Tidak lama setelah para staff Volle Group keluar, pintu penghubung lain di ruang tersebut terbuka dan masuk seseorang dari pintu itu, diikuti seorang lagi dibelakangnya. Sosok yang tidak pernah Donny kira akan ditemuinya disini. Donny yang kaget langsung bangkit dari duduknya.
Dia langsung menghampiri ibunya yang hari ini tampak berbeda dari biasanya. Pakaian dan dandanannya sangat berkelas.
“Ma..?” Donny menghampiri ibunya dan memeluknya. Di belakang ibunya ada adiknya, Darren.
“Mengapa mama kesini?” tanya Donny bingung saat melepas pelukannya.
“Tentu saja untuk membereskan masalahmu dan Morin” jawab Rosaline.
“Bagaimana bisa?” Donny mengalihkan tatapannya bingungnya pada Aksa. Apakah omnya itu menceritakan masalahnya pada ibunya?
“Tanyalah ibumu” jawab Aksa santai.
“Hai bro” panggil Darren. Dia sudah melupakan adiknya yang sedari tadi dibelakang ibunya.
Donny langsung mengambil gelas kopi itu sesaat setelah Marno meletakan gelas itu di mejanya. Donny menghidu aroma kopi itu sebelum meminumnya, senyumnya terbit. Ah, aroma kopi kesukaannya memang selalu membangkitkan semangat…Dia menyeruput kopinya lalu memanggil Pak Marno yang hampir menutup pintu.“Pak Marno” Panggil Donny.“Iya Pak?” Pak Marno masuk kembali ke ruangan Donny.“Koq kopinya tidak panas?” tanya Donny.“Ah sudah tidak panas ya Pak? maaf tadi sempat mati lampu, jadi saya membantu pak Saipi dulu untuk menemukan Panel listrik. Saya ganti kopinya saja ya Pak” tawar pak Marno merasa tidak enak.“Boleh. Tolong gantikan kopinya dengan yang masih panas.” Donny meletakan kembali kopinya pada lepeknya.Pak Marno lalu mengambil kembali kopinya dan keluar dari ruangan Donny. Tidak lama Donny merasakan mual yang tidak tertahankan. Dia berlari keluar ruangann
Dokter masuk mengikuti Aksa, di dalam ruangan Rosaline masih menatap Donny yang masih belum sadar. Darren sedang menghubungi Darius untuk memberitahu perihal kasus keracunan Donny. Mereka menoleh saat dokter mulai menjelaskan kondisi Donny.Hasil tes darah Donny menunjukkan bahwa dosis arsenik yang masuk ke tubuhnya tidak tinggi. Hanya saja karena dikonsumsi langsung dalam jumlah diatas wajar maka menyebabkan efek keracunan seperti mual, muntah, sakit kepala dan tubuh lemas. Namun sekarang kondisinya sudah tidak membahayakan jiwanya. Dengan perawatan yang benar, tiga sampai empat hari lagi seharusnya Donny sudah bisa pulang.Rosaline lega mendengar perkataan dokter, berarti putranya sudah lewat dari bahaya. Rosaline keluar dari ruang perawatan dan menemukan ketiga bodyguard itu masih menunggu di depan ruangan. Sekarang waktunya dia bisa meminta pertanggung jawaban para bodyguard ini.“Ikut saya” ucapnya. Lalu ketiga pria itu mengikutinya dalam diam m
Sepuluh menit kemudian, rekaman cctv yang diminta reserse Kaleb sudah dikirimkan ke ponsel Tony Jayden. Setelah melihatnya, Tony Jayden memberikan ponselnya pada Kaleb agar pria itu juga bisa melihat rekaman itu. Dan ponsel itu berpindah tangan terus sampai ke semua orang yang berada di ruangan itu.“Apa anda kenal dengan pria yang masuk ke dalam pantry pada saat tersangka keluar bersama sekurity?” tanya Kaleb pada Donny. Pria itu kembali mengeluarkan buku untuk mencatat hal hal yang dianggapnya penting.“Tidak Pak. Saya mengenal semua karyawan yang bekerja di showroom saya, termasuk ob dan security. Walaupun mereka dari agen, tapi setiap ada pergantian orang, kepala bagian mereka pasti akan memperkenalkannya pada saya.” jawab Donny setelah dia melihat rekaman itu.“Kalau sekurity yang memanggil tersangka?”“Itu sekurity yang baru masuk minggu lalu. Namanya Pak Saipi”“Dia baru masuk?&rdqu
