Share

Apel Pertama.

Penulis: Jimmy Chuu
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-27 18:38:10

Setelah sesi pengarahan dengan Kepala Sekolah Master Akiko, Kiran masih harus menyediakan waktu untuk mendengar ceramah dari sang master, Master Cho. Satu hal yang diingat Kiran adalah,

“Kamu harus berhati-hati dengan wakil pimpinan Tentara Suci, Panglima Tyler Royal. Penyihir pemimpin Tentara Suci divisi sihir itu tidak suka denganmu. Jadi aku tak akan heran jika nanti kamu akan dipersulit olehnya. Kejadian di taman bunga – Gedung Cendekiawan Azure Building sudah jelas membuktikan bahwa kamu adalah muridku langsung. Tyler itu tidak akan tinggal diam ketika kamu bergabung di Tentara Suci nanti!”

Itulah pesan yang Kiran simpan di dalam hati. Sejak saat ini, dia harus bersikap hati-hati dengan siapapun.

Hari ini Kiran diijinkan untuk menginap semalam lagi di kamar nomor 20 tempat para jenius Akademi Sihir tinggal. Karena tidak memiliki sahabat dekat di akademi, Kiran mengunjungi perpustakaan akademi. Ia membawa sebotol minuman anggur mead yang dibeli di luar, dan menyelundupkannya ke da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Warisan Sang Phoenix   Bisikan Gelap Penyihir Muda.

    Di lapangan yang luas, tempat Tentara Suci level pertama sedang melakukan briefing pagi, pernyataan dalam surat rekomendasi akademi bahwa Kiran adalah seorang penyihir di tingkat level 3 membuat semua orang tercengang.Hudson, termasuk di antaranya.Pada awalnya, Hudson bersikap kasar dan sedikit mengintimidasi, kini suaranya sedikit melunak, tapi tidak sepenuhnya lembut.Hudson adalah tipe orang yang tidak percaya pada sesuatu sebelum dia mencobanya. "Hanya mengandalkan surat rekomendasi yang menyatakan bahwa anak ingusan ini ahli pesona di level 3, hmm, aku gak meragukannya!" Hudson kembali mengamati Kiran dengan seribu pertanyaan di hati. "Apakah benar seseorang dengan usia 15 tahun dapat berada di tingkat setinggi ini?”Wajah Hudson jelas ragu, dan Kiran tetap berusaha tenang melihat tatapan intimidasi itu.“Jika dia betul-betul seorang ahli pesona di level 3, bagaimana bisa bocah ini tidak terkenal di antero Kekaisaran Qingchang ini?" Hudson berpendapat.Semakin dilihat bahwa Kir

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-29
  • Warisan Sang Phoenix   Bayangan Lencana Elit.

    Pada saat itu, suara dingin memecah keheningan, menarik perhatian semua orang ke pintu kantor utama Tentara Suci. Di sana, sosok berdiri dengan punggung tegak, mengenakan armor bersama jubah yang melambai."Pemimpin Panglima Tyler!""Panglima Royal!"Semua orang yang sebelumnya tampak santai menyemangati pertarungan antara Hudson dan Kiran, segera berdiri dengan sikap tegak. Mereka menyusun barisan dengan rapi, membentuk empat lapis.Keadaan menjadi hening, hanya terdengar desiran angin pagi. Suara pimpinan Panglima Tyler terdengar sangat dekat, seolah-olah ia berbicara di telinga semua orang."Baiklah, jadi inilah sikap Tentara Suci tanpa pengawasan. Aku tidak akan mentolerir perilaku barbar seperti ini."Hening masih menyelimuti, dan tatapan tajam Panglima Tyler Royal tertuju pada Kiran, yang berdiri dengan seragam siswa Akademi Sihir Golden Arrow.Matanya tajam, dan ia bersuara dengan nada mencibir."Apakah kamu masih menganggap dirimu sebagai siswa Akademi Sihir? Apakah kamu pikir

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30
  • Warisan Sang Phoenix   Kiran dan Diolos.

