Share

Bab 120

Author: Rira Faradina
last update Last Updated: 2022-06-21 16:18:08

"Mbak, ruangan Pak Reyhan, ada dilantai berapa?" Tanyaku kemudian pada resepsionis wanita ini.

***

Aku memutuskan untuk menunggu saja di lobby, meskipun aku tahu jika Tante Nur pasti menemui Mas Reyhan di ruangannya. Entah mengapa, ada rasa takut di hati jika nantinya kedatanganku yang mendadak ke ruangan Mas Reyhan akan membuat mereka berdua tidak nyaman untuk bicara.

Ku buang pandangan ke arah luar, menatap jalanan yang masih dipenuhi oleh kendaraan yang padat merayap. Meski wajahku terlihat tenang, Namun hatiku bergemuruh gelisah.

Beberapa menit berlalu, namun, sosok yang kutunggu belum juga datang. Benakku kini mulai bertanya, apa yang sedang mereka bicarakan disana? Apakah ini ada hubungannya dengan Erika, Putri semata wayang Tante Nur?

Sampai sekarang, Mas Reyhan masih belum terbuka dan menutupi siapa pengirim paket teror itu kepadaku. Ia beralasan jika hal itu tak akan ada lagi, dan memintaku untuk segera melupakannya. Kuakui, ucapannya benar, setelah menikah dan memboyong kami
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ayu Nida
jangan lama-lama donk up nya Thor... kita² kan jadi penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 121

    Tak perlu, aku tak ingin kau terlibat masalah dengannya." Ucap Mas Reyhan.Lima menit kemudian, ponselnya kembali berdering. Namun, kali ini bukan panggilan telepon melainkan sebuah pesan WA yang masuk. Meski nampak enggan, ia masih memaksa diri untuk membukanya."Sial!" Ujar Mas Reyhan setengah berteriak sambil membanting ponselnya, seketika membuatku terkejut dan menatap penuh tanya padanya.****Sikap Mas Reyhan yang tak biasa, tak ayal membuat jantungku ikut berdegup kencang. Sorot matanya menatap tajam ke langit-langit kamar, aku tak mengerti sebenarnya pesan apa yang telah di kirim ke ponselnya hingga membuat lelakiku itu bisa semarah ini."Mas ...?" Panggilku hati-hati. Ia menoleh."Maaf, Alina. Tak seharusnya aku bersikap seperti ini dihadapanmu." Sesalnya, namun aku masih bisa merasakan amarah yang besar dalam nada suaranya."Pesan dari siapa? Apakah Tante Nur?" Aku menebak.Ia tak menjawabnya. Mas Reyhan lebih memilih mengabaikan pertanyaanku.Aku beranjak, mencoba untuk men

    Last Updated : 2022-06-22
  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 122

    Aku hanya bisa menutup mulut. Sebenarnya apa yang ada sedang mereka bicarakan dan sembunyikan dariku. Apakah dugaanku selama ini benar jika semua kejadian ini ada hubungannya dengan Tante Nur dan putrinya, Erika?Entahlah. Hanya saja, aku sudah tak sabar untuk menunggu lagi. Aku akan meminta Mas Reyhan menjelaskan semuanya padaku. ****Aku menghela nafas panjang, niatku pergi ke kamar Diyara untuk mengambil cincin yang tertinggal di kamarnya, sejenak terlupa karena tak mendengar pembicaraan mereka. Apa yang di sembunyikan Mas Reyhan padaku, hingga begitu berat baginya untuk menceritakannya padaku?Masa lalunya?Wanita yang dicintainya?Atau, ada hal lain yang kebenarannya tidak ingin kuketahui?Entahlah. Tapi, aku merasa jika sikapnya yang terkesan menghindar membuatku sedikit curiga, bukan menuduhnya berselingkuh atau memiliki wanita lain di belakangku hanya saja, aku tahu, siapa itu Tante Nur, seorang wanita yang licik, yang begitu memuja kekayaan dan kemewahan.Bukankah terdengar

    Last Updated : 2022-06-24
  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 123

