Hari itu dihabiskan Donny di rumah. Pak Andreas menghubunginya menyuruhnya untuk istirahat hari ini walaupun Donny sudah berusaha menjelaskan kondisinya yang baik baik saja. Mungkin pria itu khawatir, mengingat awal pertemuan mereka juga karena kecelakaan. Dan sebagai karyawan yang baik tentu saja Donny menurut walaupun dengan berat hati.
Apa yang harus dia lakukan di rumah untuk menghabiskan waktu? Padahal dia butuh pengalih perhatian dari pikirannya yang terus menyasar ke wanita milik pria lain. Mau seperti di film film yang berusaha merebut wanita yang dicintainya? Lah di film kan biasa tunangan atau suami pemeran utama wanita ternyata penjahat, jadinya si pemeran utama pria bukannya salah karena merebut si wanita tapi malah jadi pahlawan karena menyelamatkan si wanita. Yah dia hanya harus pasrah pada nasibnya, mungkin dia memang tidak akan menikah.
Namun di sore hari, Donny benar benar mendapatkan pengalih perhatian saat Pak Tony Jayden, asisten Pak Andreas d
Keesokan harinya Donny sudah mulai bekerja lagi. Dia meminta Jaya sang bodyguard yang mengikutinya berpakaian seperti karyawan, dia bermaksud memperkenalkannya sebagai asisten pribadi. Donny tertawa kecil memikirkan hal itu, sekarang dia merasa seperti menjadi orang penting.Sekarang ada empat orang bodyguard yang menjaga mereka, rumahnya dijaga oleh dua orang bodyguard dan ada dua orang lagi yang bertugas mengawal Donny dan Morin. Pada saat penghuni rumah ada keperluan keluar, maka salah satu penjaga yang stay di rumah akan pergi bersamanya. Jadi rumah Donny akan sangat ramai di pagi dan malam hari. Dua pembantu, satu pengasuh, dua supir dan empat pengawal. Khusus untuk pengawal Morin adalah wanita agar bisa menemani saat anak itu mau ke toilet dan area wanita lainnya.Sesampainya di kantor, Donny meminta karyawannya untuk menyiapkan satu meja lagi di dalam ruangan kantornya untuk asisten barunya. Jaya menghabiskan waktu di hari itu untuk berkeliling kantor.
Morin sedang menunggu di ruang tamu rumahnya dengan gelisah. Hari ini hari jumat dimana seharusnya dia bertemu dengan tante Monika di salah satu restoran di mall jam lima sore. Tetapi karena dia wajib berada dalam jarak satu meter dari si bodyguard, dia membatalkan janji bertemu di mall dan meminta Tante Monika untuk datang ke rumahnya saja. Dia ingin membicarakan ibunya dengan tante Monika dan dia tidak ingin si bodyguard mendengar pembicaraan mereka.Tante Monika menyetujui permintaannya dan meminta Morin untuk mengirimkan alamat rumahnya. Namun sekarang sudah jam enam sore dan tante Monika belum tiba, chatnya juga belum dibalas sedari tadi.Donny yang sudah sampai rumah dari setengah jam lalu menjadi penasaran mengapa Morin jalan bolak balik di ruang tamu. Itu adalah kebiasaan anak itu jika sedang gelisah, tidak bisa diam dan jalan bolak balik seperti gosokan. Jadi Donny menghampiri Morin untuk mencari tahu.“Morin” panggilnya. Dan anak itu
“Don, bawalah Morin pergi sejauh mungkin. Bersembunyilah” kata Monika dengan tubuh bergetar dan air matanya mulai mengalir.“Apa maksudmu?” Donny terkejut melihat Monika menangis. Donny membalas genggaman tangan Monika, mencoba memberi rasa tenang pada wanita itu. Dia tidak mengerti mengapa wanita ini menyuruhnya membawa pergi Morin?“Jeffry.. Jeffry menginginkan Morin. Pria itu tidak waras. Dia meminta ayah dan ibu untuk mengambil hak asuh Morin darimu.” Donny menegang mendengar kata kata Monika. Dirinya tahu dia tidak memiliki dokumen resmi untuk mengurus Morin. Karena Mariska meninggal saat itu juga, bahkan tidak ada surat wasiat atau dokumen apapun. Dan dia tidak bisa apa apa jika keluarga Mariska mau mengambil Morin.“Jeffry Wirawan maksudmu? Tunanganmu” Donny mencoba tenang saat menyebutkan nama pria itu di depan Monika walaupun dalam hati panas.“Iya, tapi dia bukan tunanganku” sangg
