Share

BAB 25

Sesaat setelah mendengar pengakuan Gidan, godam besar telak menghantam hati Lara. Kedua mata wanita itu terpejam kuat, dia menikmati setiap desiran ngilu yang muncul di hatinya. Seperti janjinya pada Aksa, dia akan bertanggung jawab pada rasanya sendiri.

Saat sesi dansa pasangan dimulai, Lara pun akhirnya menyerah. Ia memutuskan menghindar, lebih tepatnya melarikan diri.

"Aku ke toilet dulu ya, Kak," pamit Lara.

"Okee."

Kakinya melangkah menjauh, menaiki tangga yang membawanya menuju balkon di lantai lima tempat acara digelar. Balkon yang sepi, dengan penerangan minimal. Pusat acara ada di tengah ruangan, balkon ini terlihat tidak dipersiapkan untuk menyambut tamu undangan.

Tempat yang sangat tepat untuk menenangkan diri, sepi, tidak akan ada yang menemukannya di tempat ini. Lara membutuhkan oksigen sebanyak mungkin, menikmati angin kencang yang menyambutnya di tempat ini. Lara juga membutuhkan sepi, karena otaknya sudah terlalu banyak berisik.

Iri? Mungkin, iya. Tapi La
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status