Share

Bab 90.  Bude Asih  Datang Setelah Lama Menghilang

Bab 90. Bude Asih Datang Setelah Lama Menghilang

“Kowe sopo? Aku mau cari Bening! Mantuku yang wes sugih! Minggir!” ketusnya melepaskan peganganku. Namun, tak mau kulepas. “Lepaskan tanganku! Aku mau keliling lagi! Mau cari Bening! Mau cari cucu-cucuku! Niken wes mati! Sigit wes mati! Ambar wes modar, Sekar wes eddan. Aku mau tinggal karo Bening. Mantu kesayanganku! Mantuku yang paling baik! Ndak pernah ngelawan! Selalu baik karo aku. Awas kowe!”

Tiba-tiba dia menghentakkan tanganku dengan kencang. Aku hampir saja terjungkal. Tenaganya berubah menjadi begitu kuat. Kok, bisa? Padahal tubuh kurus tak berdaging itu tampak begitu lemah. Tenaga dari mana tadi itu.

“Siapa, dia, Ning? Ibu yang sudah selesai memberi ramuan kepada Mas Elang datang menghampiriku. Bude Asih melangkah pergi. Kaki kurus tak beralas itu terus berjalan. Sementara mulutnya tak henti mengoceh.

“Aku nggolek i Bening, neng endi, toh, kowe, nduk? Ning! Aku ra nduwe sopo-sopo meneh, ra nduwe omah, Ning! Mbuh a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
nggak usah minder
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status