“Itu dokter yang merawat Mariska sebelum dia meninggal” Kata Donny. “Bukankah tadi Pak Tony Jayden mengatakan kalau driver yang menabrakmu dan pacarmu itu meninggal di penjara?” tanya Jaya seraya mendekati Donny juga. “Iya. dan Pak Tony besok siang mengurus jenazahnya” jawab Donny. “Dan Pak Andreas? Apakah dia juga ada hubungannya dengan kasus ini?” tanya Jaya curiga. “Iya. Pak Andreas sedang berada di dalam mobil itu saat kecelakaan.” “Sh1t! Pak Darren, saya titip Pak Donny sebentar ya. saya harus menghubungi Pak Tony sekarang.” lalu Jaya keluar dari kamar perawatan Donny. “Sepertinya memang semua kasus ini berhubungan. Apakah ada orang lain lagi yang terhubung saat kejadian hingga pacarmu itu meninggal?” tanya Darren. “Kurasa tidak. Saat kejadian hanya ada kami berempat, aku, Mariska, Pak Andreas, dan Pak Aru. Sampai di rumah sakit, Mariska langsung dibawa perawat. Begitu banyak dokter dan perawat saat itu, aku ti
Beberapa jam sebelumnya..Hari ini seperti biasa Morin pergi ke sekolah diantar oleh supir, mbak Novi dan mba Tanti si bodyguard. Jarak dari rumah ke sekolah hanya dua puluh menit.Namun begitu tiba di sekolah, mereka agak bingung kenapa suasananya sangat sepi? Padahal sebentar lagi waktunya masuk sekolah. Saat Morin mau keluar dari mobil, mba Tanti menyuruhnya tetap duduk dan menyuruh supir untuk langsung mengunci pintu setelah dia keluar. Sepertinya dia merasa ada yang tidak beres, dia bilang akan memeriksa keadaan dulu, nanti setelah dia merasa aman baru Morin bisa keluar.KLANGTerdengar suara besi beradu. Morin dan Novi menoleh pada pintu gerbang sekolah yang sekarang sudah tertutup, lalu banyak pria berpakaian seperti bodyguardnya datang entah dari mana dan mengelilingi mobil mereka. Morin dan Novi berpegangan tangan di dalam m
Pertama kali aku bertemu dengan Mariska adalah saat orang tuanya datang berkunjung ke rumahku. Saat itu usianya sepuluh tahun dan usiaku dua belas tahun.Aku sedang berenang di kolam renang yang berada di bagian belakang rumahku. Saat aku mengangkat kepalaku untuk mengambil nafas, aku melihat seorang gadis cilik itu di ujung kolam sedang menatapku kagum. Gadis itu tertawa menyapaku. Gadis itu sangat cantik, matanya besar, bulu matanya lentik, bibir kecil tapi penuh. Sangat mirip boneka yang dimiliki sepupuku. Rambutnya yang ikal bergoyang karena tertiup angin. Gadis itu terlihat lebih cantik lagi saat tertawa.“Kamu sangat hebat” puji gadis itu.“Biasa saja” sahutku kaku. Aku adalah orang yang introvert. Aku tidak suka ada orang lain yang mengganggu privasiku. Dan sekarang adalah waktuku berenang.“Aku tidak bisa berenang. Melihatmu berenang seperti itu membuatnya terlihat mudah, padahal itu sangat sulit.” kata ga
Kembali ke rumah sakit..“Morin diculik!!” kata Jaya.“Bagaimana bisa? Bukannya ada bodyguard yang mengawalnya?” tanya Donny panik.“Bodyguarnya meninggal. Pelayan yang mendampinginya dalam kondisi kritis. Drivernya yang menghubungi orang rumah setelah sampai di rumah sakit dan mendapatkan perawatan, dia tertembak di perut. Pelaku menghancurkan semua ponsel mereka sehingga tidak bisa menghubungi kita lebih cepat.”Donny langsung membuka ponselnya dan mengutak atiknya.“Posisinya sekarang ada di kemayoran” kata Donny. Yang membuat semua orang disana mengalihkan perhatian padanya. Donny lalu menunjukkan Gpsnya pada mereka.“Dimana Anda meletakan gps itu?” tanya Jaya takjub. Dia berpikir kalau ountuk rang biasa gps biasa ada di ponsel dan semua ponsel sudah dirusak di tempat.“Sejak dia mematikan ponsel saat mau karaoke dengan Sissy dan teman temannya, saya
“Tidak mau! Lepaskan aku! Lepaskan!!” Morin berontak sekuat tenaga, dia mencoba menarik tangannya yang dipegang pria itu. Dia tahu ada yang datang untuk menyelamatkannya. Dan dia tidak mau dibawa pria itu kemanapun. Namun pria itu mengabaikan teriakannya dan menarik tangannya semakin erat dan berjalan menyeretnya.Morin menggigit tangan pria itu sekuat tenaga.“ARRGH!!” cekalan di tangannya terlepas.Morin langsung berlari menuju lantai dua, semua orang mulai mengejarnya lagi. Dia masuk ke kamar yang pintunya terbuka dan langsung menutup pintu itu dan menguncinya. Terdengar suara orang berteriak diluar dan mereka mulai mendobrak pintu itu.Di dalam kamar, Morin semakin panik. Dia kebingungan mencari tempat bersembunyi. Dia melihat balkon dan mencoba untuk melihat keluar, apakah ada tempat bersembunyi disana , namun tidak ada apapun disana. Dia mencoba melihat ke bawah dan ternyata sudah ada beberapa orang yang sedang melihat