    Esok harinya, setelah mengambil baju zirah khusus untuk Tentara Suci – Elit, Kiran menuju Istal di barak militer Tentara Suci.Di sana, seorang pria tua menjaga kuda.Kiran membuat pria tersebut terkejut dengan pertanyaan mendadak, "Paman, saya membutuhkan kuda terbaik. Misi saya kali ini adalah menuju Gurun Atulla di Tenggara Benua. Ada yang cocok?" Kiran mencari Pegasus yang mampu terbang cepat ke Tenggara Benua, dengan target perjalanan selama 7 hari hingga tiba di Gurun Atulla.Pria penjaga kuda itu tercengang. "Apakah anak muda ini gila? Untuk terbang cepat ke Gurun Atulla, hanya mungkin menggunakan Kapal Roh yang berkapasitas besar. Menggunakan Pegasus dengan waktu 7 hari perjalanan akan membuatnya lelah! Pegasus bisa mati sewaktu-waktu. Ini sangat beresiko!"Namun, begitu pria tua itu melihat Kiran mengenakan pakaian zirah Tentara Suci Elit, sikapnya berubah dengan cepat. Ia memberi hormat, "Tuan, terimalah hormat hamba."Tentara Suci memang dihormati, dan Kiran yang merupakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Warisan Sang Phoenix   Misteri Kota Chugaa.

    Rasanya seperti sudah berhari-hari Kiran terbang bersama Pegasus bernama Diolos.Sepanjang perjalanan, mereka hanya menembus awan, menikmati pemandangan berupa hutan Pohon Ek yang membentang, dihiasi oleh pepohonan Willow yang awalnya menarik. Meskipun semua pemandangan didominasi oleh nuansa hijau, rasa bosan mulai menyelinap saat pemandangan serupa terus menghampar selama dua hari penuh.Tak ada hal lain yang tampak, selain pohon dan pohon di sekitarnya.Karena ukuran tubuhnya tidak sebanding dengan kapal roh dan kekuatan sayapnya tidak setara dengan lebar layar kapal roh, Diolos sang Pegasus hanya dapat terbang pada ketinggian tertentu, menjelajahi awan tanpa melayang terlalu tinggi di atasnya.Pada hari kedua penerbangan itu, di siang hari ketika kebosanan mulai menyergap dan tubuhnya merasa letih dari rasa bosan duduk di pelana yang keras dalam posisi sigap, akhirnya ada sesuatu yang menggembirakan muncul di depan mereka. Mata Kiran berbinar."Diolos, lihatlah! Asap keluar dari

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • Warisan Sang Phoenix   Aksi Pegasus dan Pyromancer.

    Pada saat itu, suara derap kaki kuda terdengar seperti gemuruh gelombang di lautan. Menurut perhitungan Kiran, jumlah pasukan berkuda tidak kurang dari seratus orang. Suara gelombang yang seperti deburan ombak di samudra itu terasa sangat menindas, seolah-olah menggema di telinga Kiran.Tetapi dia tidak merasa takut. "Lebih mereka datang semuanya. Aku bisa mempraktekkan sihir level tiga sekaligus berbagai teknik berpedang yang telah aku pelajari. Menguasai beberapa teknik tidak akan berarti jika tidak pernah dipraktekkan!" Desis Kiran sambil tersenyum dingin.Dengan menggores pedang ke arah langit, Kiran tampak tersenyum senang ketika pedang di tangannya menyala dengan warna merah kekuningan. Mengerikan! Dia terlihat seolah-olah jelmaan dewa api.**WUSH!**Api berwarna mengerikan itu memenuhi seluruh tangan Kiran, mulai dari pegangan pedang hingga ujung pedang. Kiran bahkan tidak merasa panas akibat spi sihi buatannya.Sementara itu, penduduk Kota Chugaa yang mengintip dari balik jend

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Warisan Sang Phoenix   Realm Yang Tersembunyi.