    "Kisah ini berawal dari rasa iri Erika pada Aisyah. Perasaan cemburu yang berlebihan, hingga mengantarkan Reyhan pada sebuah kesalahan besar.""Maksud mama?" Aku mulai bingung."Ma, sudahlah. Biar aku saja yang menjelaskannya nanti," Sela Mas Reyhan memohon. Tiba tiba datang menyusul."Mas, ada apa sebenarnya? Apa yang ingin disampaikan padaku?" Aku menatapnya dengan dahi berkerut.Mas Reyhan membuang nafas kasar. Matanya kini menatapku dalam, seakan-akan apa yang akan diungkapkan nya adalah sebuah kesalahan terbesar yang pernah ia lakukan dalam hidupnya.****Aku masih diam menunggunya bicara, helaan nafas panjang terdengar, sepertinya sangat berat bagi Mas Reyhan untuk mengatakannya, seakan itu sebuah beban berat yang akan dipikul sepanjang usianya.Mata Mas Reyhan kini menatapku tajam, aku sedikit gugup ketika pandangan mata kami bertemu. Jantungku kini berdegup kencang, situasi ini mengingatkanku seperti sedang menunggu kekasih saat kencan pertama."Alina!" Suara Mas Reyhan terden

    Last Updated : 2022-06-26
  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 124

    "Terima kasih, aku berjanji padamu, Erika tidak akan bisa berbuat apapun untuk menyakitimu.""Mas, boleh aku bertanya satu hal lagi padamu?" "Katakan saja, Alina. Aku akan menjawabnya.""Apakah setelah kejadian itu, Erika hamil?" lirihku dengan suara bergetar.****"Alina, hal itu ...""Maaf mas, aku tak bermaksud untuk mengorek luka lama. Entah mengapa aku merasa takut." Aku langsung menyela perkataannya.Mas Reyhan memandangku sebentar kemudian melempar pandangan ke bawah, kubiarkan saja ia yang menunduk cukup lama. Hingga akhirnya, sebuah kalimat yang terucap dari bibirnya membuatku gelisah."Entahlah Alina, aku tak tahu apa yang terjadi padanya setelah malam itu.""Ia menghilang?!" Pekikku setengah tak percaya.Mas Reyhan mengangguk." Ya, Alina. Setelah malam itu, aku tak mendengar kabar apapun tentang Erika lagi, tiba tiba Aisyah juga menghilang, lalu disaat aku mulai mencari keberadaan Aisyah, kabar kematiannya kudengar.""Setelah meninggalnya Aisyah, mungkinkah Erika kemudia

    Last Updated : 2022-06-29
  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 125

    Tubuhku seketika membeku ketika mataku menatap file video yang sudah diputar itu, Video tanpa suara itu sukses membuat ponsel ini kemudian terlepas dari genggaman tanganku. Membuat Mas Reyhan segera menoleh."Alina, ada apa? Pesan dari siapa?" Matanya kini menatapku dengan cemas.***"Alina, ada apa, nak?" Refleks mama bertanya."Ah ...," Hanya itu yang mampu terucap dari mulutku, aku tak tahu bagaimana mengatakannya. Video itu membuatku tak bisa bicara.Mas Reyhan segera beranjak dari tempat duduknya, lalu dengan cepat menghampiriku, tak lama kemudian tangannya memungut ponselku yang tadi terjatuh."Mbak, tolong bawa Diyara ke ruang keluarga ya." Pinta suamiku itu pada Mbak Sita."Baik, pak." Ia mengangguk mengerti."Ayo sayang, kita nonton TV dulu ya." Terdengar suara pengasuh anakku itu membujuk Diyara.Beberapa detik kemudian, Mbak Sita segera menggendong Diyara pergi meninggalkan meja makan ini. Aku menatap nanar putriku yang berada dalam gendongan pengasuhnya, pikiranku seakan k

    Last Updated : 2022-07-01
  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 126

    Matahari sudah naik cukup tinggi ketika mobilku masuk kedalam area parkiran ruko berlantai tiga milikku ini. Kulihat dari balik kaca mobil, seorang pemuda sedang sibuk mengelap pintu kaca berwarna hitam itu, dan tak jauh darinya berdiri pula seorang wanita yang seakan memberi titah bagian mana saja yang harus di bersihkannya.Aku masih mengamati mereka berdua dari dalam mobil. Sepertinya, mereka belum menyadari jika mobilku sudah terparkir disini. Wanita itu, aku ingat namanya Risa, seorang karyawan yang baru bekerja sekitar tiga bulan di kantorku, sedang, pemuda itu, Joko, pemuda yang sudah bekerja denganku begitu aku memulai usaha ini.Aku menghela nafas, masih memperhatikan tingkah Risa. Meski aku tidak mendengar apa yang dikatakannya. Namun, dari gesture tubuh yang ia perlihatkan, tampak jelas jika ia sedang memarahi Joko. Sungguh, aku tak habis pikir. Mengapa ia yang hanya seorang admin baru bisa bertingkah menyebalkan seperti itu, seakan dirinya seorang manajer di kantor milikku

    Last Updated : 2022-07-03
  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 127

