Home / Rumah Tangga / Wanita yang Kau Hinakan. Season 2. / BAB 8. Tingkah absurd para benalu.

Share

BAB 8. Tingkah absurd para benalu.

Author: Kencana Ungu
last update Last Updated: 2024-09-13 23:44:59
"Mbak, aku ada perlu sama Mbak, bisa kita bicara berdua saja?” Wira mencekal tanganku saat aku baru saja mau masuk kamar.

Hari ini lelah sekali karena yang mengurus semuanya aku. Mas Danu selesai mengantar langsung ke toko.

“Mbak capek Wir, nanti saja, ya?” tolakku.

Aku memang sengaja menghindar dari Wira. Bukannya sombong, tapi entah kenapa hatiku belum sreg sama anak itu.

Wira terlihat menahan marah, dia balik badan dan mengepalkan tangannya meninju ke udara. Ck, masih belum berubah.

Kutidurkan Kia aku pun ikut rebahan. Enak sekali meluruskan pinggang.

“Mbak, sudah belum ganti bajunya aku mau bicara sebentar saja,” tanya Wira tangannya sibuk mengetuk pintuku. Untung saja pintunya aku kunci kalau tidak mungkin dia akan nyelonong masuk begitu saja.

Ting!

Anda telah ditambahkan.

Sebuah notifikasi dari grup WA baru.

"Kece. Kajian emak-emak colehah."

Duh, ini grup apaan si, enggak nyambung sekali. Aku berniat keluar, tapi Ustazah Fatimah sedang mengetik pesan.

Oh, ternyata ini grup dibuat
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 9. Sindiran tetangga baru.

    "Iya, ya ampun, aku sampai lupa! Ini Mbak aku mau minta uang, mau pergi main sebentar sama pacarku.” Evi menengadahkan tangannya padaku.“Tidak ada, Vi. Kamu ini minta uang kayak minta apa aja, kamu kira cari uang gampang apa!”“Pelit amat sih, Mbak! 50 ribu rupiah saja Mbak?” pinta Evi memelas.“Baik, tapi tolong kamu lap kaca jendela bagian depan sama samping rumah kalau enggak mau ya, udah,” kataku memberi pilihan.“Iya, baik!” jawab Evi kesal.Baguslah, aku sekarang punya beberapa orang yang bantu-bantu di rumah. Lumayan meringankan pekerjaanku.~k~u🌸🌸🌸Sore ini aku ke rumah Bu RT untuk menyerahkan donasi. Sebenarnya besok juga bisa, tapi aku menghindari kemungkinan yang akan terjadi. Bu Jum bersama gengnya pasti akan banyak mulut.Kata suamiku, jika tangan kanan memberi lebih baik tangan kiri tidak tahu, tapi kalau mau secara terang-terangan pun tidak apa-apa.“Ta, mau ke mana, sore-sore gini?” tanya Novi dia sedang di teras rumahnya bersama suaminya.“Ke rumah Bu RT, ada perl

    Last Updated : 2024-09-13
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 10. Mengusir Maya.

    “Kita bicara di dalam, Mas!” Mas Danu tanpa membantah langsung masuk ke dalam.“Kamu kemasi barangmu sekarang juga, dan pergi dari sini!” titahku pada Maya.“Hhh ... aku tidak akan pernah pergi dari sini kalau bukan Danu yang meminta. Semua ini milik Danu kamu hanya berstatus istri dan tidak bawa apa-apa ke sini jadi tidak usah berlagak Nyonya,” jawab Maya sinis dia menyilangkan ke dua tangannya di dada.“Percuma ngomong sama manusia tidak punya otak. Kita lihat saja aku pastikan kamu akan kutendang dari sini!” Kutatap matanya yang penuh amarah itu.“Maya tidak mau pergi dari sini kalau bukan kamu yang minta Mas. Jadi, lebih baik sekarang kamu suruh dia pergi dari sini.” Mas Danu yang sedang menggendong Kia langsung menghampiriku ke kamar.“Dik, dengar dulu penjelasanku. Tadi itu aku sengaja menurunkan Maya di sana karena memang dia sendiri yang minta katanya mau beli perlengkapan mandi,” jelas Mas Danu.“Aku sudah sulit percaya Mas, semenjak ada dia di sini kamu juga berubah. Sekaran

    Last Updated : 2024-09-16
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   BAB 11. Mengungkit masa lalu.