“Jika aku membawa Morin pergi. Bukankan dia akan marah? Selain menghancurkan keluargamu, dia pasti juga akan menghancurkan keluargaku. Di satu sisi aku menyelamatkan Morin tapi di sisi lain keluargaku yang menjadi korban.”Monika terdiam, wajahnya semakin pucat. Dia tidak berpikir sampai kesana. Dia hanya berpikir untuk menyelamatkan Morin. Betapa egoisnya dia! hingga mau mengorbankan keluarga Donny. Padahal harusnya keluarganyalah yang bertanggung jawab atas Morin dan menyelesaikan masalah mengenai gadis itu.“Maafkan aku.. Aku.. aku tidak bermaksud seperti itu.. Aku.. Aku…” Monika tergagap, dia bahkan sulit menemukan kalimat yang pas untuk menjelaskan maksudnya. Otaknya sudah buntu.“Tidak apa, aku mengerti kamu sedang panik. Yang kumaksud adalah kita harus mencari jalan keluar lain. Aku akan coba bicara pada Om Aksa. Dia pem
Setibanya di rumah sakit, Monika langsung menuju ruang perawatan ayahnya. Ibunya masih menunggu di depan ruang perawatan. Para dokter dan suster masih sibuk di dalam. Monika menghampiri ibunya yang sedang menatap nanar ke ruang perawatan, masih terlihat jejak air mata di wajahnya.“Bu” panggil Monika. Wanita itu menoleh padanya.“Apa yang harus kita lakukan sekaran Monik?” kata ibunya tanpa mengalihkan pandangannya.“Bagaimana kondisi ayah?” Monika juga sedang menatap kaca di depannya, terlihat tiga dokter dan empat suster sedang mengelilingi ranjang ayahnya.“Sekitar satu jam lalu dokter mengatakan kalau kondisi ayah sudah tidak berbahaya, jadi dipindahkan ke kamar rawat biasa. Awalnya ibu pikir ayah masih tertidur, jadi ibu biarkan ayah beristirahat. Namun tidak lama kemudian mesin disebelahnya tiba tiba berbunyi, lalu suster dan dokter datang. Mereka menyuruh ibu menunggu diluar. Kemudian dokter keluar da
Tidak lama setelah para staff Volle Group keluar, pintu penghubung lain di ruang tersebut terbuka dan masuk seseorang dari pintu itu, diikuti seorang lagi dibelakangnya. Sosok yang tidak pernah Donny kira akan ditemuinya disini. Donny yang kaget langsung bangkit dari duduknya.Dia langsung menghampiri ibunya yang hari ini tampak berbeda dari biasanya. Pakaian dan dandanannya sangat berkelas.“Ma..?” Donny menghampiri ibunya dan memeluknya. Di belakang ibunya ada adiknya, Darren.“Mengapa mama kesini?” tanya Donny bingung saat melepas pelukannya.“Tentu saja untuk membereskan masalahmu dan Morin” jawab Rosaline.“Bagaimana bisa?” Donny mengalihkan tatapannya bingungnya pada Aksa. Apakah omnya itu menceritakan masalahnya pada ibunya?“Tanyalah ibumu” jawab Aksa santai.“Hai bro” panggil Darren. Dia sudah melupakan adiknya yang sedari tadi dibelakang ibunya.
Donny langsung mengambil gelas kopi itu sesaat setelah Marno meletakan gelas itu di mejanya. Donny menghidu aroma kopi itu sebelum meminumnya, senyumnya terbit. Ah, aroma kopi kesukaannya memang selalu membangkitkan semangat…Dia menyeruput kopinya lalu memanggil Pak Marno yang hampir menutup pintu.“Pak Marno” Panggil Donny.“Iya Pak?” Pak Marno masuk kembali ke ruangan Donny.“Koq kopinya tidak panas?” tanya Donny.“Ah sudah tidak panas ya Pak? maaf tadi sempat mati lampu, jadi saya membantu pak Saipi dulu untuk menemukan Panel listrik. Saya ganti kopinya saja ya Pak” tawar pak Marno merasa tidak enak.“Boleh. Tolong gantikan kopinya dengan yang masih panas.” Donny meletakan kembali kopinya pada lepeknya.Pak Marno lalu mengambil kembali kopinya dan keluar dari ruangan Donny. Tidak lama Donny merasakan mual yang tidak tertahankan. Dia berlari keluar ruangann
