Sekarang semua mata tertuju kepada Lana menanti jawaban dari lamaran yang tadi diucapkan oleh Dante. Mereka menunggu jawaban Lana apakah ia akan menerima lamaran dari Dante atau menolaknya. Lana sendiri masih mencoba berpikir jawaban apa yang akan ia ungkapkan kepada Dante dan juga keluarganya. Di sisi lain ia masih takut untuk melanjutkan hubungannya dengan Dante karena nantinya berimbas kepada masa depan mereka tapi di satu sisi Lana juga sangat sulit untuk melepaskan Dante karena ia sudah benar-benar mencintai Dante. Maka dari itu Lana bingung harus menjawab apa hingga akhirnya Dante yang melihat ada keraguan dari ekspresi Lana pun mulai angkat bicara. "Sayang aku tahu kamu pasti merasa ragu dengan segala permasalahan yang kita hadapi selama ini terutama soal perbedaan status sosial yang selalu membuat kamu khawatir jika nantinya tak layak untuk aku ataupun kamu merasa jika nantinya akan membawa masalah tapi satu hal yang harus kamu tahu jika apapun yang terjadi nanti aku tak akan
Benar saja setelah lamaran diterima oleh Lana Wanda Alfonso segera mempersiapkan semua hal yang berhubungan dengan pernikahan putra sulungnya dan juga Lana. Berhubung sang putra meminta kepada dirinya untuk tak memberitahukan kepada orang-orang diluar sana perihal pernikahan sang putra dan Lana karena diluar sana banyak orang yang tak suka dengan hubungan mereka. Selain itu Dante memang ingin pernikahan ini diadakan secara diam-diam. Walaupun secara persiapan terkesan diam-diam tapi nanti ketika mereka sudah resmi menjadi pasangan suami dan istri maka Dante akan mempublikasikan status mereka yang baru. Dan tinggal tiga hari lagi menjelang pernikahan Dante dan Lana jadi persiapan sudah mulai dikerjakan. "Dante kamu sampai mana?" tanya Wanda lewat sambungan telepon. "Aku masih di jalan Mom. Mungkin sekitar 20 menit lagi aku baru sampai rumah," jawab Dante di ujung telepon. "Ok. Kalau begitu langsung aja ke rumah karena sudah ada orang butik yang datang untuk fitting gaun pengantin L
Keadaan Lana sekarang sudah jauh lebih baik setelah menghabiskan ice coffe milik Dante. Padahal tadi ia merasa sangat pusing hingga tak bisa membuka matanya tapi sekarang ia sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya dan hal itu membuat Lana sendiri bingung dibuatnya. Sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju rumahnya Dante untuk fitting gaun pengantin yang sengaja dipesan oleh Mommynya Dante. "Sayang gimana sekarang keadaan kamu? Apa masih merasa mual?" tanya Dante lagi. "Udah gak mual dan gak pusing sama sekali sekarang. Jadi kamu gak usah khawatir," jawab Lana yang terlihat tak pucat lagi. "Kamu yakin jika keadaan kamu sudah baik-baik saja? Apa nanti setelah selesai dengan urusan fitting baju kita pergi ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan kamu? Biar aku merasa tenang jika keadaan kamu gak apa-apa. Selain itu jika keadaan kamu baik-baik aja dokter bisa memberikan vitamin untuk menjaga stamina kamu," kata Dante dengan nada yang khawatir. "Gak usah aku udah punya vitamin j
Dante benar-benar terpana dengan penampilan Lana yang sekarang ada dihadapannya. Lana sedang memakai kebaya berwarna broken white yang membuat Lana terlihat sangat cantik. "Gimana Dante Lana cantik kan?" tanya Wanda yang bisa melihat rasa kagum dari sang putra. Tanpa menjawab pertanyaan dari sang Mommy Dante langsung bangkit dari kursi dan mendekat kearah Lana. "You look beautiful sayang," puji Dante. Lana langsung tersipu malu mendengar pujian yang keluar dari mulut Dante. Tapi yang Dante katakan benar adanya. Ia merasa sangat cantik dengan juga anggun memakai kebaya ini. Memang ketika ia setuju untuk menikah dengan Dante Minggu depan Mommynya Dante langsung menanyakan kepada Lana mau gaun pernikahan yang seperti apa. Tanpa ragu Lana langsung menjawab jika ia ingin sekali bisa memakai kebaya dengan warna yang putih. Dan calon mertuanya itu mengabulkan keinginannya untuk bisa memakai kebaya berwarna putih. Dan kebaya itu benar-benar terlihat sangat cantik. "Aku suka dengan kebaya
