"Kamu yakin gak apa-apa aku tinggal sendirian disini?" tanya Fina yang tak tega melihat Lana sendirian di cafe. "Gak apa-apa kok Fin aku sendirian disini kamu pulang aja duluan gak apa-apa," jawab Lana sambil tersenyum kearah Fina. "Apa laki-laki itu meminta kamu pergi bersamanya?" tanya Fina masih menatap kearah Lana. Lana yang menganggukkan kepalanya ketika mendengar pertanyaan dari Fina. Ia sendiri juga merasa kesal ketika tiba-tiba dia mendapatkan telepon dari Dante dan memerintahkan kepada Lana untuk menunggu di cafe dimana dia berada karena ia ingin mereka pulang bersama atau lebih tepatnya Dante ingin malam ini Lana bermalam di apartemennya. Awalnya Lana menolak dengan perintah dari Dante karena ia ingin segera pulang ke rumah tapi Dante sudah mengatakan jika tak ada yang bisa dibantah lagi dan mengancam Lana jika ia tak menuruti perintah dari Dante maka Dante akan melakukan hal-hal yang tak pastinya tak diinginkan oleh Lana. Mau menolak pun Lana tak bisa karena memang ia be
Lana sedang merapikan pakaiannya setelah tadi Dante mengajaknya untuk melakukan aktivitas panas di dalam mobil dan juga di pinggir jalan. Bisa dibayangkan bagaimana takutnya Lana jika ada orang yang melihat mereka. Tapi untungnya saat itu keadaan jalan sepi sehingga tak ada yang melihat apa yang mereka lakukan. "Setelah aku akan mengantarkan kamu pulang ke rumah dan kamu persiapkan diri kamu untuk pergi ke Singapore bersama aku besok. Dan aku gak mau mendengar bantahan dari kamu lagi," perintah Dante dengan sangat jelas. "Tapi besok masih jam kerja dan juga ada beberapa pekerjaan yang harus dikerjakan jadi mana mungkin aku bisa pergi dengan mudahnya. Lagipula kamu tidak ada agenda apapun ke Singapore jadi buat apa kita harus pergi ke Singapore," tolak Lana. Dante benar-benar dibuat kesal oleh wanita yang ada di sampingnya itu. Padahal baru saja Dante memberikan hukuman kenikmatan kepadanya tapi masih saja wanita yang ada disebelahnya terus saja membantah setiap perintah yang Dante
Sesampainya di kamarnya Dante masih mencerna apa yang dikatakan oleh Daddynya. Bagaimana bisa Daddy berkata seperti itu? Daddynya berkata jika jangan pernah menyakiti seorang wanita sampai nantinya kamu kehilangan wanita itu karena jika sampai kehilangan wanita maka hanya penyesalan yang akan dirasakan. Mendengar perkataan dari Daddynya itu membuat Dante berpikir tentang hal itu. Apakah yang Daddynya maksud adalah Lana? Mana mungkin Daddynya tahu soal hubungannya dengan Lana karena Dante benar-benar menjaga rapat-rapat hubungannya dengan Lana. Tapi walaupun begitu perkataan dari sang Daddy benar-benar menganggu pikiran Dante. Jika nanti hubungannya dengan Lana berakhir apakah dirinya akan baik-baik saja? Entahlah Dante benar-benar tak bisa berkata apa-apa lagi dan merasa tak senang dengan kenyataan itu. Daripada Dante pusing memikirkan apa yang dikatakan oleh sang Daddy Dante memilih untuk membersihkan dirinya dan langsung tidur karena besok ia akan pergi ke Singapore bersama dengan L
Sepanjang penerbangan Lana lebih banyak tidur karena ia memang merasa sangat lelah dan mengantuk karena semalam ia sudah tidur larut dan tadi ia bangun lumayan pagi ditambah lagi kemarin lagi-lagi Dante minta dilayani jadi bisa dibayangkan bagaimana lelahnya Lana saat ini. Sedangkan Dante sendiri membiarkan saja jika Lana tidur selama penerbangan dan tak menganggunya sama sekali karena nanti selama mereka berada di Singapore Dante tak akan membiarkan Lana tidur dengan lelap. Dante akan memastikan jika ia akan mengurung Lana di ranjang dan tak akan pernah melepasnya. Dante memilih menyibukkan dirinya dengan menonton film sambil menunggu perjalanan mereka menuju ke Singapore tapi tiba-tiba ia jadi teringat akan sosok wanita yang disebutkan oleh teman lamanya. Ia tak mendengar nama wanita itu sudah lama dan tiba-tiba namanya kembali disebut mulai membuat Dante teringat kenangan buruk itu. Sampai detik ini Dante masih tak bisa memaafkan wanita itu karena dengan teganya sudah menggugurkan
