri yang dari jauh pun tampak kemerahan, kontras terpantul di permukaan kulit Chelsea yang putih pucat. “Chel, tangan kamu kenapa?“Oh… i-ini barusan sauce pannya nggak sengaja kesenggol.” Tante Esme hendak memangkas jarak, tetapi terhenti saat slipper sandal rumahan yang mengalasi telapak kaki menemukan sensasi basah. “Hati-hati, Tan!” Chelsea berseru khawatir. Marmer dapur dipenuhi ceceran makanan begitu pula di atas kompor. Sauce
Wedding Drama Season 2 Bab 28“Mas, apa suaraku kekencengan ya?” cicit Althea yang masih terengah. “Tapi aku suka,” bisik Zayn, mengerling nakal. “Desahanmu lebih merdu irama dari piano dan biola.”Pipi Althea bersemu. Zayn beringsut mengecup mesra bibir Althea yang setengah terbuka. Melirik ke tengah ranjang, keduanya tertawa kecil.Si bayi cantik berpipi chubby itu merengek manja didera haus dan lapar lumrahnya para bayi. Tak mungkin egois karena memang beginilah dinamika menjadi orang tua, Zayn memberi ruang agar Althea bisa leluasa memberikan hak putri mereka. Zayn melebarkan selimut guna menutupi tubuh Althea yang nyaris polos kemudian ikut bergabung naik ke atas kasur. “Maaf ya, Mas. Karena Iza keburu bangun,” cicit Althea terdengar tak enak hati. Zayn paham maksud kalimat Althea. “It’s okay, sebagai orang tua, Iza tetap menjadi prioritasku. Dan aku senang karena sekarang Iza juga jadi prioritasmu. Thank you, Mommy.” Althea mengangguk malu. Apresiasi Zayn selalu sehebat in
Wedding Drama Season 2 Bab 27. Gempa Bumi “Nah, aku udah geser dikit. Mas tinggal terlentang aja, biar aku bisa naik.” Althea berkata dengan nada tanpa dosa sembari menyentuh dada bidang Zayn, sorot manis netra imutnya menyihir.Jantung bertabuh riuh menggemparkan raga juga jiwa yang sedang bertarung. Tetap mematuhi titah ego yang mengungkung atau menyerah pada gejolak purba yang meraung. Disuguhi percikan-percikan kerling nakal namun lugu, elusan merayu. Sungguh, benteng beku yang dibangun Zayn mulai retak tanpa disuruh. “Kenapa mukanya merah? Mas demam ya?” cicit Althea panik seraya menyentuh kening sang suami. Buru-buru Zayn menepis telapak tangan halus Althea. Bukan apa-apa, efeknya menyaingi daya kejut listrik. Menyengat dahsyat sekujur pori, meremangkan bulu roma, mendidihkan gelora kelelakiannya yang terlanjur memanas. Gaun minim tipis yang dikenakan Althea tersingkap hingga mencapai pinggul. Ditambah keharuman favoritnya yang menguar dari tubuh Althea merasuki celah hidun
Wedding Drama Season 2 Bab 26Sejak pulang dari gereja, gangguan overthinking menjangkiti Althea. Ketika mengikuti misa, perasaan Althea berkecamuk terganggu. Niatan untuk fokus berdo’a terbelah-belah dikarenakan kehadiran Chelsea yang seakrab itu dengan Zayn. Interaksi mereka ternyata sedekat yang digosipkan teman-teman sekampusnya. Sikap Zayn terhadap Chelsea juga ramah dan ceria. Berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat dengan respons Zayn ketika bertukar kata dengannya. Parahnya, kebanyakan hadirin misa mengira Chelsea adalah istri Zayn membuat pikiran Althea bertambah keruh, berbeda dengan para suster dan pendeta yang sudah mengetahui fakta bahwa Zayn hanyalah bosnya Chelsea. Cepat-cepat Chelsea bertindak meralat. Menjelaskan bahwa dirinya hanya sekretaris Zayn dan sebatas teman saja saat sedang tidak bekerja. Chelsea juga tak lupa memperkenalkan Althea sebagai istri Zayn, sedangkan si empunya lebih banyak diam. Hati Althea mencelos kecewa karena untuk pertama kalinya