    "Tante ingin kau memberi kesempatan pada Erika, nak." "Kesempatan? Kesempatan seperti apa?" Aku memiringkan kepala."Tolong biarkan Erika menjadi istri kedua Reyhan." "Apa!!"Tanganku seketika mengepal erat.****"Apa maksud ucapan tante?"Mataku mengunci tatapannya. Tak dapat kupungkiri, tubuhku seketika menegang. Apa yang dikatakannya, memintaku agar membiarkan Erika menjadi istri kedua Mas Reyhan?Gila. itu permintaan yang tidak masuk akal.Untuk sesaat, ada keheningan menyeruak diantara kami, segera kupalingkan pandanganku kearah lain, aku malas melihat wajah Tante Nur yang seolah ingin berteriak penuh kegembiraan itu.Udara seketika terasa begitu sesak dihirup, seakan ada sesuatu yang runcing mencekik leherku, begitu sulit untuk bernafas. Seakan rongga dadaku dipenuhi dengan jutaan jarum tajam yang menghujam."Tolong biarkan Erika menjadi istri kedua Reyhan, Alina. Kasihan dia, karena sekarang dihujat banyak orang akibat video percintaan mereka yang tiba-tiba tersebar di sosial

    Last Updated : 2022-07-05
  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 128

    "Ada alasannya, mengapa ia tak langsung menuntut dinikahi oleh Reyhan." Tante nur kembali bicara."Oh ya? Apa? Bisakah kau memberitahuku, tante?" "Erika hamil!"Ucapannya membuat kerongkonganku tercekat. Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi?****PoV Tante Nur / Tante Nora.Aku menatap gelas yang ada di hadapanku, segelas Red wine yang selalu menemaniku hampir setiap malam. Minuman yang sudah menjadi candu bagiku jika kepalaku sedang dililit masalah.Gelisah hati karena pasangan ataupun teman bisa dengan mudah kuabaikan, namun jika bayang bayang kemiskinan sudah terlihat didepan mata, bisa bisa membuatku tenggelam dalam ketakutan yang panjang.Apa yang harus kulakukan?Rumah ini sudah menjadi jaminan hutang. Sertifikat rumah berlantai tiga yang ku rampas dari Aisyah, kini sudah tidak berada di tanganku lagi, bisnis keluarga yang dibangun oleh Alm. suamiku sudah hancur, aku ditipu oleh rekan bisnis yang begitu kupercaya.Aku benar-benar bodoh, bisa tertipu dengan beberapa investasi bisn

    Last Updated : 2022-07-06

Latest chapter

  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 169 (Ending)

    "Apa ini untukku?" Tanyaku pada Mas Reyhan saat ia memperlihatkan sebuah kunci padaku."Iya, itu untukmu Alina, rumah yang kemarin kau lihat. Itu adalah hadiah dariku atas kehamilanmu ini," jawab Mas Reyhan.Mataku berbinar mendengarnya," benarkah itu mas?" Sahutku meraih kunci itu dari tangannya."Tentu saja, apa kau suka?""Pake nanya lagi, ya tentu saja mas," desisku cemberut.Mas Reyhan tertawa melihat sikapku, segera saja ku cubit lengannya. Tak mungkinlah aku menolak hadiah sebagus itu. Rasanya tak akan ada istri yang akan menolak diberi hadiah rumah mewah berlantai dua oleh suaminya, iya kan?Kadang aku merasa suamiku ini benar-benar absurb."Syukurlah jika kau suka. Sertifikatnya juga sudah ku ubah menjadi namamu," ujar Mas Reyhan."Terima kasih mas, kau sungguh baik," aku memujinya."Ini tidak sebanding dengan hadiah yang kau berikan padaku, sayang. Kau memberikan kebahagiaan dan kehidupan yang sempurna untukku, apapun yang kau minta jika aku mampu, pasti akan kuberikan," uca

  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 168

    "Apa tante bersedia tinggal di panti jompo? Maaf tante, aku tidak bermaksud buruk, kupikir daripada tante tinggal disini sendiri, lebih baik di panti jompo, jangan khawatir, aku yang akan menanggung biayanya." Ujarku hati hati karena takut akan menyinggung perasaannya."Alina ...!" mata itu mendelik tajam padaku."Tidak tante, tolong jangan salah paham, aku hanya tidak ingin melihat tante hidup sendiri disini, setidaknya jika di panti, ada teman sekedar untuk bicara dan yang terpenting ada perawat yang akan mengurus." Lanjutku sambil melempar tatapan teduh padanya.***"Tante mengerti, Alina. Terima kasih atas niat baikmu, tapi tante tak ingin tinggal di panti jompo, biarlah di sini saja, lagipula tante malu jika harus menerima bantuan darimu," jawabnya."Mengapa harus malu, tante? yang berlalu biarlah saja berlalu. Yang penting sekarang adalah tante sudah menyadari semuanya dan mau berubah, bagiku itu sudah cukup," ujarku berusaha membujuknya."Kau memang baik, Alina. Tante menyesal