Satu bulan kemudian.. Malam ini mereka berkumpul di ruang keluarga kediaman Rosaline, karena besok Darius akan kembali ke Inggris, Darius kembali kesana sebagai CEO baru Volle Group. Darius akan pergi bersama Rosaline dan Aksa yang akan membantunya sementara waktu. Darren yang memang dasarnya iseng mulai menggoda kakak sulungnya yang masih belum tertarik menikah itu. “Kak, tidakkah kau ingin menikah? Kak Donny saja sudah menikah” kata Darren. “Tidak” jawab Darius datar sedatar wajahnya yang memang selalu datar itu. “Mungkin kau harus mencoba mencari wanita yang berbeda? Bule disana mungkin?” Darren masih terus mencoba. Sebenarnya di dalam hati kecilnya dia selalu meras
Esok paginya Monika terbangun dan terkejut karena ada orang lain di ranjangnya. Donny masih tertidur nyenyak di sebelah istri barunya. Semenjak Monika hilang, dia selalu kurang tidur, jadi sekarang saat dia sudah berhasil memperistri Monika, dia tidur sangat nyenyak. Namun ternyata tidurnya tidak bisa lama karena teriakan istrinya. “KYAAA!!!!” jerit Monika. Karena kesadarannya yang masih minim, dia lupa kalau dia sudah menikah. Apalagi sekarang suaminya tidur membelakanginya, jadi dia tidak tahu siapa pria itu. Makin tidak ingatlah dia! Donny yang terkejut karena jeritan Monika langsung bangun. “Ada apa?” tanyanya. Dia sudah terduduk di ranjang menatap istri barunya dengan bingung. “WAAAA!!!!! Kenapa kau tidak pakai baju!!” jerit Monika lagi. Lalu dia memundurk
Begitu layar yang menutupi mereka dari pandangan penonton tertutup sempurna, Morin langsung berlari dan melemparkan dirinya pada Donny. “Papa berhasil!!! sudah kubilang ini rencana sempurna!!” teriak Morin heboh sembari tertawa. “Morin, sekarang kamu tidak ringan lagi!” keluh Donny saat menangkap putrinya, namun dia juga tertawa. Sekarang dia bisa tertawa, sejak tadi dia tegang karena ada kamera dimana mana. “Kalian merencanakan untuk menipuku?” Monika menyipitkan matanya menatap suami baru dan anak tirinya. Kedua orang itu menoleh padanya dan melihat wajah tidak senang Monika. “Itu rencana tante Bry!” sahut Morin polos dan menunjuk pada wanita itu. Dia melemparkan kesalahan pada yang membuat rencana, yang membuat Monika langsung mencari orang yang disebutkan Morin. Dan yang dicari sekarang sedang nyengir menatapnya, dia berlindung di belakang tubuh Alex. “Kata Darren kalian berdua sangat lambat pendekatannya dan butuh dipancing” Bry kembali m
Monika keliru jika berpikir kalau kejutannya hanya itu, karena setelah lagu BTSS selesai dinyanyikan, layar dibelakang panggung terbuka dan dia melihat disana sudah lengkap semua member keluarga Donny, termasuk Morin yang sekarang sedang menggandeng tangan Darius. Eh, menggandeng? Tiba tiba dia teringat percakapannya dengan anak itu yang katanya Darius akan menikah. Dia menyipitkan matanya ke arah anak itu saat menyadari kalau dirinya telah dikelabuhi dan keponakan liciknya yang menyadari dia memperhatikannya sekarang melambai dan tersenyum ke arahnya. Namun yang membuatnya lebih terkejut adalah ayah dan ibunya yang berdiri di sebelah Morin. Mengapa ayah dan ibunya ada disini? Belum selesai kebingungannya, Bryana dan Alex keluar dari belakang panggung bersama seorang yang memakai pakaian seperti pendeta. Matanya terbelalak saat menyadari kalau, itu ben