Wedding Drama Season 2 Bab 25Menggeliat, Althea terjaga dari tidurnya. Selain cahaya matahari pagi yang menginterupsi menerobos ventilasi, ia juga dibangunkan oleh si kecil yang mirip dengan Zayn versi perempuan, sudah tengkurap di dekatnya.“Sayang,” sapa Althea sengau, lantas menilik kasur juga mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Hanya ada dirinya dan Aliza tanpa Zayn di dalam kamar. “Daddy ke mana ya? Apa sudah bangun duluan?” tanya Althea pada si kecil yang menyentuh-nyentuh pipinya, menarik perhatiannya. “Anaknya Mommy ini juga rajin kayak Daddy nih, pagi-pagi banget udah bangun aja.” Althea bercicit memuji. Menjawil gemas dagu Aliza yang dibalas senyuman lebar oleh putrinya itu, memamerkan gusi merah yang belum ditumbuhi gigi. Menyaksikan betapa pintarnya Aliza merespons interaksi yang Althea bangun setelah berbulan-bulan tak ingin peduli, serbuan rindu menyerang. Seolah sudah sekian lama tak berjumpa, Althea meraih Aliza dan membawanya ke atas tubuh, memeluknya denga
Wedding Drama Season 2 BAB 24Mengiringi gulita yang kian larut, hujan kembali turun seperti kemarin. Kali ini menyapa lebih ramah, tak mengajak petir beserta angin ribut bermain bersama.Rintik gerimisnya menguntai simfoni merdu melahirkan lagu pengantar tidur yang sempurna. Meninabobokan Althea setelah puas terisak hingga membasahi bagian belakang kemeja suaminya.Hampir satu jam lamanya, Zayn membiarkan embusan hangat teratur menyapu tengkuk. Kedua mata yang mengatup dibukanya sedikit demi sedikit hingga melebar sempurna. Langit-langit kamar bernuansa pink bertabur stiker khusus berbentuk bulan dan bintang menjadi hal pertama yang tertangkap ruang pandang. Berkelap kelip menghiasi suasana remang ruang tidur Aliza.Ketika mendengar langkah kaki tergesa mendekat ke kamar Aliza, Zayn sebenarnya belum tertidur. Dia hanya sedang merebahkan diri meluruskan punggung yang pegal setelah seharian beraktivitas sambil membawa-bawa Aliza. Selain itu, Zayn juga sedang memastikan Aliza sudah be
Wedding Drama Season 2 Bab 23Gelombang-gelombang tak nyaman berdebur kencang menyentak debaran jantung memompa lebih cepat. Spekulasi ketidakharmonisan rumah tangganya dengan Zayn tak henti menjadi topik bisik-bisik rekan-rekan studinya. Telinga Althea mendidih, tetapi ia tak bernyali untuk mendebat sebab belum begitu akrab dengan lingkungan studinya yang masih baru. Terlebih lagi mahasiswa kelas akhir pekan kebanyakan usianya lebih dewasa. Ada yang single, ada juga yang sudah punya anak remaja. “Pasti cewek yang mereka lihat di parkiran itu sekretaris Mas Zayn. Cuma dia yang punya ciri-ciri kayak yang tadi disebutin. Tapi hari ini kan bukan hari kerja, ngapain sih Mas Zayn bepergian sama Mbak Chelsea sambil bawa-bawa Iza? Dilihat orang-orang malah jadi bahan gosip!” kesal Althea menggerutu pelan. “Tapi Mas Zayn bareng Mbak Chelsea pasti cuma bareng-bareng buat ngurusin pekerjaan. Mungkin di weekend kali ini kebetulan memang ada kerjaan. Nggak mungkin kan Mas Zayn sama Mbak Chels
Wedding Drama Season 2 Bab 22Perkuliahan kelas akhir pekan jelas berbeda sistemnya dengan kelas reguler. Hampir 95 persen orangnya tidak bersinggungan langsung dengan mahasiswa yang berkuliah di hari kerja. Gosip-gosip panas yang berembus di lingkungan kampus pun sangat jarang sampai di telinga para pengikut kelas akhir pekan dan mereka memang tidak memiliki waktu untuk mengurusi tektek bengek semacam itu, fokus pada studi yang menyita waktu libur mereka. Mengingat Althea kembali melanjutkan studi dengan mengulang semester yang sempat tertunda yakni dua semester, maka dari itu kawan-kawan barunya belum mengenal Althea secara detail. Realisasi perkuliahan pun berjalan masih dini, mereka belum banyak berinteraksi bertukar informasi pribadi. Yang mereka tahu status Althea sudah menikah, hanya sebatas itu. Keriuhan seisi kelas senyap dalam hitungan detik laksana serangga malam yang terinjak. Semua mata menoleh pada Althea yang masih mematung setelah direspons tegas menusuk oleh dosen p