    “Ssstt ... sudah jangan nangis. Salah Mas sih, enggak jujur sama kamu. Yuk, kita temui Maya!”“Halah Dan, istri begitu mah buang aja ke laut. Masih banyak perempuan di luar sana yang bisa tulus padamu dan tidak marah-marah padamu. Suami pulang kerja bukannya disambut bahagia malah dimarah tidak jelas,” ucap paman ketika kami ke luar kamar. Rupanya paman mendengar pertengkaran kami.“Sudahlah Paman, tidak usah menambah keruh suasana. Aku dan Ita tidak bertengkar kok, tadi Ita teriak itu gara-gara aku menjahilinya dengan menakutinya kecoak,” jawab Mas Danu berbohong.“Ah, terserah kamu saja, Dan. Kamu memang ngeyel seperti ibumu susah kalau dibilangin,” sahut paman lagi.“Danu, Ita, aku punya kabar gembira untuk kalian!” teriak Mbak Asih dari pintu samping dia sedikit berlari menghampiri kami. Mbak asih masih menggunakan seragam salesnya dia pasti baru pulang kerja dan langsung ke sini.“Kabar apaan, Mbak?” tanyaku penasaran.“Aku hamil,” jawab Mbak Asih tanpa malu.“Apa!” Aku dan Mas D

    Last Updated : 2024-09-16
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 12. Wira maksa.

    "Kamu tega mengusirku dalam keadaan begini, Dan? Sungguh kamu manusia tidak punya hati. Ke mana Danu temanku yang dulu selalu berjanji akan membalas kebaikanku?” ucap Maya lagi seraya terisak.Aku sama sekali tidak tersentuh oleh kata-katanya. Aku justru ingin sekali membantah ucapannya, tapi aku tahan aku mau lihat dulu seberapa jauh keberanian Mas Danu pada temannya itu.“Aku sedang tertimpa musibah dan tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang membantuku. Nasib orang miskin memang selalu begini di hina sana-sini dan juga disingkirkan,” tutur Maya. Dia berkali-kali mengelap air matanya.Mas Danu melirikku. Aku segera memalingkan wajah. Pasti Mas Danu mau meminta padaku untuk tidak mengusir Maya malam ini. Mas Danu selalu seperti itu tidak tegaan.“May, enggak usah jadi orang sok paling susah di dunia, deh! Kamu bilang tidak ada yang bantu kamu lantas yang kamu dapatkan selama ini apa? Kami membantumu. Mas Danu menepati janjinya. Apa kamu lupa? Pekerjaan yang kamu dapatkan sekaran

    Last Updated : 2024-09-16
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 13. Suara siapa?

    “Begini saja, Dan. Tentukan dulu usaha yang akan kamu jalankan itu usaha apa, nanti jika sudah ketemu kamu bisa bicarakan lagi denganku,” ucap Mas Danu menengahi kami.“Tapi kalau menunggu nanti kapan suksesnya, Mas. Aku ingin seperti kalian, sukses dan bisa membanggakan keluarga. Atau jangan-jangan kalian takut tersaingi? Kalian takut aku bisa lebih sukses dari kalian?”Rasanya ingin kujitak kepala Wira agar otaknya tidak konslet. Bagaimana bisa dia berpikiran picik begitu. Perkara pinjaman bisa melebar ke mana-mana.Mas Danu terkekeh seraya menepuk-nepuk pundak Wira.“Wira, Wira ... jujur, Mas sama sekali tidak takut tersaingi olehmu. Malahan senang kamu bisa maju, mandiri, dan sukses. Usaha itu tidak gampang Wir, banyak pesaingnya dan butuh mental yang kuat. Bukan hanya uang modal yang harus kamu siapkan,” jelas Mas Danu.“Pokoknya bisa enggak bisa Mas Danu dan Mbak Ita harus meminjamkan uang padaku. Aku tunggu sampai besok pagi. Jika tidak maka aku tidak akan pernah pulang dari si

    Last Updated : 2024-09-16
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 14. Kelakuan aneh Maya.