    Kuda perang itu melaju dengan cepat, suara dentingan berat sepatu kuda menghantam batu di sepanjang jalan, menyuarakan keberadaannya, terdengar bergema di Hutan Ek itu. Sang penunggang, duduk di punggung kuda sambil membungkuk kelihatan panik, sesekali melihat ke belakang dengan gelisah. Nyata benar bahwa sedang menghindari sesuatu yang mengerikan, yang mengejar dari belakangnya.Penunggang itu adalah bagian dari tentara penjahat yang dikenal sebagai kelompok Tameng Besi, pimpin kumpulan bandit jahat itu – Namanya Dubois. Menurut kabar burung yang santer terdengar, dia adalah sosok keturunan binatang iblis.Dubois, seorang yang licik. Pada saat pertempuran baru dimulai, dia langsung memutuskan untuk melarikan diri ketika menyadari, lawan adalah seorang penyihir, utusan pihak Kekaisaran. Tentara Suci ini adalah sosok yang kuat, penyihir yang dapat mengendalikan api.Ketika semua masih bertarung hidup mati, Dubois menjadi sosok pertama yang meninggalkan kelompok penjahat yang telah dipi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Warisan Sang Phoenix   Roneko.

    Jika Anda ingin penjelasan tentang Kyuubi, aku akan menjelaskan secara singkat. Kyuubi adalah makhluk legendaris yang termasuk dalam kelompok Bijuu. Bijuu sendiri adalah makhluk legendaris dari mitologi Jepang, kebanyakan bertubuh besar dan memiliki kekuatan yang sangat luar biasa sakti.Kekuatan kelompok Bijuu dapat terlihat dari jumlah ekor mereka. Semakin banyak jumlah ekor, semakin kuat dan sakti sosok dalam kelompok tersebut.Kyuubi adalah salah satu Bijuu berwujud rubah dengan sembilan ekor. Bulunya berwarna merah, melambangkan elemen api. Kekuatan utamanya terletak pada penguasaan teknik bernama cakra. Kyuubi menguasai cakra api.Kembali ke Hutan Ek, tempat Kiran bertemu dengan sosok Kyuubi.Merasa sihir dan pesona tidak berpengaruh pada anak muda di hadapannya, anak kecil berekor sembilan itu kembali berbicara dengan penuh keharuan. "Tuan, jika Anda melepaskan saya, anak kecil ini tidak akan melupakan budi baikmu."Saat menyadari bahwa sosok itu bukan anak manusia, Kiran semak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Warisan Sang Phoenix   Petualangan Kelana.

    Pada saat itu, di cakrawala terlihat satu Pegasus terbang. Di atas punggungnya, ada dua sosok: yang seorang adalah satu manusia dengan baju zirah, dan satunya lagi adalah rubah berwarna merah. berdiri di pundaknya.Langit mulai memerah, tanda waktu memasuki senja. Pembicaraan terjadi di antara dua sosok di atas pelana Diolos, sang Pegasus.“Roneko, apakah kita sudah dekat dengan pintu memasuki Realm Wonderland?” tanya Kiran. Saat ini, ia merasakan ada energi besar yang tampaknya mendekati mereka dari arah belakang.“Kita harus masuk ke dalam Realm itu. Mungkin tidak lama lagi musuhmu akan muncul. Meskipun aku tidak takut bertempur dengannya, tetapi tentunya ini membuang-buang waktu. Waktuku sempit untuk menangkap sang penjahat Dubois, lalu sesudahnya harus pergi ke Gurun Attula,” teriak Kiran keras-keras.Pada saat itu, hembusan angin terasa sangat kencang, membuat rambutnya berantakan. Angin kencang ini menyebabkan ia harus berbicara keras karena telinga terasa berdenging tersambar d

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11

Bab terbaru

  • Warisan Sang Phoenix   Finale.