Mobil yang membawa Lana sudah berhenti tepat di depan gang rumahnya tapi Lana belum turun dari mobil itu karena Dante melarangnya untuk turun. "Sayang dengarkan apa yang aku katakan ini," pinta Dante menatapnya lekat. Lana pun bersiap untuk mendengarkan apa yang dikatakan oleh Dante. "Sebentar lagi kamu akan menjadi istri aku jadi jangan pernah punya pikiran untuk pergi atau kabur dalam hidup aku. Karena sampai kapanpun aku tak akan pernah membiarkan kamu pergi dari sisi aku. Jika kamu kabur aku pastikan akan menemukan kamu walaupun sampai ke ujung dunia sekalipun. Selain itu kamu gak usah memikirkan tentang ancaman orang-orang tak penting itu lagi karena aku sudah mengatasi semuanya," kata Dante memperingatkan. "Aku tahu jika tak mungkin bisa kabur dari seorang Dante Alfonso. Maka yang bisa aku lakukan hanya mengikuti saja apa yang kamu katakan. Selain itu soal ancaman orang-orang tak penting itu kali ini aku mau mencoba untuk egois dan tak menggubrisnya. Seperti yang kamu bilang
Dante memandang lekat kearah wanita yang sekarang sudah sah menjadi istrinya. Beberapa jam yang lalu mereka sudah melangsungkan pernikahan dan sekarang sudah resmi menjadi suami dan istri. Dan Dante kembali dibuat terpesona dengan penampilan sang istri yang benar-benar sangat cantik. Dengan kebaya yang ia pakai membuatnya terlihat anggun dan juga memancarkan kecantikan yang begitu membuat Dante tak bisa mengalihkan pandangannya. Walaupun saat ini wanita yang sudah bisa ia panggil istri itu sedang berbicara dengan temannya tapi tetap saja Dante tak bisa mengalihkan pandangannya. "Sekarang kamu tahu kan apa yang Daddy maksud dulu?" tanya Tommy yang sekarang di sebelah Dante. "Iya dad. Aku tahu maksud Daddy dulu mengatakan ketika seorang laki-laki menemukan rumahnya maka laki-laki itu akan menjadi laki-laki yang sangat bahagia. Dan sekarang aku sudah menemukan rumahku yaitu Lana," jawab Dante masih menatap kearah Lana. "Good. Jika kamu sudah mengerti apa yang Daddy maksud maka kamu ha
Tubuh Lana benar-benar terasa sangat pegal-pegal karena semalam Dante benar-benar menghabisinya diatas ranjang. Sepertinya usahanya memakai lingerie benar-benar sangat salah karena membuatnya harus melayani nafsu Dante yang tak ada habisnya. Tapi Lana tak bisa membantah apapun yang diinginkan oleh sang suami karena memang sudah menjadi kewajibannya untuk mengikuti semua keinginan dari Dante yang sudah resmi menjadi suaminya. Sekarang statusnya Lana sudah berubah. Dari seorang Alana Jasmine berubah menjadi istri dari seorang Dante Alfonso. Lana baru saja selesai mandi dan sudah siap untuk turun membantu menyiapkan sarapan di rumah ini karena rasanya tak sopan jika tak membantu apapun walaupun sekarang rasanya tubuhnya benar-benar terasa lelah. Tapi Lana tak boleh manja dan harus menunjukkan sikap yang baik kepada Mommy dan Daddynya Dante. Sebelum pergi dari kamar ia masih melihat laki-laki tampan dengan tubuh yang seksi sedang tidur dengan nyenyak walaupun dibalik selimut tak memakai
Lagi-lagi Lana dibuat tak bisa berkata-kata ketika tahu kemana sang suami membawanya pergi berbulan madu. Suaminya yang bernama Dante Alfonso mengajaknya pergi ke Maldives sebagai hadiah untuk Lana berbulan madu. Dulu Lana hanya tahu jika Maldives adalah negara yang begitu indah dengan pantai dan juga lautnya. Dan biasanya Maldives dijadikan destinasi bagi para pasangan yang baru saja menikah dan saat ini Lana akan menginjakkan kakinya menuju ke negara indah itu. "Dante kamu serius mengajak aku pergi ke Maldives?" tanya Lana memastikan. Saat ini mereka sudah berada di bandara dan sedang menunggu pesawat yang akan membawa mereka ke Maldives. "Kamu sudah lihat tiket pesawatnya kan sayang dan tujuan kita memang akan ke Maldives. Jadi buat apa aku harus bohong sama kamu," jawab Dante yang sedang menikmati kopinya. Lagi-lagi Lana melihat tiket yang ada di tangannya dengan perasaan yang tak percaya. "Kenapa kamu berpikiran mau mengajak aku pergi ke Maldives? Bisa aja kamu membawa aku k