    Aku bingung apakah harus bawa orang atau tidak? Kalau aku tidak bawa orang bisa bahaya, tapi jika aku harus kembali dan membangunkan mas Danu keburu orangnya pergi. Ah, aku benar-benar galau.Kembali Kutempelkan kupingku pada daun jendela kamar yang Maya tempati. Desahan itu makin terdengar jelas aku sampai jijik mendengarnya.Astaghfirullah ... otakku kembali traveling. Maya seburuk inikah kamu? Pantas saja suamimumenceraikanmu, tapi bagaimana jika aku salah. Bagaimana kalau Maya hanya melihat blue film saja jadi dia terbawa suasana. Iiih ... aku bergidik sendiri kenapa aku jadi suudzhon begini pada Maya.“Maya! May!” Akhirnya aku beranikan seorang diri menggedor pintu paviliun ini.“Buka, May!” teriakku lagi. Aku sengaja menguatkan volume suara agar orang-orang dengar. Biasanya Mas Danu akan peka kalau aku tidak ada di sampingnya.Nihil, Maya tidak mau membuka pintunya.Hening. Dari dalam pun tidak terdengar suara ribut-ribut khas orang panik.“Maya, buka!” Kugedor sekali lagi pint

    Last Updated : 2024-09-16
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 15. Ternyata Maya?

    Selimut kusibak dan kubuang ke lantai. Mataku terbelalak kaget.Di kasur yang tertutup selimut ada ponsel Maya yang sedang memperlihatkan video blue film yang tidak bersuara. Di sebelahnya ada sayuran terong ungu sebesar tangan balita dan juga hand body.Maya ketakutan dia langsung mengamankan ponselnya.Aku masih berpikir keras untuk apa semua ini.“Astaghfirullah, Maya! Kamu!”Maya hanya menunduk saja. Dia seperti malu atau marah. Kulit wajahnya langsung memerah.Aku ingin berkata tidak, tapi yang kutemukan mengarah ke sana. Otakku langsung berpikir jorok.Dasar Maya! Perempuan kok, bisa melakukan hal seperti ini? Apa kemaluannya tidak sakit? Pantas saja desahan Maya seperti sedang bercinta. Tak tahunya dia melakukannya sendiri. Apa dia ada kelainan seks? Aku lagi-lagi bergidik ngeri membayangkannya.“Katakan May, apa yang aku pikirkan ini benar?” tanyaku konyol.Maya diam saja dia terus saja menunduk.“May, jika kamu tidak bisa menahan hasrat seksualmu lebih baik kamu puasa atau ru

    Last Updated : 2024-09-16
  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 16. Mau ngaji apa pamer?

    “Ita, tunggu! Kita berangkat bareng,” teriak Novi dari teras rumahnya saat melihatku. Hari ini kami menghadiri pengajian rutin mingguan.“Ta, kita ngajinya yang ceramah Ustazah atau Ustaz?” tanya Novi.“Ustazah Fatimah. Kenapa memangnya?”“Enggak apa-apa sih, kalau sama ustazah lebih nyaman aja gitu. Soalnya sekarang ngeri Ta, banyak Ustaz modus,” jawab Novi.“Maksudnya?” tanyaku tak paham.“Ya modus. Pura-pura ngajar ngaji nanti ujung-ujungnya poligami sama jama’ahnya, kayak yang di TV itu.”“Astaghfirullah ... Novi, kamu tidak boleh suudzhon begitu. Tidak semua ustaz seperti yang kamu tuduhkan.”“Iya, aku tahu, tapi kan, ustaz-ustaz kondang di TV begitu.”“Urusan rumah tangga orang kita jangan sok tahu dan jangan sesuka hati menghakimi, Nov. Kita ambil baiknya buang buruknya.”“Iya, sih, Ta. Aku paham, tapi kadang kesel aja gitu, jadi was-was aku sama suamiku. Sekarang pelakor itu merajalela.”“Kita berdoa aja, Nov. Semoga dijauhkan dari hal seperti itu.”“Aamiin ... ngomong-ngomon

    Last Updated : 2024-09-18

Latest chapter

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 168. Siapa?