    Pagi yang dingin di Hutan Cemara, ketika angin berdesir membawa bunga salju yang jatuh ke permukaan tanah, menutup semua bekas pertempuran semalam. Kini, yang terlihat hanyalah pemandangan putih dan kelabu sejauh mata memandang.Kiran berjalan berkeliling di perkemahan, ditemani oleh Roneko. Sepanjang perjalanan, ia tak henti-hentinya bertanya dan meminta Roneko, sang Kyuubi, menceritakan kejadian semalam."Roneko, ceritakan sekali lagi. Apakah Anda yakin bahwa sosok Phoenix api itu adalah manifestasi dari perbuatan sihir tingkat tinggi, yang aku rapalkan?" Kiran tetap tidak percaya.Dengan senyuman menyeringai, wajah putus asa, karena tuannya selalu tidak percaya dengan perkataannya, Roneko menegaskan. "Tuanku Kiran, bukankah anda sendiri sudah mendengar, bahkan Zephyr sudah bersaksi bahwa anda memiliki sihir yang tidak terduga – sihir Phoenix emas. Jadi, untuk apa bertanya berulang kali?"Masih dengan wajah polos dan tidak percaya, Kiran menyahuti, "Masalahnya, aku hanya melakukan r

  • Warisan Sang Phoenix   Akhir Pertarungan Maha Sihir.

    Beruntung, ketika Zephyr mendekati Roneko yang terbaring di tumpukan salju, ia terlihat masih bernafas, meskipun dalam keadaan tidak sadarkan diri. Beberapa pasukan dari Hutan Ternola, seperti puluhan Silent Owl – burung hantu kerdil, datang membantu.Roneko ini dibawa kembali ke tempat para penghuni Ternola dalam keadaan tidak sadarkan diri, diangkut oleh sekitar lima puluh Silent Owl.Sesuai dengan julukan mereka ‘SILENT’, setiap gerakan sayap puluhan burung hantu itu tidak meninggalkan bunyi atau suara sama sekali. Zephyr berjaga-jaga, mengikuti puluhan Silent Owl dan Roneko, agar tidak terjadi serangan balas dendam dari pihak Nymph, yang pemimpinnya baru saja dimusnahkan oleh Roneko.---Di cakrawala, pertempuran antara Phoenix Emas dan sosok Raksasa Es Ymir mencapai puncaknya.Suara deru gelombang es yang dihasilkan oleh sihir Ymir terdengar menggema, ketika dia melepaskan ribuan hujan kristal es ke arah Phoenix Emas.*WUSH!*Sekali lagi, api berwarna emas keluar dari mulut Phoen

  • Warisan Sang Phoenix   Tragedi di Cakrawala.

    Beberapa menit sebelum Elang bermata perak itu pergi, setelah dia menerima perintah dari Pemimpin Kaum Nymph, Roneko Sang Kyuubi memperhatikan semua kejadian antara si mata perak dengan Kaum Nymph.Saat semua pihak terpaku pada kejadian pertempuran di cakrawala, itulah pertarungan antara Raksasa Es - Ymir melawan Siluet Phoenix Emas, pada yang bersamaan pemimpin Nymph mencoba mencari kesempatan. Diam-diam dia memanggil Elang mata perak untuk mengabarkan keadaan genting mereka, pada penguasa di Istana Es.Siapa menyangka. Dari pihak Hutan Ternola sendiri, Roneko memperhatikan semua kejadian yang terjadi dengan penuh kewaspadaan.Ketika melihat sinar berwarna kelabu berkelebat dari kelompok Nymph, terabang cepat ke arah cakrawala, pada saat itulah sosoknya yang mengenakan gaun berwarna merah ikut berkelebat, mengejar Elang Mata Perak.Sebaliknya di pihak Nymph, detik genting seperti itu tidak terlewatkan dari pandangan Pemimpin Nymph.Dengan mata menyala, mulut yang terbuka lebar, dia b

  • Warisan Sang Phoenix   Saga Keajaiban di Hutan Cemara.