Monika menjalani hari hari berikutnya dengan bersemangat. Setelah world tour BTSS ini selesai, dia akan kembali ke Jakarta dan menunggu Donny pulang dari Inggris. Lalu dia akan mencari pria itu dan bertanya tentang kejelasan hubungan mereka? Dia berjanji dalam hatinya, apapun yang dia lihat nantinya yang akan menyebabkan dia salah paham akan langsung dia tanyakan pada Donny. Jangan seperti kemarin, dia membuat dirinya sendiri menderita hanya karena salah paham dengan perkataan wanita lain dan tidak meminta penjelasan pada Donny! Hari ini adalah hari terakhir konser BTSS. malam ini katanya akan ada acara istimewa sebagai penutup World Tour BTSS. Monika melihat kalau para kru masih terlihat sangat sibuk, mereka pasti ingin menyajikan pertunjukan paling memukau untuk menutup World Tour ini. Siang itu Bry datang ke kamarnya dengan dua buah gaun cantik berwarna pu
Malam itu keluarga Donny sudah berkumpul di ruang keluarga kediaman Rosaline. Donny meminta ijin pada ayah dan ibunya untuk menikahi Monika. Lalu memberitahukan permintaan Bryana yang sudah dia setujui pada keluarganya. Ayahnya yang sebelas dua belas dengan Darius tidak bereaksi banyak, pria tua itu hanya bertanya “Kamu yakin, son?” “Iya Pa. Semoga saja semua berjalan lancar” Donny meringis saat menjawabnya mengingat cara yang harus dia jalani untuk mendapatkan Monika. Dan untuk reaksi Rosaline, tentu saja wanita itu tertawa terbahak setelah bengong sesaat. “Hahahahaha.. Kupikir acara penculikan Eloisa itu sudah cukup romantis untuk dikenang, ternyata sekarang ada yang bisa membuat skenario yang lebih hebat lagi!” “Kurasa saat Darius menikah nanti, aku akan men
Saat selesai sekolah, Morin membuka ponselnya dan menemukan beberapa chat. Dia langsung membuka chat dari Om Darren, ini yang paling penting untuknya sekarang. "Hi Morin. Bryana ternyata punya ide yang lebih hebat. Ayahmu sudah menyetujui persyaratan yang diinginkan Bryana. Sebentar lagi kamu akan punya mama." Morin langsung menghubungi sekutunya untuk mendapatkan informasi akurat. Setelahnya dia merasa senang karena tantenya memiliki teman yang memiliki ide brilian seperti Bryana. Dia bahkan tidak memikirkan ayahnya yang akan setengah mati untuk menyanggupi keinginan Bryana itu. Setelah obrolan yang menyenangkan kedua belah pihak untuk memenderitakan orang terdekat mereka, Morin mulai melihat pesan pesan lainnya yang belum sempat dia baca. Lalu dia membuka pesan dari nomor tidak dikenal lagi yang berasal dari lu
“Apa yang kau inginkan?” tanya Alex. Dia tahu tidak ada yang gratis di dunia ini. ”Monika Elisabeth Jordan. Dia sekarang ada bersamamu kan” Alex melirik Bry lalu menglouspeaker pembicaraan itu. “Lebih baik kau mencari wanita lain, Darren Hartadi” jawab Alex kaku yang membuat Bry mengangkat alisnya. ”Aku tidak akan menghubungimu kalau aku mencari wanita lain. Aku tahu Monika ada bersamamu”wajah Bry berubah saat mendengar Darren Hartadi mencari Monika. Apakah pria ini yang dimaksud Monika? Pria ini sudah menjadi suami orang, bukan calon lagi! “Jangan ganggu Monika! Apalagi kalau kau berniat menjadikannya simpananmu!” Bry mengamuk. Pesona Darren Hartadi memang bisa membuat wanita hilang akal. Tapi dia tidak
Saat tiba di Kuala Lumpur International Airport, ternyata sudah banyak ARMYES yang sedang menunggu idolanya. Untung saja pesawat mereka berbeda, pesawat member BTSS baru akan tiba tiga jam lagi, namun sekarang sudah seperti akan ada konser di bandara. Monika menyalakan ponselnya untuk melihat apakah ada balasan pesan dari Morin. Namun tiba tiba dia tertabrak anak abg yang sedang berlari mengejar teman temannya yang sepertinya juga sedang mencari info mengenai kedatangan BTSS. Hal itu membuat ponselnya terlempar jatuh dan menyebabkan layarnya retak. Anak itu juga terjatuh karena menabrak Monika. Sekarang wajah anak itu pucat saat melihat ponsel keluaran terbaru Monika tergeletak mengenaskan di lantai dengan layar retak. “A.. aku minta maaf” anak itu hampir menangis. Dia tahu ponsel itu harganya mahal, ayahny