Entah sudah berapa lama Lana tidur karena tadi tiba-tiba ia merasakan rasa sakit di kepalanya dan setelah ia meminum obat sakit kepala ia pun merasa mengantuk hingga akhirnya ia terlelap tidur. Dan saat ini ketika ia membuka matanya pertama kali yang ia lihat wajah tampan Dante yang ikut tidur bersamanya. Untuk beberapa saat Lana hanya memandang wajah Dante yang sedang terlelap tidur karena menurutnya wajah Dante terlihat lebih tampan jika sedang tidur seperti ini tidak ketika ia bangun selalu aja cari-cari masalah. Sejauh ini hubungan diantara mereka berdua hanya sebatas bawahan dan atasan serta pemuas di ranjang saja selebihnya tak ada hubungan lebih diantara mereka berdua. Sampai detik ini Lana masih tak mengerti jalan pikiran dari Dante karena dia masih saja mempertahankan dirinya. Padahal di luar sana banyak wanita yang bersedia melemparkan tubuhnya ke ranjang milik Dante tapi kenapa Dante malah selalu memilih dirinya untuk menghangatkan ranjangnya. Dilihat dari segi fisik Lana j
Dante dibuat tak percaya dengan apa yang di beli oleh Lana. Tadi setelah makan malam Dante memang sengaja mengajak Lana untuk pergi berbelanja. Bahkan Dante mempersilahkan Lana untuk memilih barang-barang apapun yang ia inginkan termasuk jika Lana ingin membeli barang-barang branded sama seperti orang-orang yang datang ke Singapore tapi yang ia lihat adalah Lana membeli beberapa barang kebutuhan dirinya dan juga ada barang yang ia beli untuk Mommynya. Sedangkan untuk dirinya sendiri ia memilih untuk membeli beberapa vitamin untuk ibunya sendiri. Bahkan Lana tak membeli untuk dirinya sendiri ia lebih mengutamakan kepentingan orang lain. Terkadang Dante suka merasa heran ketika melihat bagaimana bisa ada wanita seperti Lana. Ketika di luar sana banyak wanita yang dengan senang hati akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan barang-barang mewah yang ada disini tapi Lana memilih untuk tak mengambil keuntungan ketika hidup bersama dengannya. Hal itu membuat Dante tak habis pikir. "Kamu
Keesokan harinya di sebuah kamar hotel tampak sepasang laki-laki dan wanita yang masih tertidur dengan pulasnya setelah semalam mereka kembali melewati malam panas lainnya. Tapi semalam menjadi malam panas yang berbeda daripada malam-malam panas lainnya. Karena Dante benar-benar melakukannya dengan penuh kelembutan seakan-akan takut menyakiti Lana. Jadi bisa dibilang apa yang mereka lakukan semalam benar-benar sangat membuat keduanya puas. Tak hanya sekedar melakukan aktivitas fisik saja tapi tanpa mereka berdua sadari jika mereka sudah melibatkan perasaan mereka dalam hubungan ini. Hanya tinggal menunggu waktu saja hingga akhirnya keduanya menyadari semuanya. Sang wanita terlihat bangun lebih dahulu karena ia merasa harus pergi ke kamar mandi. Jadi ia pun mulai membuka matanya secara perlahan dan ketika ia membuka matanya pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah tampan laki-laki yang beberapa waktu terakhir membuat hidupnya selalu berada di sekitarnya. Menjadikan dirinya alat p
Saat ini Dante dan Lana sedang berada di bathup bersama-sama setelah tadi mereka melakukan aktivitas panas di pagi hari. Sebenarnya Dante yang menginginkan mereka kembali mengulang kembali aktivitas panas mereka karena lagi-lagi Dante tak bisa menahan gairahnya ketika bersama dengan Lana sedangkan Lana sendiri seperti biasa hanya pasrah saja ketika sang bos menginginkannya. Tapi walaupun begitu Dante memperlakukan Lana dengan lembut dan tak terlalu memaksakan kehendaknya. "How you feeling now?" tanya Dante yang masih memeluk Lana di bathup. Lana yang memejamkan matanya karena merasa rileks berada di bathup hanya menjawab pertanyaan dari Dante dengan seadanya saja. "Aku baik-baik saja," jawab Lana sambil memejamkan matanya. Dante yang tahu jika Lana saat ini sedang merasa rileks pun membiarkan saja apa yang diinginkan oleh Lana. Ia tak banyak berbicara lagi untuk saat ini. Ini juga salahnya juga tak bisa menahan gairahnya bila berada di sekitar Lana padahal jelas-jelas Dante tahu j