    Angin bertiup kencang pada malam yang dingin. Realm Wonderland dilanda hawa dingin membeku, atmosfer di satu tempat, dekat Hutan Cemara, penuh dengan aura menakutkan.Pada saat semua pihak dari Hutan Ternola merasa aman dalam lindungan perisai cermin ajaib, tiba-tiba suara teriakan panik terdengar.“Lihat! Cermin sihir akan retak!”Seketika keadaan menjadi kacau.Semua makhluk di balik perlindungan sihir 100 Twilight Turtles menjadi panik.“Seseorang harus mengambil tindakan! Jika tidak, kita semua akan tewas!”“Oh, masih adakah kekuatan sihir yang dapat mengalahkan makhluk terkutuk itu?”Suara hantaman tinju Ymir terdengar bertalu-talu, diiringi gemerincing retakan cermin sihir membuat semua panik.Pada saat mereka meraung dalam ketakutan, tiba-tiba ada satu sosok tubuh melesat terbang ke arah cermin kristal yang retakannya semakin besar… bahkan mungkin sebentar lagi akan pecah.“Siapa itu?”“Darimana datangnya sosok makhluk berwarna emas itu?”“Cahaya tubuhnya sangat menyilaukan!”S

  • Warisan Sang Phoenix   Ymir.

    TRING TRING TRINGSuara dawai harpa berdenting lembut ketika jemari Pemimpin Nympha memainkan nada-nada yang aneh. Para Nymph yang tersisa tampak khusyuk, menggumam dalam nada yang tidak jelas, seolah-olah bernyanyi dengan lirik dan nada yang sangat rendah. Bulu kuduk semua orang meremang.“Sihir terkutuk!”“Mereka memanggil makhluk gaib!”Ketakutan merayap di antara penghuni Hutan Ternola.Pada saat itu, langit di cakrawala seketika berubah menjadi gelap. Awan hitam bergulung-gulung, menghalangi cahaya rembulan dan sinar bintang jatuh ke permukaan tanah.Tiba-tiba, udara menjadi lebih dingin. Air yang menggenang tampak membeku, ketika aura dingin merayap, memenuhi atmosfer di tepian hutan cemara itu.Suara langkah kaki terdengar dari kejauhan, bunyinya sangat jeras membuat tanah bergetar, sepihan salju tersisa, dan percikan air seketika runtuh ke tanah.Tap – tap – tap!Dari arah utara, semua makhluk menyaksikan dengan mulut ternganga.“Ymir!”“Raksasa Es!”Ymir adalah raksasa dari e

  • Warisan Sang Phoenix   Sihir Api Emas dan Teror Awan Hitam.

    Pada saat itu, api berwarna merah keemasan yang muncul dari tubuh Kiran, bukanlah api yang terlihat seperti api biasa, api yang mampu dikobarkan oleh Merak Api, meski berusia lima ratus tahun sekalipun.Ini adalah api yang aneh, api keabadian yang jarang dilihat oleh mahluk lain. Api berwarna seperti emas.Roneko, sosok Kyuubi penguasa chakra api, tentu saja yang paling dahulu sadar akan hal ini. Dia berada paling dekat dengan Kiran tatkala cahaya keabadian, dengan hawa panas yang aneh, menyeruak dari tubuh Kiran.“Tuan. Ini adalah api abadi. Bukan api yang dapat dikeluarkan oleh mahluk kontrak sejenis Merak api sekalipun…” kata Roneko tidak percaya.Dalam pandangan Kyuubi itu, mahluk yang muncul dari jiwa Kiran, itu sama sekali bukan Merak api.Meskipun itu masih sejenis burung, tapi Roneko berani memastikan, “Itu sama sekali bukan Merak. Itu Burung yang aneh. Sayangnya wujud itu seperti terkurung dengan selubung sihir, yang membuatnya terlihat sangat misterius,” batin Roneko.Pada s

  • Warisan Sang Phoenix   Chaos.