    [Aku tidak peduli, pokoknya cepat kembalikan uangku! Aku sudah benar-benar marah padamu, aku sudah tidak percaya lagi padamu. Terserah kamu masih mau berteman denganku atau tidak karena itu sama sekali tidak membuatku rugi.][Iyalah baik, aku ke sana, tunggu!]Dengan senang hati aku menunggu kedatangan Novi, semoga saja kali ini dia tidak berbohong dan tidak banyak alasan. Kalau sampai dia tidak datang ke sini maka aku yang akan datang menghampiri ke rumahnya. Dia yang memulai, dia pun yang harus mengakhiri.Brak! tiba-tiba saja kacaku kembali dilempar oleh seseorang dengan batu yang sangat besar, kami yang sedang asyik bersantai di ruang TV pun bergegas lari ke depan.Tidak ada siapa-siapa hanya ada batu bata besar dengan bungkusan plastik hitam. Bapak lari ke jalan dan celingak-celinguk mencari apakah ada orang yang patut dicurigai.“Mbak Asih dari mana?" tanyaku pada Mbak Asih. Dia sepertinya dari minimarket karena menenteng plastik berlogo minimarket terkenal dengan segala isinya

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 167. Tak terima.

    Setelah selesai sarapan aku segera beres-beres rumah. Hari ini rencananya akan berbelanja untuk acara esok yang akan kami adakan 5 hari lagi.Ting!WA dari Novi.[Ita maksudmu apa nulis status begitu, kamu menyindirku?Kamu tidak ikhlas menolongku. Oke, aku, kembalikan uang kamu, tapi tolong dong, kamu nggak usah bikin status-status begitu! Kamu merendahkan sekali. Jadi manusia baru kaya begitu saja sudah sombong.][Sepertinya kamu harus berkaca pakai kaca yang besar, kalau tidak ada datanglah ke rumahku sini. Berkaca di sini kamu kan, yang memulainya duluan, Nov! Kamu update status menyinggung aku bahwa aku ini berutang padamu subuh-subuh padahal kan, kamu yang hutang sama aku, jadi manusia itu jangan suka memutarbalikkan fakta. Ingat dosa, ingat mati, memangnya aku tidak tahu apa yang kamu lakukan di belakangku? Banyak orang yang laporan padaku.] balasku berapi-api, kalau dia benar-benar mengajak perang maka aku akan ladeni.[Eh, fitnah itu, siapa yang bilang begitu. Aku tidak ada u

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 166. Nasihat.

    “Iya, Mah, Bu. Terima kasih sudah mengingatkan aku, tapi aku sudah kadung bikin status unek-unek di story WA.”“Ya, sudah tidak apa-apa biar kamu merasa puas kali ini Ibu maklum, tapi lain kali jangan kamu ulangi lagi, ya, Nak? Ibu tidak mau loh anak Ibu yang Ibu banggakan ini terpengaruh oleh lingkungan yang kotor.”“Astaghfirullahaladzim ... Iya, Bu, insya Allah aku tidak akan mengulangi lagi. Terima kasih Mama dan Ibu sudah selalu mmenasihatiku.”“Iya, kan, ini memang sudah tugas orang tua untuk selalu mengingatkan anaknya jika anaknya tersesat di jalan yang salah. Sudah kamu makan saja dulu. Lupakan masalahmu kalau kamu makan sambil mengingat-ingat kejadian yang bikin kamu emosi tidak akan pernah jadi daging makanan yang kamu telan itu,” jawab mamah Atik.“Iya, Mah. Terima kasih, ya, sudah masakin nasi goreng yang super enak ini kalau kita buka restoran dan ada menu nasi gorengnya, Mama wajib yang masak, rasanya enak banget. Pasti laris dan keuntungannya juga banyak,” pujiku pada

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 165. Balasan SW.