  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 167

    Bab 167"Tidak ada aku hanya mampir saja, kebetulan tadi lewat sini dan aku ingat pernah melihat tante di sekitar sini. Sekalian saja aku mampir," ujarku beralasan."Hmm ... Tante, dari tadi aku tidak melihat Erika, dimana dia?" Lanjutku kemudian bertanya.***Mendengar perkataanku seketika wajah Tante Nur berubah murung, entahlah, rasanya tak ada yang salah dengan ucapanku, lagipula bertanya tentang kabar seseorang tidak salah, bukan?Tante Nur nampak gelisah, ekor matanya tampak ingin menghindar dari tatapan mataku, tak lama, kulihat matanya seperti berkaca-kaca.Ah, seharusnya mungkin tadi aku tidak bertanya, tapi, aku juga ingin tahu dimana Erika sekarang. Yah, anggap saja mungkin aku sedang cemburu saat ini.Tante Nur mendesah, lalu menunduk, memainkan jemarinya yang keriput. Untuk beberapa saat tak ada dari kami yang bicara. Membuat keheningan diantara kami seolah menjadi jarak."Erika, dia ...."Hembusan nafasnya terdengar berat, ia menggantung ucapannya sesaat, seakan sedang

  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 166

    Kemana Erika? Mengapa ia bisa tega meninggalkan ibunya sendirian?Batinku kini berperang antara ingin melanjutkan perjalanan ini atau berhenti saja. Hingga akhirnya kuputuskan untuk pergi ke gang, menuntaskan rasa penasaran yang sedari tadi menggangu pikiranku.***Aku menatap nanar pada bangunan rumah yang ada dihadapanku, tidak, ini tidak seperti rumah pada umumnya, ini adalah petakan yang hanya terdiri dari tiga sekat saja didalamnya.Langkahku terhenti di petakan empat pintu ini, tampak disana seorang ibu bertubuh gempal dan seorang wanita yang usianya lebih muda sedang menggendong bayi kini sedang memandangiku penuh tanya. Seorang wanita tiba-tiba datang dari arah belakang dan tak sengaja menyenggol lenganku, lalu meminta maaf. Segera saja ku tahan langkahnya dan menanyainya sebentar."Maaf mbak mau tanya, apa benar ibu nur tinggal disini?""Oh si tante sombong itu? Iya ada tuh di petakan paling ujung," jawabnya sambil menunjuk arah petakan yang berada persis disebelah pohon pis

  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 165

    Baiklah, kau bisa ikut, nanti aku akan minta Pak Budi mengantar kita berdua, setelah mengantarku, akan kuminta Pak Budi untuk menemanimu, bagaimana?" Ucap Mas Reyhan menyerah."Tapi sebenarnya kau mau pergi kemana?" Pertanyaan Mas Reyhan membuatku seketika menelan ludah, haruskah aku mengatakan bahwa aku ingin tahu keberadaan Erika sekarang?***"Emm itu sebenarnya," ah, sial mengapa tiba-tiba mendadak tubuhku gemetar dan gugup. "Alina?!" Entah mengapa kali ini suara Mas Reyhan yang terdengar menakutkan."A-aku ingin memastikan keadaan Tante Nur," Jawabku gugup.Mata Mas Reyhan menyipit ketika mendengarnya, aku tahu rasanya perkataanku tadi mungkin terdengar konyol dan tidak masuk akal, tapi aku penasaran ingin tahu keberadaan Erika sekarang?Astaga, apakah aku cemburu?Entahlah, aku tak ingin mengakuinya, kurasa mungkin ini karena hormon kehamilanku, ah ... anggap saja begitu."Untuk apa, bukankah kemarin kita sudah melihatnya, ia nampak sehat dan baik baik saja," sahut Mas Reyhan g