    Malam itu, ketika hawa dingin merayap dengan kelopak es turun dari langit, Diolos si Pegasus tiba-tiba merasa sangat mengantuk.Dia membatin penuh rasa penasaran. "Tidak biasanya aku mengantuk sejak awal malam," pikir Diolos. Dia meringkik dan bertanya pada Kiran, yang tampaknya juga terpengaruh kantuk, sibuk merentangkan alas tidur di bawah pohon cemara, langit malam menjadi atapnya.Merasa terganggu dengan suara Diolos yang seperti merengek, Kiran menegur Pegasus itu. “Tidurlah, Diolos. Perjalanan kita masih panjang. Istana Es penyihir Putih ada di batas Realm Wonderland ini. Anda membutuhkan tenaga ekstra besok hari!” setelah memberi nasehat, Kiran segera tertidur.Alas jerami kering yang di pintal seperti tikar menjadi tempat tidurnya, sementara selimut bulu angsa, perlengkapan termewah saat ini, mencoba memberikan perlindungan dari dingin malam kepada semua mahluk dari Hutan Ternola. Malam itu, tak seorangpun terganggu dalam tidurnya, meski bunga salju mulai gugur dari langit.Di

  • Warisan Sang Phoenix   Pasukan Nymph Mutant.

    Pada malam sebelum kejadian aneh, ketika Kiran dan dua kelompoknya, bersama dengan Zephyr dan pasukan perang dari Hutan Ternola tiba, tempat yang luas ini tampak cocok untuk didirikan tenda darurat. "Kita akan beristirahat hingga pagi menjelang, baru melanjutkan perjalanan menuju Istana Utara!" teriak Zephyr dengan tegas. "Akhirnya beristirahat juga..." anggota-anggota pasukan perang khusus itu merasa lega ketika pemimpin perang, Zephyr, memberikan perintah. Dengan cekatan, tentara perang dari berbagai ras segera mendirikan tenda darurat, sementara yang lainnya menyiapkan makanan, yang semuanya berupa pil, dan menyodorkan air kepada setiap anggota perang. Masing-masing ras memiliki tenaga khusus yang mengatur akomodasi, jumlahnya sepuluh mahluk per ras. Di Hutan Ternola di Realm Wonderland ini, di mana keajaiban terjadi di luar nalar dan akal sehat, makanan seperti yang dikonsumsi oleh mahluk di luar realm bukan lagi prioritas utama. Di setiap ras di dalam Realm ini, mereka memil

  • Warisan Sang Phoenix   Misteri Mata Perak.

    Tet – tet – tet…Suara mirip terompet terdengar ketika lima ratus pasukan Silent Owl bersiul seperti nyanyian perang. Suara kepakan sayap ratusan Silent Owl ini dengan sengaja diperdengarkan, menimbulkan suara gema seperti bunyi ribuan capung terbang, membuat gentar perasaan siapapun yang mendengarnya.Menyusul suara derap kaki pasukan Breeze Foxes – rubah pengendali angin tampak membuka jalan dengan berbaris rapi membelah Hutan Ternola. Selanjutnya, memimpin pasukan di belakang dan berjalan di jalanan yang penuh tumpukan salju. Sesekali pasukan Breeze Foxes itu meniup siulan, lalu angin berhembus kencang dan membawa pergi tumpukan salju, sehingga jalanan ke utara menjadi bersih, membuat pasukan di belakang berjalan lancar.Di sisi kiri dan kanan jalanan, tampak ribuan makhluk penghuni Hutan Ternola yang menonton iring-iringan pasukan magical beast – yang tampak seperti parade perang pasukan manusia.Seribu pasukan Spark Sprites – mahluk kecil yang dapat memanggil percikan listrik ber

DMCA.com Protection Status