Share

Bicara

"Menurutmu aku harus menikahinya?" Jonathan menempelkan kaleng bir di dahi.

Gabriel menghela nafas, "Damn it, Jonathan. Apakah waktu membuat otakmu berkarat? Bagaimana kamu memulai hubungan dengan mendiang istrimu? Bukankah hampir serupa?"

Lelaki itu termenung. Benarkah? Kenapa dia tidak ingat? Apakah ada serpihan ingatannya yang hilang?

"Kamu benar-benar lupa?" Gabriel menatap prihatin.

"Mungkin." Jonathan memejamkan mata. Kenangan indah itu sudah tertutup oleh kenangan buruk.

"Setidaknya bicarakan baik-baik dengan anak itu. Karena kamu mengalami hal yang menyakitkan bukan berarti orang lain harus mengalaminya juga."

"Ya, ya, aku tahu. Simpan nasehat psikologimu untuk orang lain."

Gabriel menatap keki, kemudian memutuskan untuk mengabaikan Jonathan. Ada hal lebih penting yang harus dipikirkan, yaitu bagaimana cara mengisolasi kelompok si Tua Rhein dan membekukan kelompok mereka untuk selamanya.

Sekian lama duduk tanpa tujuan, Jonathan sudah beberap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status