    [Dasar manusia tidak tahu diri, tidak bersyukur tidak tahu diuntung, sudah dibantu malah memutar balikan fakta. Semoga saja kamu tidak bertemu dengan orang yang sifatnya sama denganmu. Pagi-pagi datang memohon-mohon meminjam uang setelah dapat bukanya mengucapkan terima kasih malah mengatakan yang tidak-tidak tentang aku.]Kutulis status di WA-ku panjang lebar agar semua orang-orang yang ada di sini, tetangga-tetanggaku bisa membacanya. Aku sudah benar-benar gerah dengan sikap Novi Yang keterlaluan padaku.Kutinggalkan ponselku di atas nakas lalu membantu Mama Atik dan ibuku untuk masak. Sebentar lagi pasti Mas Danu akan pulang.“Kamu kenapa, Ta, kok senyum-senyum begitu?” tanya ibu penuh selidik.“Tidak apa-apa, Bu, hanya ingat kejadian lucu tadi di warung,” jawabku.“Kejadian apa itu? Ibu, jadi kepo, nih! Duh bahasanya sudah kayak Si Nopi saja kepo,” ujar ibu.“Jadi ceritanya, Bu, tadi pagi subuh-subuh Novi itu datang ke sini pinjam uang sama aku satu juta katanya uangnya untuk be

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 164. Mulut comberan.

    “Wak, aku, bukan tipe orang yang suka melupakan jasa orang lain. Ya, terserah awak saja mau percaya atau tidak. Yng jelas aku tidak ada uutang dengan Novi," jawabku kesal lalu ikut mengantri untuk belanja.“Nih, Wak, dimakan! Biar itu mulut nggak pedes kayak cabe setan!" sahut Ibuku lalu memasukkan segenggam cabe caplak jawa yang kata orang cabe setan ke mulut Wak Jum yang sedang menganga karena menertawakanku.“Apa-apaan sih, kamu, Wak, jelek-jelekin menantuku! Bibirmu itu lama-lama nanti double dan dosamu menumpuk. Ingat, dosa woi! Jangan sampai kamu menyesal nantinya. Menantuku itu orang baik tidak mungkin dia berhutang kepada orang lain," bela ibu mertuaku.“Iya, betul tuh masih aja ada yang percaya sama mulutnya Novi. Dia itu kan, ember dan juga mulut comberan. PAgi-pagi sudah bikin orang ribut saja!" sahut Mbak Fitri yang ternyata dia ada di sini belanja sayuran juga.“Sudah jangan ribut perkara uutang orang lain nggak baik. Dasar itu aja mulutnya comberan mau ikut campur aja u

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 163. Dicela.

    “Assalamualaikum permisi! Assalamualaikum permisi! berkali-kali kuulangi panggilan dan menggedor pintu Novi, tetapi tetap juga tidak dibukakan olehnya. Benar-benar memang dia sudah keterlaluan! Oke baiklah Novi aku akan pakai caramu!Dia benar-benar sudah tidak menghormati aku sebagai tetangga dan tidak menganggapku teman lagi. Padahal tadi pagi subuh-subuh dia memohon-mohon padaku untuk meminjamkan uang padanya. Lalu dia menyindirku lewat status WA. Aku datangi dia tidak berani nongol! Maunya apa? Kenapa dia bersikap seperti itu padaku? Padahal aku merasa tidak pernah punya salah pada dia.Bukankah seharusnya jika sudah mengenalku dari kecil, menganggapku teman, dan sekarang kami bertetanggaan, sikapnya harusnya lebih baik padaku bahkan menganggapku lebih dari saudara. Seperti aku menganggapnya begitu. Dasar saja Novi ternyata sifatnya sejak dulu tidak pernah berubah.Aku telusuri jalanan di depan rumahku dengan perasaan dongkol dan kesal. Astagfirullah pagi-pagi aku tidak boleh beg

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 162. Putar balik fakta.