  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 164

    "Mana?" Mas Reyhan memalingkan wajahnya, mencari arah yang kutunjuk."Itu mas!" Mata Mas Reyhan mengikuti arah pandang yang kutunjukkan."Benar, itu memang dia." Sahut Mas Reyhan membenarkan."Tapi aneh mas, di mana Erika, lagipula lihatlah tangannya, ia hanya membeli sebungkus nasi saja," Ucapku sambil terus memandangi Tante Nur yang kini berjalan memasuki sebuah gang yang tak jauh dari warung makan tadi.***"Mungkin Erika sedang tidak ada di rumah jadi Tante Nur hanya membeli sebungkus nasi untuk dirinya sendiri," timpal Reyhan santai."Masa, rasanya aku tak percaya? Tapi ya mungkin saja."Mas Reyhan tampak tak begitu tertarik, wajahnya kini lurus memandang ke depan, menunggu lampu merah ini berubah hijau.Aku masih memandang gang itu, mengingatnya area ini dalam memori ingatanku. Kurasa tak ada masalah jika sewaktu-waktu aku ingin mengunjunginya. Entahlah, aku penasaran dengan keadaannya, apakah ia baik baik saja sekarang? Meskipun aku tahu bahwa perubahan gaya hidup pasti akan me

  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 163

    Sekitar lima belas menit kemudian, Merry pamit, tentunya setelah saling bertukar nomor telepon terlebih dahulu. Tak lama ia pun melangkah dengan anggun keluar dari cafe ini.Melihat tubuh Merry yang telah menghilang dibalik dinding itu, Mas Reyhan yang sedari tadi duduk di meja lain kini beralih duduk di dekatku, dengan pandangan mata yang mengarah pada amplop coklat yang sudah terbuka itu.***"Amplop itu?" Tanya Mas Reyhan lalu meraih amplop coklat itu."Isinya uang dua puluh juta yang dipinjam Risa sebelum ia menghilang," Jawabku cepat."Mas mendengar semuanya kan?"Mas Reyhan menggeleng," tidak semuanya, begitu aku merasakan bahwa wanita tadi tidak akan berniat buruk padamu, aku memutuskan sambungan teleponnya." Terang Mas Reyhan lalu membuka lipatan kertas itu, dan membacanya."Lalu surat ini sudah kau baca?""Surat? Ah iya, isinya hanya permintaan maaf Risa karena ia tidak bisa langsung mengembalikan uang yang dipinjamnya padaku," balasku singkat."Surat ini isinya tidak sepert

  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 162

    Sepuluh menit kemudian akhirnya, wanita yang ku tunggu pun tiba. Aku tidak mengerti, ternyata ia sudah mengenalku lebih dulu, terbukti dengan langkahnya yang langsung menuju ke arahku, tanpa menghiraukan pengunjung cafe yang lain."Maaf, saya terlambat Bu Alina."Sapaan itu mungkin terdengar biasa, namun tidak bagiku, ucapannya telah membuktikan jika wanita ini mengenalku cukup baik."Kau mengenalku? Siapa kau?" Spontan aku bertanya padanya.**Aku menyipitkan mataku, memandangnya dengan seksama. Ku coba menggali ingatanku, sungguh, aku merasa yakin belum pernah sekalipun bertemu dengannya.Wanita itu mengenakan kemeja putih yang dipadu dengan rok hitam dan blazer berwarna senada yang gantung di tangannya. Selain membawa sebuah tas 'Hermes Kelly' ukuran 30, ia juga membawa sebuah paper bag berwarna hitam dengan logo sebuah brand ternama.Wajahnya tersenyum ramah padaku, melihat sikap dan bahasa tubuhnya, kurasa ia datang dengan niat baik. Semoga, apa yang ku cemaskan tidak terjadi.Ah

  • Wanita Yang Dicintai Suamiku   Bab 161

    "Dari nomor yang sama, bicaralah dengan hati hati," pesannya.Aku mengangguk, hati hati sekali aku bangkit dan bersandar karena takut menggangu tidur Diyara. Tak lama, Mas Reyhan menyerahkan ponsel berwarna silver itu padaku."Halo!" Aku menyapanya lebih dulu, Namun, hanya suara statis jaringan yang kudengar, hingga tiga kali aku menyapa akhirnya suara seseorang terdengar membalas sapaanku dari ujung sambungan.***"Halo!?""Maaf, dengan siapa saya bicara?" Aku langsung bertanya, sambil mengaktifkan mode loudspeaker pada ponselku, agar Mas Reyhan juga ikut mendengarkan percakapan kami."Perkenalkan nama saya Merry, apakah ini nomor telepon Bu Alina, istrinya Pak Reyhan?""Iya, saya Alina, maaf ada perlu apa dengan saya, Mbak?" Tanyaku bingung sambil memandang Mas Reyhan yang terlihat penasaran."Bisakah saya bertemu dengan anda, bu? Ada sesuatu yang ingin saya beritahu pada anda. Sesuatu yang sangat penting," Dengan sopan, Ia balik bertanya.Untuk sesaat aku diam lalu memandang Mas R

DMCA.com Protection Status