Dokter masuk mengikuti Aksa, di dalam ruangan Rosaline masih menatap Donny yang masih belum sadar. Darren sedang menghubungi Darius untuk memberitahu perihal kasus keracunan Donny. Mereka menoleh saat dokter mulai menjelaskan kondisi Donny.Hasil tes darah Donny menunjukkan bahwa dosis arsenik yang masuk ke tubuhnya tidak tinggi. Hanya saja karena dikonsumsi langsung dalam jumlah diatas wajar maka menyebabkan efek keracunan seperti mual, muntah, sakit kepala dan tubuh lemas. Namun sekarang kondisinya sudah tidak membahayakan jiwanya. Dengan perawatan yang benar, tiga sampai empat hari lagi seharusnya Donny sudah bisa pulang.Rosaline lega mendengar perkataan dokter, berarti putranya sudah lewat dari bahaya. Rosaline keluar dari ruang perawatan dan menemukan ketiga bodyguard itu masih menunggu di depan ruangan. Sekarang waktunya dia bisa meminta pertanggung jawaban para bodyguard ini.“Ikut saya” ucapnya. Lalu ketiga pria itu mengikutinya dalam diam m
Satu bulan kemudian.. Malam ini mereka berkumpul di ruang keluarga kediaman Rosaline, karena besok Darius akan kembali ke Inggris, Darius kembali kesana sebagai CEO baru Volle Group. Darius akan pergi bersama Rosaline dan Aksa yang akan membantunya sementara waktu. Darren yang memang dasarnya iseng mulai menggoda kakak sulungnya yang masih belum tertarik menikah itu. “Kak, tidakkah kau ingin menikah? Kak Donny saja sudah menikah” kata Darren. “Tidak” jawab Darius datar sedatar wajahnya yang memang selalu datar itu. “Mungkin kau harus mencoba mencari wanita yang berbeda? Bule disana mungkin?” Darren masih terus mencoba. Sebenarnya di dalam hati kecilnya dia selalu meras
Esok paginya Monika terbangun dan terkejut karena ada orang lain di ranjangnya. Donny masih tertidur nyenyak di sebelah istri barunya. Semenjak Monika hilang, dia selalu kurang tidur, jadi sekarang saat dia sudah berhasil memperistri Monika, dia tidur sangat nyenyak. Namun ternyata tidurnya tidak bisa lama karena teriakan istrinya. “KYAAA!!!!” jerit Monika. Karena kesadarannya yang masih minim, dia lupa kalau dia sudah menikah. Apalagi sekarang suaminya tidur membelakanginya, jadi dia tidak tahu siapa pria itu. Makin tidak ingatlah dia! Donny yang terkejut karena jeritan Monika langsung bangun. “Ada apa?” tanyanya. Dia sudah terduduk di ranjang menatap istri barunya dengan bingung. “WAAAA!!!!! Kenapa kau tidak pakai baju!!” jerit Monika lagi. Lalu dia memundurk
Begitu layar yang menutupi mereka dari pandangan penonton tertutup sempurna, Morin langsung berlari dan melemparkan dirinya pada Donny. “Papa berhasil!!! sudah kubilang ini rencana sempurna!!” teriak Morin heboh sembari tertawa. “Morin, sekarang kamu tidak ringan lagi!” keluh Donny saat menangkap putrinya, namun dia juga tertawa. Sekarang dia bisa tertawa, sejak tadi dia tegang karena ada kamera dimana mana. “Kalian merencanakan untuk menipuku?” Monika menyipitkan matanya menatap suami baru dan anak tirinya. Kedua orang itu menoleh padanya dan melihat wajah tidak senang Monika. “Itu rencana tante Bry!” sahut Morin polos dan menunjuk pada wanita itu. Dia melemparkan kesalahan pada yang membuat rencana, yang membuat Monika langsung mencari orang yang disebutkan Morin. Dan yang dicari sekarang sedang nyengir menatapnya, dia berlindung di belakang tubuh Alex. “Kata Darren kalian berdua sangat lambat pendekatannya dan butuh dipancing” Bry kembali m
Monika keliru jika berpikir kalau kejutannya hanya itu, karena setelah lagu BTSS selesai dinyanyikan, layar dibelakang panggung terbuka dan dia melihat disana sudah lengkap semua member keluarga Donny, termasuk Morin yang sekarang sedang menggandeng tangan Darius. Eh, menggandeng? Tiba tiba dia teringat percakapannya dengan anak itu yang katanya Darius akan menikah. Dia menyipitkan matanya ke arah anak itu saat menyadari kalau dirinya telah dikelabuhi dan keponakan liciknya yang menyadari dia memperhatikannya sekarang melambai dan tersenyum ke arahnya. Namun yang membuatnya lebih terkejut adalah ayah dan ibunya yang berdiri di sebelah Morin. Mengapa ayah dan ibunya ada disini? Belum selesai kebingungannya, Bryana dan Alex keluar dari belakang panggung bersama seorang yang memakai pakaian seperti pendeta. Matanya terbelalak saat menyadari kalau, itu ben