    Astaghfirullahaladzim ... kubaca status WA-nya Novi.“Pagi-pagi buta sudah ada orang datang ke rumah pinjam uang. Kelihatannya sih, kaya raya, rumahnya gede, bagus, ke mana-mana naiknya mobil ternyata pagi-pagi sudah pinjam uang. Yaa, elah, berarti dia lebih miskin dari aku, dong!”Aku geram sekali membaca status WA-nya Novi. Kenapa dia memutarbalikkan fakta seperti itu? Ini orang pagi-pagi sudah membuat kepalaku mendidih.Apa iya, aku harus mengikuti saran Mbak Fitri untuk melabrak dia, tapi meskipun Novi nulis status WA begitu itu, tapi tidak ada orang yang percaya dengan status dia buktinya Mbak Fitri malah marah-marah pada dia. Kalau meladeni Novi tidak akan pernah habisnya dan itu sangat buang-buang waktuku.Hidupku bukan hanya untuk mengurusi urusan orang lain. Lebih dari itu, tapi kalau dia tidak dikasih pelajaran dia bakalan selamanya menginjak-nginjak harga diriku. Salah apa aku ini pada Novi? Perasaan aku sudah selalu berbuat baik padanya, tapi masih saja dia menjelek-jelek

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 161. Kurang kerjaan.

    “Mas, sepertinya dia ini manusia benar-benar tidak punya pekerjaan. Bayangkan saja dia meneror kita setiap hari, setiap waktu dengan kata-kata serupa, tapi dia tidak berani menunjukkan actionnya selain mengirimi kita makhluk-makhluk halus begitu ya, enggak sih, Mas?” ucapku kepada Mas Danu.“Iya, betul, Dik, itulah kenapa Mas, selalu berpesan padamu dan juga yang lainnya agar selalu hati-hati karena lawan kita tidak kasat mata. Jika manusia di depan kita hendak mencelakai, kita, bisa melawannya, tapi kalau makhluk halus begitu kita tidak melihat bagaimana kita akan melawan mereka selain dengan doa dan kehati-hatian kita. Kamu paham kan, maksudku?” ujar Mas Danu.“Iya, Mas, aku paham, maka dari itu aku pun selalu mewanti-wanti Ibu, Mama, Ibumu, untuk selalu waspada. Apalagi Mbak Asih kan, sekarang dia sudah bertaubat memperbaiki diri, menutup, aurat, banyak-banyak mendekatkan diri pada Allah. Intinya yang pasti sudah tidak ada lagi media yang bisa digunakan untuk menteror kita dengan m

  • Wanita yang Kau Hinakan. Season 2.   Bab 160. Minta kerjaan.

    "Ada, Nov. Alhamdulillah ini aku kasih jangka waktu sampai suamimu gajian, ya? Oh, ya suamimu gajiannya tanggal berapa, Nov?” tanyaku seraya memberikan uang yang aku pegang kepada Novi.“Gajiannya akhir bulan, Ita, ini kan masih tanggal 5 masih lama. Ya, makanya aku harus hemat uang satu juta ini sampai tanggal 25 nanti, ya, sudah terima kasih ya, Ta, nanti kalau suamiku sudah gajian pasti akan aku bayar,” ucap Novi senang.“Iya, Nov, santai aja pakai aja dulu pokoknya begitu suamimu gajian, kamu langsung aja datang ke rumah. Aku tidak mau menagih padamu, Nov, selain tidak enak aku juga menjaga privasimu takutnya pas aku lagi nagih, eh, ada tetangga kita atau yang lain atau ada teman kamu, jadi kan, mereka tahu kalau kamu punya utang. Jadi, aku minta tolong kamu cukup tahu diri aja ya, Nov. Kalau sudah gajian langsung ke rumah,” kataku to the point. Orang seperti Novi memang harus ditegasin. Kalau tidak dia akan menganggap remeh.“Oh, jelaslah itu. Kamu enggak usah khawatir. Ya, kalau

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status