Monika menjalani hari hari berikutnya dengan bersemangat. Setelah world tour BTSS ini selesai, dia akan kembali ke Jakarta dan menunggu Donny pulang dari Inggris. Lalu dia akan mencari pria itu dan bertanya tentang kejelasan hubungan mereka? Dia berjanji dalam hatinya, apapun yang dia lihat nantinya yang akan menyebabkan dia salah paham akan langsung dia tanyakan pada Donny. Jangan seperti kemarin, dia membuat dirinya sendiri menderita hanya karena salah paham dengan perkataan wanita lain dan tidak meminta penjelasan pada Donny! Hari ini adalah hari terakhir konser BTSS. malam ini katanya akan ada acara istimewa sebagai penutup World Tour BTSS. Monika melihat kalau para kru masih terlihat sangat sibuk, mereka pasti ingin menyajikan pertunjukan paling memukau untuk menutup World Tour ini. Siang itu Bry datang ke kamarnya dengan dua buah gaun cantik berwarna pu
Malam itu keluarga Donny sudah berkumpul di ruang keluarga kediaman Rosaline. Donny meminta ijin pada ayah dan ibunya untuk menikahi Monika. Lalu memberitahukan permintaan Bryana yang sudah dia setujui pada keluarganya. Ayahnya yang sebelas dua belas dengan Darius tidak bereaksi banyak, pria tua itu hanya bertanya “Kamu yakin, son?” “Iya Pa. Semoga saja semua berjalan lancar” Donny meringis saat menjawabnya mengingat cara yang harus dia jalani untuk mendapatkan Monika. Dan untuk reaksi Rosaline, tentu saja wanita itu tertawa terbahak setelah bengong sesaat. “Hahahahaha.. Kupikir acara penculikan Eloisa itu sudah cukup romantis untuk dikenang, ternyata sekarang ada yang bisa membuat skenario yang lebih hebat lagi!” “Kurasa saat Darius menikah nanti, aku akan men
Saat selesai sekolah, Morin membuka ponselnya dan menemukan beberapa chat. Dia langsung membuka chat dari Om Darren, ini yang paling penting untuknya sekarang. "Hi Morin. Bryana ternyata punya ide yang lebih hebat. Ayahmu sudah menyetujui persyaratan yang diinginkan Bryana. Sebentar lagi kamu akan punya mama." Morin langsung menghubungi sekutunya untuk mendapatkan informasi akurat. Setelahnya dia merasa senang karena tantenya memiliki teman yang memiliki ide brilian seperti Bryana. Dia bahkan tidak memikirkan ayahnya yang akan setengah mati untuk menyanggupi keinginan Bryana itu. Setelah obrolan yang menyenangkan kedua belah pihak untuk memenderitakan orang terdekat mereka, Morin mulai melihat pesan pesan lainnya yang belum sempat dia baca. Lalu dia membuka pesan dari nomor tidak dikenal lagi yang berasal dari lu
“Apa yang kau inginkan?” tanya Alex. Dia tahu tidak ada yang gratis di dunia ini. ”Monika Elisabeth Jordan. Dia sekarang ada bersamamu kan” Alex melirik Bry lalu menglouspeaker pembicaraan itu. “Lebih baik kau mencari wanita lain, Darren Hartadi” jawab Alex kaku yang membuat Bry mengangkat alisnya. ”Aku tidak akan menghubungimu kalau aku mencari wanita lain. Aku tahu Monika ada bersamamu”wajah Bry berubah saat mendengar Darren Hartadi mencari Monika. Apakah pria ini yang dimaksud Monika? Pria ini sudah menjadi suami orang, bukan calon lagi! “Jangan ganggu Monika! Apalagi kalau kau berniat menjadikannya simpananmu!” Bry mengamuk. Pesona Darren Hartadi memang bisa membuat wanita hilang akal. Tapi dia tidak
Saat tiba di Kuala Lumpur International Airport, ternyata sudah banyak ARMYES yang sedang menunggu idolanya. Untung saja pesawat mereka berbeda, pesawat member BTSS baru akan tiba tiga jam lagi, namun sekarang sudah seperti akan ada konser di bandara. Monika menyalakan ponselnya untuk melihat apakah ada balasan pesan dari Morin. Namun tiba tiba dia tertabrak anak abg yang sedang berlari mengejar teman temannya yang sepertinya juga sedang mencari info mengenai kedatangan BTSS. Hal itu membuat ponselnya terlempar jatuh dan menyebabkan layarnya retak. Anak itu juga terjatuh karena menabrak Monika. Sekarang wajah anak itu pucat saat melihat ponsel keluaran terbaru Monika tergeletak mengenaskan di lantai dengan layar retak. “A.. aku minta maaf” anak itu hampir menangis. Dia tahu ponsel itu harganya mahal, ayahny